Reporting Regulation
Delivered by:
Kasus Pasar yang Tidak Teregulasi
untuk Informasi Akuntansi
Argumen yang mendukung kasus pasar tanpa regulasi
semuanya berhubungan dengan insentif untuk perusahaan
yang melaporkan informasi tentang dirinya pada pemilik dan
pasar modal secara umum. Agency Teori menjelaskan
bagaimana insentif hidup untuk pelaporan sukarela pada
pemilik. Kerelaan yang lebih luas melaporkan pada pasar
modal dijelaskan oleh signaling theory dan persaingan di
pasar modal. Terakhir, timbul desakan bahwa banyak
informasi tidak dilaporkan secara secara sukarela akan
mendapatkan melalui kontrak pihak Swasta. Argumentasi
yang mendukung unregulated markets lebih luas pada
dasarnya adalah teori deduktif.
Teori Keagenan
Teori agensi memprediksikan dan menjelaskan perilaku
bagian yang terlibat dalam sebuah perusahaan. Teori agensi
memandang perusahaan sebagai sebuah persimpangan hubungan
keagenan dan mencoba memahami perilaku organisasi dengan
menguji bagaimana bagian-bagian pada hubungan keagenan
dalam perusahaan memaksimalkan manfaat untuk kepentingan
masing-masing pihak. Salah satu hubungan tersebut adalah antara
kelompok manajemen dengan pemilik perusahaan.
Teori agensi memposisikan konflik antara manajemen dan
pemilik dapat diredakan dengan pelaporan keuangan. Pelaporan
keuangan yang rutin adalah satu cara pemilik memonitor
kontraknya dengan manajemen. Teori keagenan juga bisa
digunakan untuk menjelaskan permintaan terhadap audit.
Pasar Modal Kompetitif dan Insentif Signaling
2 Sifat pasar modal yang kompetitif justru Ada juga masalah yang muncul karena pelaporan keuangan
menginsentif perusahaan untuk memberi laporan diregulasi, terutama terkait fungsi audit. Lagipula, dalam
yang misleading walaupun untuk jangka pendek. proses pembuatan standar sendiri juga ada tekanan, yang
Ini berarti juga, pemilik perusahaan tidak masih menjadi bahan pembicaraan profesi akuntansi sampai
mengembangkan mekanisme yang baik untuk sekarang.
memonitor kontrak agensi dengan menajer.
3 Kewajiban pelaporan disukai oleh masyarakat Informasi yang tidak dingkapkan secara sukarela dapat
karena menciptakan keadilan dalam pasar modal didapat melalui private contracting.
(pengguna dapat saling bertukar informasi)
Ketidaksempurnaan Regulasi Akuntansi
Regulasi pasar akan dibenarkan jika terjadi kegagalan pasar (misalnya dalam
kasus barang publik) atau jika pasar bebas menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai
dengan tujuan sosial. Ironisnya, produksi yang diregulasi dan keputusan harga tidak
menjawab secara optimal masalah yang tidak terselesaikan oleh free market pricing
system. Inilah paradoks regulasi.
Ekonom berargumen bahwa barang publik yang ditawarkan pada pasar diregulasi
akan overproduksi. Hal ini bertolak belakang dengan dengan under-produksi pada
unregulated markets, menjadi paradoks kedua dari regulasi.
Kecenderungan kelebihan produksi pada pasar diregulasi bisa dihindari hanya
jika sistem harga dapat dipaksakan pada barang publik, menciptakan para pembeli
yang secara efektif termasuk yang mengonsumsi barang tersebut. Jika informasi
akuntansi dijual, terdapat insentif bagi pengguna untuk tidak melepaskan informasi
pada free riders. Dengan cara ini permintaan riil terhadap informasi dapat ditentukan
dan biaya produksi dapat ditutup kembali dari pengguna riil informasi akuntansi..
Sebaliknya sistem pengungkapan yang ada saat ini membebankan biaya lebih
kepada perusahaan daripada pemakai. Dengan asumsi perusahaan menutup kembali
biaya secara tidak langsung melalui harga produk, sehingga pengguna informasi
akuntansi disubsidi oleh pengguna produk perusahaan. Konsekuensinya regulasi
dapat dikecam pada bidang kejujuran.
Proses Regulasi
Peraturan sebenarnya adalah produk politik.
Tidak ada kriteria untuk menentukan apakah
kebijakan dapat memaksimalkan kepentingan
publik.
Model kepentingan ekonomis digunakan untuk
menganalisis perilaku politik dan peraturan
Sifat Politik Peraturan
Pihak-pihak yang terpengaruh oleh adanya peraturan diberi
kesempatan untuk memberi input pada proses pembuatan
peraturan (due process).
Pembuatan Standar Akuntansi pun tidak lepas dari perilaku politik
yang membentuknya.
Dua komite AICPA (CAP dan APB) pun terbukti berakhir karena
kurangnya struktur politik untuk menjamin keberlangsungan
mereka.
FASB menggunakan due process dalam mengembangkan
kebijakan akuntansi. Walaupun memang prosesnya menjadi
sangat lambat, tapi tercapai konsensus yang akhirnya memberikan
legitimasi terhadap peraturan tersebut.
Perilaku Pengaturan
capture theory and life cycle: