DOSEN : PROF. DR. M. SIRAIT, M.SI Tujuan Pembelajaran :
Mampu mendeskripsikan latar belakang masalah
Mampu merumuskan masalah yang baik, operasianal, observable dan terukur. Mampu mendeskripsikan tujuan, manfaat, asumsi penelitian. Mampu menjelaskan manfaat studi pendahuluan. Deskripsi Latar Belakang Masalah
Dilandasi oleh keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan
suatu gejala/konsep/dugaan untuk mencapai suatu tujuan. Dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang menguatkan bahwa penelitian tersebut penting untuk dilaksanakan Ada hasil penelitian terdahulu untuk menguatkan penelitian selanjutnya Misalnya masalah hasil belajar rendah Harus dijelaskan kenapa hasil belajar rendah. Dari segimana ditinjau : proses belajar, metode/model yang digunakan, media dll dan bagaiman hasil penelitian terdahulu Rumusan masalah
Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
Rumusan masalah yang dirumuskan hendaknya jelas dan padat. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk mencari sebuah solusi dalam suatu permasalahan. Masalah harus menjadi dasar bagi judul dalam sebuah proses penelitian. Karaketristik Rumusan Masalah Yang Berkualitas : Spesifik Bersifat Baru dan Asli Relevan Menarik Perhatian INDIKATOR MASALAH
1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi
menimbulkan keragu-raguan atau ketidakpastian. 2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat dassolen) tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein). 3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan. 4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir, longsor, dekadensi moral, dsb). Kelayakan Masalah (Pendidikan) untuk Diteliti Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran; Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah; Tersedianya data atau informasi di lapangan; Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan; dan Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya. Masalah- Masalah Pendidikan 1. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar); 2. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar); 3. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan 3. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan social- ekonomi-politik); 4. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran); dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar,kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat
yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Tujuan Penelitian dilihat dari segi Hasil : Untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Tujuan Penelitian dilihat dari segi Proses : Mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan- temuan yang diperoleh. Manfaat Penelitian.
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.
Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah atau kegagalan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi pengembangan. Manfaat Teoritis Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan. Manfaat Praktis Penelitian bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi. Asumsi Penelitian (Anggapan Dasar) Asumsi adalah pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan dan percobaan dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya. Postulat adalah pernyataan yang kebenarannya tidak perlu diuji sebab sudah diterima oleh umum. Contoh: Matahari terbenam di sebelah barat Prinsip adalah pernyataan yang berlaku umum bagi gejala tertentu dan mampu menjelaskan kejadian yang telah terjadi Misalnya: hukum sebab akibat. Asumsi merupakan anggapan dasar dalam suatu penelitian yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan penelitian jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem di mana kita melakukan penelitian Asumsi merupakan hal penting dalam menentukan paradigma penelitian Asumsi ini berguna untuk menafsirkan kesimpulan yang dibuat Untuk menentukan asumsi harus didasarkan atas kebenaran yang telah diyakini oleh peniliti. Untuk dapat menentukan anggapan dasar, yang dilakukan peneliti adalah : Banyak membaca buku, surat kabar atau terbitan lain. Banyak mendengar berita, ceramah, pembicaraan orang lain. Banyak berkunjung ke tempat (lokasi penelitian). Mengadakan pendugaan mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan pengetahuannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu asumsi, yaitu: Asumsi harus operasional dan asumsi merupakan dasar bagi pengkajian teoritis. Asumsi harus menyatakan keadaan yang sebenarnya, bukan keadaan yang diprediksi atau seharusnya. Peneliti harus mengenal betul asumsi yang dipakainya dalam menyusun kerangka berpikirnya. Asumsi yang berbeda, maka beda juga teori yang digunakan. Asumsi harus dinyatakan tersurat, sebab asumsi yang tersirat terkadang menyesatkan dan menyebabkan interprestasi yang berbeda. Seorang peneliti perlu merumuskan anggapan dasar, karena: 1. Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti. 2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian 3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis. Manfaat Studi Pendahuluan
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu di mana/kepada siapa informasi dapat diperoleh. 3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi. 4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data. 5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil. 6. Peneliti menjadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan Winarno Surakhmad menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dan langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif. Didalam mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru orang lain juga masih memasalahkan. Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab permasalahannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.
Dengan mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat banyak
tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas permasalahannya. Dengan studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya. Sekian dan Terimakasih
Sumber bacaan lain sudah
diberikan ke mahasiswa melalui WA Tugas : Membuat Makalah tentang topik ini (dibuat lengkap dijelaskan), sesuai format berikut
Judul : Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH : mengacu pada indicator pada RPS III. PEMBAHASAN IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA