Anda di halaman 1dari 15

Dampak Knowledge

Management Pada Organisasi

Anggota Kelompok :
1. Titania Prihatina L. 14020217120015
2. Arin Kharisma D. 14020217130050
3. Yuzra Novrian 14020217130056
4. Vinata Martadewi 14020217130064
5. Narulita Putri K. 14020217140054
Dampak Knowledge Management Pada
Organisasi

01 DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT


PADA MANUSIA (KARYAWAN)

02 DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT


PADA PROSES

03 DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT


PADA PRODUK

04 DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT


PADA KINERJA ORGANISASI
DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT
PADA MANUSIA (KARYAWAN)
Dampak pada Pembelajaran Karyawan

Knowledge management dapat meningkatkan pembelajaran karyawan dan memperbaharui pengetahuan


mereka sesuai bidang masing-masing dengan proses eksternalisasi, internalisasi, sosialisasi dan komunitas
praktik.Proses eksternalisasi dan internalisasi secara bersama-sama membantu individu dalam belajar.

Contoh : Dalam membuat laporan mengenai lessons learned (hal yang dipelajari) dari suatu project.
Dalam membuat laporan:

1. Anggota tim mendokumentasikan (eksternalisasi) pengetahuan tacit yang mereka peroleh selama project.
2. Orang-orang selanjutnya yang akan mengerjakan project dapat menggunakan laporan ini untuk
memperoleh pengetahuan dari tim sebelumnya dengan internalisasi, yaitu membaca laporan eksplisit dan
menerapkannya sehingga re-experience (mengalami kembali) apa yang telah dialami oleh tim
sebelumnya.
Dampak pada Adaptabilitas
Karyawan
Ketika proses manajemen pengetahuan dalam organisasi
mendorong karyawan-karyawannya untuk selalu saling
belajar, karyawan memiliki informasi dan pengetahuan
yang diperlukan untuk beradaptasi atas keadaan organisasi
yang terus berubah.

Kesadaran untuk memunculkan ide-ide baru dan terlibat


dalam diskusi-diskusi informal tidak hanya menyiapkan
karyawan untuk selalu respon pada perubahan tetapi juga
membuat mereka menerima perubahan. Sehingga
knowledge management menimbulkan adaptibilitas yang
besar antar karyawan.
Dampak pada Job Satisfaction
Karyawan

Job Satisfaction (kepuasan kerja) adalah perasaan yang


menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang
berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya.

Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan


aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan
karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja,
dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang
berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur,
kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT
PADA PROSES
Manajemen Pengetahuan (MP) dapat mendorong peningkatkan di dalam proses organisasi seperti
marketing, manufacturing, accounting, engineering, public relation dsb.Dampak MP terhadap
proses dapat dilihat dalam 3 dimensi berikut :

1. Efektifas
2. Efisiensi
3. Inovasi
1. Efektifas : menjalankan proses yang paling sesuai dan membuat keputusan terbaik.
MP mendorong organisasi untuk lebih efektif dengan membantunya memilih dan menjalankan proses-proses yang
paling tepat.

2. Efisiensi : menjalankan proses secara cepat dan low-cost.


Mengelola pengetahuan secara efektif dapat mendorong organisasi untuk lebih produktif dan efisien.Contoh : pada
perusahaan Toyota Motor Corporation yang efektif menciptakan dan mengelola proses knowledge sharing
network-level.

3. Inovasi : menjalankan proses-proses dengan cara yang baru dan kreatif serta dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi (atau setidaknya marketability)
Organisasi dapat bergantung pada knowledge sharing antar individu untuk menghasilkan solusi inovatif terkait
suatu permasalahan dan dalam mengembangkan proses organisasi yang lebih inovatif.MP dapat mendorong
brainstorming untuk meningkatkan inovasi proses
DAMPAK KNOWLEDGE
MANAGEMENT PADA
PRODUK

Manajemen pengetahuan juga berdampak pada produk


organisasi. Dampak ini dapat dilihat dalam dua hal:

1. Produk Bernilai Tambah


2. Produk Berdasarkan Pengetahuan
1. Produk Bernilai Tambah

Proses manajemen pengetahuan dapat membantu


organisasi menawarkan produk baru atau produk yang
ditingkatkan yang memberikan nilai tambah yang signifikan
dibandingkan dengan produk sebelumnya. Salah satu
contohnya adalah Proses Replikasi Praktik Terbaik Ford di
bidang manufaktur.

Produk bernilai tambah juga mendapat manfaat dari


manajemen pengetahuan karena pengaruh yang terakhir
terhadap inovasi proses organisasi. Misalnya, proses
inovatif yang dihasilkan dari manajemen pengetahuan di
Buckman Laboratories
2. Produk Berdasarkan Pengetahuan

Manajemen pengetahuan juga dapat memiliki dampak


besar pada produk-produk yang secara inheren berbasis
pengetahuan — misalnya, dalam industri konsultasi dan
pengembangan perangkat lunak

Konsultan di ICL2 dapat dengan cepat mengakses dan


menggabungkan pengetahuan terbaik yang tersedia dan
tawaran proposal yang jika tidak akan terlalu mahal atau
terlalu memakan waktu untuk disatukan.
DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA
KINERJA ORGANISASI

Selain berpotensi berdampak pada orang, produk, dan proses, manajemen pengetahuan juga dapat
memengaruhi kinerja keseluruhan organisasi

1. Dampak langsung pada kinerja organisasi


2. Dampak tidak langsung pada kinerja organisasi
Dampak langsung pada kinerja organisasi

Dampak langsung manajemen pengetahuan pada kinerja organisasi terjadi ketika


pengetahuan digunakan untuk menciptakan produk inovatif yang menghasilkan pendapatan
dan laba atau ketika strategi manajemen pengetahuan selaras dengan strategi bisnis.

Dampak langsung seperti itu menyangkut pendapatan dan/atau biaya dan dapat secara
eksplisit terkait dengan visi atau strategi organisasi. Oleh karena itu, mengukur dampak
langsung relatif lebih mudah. Itu dapat diamati dalam hal perbaikan sebagai return of
investment (ROI).
Dampak tidak langsung pada kinerja organisasi

Dampak tidak langsung dari manajemen pengetahuan terhadap kinerja organisasi datang
melalui kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan visi, strategi, pendapatan,
atau biaya organisasi. Efek tersebut terjadi, misalnya, melalui penggunaan manajemen
pengetahuan untuk menunjukkan kepemimpinan intelektual dalam industri yang dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan.

Hal ini dapat diimplementasikan melalui penggunaan pengetahuan untuk memperoleh


posisi bernegosiasi yang menguntungkan sehubungan dengan para pesaing maupun mitra
organisasi. Akan tetapi, tidak seperti dampak langsung, dampak tidak langsung tidak bisa
dikaitkan dengan transaksi dan, karena itu, tidak bisa diukur dengan mudah.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai