wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara. Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. • Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut- rambut pembau. • Indra pembau pada hidung berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson- akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Fungsi Hidung • Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa Mekanisme Penciuman • Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. • Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke Gangguan Indra Pembau • Hipsomia (indra penciuman kurang mampu mencium bau) dan anosmia (indra penciuman sama sekali tidak dapat mencium bau) disebabkan tersumbatnya rongga hidung, misalnya akibat polip, pilek, tumor. Berpotensi mengakibatkan gangguan pada indera pengecap sehingga seseorang menjadi kurang berselera makan • Hipesomia (lebih peka terhadap bau-bauan), dapat terjadi akibat sakit kepala, migrain, penyakit Addison, dan pengaruh obat-obatan. • Sinusitis, yaitu radang tulang-tulang tengkorak disekitar hidung yang berongga dan berisi udara. Gejalanya sering batuk dan pilek. • Polip, pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung dan mengeluarkan banyak lendir. Polip berkaitan dengan penyakit THT seperti alergi, inflamasi mukosa, asma, infeksi,