Anda di halaman 1dari 47

Fisika

Listrik
Minggu-13
Interferensi dan
Difraksi Gelombang
Cahaya
Interferensi
Pada Optik Geometri yang aplikasinya
dapat dilihat dalam lensa, cermin dan
peralatan optik, cahaya
direpresentasikan sebagai sebuah
sinar yang bergerak lurus.

Tetapi, beberapa aspek dari sifat


alamiah cahaya tidak dapat
dijelaskan dengan menganggap
cahaya sebagai sebuah sinar.
Cahaya secara fundamental adalah
sebuah gelombang.

Salah satu sifatnya


adalah jika dua atau
lebih gelombang
cahaya, dengan
frekuensi yang sama
saling overlap pada
suatu titik, maka pola
cahaya yang terbentuk
adalah sifat gelombang
cahaya yang tidak
dapat dijelaskan dengan
Bidang Optik yang bergantung pada
sifat alamiah cahaya, sebagai sebuah
gelombang, disebut dengan Optik
fisik
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Polarisasi
4. Dispersi
Interfernsi
• Interferensi adalah gejala fisis dari perpaduan 2 gelombang

y1  y01 sin  t  kx1  1 


y2  y02 sin  t  kx2   2 
y  y1  y2

y02  y01
2
 y02
2
 2 y01 y02 cos 

Amplitudo2  intensitas
• menguatkan • melemahkan

cos   1    2m cos   1    (2m  1)

2
  x1  x2   1   2 

Beda lintasan Beda fase awal


Cahaya sebagai
gelombang
Orang pertama yang
mengembangkan teori gelombang
sebagai cahaya adalah fisikawan
Belanda Christian Huygens, tahun
Cahaya adalah
1678.
gelombang yang
berasal dari
sumber yang
bergetar, yang
merambat dalam
medium yang di
sebut eter, yaitu
zat yang mengisi
ruang vakum
Prinsip Huygens
Semua titik pada suatu
muka gelombang
merupakan titik sumber
dari bulatan gelombang-
gelombang kecil
sekunder.
Setelah waktu t, posisi
baru dari muka
gelombang adalah suatu
permukaan yang
menyinggung
gelombang-gelombang
Hukum Pembiasan
Prinsip Huygens dapat
dipergunakan untuk
menurunkan hukum
pembiasan
Soal 01
Panjang gelombang dari cahaya
natrium kuning di udara adalah 589
nm.
a.Berapa frekuensinya
b.Berapa panjang gelombangnya di
kaca yang memiliki indeks bias 1,5
c. Hitunglah kecepatan cahaya
natrium kuning tersebut di dalam
kaca
Jawaban 01
a. Frekuensi cahaya natrium kuning

b. Panjang gelombang di kaca

c. Kecepatan di kaca
Soal 02
Seperti diperlihatkan gambar (1),
sorotan cahaya dalam material 1
datang pada suatu batas dengan
sudut 30. Perbandingan sudut
refraksi 2 dengan indeks bias n2, pada
material 2, diperlihatkan gambar (2).
Berapa kecepatan cahaya pada
material 1 ?
Jawaban 02
Berdasarkan hukum pembiasan: 1 =
2 jika indek bias n1 = n2. Seperti
diperlihatkan gambar 2 = 30 jika n2
= 1,5. Maka n1 = 1,5 dan kecepatan
cahaya pada medium adalah
Soal 03
Dua pulsa cahaya
diarahkan
menembus lapisan
plastik, dengan
ketebalan
Jika indeksLbias
dantiap
2L.
lapisan: n1 = 1,55;
n2= 1,70; n3 = 1,60; Pulsa mana yang
menembus
n4 = 1,45; n5 =
plastik dalam
1,59;
waktu terpendek
n6 = 1,65 dan n7 = ???
1,50
Jawaban 03
Waktu perjalanan Pulsa 1 adalah

Waktu perjalanan Pulsa 2 adalah

Maka waktu tercepat adalah pulsa 2


Percobaan Interferensi
Thomas Young
Percobaan Young
Seorang berkebangsaan Inggris,
Thomas Young (1773 – 1829) pada
tahun 1801 mendapatkan bukti
yang meyakinkan untuk sifat
gelombang dari cahaya, dan
bahkan bisa mengukur panjang
gelombang cahaya tampak.
Percobaan yang dilakukan dikenal
dengan eksperimen celah ganda.
Eksperimen celah Ganda
Soal 04
Eksperimen celah ganda
diperlihatkan pada gambar berikut

Hitunglah panjang gelombang


cahaya yang dipergunakan !!!
Jawaban 04
Jarak antara dua celah d = 0,200 mm,
jarak celah ke layar R = 1,00 m, jarak
pusat layar ke pita terang (bright
fringe) ke tiga, m = 3, adalah y3 =
9,49 mm
Koherensi
Gelombang
Agar pola interferensi dapat nampak
pada layar C, gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang tidak
bervariasi terhadap waktu.
Karena celah S1
dan S2 berasal
dari cahaya
tunggal, maka
cahaya dari
kedua celah
dikatakan
koheren
sepenuhnya
Intensitas pada
Interferensi Celah Ganda
Dalam percobaan interferensi Young,
dua gelombang masing-masing
dengan intensitas I0, menghasilkan
gelombang resultan dengan
intensitas I pada layar yang
memenuhi persamaan:

Dimana:
Interferensi dari
Film Tipis (thin film)
Ketika cahaya datang pada film tipis
transparan, akan terjadi peristiwa
interferensi gelombang cahaya.
Intensitas maksimum dan minimum
dari cahaya yang terpnatulkan dari
film tipis di udara memenuhi
Maksimum – film terang di udara
persamaan:

m = 0,1,2, …
Minimum – film gelap di udara

m = 0,1,2, …
Soal 04
Sebuah gelembung sabun tampak
hijau (dengan  = 540 nm) di titik
pada permukaan depan yang paling
dekat dengan pengamat. Jika indeks
biasnya n = 1,35, Berapakah
ketebalan minimumnya
Jawaban 04
t = /4n = (540 nm)/(4)(1,35) = 100
nm
Interferometer
Michelson
• The interferometer, invented by the American physicist
A. A. Michelson (1852–1931), splits a light beam into two
parts and then recombines the parts to form an
interference pattern.
• The device can be used to measure wavelengths or
other lengths with great precision because a large and
precisely measurable displacement of one of the mirrors
is related to an exactly countable number of
wavelengths of light.
Interferometar
Michelson,
menunjukkan lintasan
cahaya di mulai di P
dari sumber S yang
dijauhkan. Cermin M
membagai dua
sorotan, yang
memantul dari
cermin M1 dan M2
kembali ke M dan
kemudian teleskop T.
Didalam teleskop,
seorang pengamat
Difraksi
Introduction to Diffraction Patterns
• We might expect that the light passing through a small opening would simply result in
a broad region of light on a screen, due to the spreading of the light as it passes
through the opening. We find something more interesting, however. A diffraction
pattern consisting of light and dark areas is observed, somewhat similar to the
interference patterns discussed earlier.
Diffraction Patterns from Narrow Slits
• the observing screen is far from the slit, so that the rays reaching the
screen are approximately parallel  Fraunhofer diffraction
• Fraunhofer diffraction pattern of a single slit. The pattern consists of a
central bright fringe flanked by much weaker maxima alternating with
dark fringes.
• each portion of the slit acts as a source of light waves
Resolution of Single-Slit
Single-slit
and Circular Apertures
• When the central maximum of one image falls on the first minimum of another image,
the images are said to be just resolved. This limiting condition of resolution is known
as Rayleigh’s criterion.

Resolving power



a
circular Resolving power


  1,22
a
Resolution of the Eye
• Let us choose a wavelength of 500 nm, near the center of the visible
spectrum. Although pupil diameter varies from person to person, we estimate
a daytime diameter of 2 mm. We use
The
Diffraction
Grating
The
Diffraction
Grating

• Side view of a diffraction grating. The slit


separation is d, and the path difference
between adjacent slits is d sin θ.
• Diagram of a diffraction grating spectrometer. The collimated beam incident on
the grating is spread into its various wavelength components with constructive
interference for a particular wavelength occurring at the angles ! bright that
satisfy the equation d sin θ bright = mλ, where m = 0, 1, 2, . . . .
Resolving Power of the
Diffraction Grating
• The diffraction grating is useful for measuring wavelengths accurately. Like the prism,
the diffraction grating can be used to separate white light into its wavelength
components. Of the two devices, a grating with very small slit separation is more
precise if one wants to distinguish two closely spaced wavelengths.
• For two nearly equal wavelengths λ1 and λ2 between which a diffraction grating can
just barely distinguish, the resolving power R of the grating is defined as

  1  2
R   ,   1  2
2  1  2

• Thus, a grating that has a high resolving power can distinguish small differences in
wavelength. If N slits of the grating are illuminated, it can be shown that the resolving
power in the mth-order diffraction is R = Nm
Diffraction of X-Rays by Crystals

• Schematic diagram of the technique used to observe the


diffraction of x-rays by a crystal. The array of spots formed on
the film is called a Laue pattern.
a b

• (a) A Laue pattern of a single crystal of the mineral beryl (beryllium aluminum
silicate). Each dot represents a point of constructive interference. (b) A Laue
pattern of the enzyme Rubisco, produced with a wide-band x-ray spectrum. This
enzyme is present in plants and takes part in the process of photosynthesis. The
Laue pattern is used to determine the crystal structure of Rubisco.

Anda mungkin juga menyukai