Anda di halaman 1dari 35

BANGUNAN

OLEH
SURYANI, S.Farm., M.Sc., Apt

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO


UNIVERSITAS HALU OLEO
BANGUNAN

PRINSIP:
Bangunan dan fasilitas
untuk pembuatan obat
harus memiliki desain,
konstruksi dan letak yang
memadai, serta
disesuaikan kondisinya
dan dirawat dengan baik
untuk memudahkan
pelaksanaan operasi yang
benar

2
BANGUNAN

Pemilihan Lokasi:
Letak bangunan hendaklah
sedemikian rupa untuk
menghindarkan pencemaran
dari lingkungan
sekelilingnya, seperti
pencemaran dari udara,
tanah dan air serta dari
kegiatan industri lain yang
berdekatan

3
BANGUNAN
Bangunan indutri farmasi harus memiliki perlindungan yang
memadai terhadap:
 Cuaca
 Banjir
 Rembesan air melalui tanah
 Serangga dan binatang pengerat

4
Ukuran, Tata Ruang dan Konstruksi
Bangunan memiliki ukuran, rancang bangun dan konstruksi yang
sesuai dengan Rencana Induk Perbaikan/Pembangunan (RIP)
yang disetujui oleh BPOM
Desain dan tata ruang harus memperhatikan:
 Kesesuaian dengan kegiatan lain (non farmasi) yang mungkin
dilakukan dalam sarana yang sama atau dalam sarana yang
berdampingan
 Tata ruang harus didesain sedemikian rupa sehingga
memungkinkan produksi dilakukan secara efektif dan efisien
(principle of flow of process)
 Luasnya harus memadai memungkinkan penempatan
peralatan, terlaksananya kegiatan, kelancaran arus kerja dan
komunikasi dan pengawasan yang efektif
5
Desain dan tata ruang harus memperhatikan:
 Terdapat koridor sebagai tempat lalu lintas umum bagi
karyawan, barang/bahan atau produk yang dapat dicapai dari
tiap ruang produksi tanpa harus melaui ruangan produksi
 Terdapat pemisahan jalan (pintu) masuk bagi karyawan
dengan bahan/barang yang dapat menyebabkan resiko
pencemaran silang

6
7
8
9
Untuk mencegah terjadinya pencemaran silang:
• Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan di mana
terdapat bahan baku dan bahan pengemas primer, produk antara atau
produk ruahan yang terpapar ke lingkungan hendaklah halus, bebas retak
dan sambungan terbuka, tidak melepaskan partikulat, serta
memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila perlu disinfeksi) yang
mudah dan efektif.
• Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain
hendaklah didesain dan dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan
pembentukan ceruk yang sulit dibersihkan. Untuk kepentingan perawatan,
sedapat mungkin instalasi sarana penunjang seperti ini hendaklah dapat
diakses dari luar area pengolahan.
• Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada
dinding tetapi digantungkan dengan menggunakan siku-siku pada jarak
cukup untuk memudahkan pembersihan menyeluruh.

10
11
12
13
Kegiatan yang harus dilakukan di area yang ditentukan:
Penerimaan bahan;
Karantina barang masuk;
Penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas;
Penimbangan dan penyerahan bahan atau produk
 Pengolahan;
Pencucian peralatan;
Penyimpanan peralatan;
Penyimpanan produk ruahan;
 Pengemasan;
 Karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir;
 Pengiriman produk; dan
 Laboratorium pengawasan mutu.

14
Area Penimbangan

Penimbangan bahan awal


dan produk dilakukan di
area yang berbeda

Area ini dapat menjadi


bagian dari area
penyimpanan atau area
produksi

15
Area Produksi
 Untuk produk yang menimbulkan sensitasi  Fasilitas pengemasan produk obat hendaklah
tinggi atau preparat biologis harus didesain spesifik dan ditata sedemikian rupa
disediakan fasilitas tersendiri untuk untuk mencegah kecampurbauran atau
masing-masing produk dengan sistem pencemaran silang.
penyaringan udara khusus  Area produksi hendaklah mendapat
 Produk lain seperti antibiotika tertentu, penerangan yang memadai, terutama di mana
hormon tertentu (misal hormon seks), pengawasan visual dilakukan pada saat proses
sitotoksika tertentu, produk mengandung berjalan.
bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan  Pintu area produksi yang berhubungan
produk nonobat hendaklah diproduksi di langsung ke lingkungan luar, seperti pintu
bangunan terpisah bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat
 Pembuatan produk yang diklasifikasikan
sebagai racun seperti pestisida dan
herbisida tidak boleh dibuat di fasilitas
pembuatan produk obat.
 Area produksi hendaklah diventilasi secara
efektif dengan menggunakan sistem
pengendali udara termasuk filter udara
dengan tingkat efisiensi yang dapat
mencegah pencemaran dan pencemaran
silang, pengendali suhu dan, bila perlu,
pengendali kelembaban udara 16
Area Produksi
Klasifikasi Kebersihan Ruang Pembuatan Obat:

17
Ruang Produksi Sediaan Steril
 Daerah pengolahan produk steril harus dipisahkan
dari daerah produksi lain dan dirancang khusus
 Ruangan harus bebas debu, dialiri udara yang
melewati saringan bakteri. Saringan tersebut harus
diverifikasi pada saat pemasangan serta
dilaksanakan pemantauan secara berkala.
 Pembuatan produk steril dilakukan di area bersih
memasuki area ini hendaklah melalui ruang
penyangga udara untuk personil dan/atau peralatan
dan bahan. Area bersih hendaklah dijaga tingkat
kebersihannya sesuai standard kebersihan yang
ditetapkan dan dipasok dengan udara yang telah
melewati filter dengan efisiensi yang sesuai.
 Kegiatan pembuatan produk steril dapat digolongkan
dalam dua kategori; pertama produk yang
disterilkan dalam wadah akhir dan disebut juga
sterilisasi akhir, kedua produk yang diproses secara
aseptis pada sebagian atau semua tahap

18
1. Produk di-sterilkan dalam wadah akhir (Sterilisasi
Akhir – post sterilization)

19
2. Produk di-proses secara Aseptis, pada sebagian atau
semua tahap (Aseptic Processing)

20
21
22
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN SARANA UDARA BERSIH

• Keadaan “nonoperasional” adalah kondisi di mana fasilitas telah terpasang dan


beroperasi, lengkap dengan peralatan produksi tetapi tidak ada personil.
• Kondisi “operasional” adalah kondisi di mana fasilitas dalam keadaan berjalan
sesuai modus pengoperasian yang ditetapkan dengan sejumlah tertentu personil
yang sedang bekerja.

23
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara
aseptis. Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran
udara laminar (laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar
hendaklah mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar
0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang
bersih terbuka. Keadaan laminar yang selalu terjaga hendaklah
dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah berkecepatan lebih
rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak bersarung
tangan.
Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini
adalah lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A.
Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan
yang mengandung risiko lebih rendah.

24
Sistem Tata Udara (HVAC) di
ruangan steril

25
Untuk tujuan klasifikasi hendaklah dipakai alat penghitung partikel portabel dengan
selang pendek untuk pengambilan sampel

Particle Counter Portable selang pendek

Ruang bersih dan sarana udara bersih dinyatakan terkualifikasi setelah


didapat hasil yang stabil dan memenuhi persyaratan selama 5 hari
berturut turut pada kondisi non-operasional
Sesuai dengan ISO 14644‐2, maka khusus untuk ruang produksi steril HARUS
di-kualifikasi ulang SETIAP 6 bulan sekali

26
27
PEMANTAUAN
• Ruang bersih dan sarana udara bersih hendaklah dipantau secara rutin pada saat kegiatan
berlangsung dan penentuan lokasi pengambilan sampel hendaklah berdasarkan studi
analisis risiko yang dilakukan secara formal dan dari data yang diperoleh selama penentuan
klasifikasi ruangan dan/atau sarana udara bersih.
• Sistem pemantauan partikel udara dapat terdiri dari beberapa alat penghitung partikel yang
independen; suatu jaringan dari serangkaian titik pengambilan sampel yang dihubungkan
dengan manifold pada satu penghitung partikel; atau kombinasi dari kedua sistem tersebut.
Sistem yang dipilih hendaklah disesuaikan dengan ukuran partikel.

Continous Particle Counter – untuk PEMANTAUAN


udara bersih
28
Di mana berlangsung kegiatan aseptis, hendaklah sering dilakukan pemantauan
misal dengan cawan papar, pengambilan sampel udara secara volumetris, dan
pengambilan sampel permukaan (dengan menggunakan cara usap dan cawan
kontak).

29
AREA PENYIMPANAN
 Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyimpan dengan
rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk
 Area penyimpanan hendaknya bersih, kering dengan penerangan yang cukup
 Area penerimaan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan perlindungan bahan
dan produk terhadap cuaca
 Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan dan produk yang
ditolak, atau yang ditarik kembali atau yang dikembalikan
 Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, dan zat atau
bahan yang mengandung risiko tinggi terhadap penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan
hendaklah disimpan di area yang terjamin keamanannya. Obat narkotik dan obat berbahaya
lain hendaklah disimpan di tempat terkunci.
 Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran produk
menurut penandaannya. Perhatian khusus hendaklah diberikan dalam penyimpanan bahan ini
agar terjamin keamanannya. Bahan label hendaklah disimpan di tempat terkunci.

30
AREA PENGAWASAN MUTU
 Laboratorium pengawasan mutu hendaklah
terpisah dari area produksi. Area pengujian
biologi, mikrobiologi dan radioisotop
hendaklah dipisahkan satu dengan yang
lain.
 Hendaklah disediakan tempat
penyimpanan dengan luas yang memadai
untuk sampel, baku pembanding (bila perlu
dengan kondisi suhu terkendali), pelarut,
pereaksi dan catatan.
 Suatu ruangan yang terpisah mungkin
diperlukan untuk memberi perlindungan
instrumen terhadap gangguan listrik,
getaran, kelembaban yang berlebihan dan
gangguan lain, atau bila perlu untuk
mengisolasi instrumen
 Hendaklah dipasang unit pengendali udara
yang terpisah untuk masing-masing
laboratorium biologi, mikrobiologi dan
radioisotop. 31
SARANA PENDUKUNG
 Ruang istirahat dan kantin hendaklah  Letak bengkel perbaikan dan perawatan
dipisahkan dari area produksi dan laboratorium peralatan terpisah dari area produksi
pengawasan mutu
 Sarana pemeliharaan hewan hendaklah
 Sarana untuk mengganti pakaian kerja, diisolasi dengan baik terhadap area lain dan
membersihkan diri dan toilet hendaklah dilengkapi pintu masuk terpisah (akses
disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah hewan) serta unit pengendali udara yang
diakses terpisah

32
Pembersihan Bangunan dan Fasilitas
 Bangunan yang digunakan untuk pembuatan obat hendaklah
didesain dan dikonstruksi dengan tepat untuk memudahkan sanitasi
yang baik.
 Hendaklah disediakan fasilitas yang memadai untuk penyimpanan
pakaian personel dan milik pribadinya di tempat yang tepat
 Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi makanan dan minuman
hendaklah dibatasi di area khusus, misalnya kantin. fasilitas ini
hendaklah memenuhi standar saniter
 Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk. Sampah hendaklah
dikumpulkan di dalam wadah yang sesuai untuk dipindahkan ke
tempat penampungan di luar bangunan dan dibuang secara teratur
dan berkala dengan mengindahkan persyaratan saniter

33
Pembersihan Bangunan dan Fasilitas

 Rodentisida, insektisida, agens fumigasi dan bahan sanitasi tidak


boleh mengkontaminasi peralatan, bahan awal, bahan pengemas,
bahan yang sedang diproses atau produk jadi
 Hendaklah ada prosedur tertulis untuk pemakaian rodentisida,
insektisida, fungisida, agens fumigasi, pembersih dan sanitasi yang
tepat
 Hendaklah ada prosedur tertulis yang menunjukkan penanggung
jawab untuk sanitasi serta menguraikan dengan cukup rinci
mengenai jadwal, metode, peralatan dan bahan pembersih yang
harus digunakan untuk pembersihan fasilitas dan bangunan

34
35

Anda mungkin juga menyukai