Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 3

TOPIK : LATAR BELAKANG MASALAH


DOSEN : PROF. DR. M. SIRAIT, M.SI
Tujuan Pembelajaran :

 Mampu mendeskripsikan latar belakang masalah


 Mampu merumuskan masalah yang baik, operasianal, observable
dan terukur.
 Mampu mendeskripsikan tujuan, manfaat, asumsi penelitian.
 Mampu menjelaskan manfaat studi pendahuluan.
Deskripsi Latar Belakang Masalah

 Dilandasi oleh keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan


suatu gejala/konsep/dugaan untuk mencapai suatu tujuan.
 Dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang
menguatkan bahwa penelitian tersebut penting untuk
dilaksanakan
 Ada hasil penelitian terdahulu untuk menguatkan penelitian
selanjutnya
 Misalnya masalah hasil belajar rendah
Harus dijelaskan kenapa hasil belajar rendah. Dari segimana
ditinjau : proses belajar, metode/model yang digunakan, media dll
dan bagaiman hasil penelitian terdahulu
Rumusan masalah

 Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.


 Rumusan masalah yang dirumuskan hendaknya jelas dan
padat.
 Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk mencari
sebuah solusi dalam suatu permasalahan.
 Masalah harus menjadi dasar bagi judul dalam sebuah proses
penelitian.
Karaketristik Rumusan Masalah
Yang Berkualitas :
Spesifik
Bersifat Baru dan Asli
Relevan
Menarik Perhatian
INDIKATOR MASALAH

1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi


menimbulkan keragu-raguan atau ketidakpastian.
2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang
diinginkan, yang bersifat dassolen) tentang sesuatu dengan
kenyataan (dassein).
3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.
4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti
epidemic, banjir, longsor, dekadensi moral, dsb).
Kelayakan Masalah (Pendidikan) untuk
Diteliti
 Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan
hasil pembelajaran;
 Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah;
 Tersedianya data atau informasi di lapangan;
 Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan; dan
 Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.
Masalah- Masalah Pendidikan
1. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa,
mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan
berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar);
2. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru,
kurikulum dan sumber belajar);
3. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,
lingkungan 3. Komponen environmental input (seperti iklim
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya,
kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan social-
ekonomi-politik);
4. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan
metode-metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan
dalam pembelajaran); dan komponen output (seperti kualitas indek
prestasi belajar,kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan).
Tujuan Penelitian

 Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat


yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang
diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu
yang akan dicapai atau dituju dalam
sebuah penelitian.
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan
peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan.
Tujuan Penelitian dilihat dari segi Hasil :
 Untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah,
atau rumusan teori-teori baru.
Tujuan Penelitian dilihat dari segi Proses :
 Mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan
cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
 Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari,
melatarbelakangi terjadinya masalah.
 Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan
antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu
dengan peristiwa lainnya.
 Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
 Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-
temuan yang diperoleh.
Manfaat Penelitian.

 Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.


 Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu
pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan
mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti.
 Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori
yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian
yang sebenarnya.
 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari
sebab masalah atau kegagalan
 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi
pengembangan.
 Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut
penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang
bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang
dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris,
dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang
bersangkutan.
  Manfaat Praktis
Penelitian bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah  praktis. Hampir
semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi.
Asumsi Penelitian (Anggapan Dasar)
Asumsi adalah pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara
empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan dan percobaan
dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Postulat adalah pernyataan yang kebenarannya tidak perlu diuji sebab
sudah diterima oleh umum.
Contoh: Matahari terbenam di sebelah barat
 Prinsip adalah pernyataan yang berlaku umum bagi gejala tertentu
dan mampu menjelaskan kejadian yang telah terjadi
Misalnya: hukum sebab akibat.
Asumsi merupakan anggapan dasar dalam suatu penelitian yang
diyakini kebenarannya oleh peneliti.
 Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan penelitian jelas
batasnya.
 Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem di mana kita melakukan penelitian
 Asumsi merupakan hal penting dalam menentukan paradigma penelitian
 Asumsi ini berguna untuk menafsirkan kesimpulan yang dibuat
 Untuk menentukan asumsi harus didasarkan atas kebenaran yang telah
diyakini oleh peniliti.
 Untuk dapat menentukan anggapan dasar, yang dilakukan peneliti adalah :
 Banyak membaca buku, surat kabar atau terbitan lain.
 Banyak mendengar berita, ceramah, pembicaraan orang lain.
 Banyak berkunjung ke tempat (lokasi penelitian).
 Mengadakan pendugaan mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan
pengetahuannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat suatu asumsi, yaitu:
 Asumsi harus operasional dan asumsi merupakan
dasar bagi pengkajian teoritis.
 Asumsi harus menyatakan keadaan yang sebenarnya,
bukan keadaan yang diprediksi atau seharusnya.
 Peneliti harus mengenal betul asumsi yang dipakainya
dalam menyusun kerangka berpikirnya.
 Asumsi yang berbeda, maka beda juga teori yang
digunakan.
 Asumsi harus dinyatakan tersurat, sebab asumsi yang
tersirat terkadang menyesatkan dan menyebabkan
interprestasi yang berbeda.
 Seorang peneliti perlu merumuskan anggapan dasar, karena:
1. Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.
Manfaat Studi Pendahuluan

1.  Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.


2. Tahu di mana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis
data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta
memanfaatkan hasil.
6. Peneliti menjadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan
dapat dilaksanakan
 Winarno Surakhmad menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan
eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dan
langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah
mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif.
 Didalam mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain
sudah berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia
bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan dengan
masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru orang
lain juga masih memasalahkan.
 Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum
terjawab permasalahannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang
digunakan, hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum
terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung dan hambatan apa yang telah
diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.

 Dengan mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat banyak


tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka
matanya, menjadi lebih jelas permasalahannya.
 Dengan studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang
dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi
dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Sekian dan Terimakasih

Sumber bacaan lain sudah


diberikan ke mahasiswa melalui
WA
Tugas : Membuat Makalah tentang topik ini
(dibuat lengkap dijelaskan), sesuai format berikut

Judul : Latar Belakang Masalah


I. PENDAHULUAN
II. RUMUSAN MASALAH : mengacu pada indicator pada RPS
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai