Anda di halaman 1dari 26

mpok

Sistem
4
Perkemiha
n
Sistem
Perkemiha
Defi
nisi
n Sistem perkemihan merupakan
organ vital yang berperan penting
dalam melakukan ekskresi dan
eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme
tubuh. Sistem ini secara kontinu
membuang dan mereabsorbsi air
dan substansi terlarut dalam darah,
serta mengeliminasi setiap substansi
yang tidak dibutuhkan dalam tubuh
(Wylie, 2011).
1. Meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan
mengeluarkan sejumlah cairan ke dalam urin dan
melepaskan eritropoietin, serta melepas renin.

Fun
2. Melakukan kontribusi stabilisasi pH darah dengan
mengontrol jumlah keluarnya ion hidrogen dan ion
bikarbonat ke dalam urin.

gsi 3. Menghemat pengeluaran nutrisi dengan memelihara


ekskresi pengeluaran nutrisi tersebut pada saat proses
eliminasi produk sisa, terutama pada saat pembuangan
nitrogen seperti urea dan asam urat.

4. Membantu organ hati dalam mendetoksikasi racun


selama kelaparan, deaminasi asam amino yang dapat
merusak jaringan (Muttaqin & Sari, 2014).
Ginjal

Orga Ureter

n Kandung Kemih

Uretra
Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam
mempertahankan homeostasis cairan tubuh dengan
cara mengatur volume cairan, keseimbangan
osmotik, asam-basa, ekskresi sisa metabolisme, dan
sistem pengaturan hormonal dan metabolisme.

Ginjal
Terletak pada dinding posterior abdomen, di sebelah
kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan
lemak yang tebal dan jaringan ikat dibelakang
peritoneum.

Bentuk ginjal seperti biji kacang dan sisi dalamnya


atau hilum menghadap ke tulang punggung. Sisi
luarnya cembung.
Setiap ginjal dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang
membungkusnya.
Di dalamnya terdapat struktur-struktur ginjal meliputi :

2. Korteks (bagian luar) : substansi


1. Medula (bagian
kortekalis berwana coklat merah,
dalam) : substansi
konsistensinya lunak, dan bergranula.
medularasi terdiri atas
Substansi tepat di bawah fibrosa,
pyramid renalis jumlahnya
melengkung sepanjang basis piramid
antara 8-16 buah
yang berdekatan dengan sinus renalis.
Pada ginjal terdapat nefron. Nefron merupakan unit fungsional
terkecil pada ginjal. Bagian-bagian nefron terdiri atas
glomerulus, tubulus proksimal konvulta, gelung henle, tubulus
distal konvulta, dan duktus kolligentis medula / tubulus
kolektivus.
Bagian 1. Glomerulus : Bagian ini merupakan gulungan atau
anyaman kapiler yang terletak didalam kapsula Bowman
menerima darah dari arteriole aferen dan meneruskan ke

Ginjal
sistem vena melalui arteriol eferen.

2. Tubulus proksimal konvulta : tubulus ginjal yang


5. Duktus kolligentis langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan
medula : saluran yang panjang 15 mm. Bentuknya berkelok-kelok berjalan dari
secara metabolic tidak korteks ke bagian medula lalu kembali ke korteks.
aktif. Pengaturan secara
halus dari ekskresi 3. Gelung Henle (ansa Henle) : bentuknya lurus dan
natrium urine terjadi disini tebal diteruskan ke segmen tipis selanjutnya ke segmen
dengan aldosteron yang tebal, panjangnya 12mm, total panjangnya ansa henle 2-14
paling berperan terhadap mm.
reabsorpsi natrium.
Duktus ini memiliki 4. Tubulus distal konvulta : bagian ini adalah bagian
kemampuan mereabsorpsi ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh dari
dan menyekresi kalium. kapsula Bowman, panjangnya 5 mm. Tubulus distal dari
masing-masing nefron bermuara ke duktus koligentis
yang panjangnya 20 mm.
Pembuluh
Darah pada
Ginjal
Struktur ginjal juga berisi pembuluh darah. Arteri renalis
membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Cabang-
cabangnya beranting banyak di dalam ginjal dan menjadi arteriol
aferen, dan masing-masing membentuk simpul dari kapiler-kapiler
di dalam salah satu badan Malpighi-inilah glomerulus. Pembuluh
eferen kemudian tampil sebagai arteriol eferen yang bercabang-
cabang membentuk jaringan kapiler sekeliling tubulus uriniferus.
Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi membentuk vena
renalis, yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
Urete
r
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder atau pipa yang
menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Ureter merupakan lanjutan
dari pelvis renalis yang berjalan dari hillus ginjal menuju distal dan kemudian
bermuara pada kandung kemih. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa di sebelah
kanan dan kiri yang menghubungkan ginjal kanan dan kiri dengan kandung
kemih. Ureter memiliki panjang sekitar 20 - 30 cm dengan diameter rata - rata
sekitar 0,5 cm dan diameter maksimal sekitar 1,7 cm yang berada di dekat
kandung kemih.
Dinding ureter Kontraksi dan relaksasi kedua otot polos
terdiri atas : memungkinkan terjadinya gerakan pristaltik ureter
1. Dinding luar guna mengalirkan urine ke dalam buli-buli. Jika
jaringan ikat (jaringan karena suatu sebab terdapat sumbatan pada lumen
ureter sehingga menyumbat aliran urine, otot polos
fibrosa)
ureter akan berkontraksi secara berlebihan, yang
2. Lapisan tengah bertujuan untuk mendorong/atau mengeluarkan
(otot polos) sumbatan itu dari saluran kemih. Kontraksi itu di
3. Lapisan dalam rasakan sebagai rasa nyeri yang kolik yang datang
(Mukosa yang di lapisi secara berkala, sesuai dengan irama peristaltik
ureter.
oleh sel transisional)
Bagian
Ureter
Pars Abdominalis : Pars Pelvina :
Berada di dalam Berada di dalam
rongga abdomen rongga pelvis
Fungsi
Ureter
Menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.
Lapisan dinding ureter yang terdiri dari otot - otot polos
sirkuler dan longitudinal menimbulkan gerakan - gerakan
peristaltik (berkontraksi) setiap 5 menit sekali guna
mendorong air kemih kemudian disemprotkan dalam bentuk
pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam
kandung kemih. Sewaktu masuk kandung kemih dinding
atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada saat
kandung kemih penuh akan terbentuk katup (valvula)
yang mencegah kembalinya urin dari kandung kemih.
Kandu
ng
Kemih
Vesika urinaria (kandung kemih) terletak tepat di belakang os pubis,
merupakan tempat penyimpanan urine yang berdinding otot yang kuat,
berikutnya bervariasi sesuai dengan jumlah urine yang dikandung. Kandung
kemih pada waktu kosong terletak dalam rongga pelvis, sedangkan dalam
keadaan penuh dinding atas terangkat masuk ke dalam region hipogastrika.
Apeks kandung kemih terletak di belakang pinggir atas simpisis pubis dan
permukaan posteriornya berbentuk segitiga. Bagian sudut superolateral
merupakan muara ureter dan sudut interior membentuk uretra.
Bagian atas kandung kemih ditutupi oleh peritoneum yang
membentuk eksavasio retro vesikalis, sedangkan sebagian bawah
permukaan posterior dipisahkan dari rektum oleh duktus deferens,
vesika seminalis, dan vesika retrovesikalis. Permukaan superior
seluruhnya ditutupi oleh peritoneum dan berbatasan dengan gulungan
ileum dan kolon sigmoid sepanjang lateral permukaan peritoneum
melipat ke dinding lateral pelvis.
Uretra
Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada
kandung kemih. Uretra berfungsi menyalurkan urine ke
luar.
Uretra BagianUre
Pria traPria
Uretra pria mulai dari orifisium uretra 1. Uretra prostatika
interna di dalam kandung kemih 2. Uretra pars membranasea
sampai orifsium uretraeksterna pada 3. Uretra pars kavernosa
penis, panjangnya 17,5-20 cm yang 4. Orifisium uretra eksterna
Uretra
Wanita lapisanUre
traWanita
Terletak di belakang simpisis, berjalan sedikit
miring ke arah atas, salurannya dangkal,
panjangnya 14 cm, mulai dari orifisium uretra
interna sampai ke orifisium uretra eksterna. 1. Tunika muskularis,
Uretra ini menembus fasia diafragma 2. Lapisan spongeosa
urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di berjalan pleksus dari vena-
depan permukaan vagina. . Uretra wanita jauh vena,
lebih pendek daripada uretra pria dan terdiri
atas lapisan otot polos yang diperkuat oleh
3. Lapisan mukosa sebelah
sfingter otot rangka. Pada muaranya ditandai dalam.
denganbanyak sinus venosus mirip jaringan
kavernosa.
URIN
Urin atau air seni merupakan produk akhir
dari sistem saluran kemih (tractus
urinarius) yang terdiri dari ginjal, ureter,
kandung kemih (vesical urinarius), dan
uretra, melalui proses filtrasi oleh
glomerulus, sekresi dan absorpsi oleh
tubuli (Priyana, 2010).
Urin merupakan cairan terkonsentrasi yang
mengandung sedikit air dan berbagai produk
sisa metabolisme untuk dibuang dari tubuh
melalui urinasi. Urin di dalam tubuh apabila
tidak dikeluarkan, maka produk sisa
metabolism akan menumpuk yang
selanjutnya akan menyebabkan disfungsi
sistem tubuh (Wylie, 2011).
Pembent
ukan Urin
1. Tahap Filtrasi

Pembentukan urine dimulai dari darah


mengalir melalui arteri aferen ginjal,
masuk ke dalam glomerulus yang tersusun
atas kapiler-kapiler darah. Saat darah
masuk ke glomerulus, tekanan darah pun
menjadi tinggi sehingga mendorong air
dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil
akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan
menghasilkan filtrat. 
Cairan hasil filtrat, tersusun atas:
1. Urobilin;
2. Urea;
3. Glukosa;
4. Air;
5. Asam amino;
6. Ion-ion seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klor.

Filtrat selanjutnya disimpan sementara di


dalam kapsula bowman dan disebut urine
primer. Tahapan pembentukan urine
primer ini disebut tahap filtrasi. Sementara
itu, darah dan protein tetap tinggal di
dalam kapiler darah karena tidak dapat
menembus pori-pori glomerulus. 
Cairan yang dihasilkan dari proses
2. Tahap Reabsorbsi
reabsorpsi disebut urine
sekunder yang mengandung air, garam,
urea (penimbul bau pada urine), dan
urobilin (pemberi warna kuning pada
urine). Urine sekunder yang terbentuk
dari proses reabsorpsi selanjutnya
mengalir ke lengkung henle, kemudian
Urine primer yang terbentuk pada menuju tubulus distal. Selama mengalir
tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. dalam lengkung henle, air dalam urine
Di dalamnya terjadi proses penyerapan sekunder juga terus direabsorpsi.
kembali zat-zat yang masih diperlukan
oleh tubuh (tahap reabsorpsi). Glukosa,
asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut
ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler
darah di dalam ginjal. Sedangkan urea
hanya sedikit yang diserap kembali.
3. Tahap Augmentasi

Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion
natrium, klor, dan urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu
pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam
urinesekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang
merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis
renalis (rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari
ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih yang merupakan
tempat menyimpan urine sementara.
1. Nefritis = kerusakan pada bagian glomerulus
ginjal akibat infeksi kuman umumnya bakteri
streptococcus.

Penyakit 2. Albuminuria = penyakit yang terjadi aibat ginjal


tidak dapat melakukan proses penyaringan.

dan
Gangguan
3. Batu Ginjal = penyakit karena adanya
pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih

4. Uremia = Disebabkan adanya bahan buangan dari


ginjal di dalam darah.
5. Gagal ginjal (anuria) = kegagalan ginjal
memproduksi urin

6. Infeksi ginjal = dapat ditimbulkan oleh penyakit


tuberkulosa atau penyakit ganas pada ginjal

7. Pielonefritis = peradangan jaringan ginjal dan


pelvis ginjal

8. Gangguan mikturisi = disebabkan oleh obstruksi


dalam perjalanan urine karena pelebaran benigne
pada kelenjar prostat atau oleh striksi uretra atau
oleh kalkulus (batu)
Kesim
pulan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (air kemih). Sistem perkemihan berfungsi sebagai regulator volume
darah dan tekanan darah, stabilisator pH darah, dan pembantu organ hati
dalam mendetoksikasi racun.

Anda mungkin juga menyukai