Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN

PELABUHAN
SELASA, 5 Maret 2013
Metode perencanaan dan perancangan
pelabuhan secara umum diuraikan
sebagai berikut :

1.Menentukan tujuan dan sasaran pembangunan


pelabuhan.

2.Prediksi lalu-lintas pelabuhan (traffic forecasting),


melalui pengumpulan data : bongkar muat,
kunjungan kapal, asal dan tujuan (origin &
destination), perkembangan ekonomi kota,
pertumbuhan penduduk, masterplan daerah
regional.
Metode Perencanaan Pelabuhan

3. Pengolahan data :
◦ Menginventarisasi asal dan tujuan barang berikut rute
pelayaran
◦ Klasifikasi jenis barang
◦ Membuat tabulasi jenis barang
◦ Membuat grafik dan kecenderungannya
◦ Periksa dan pisahkan lonjakan yang bersifat
sementara
◦ Review pengaruh pasar (market) pada traffic dan
kecenderungan teknologi
◦ Perkiraan pertumbuhan traffic : PDRB, pertumbuhan
barang khusus, pertumbuhan hitterland, tinjauan
aksesibilitas.
◦ Pertimbangan pertumbuhan lokasi, pengembangan
industri dan manajemen.
Metode Perencanaan Pelabuhan

4. Menganalisa hasil data dan membuat alternative


skenario optimis, moderat, dan pesimis :
◦ Perencanaan dibagi dalam 3 periode :
a. Jangka pendek ; 5 %
b. jangka menengah ; 15 %
c. jangka panjang ; 25 %
◦ Prosentase barang dan jasa
◦ Prosentase jumlah dan ukuran kapal

5. Penelitian luas terhadap kondisi lingkungan :


geologi, geoteknik, demografi, sosial budaya.
Metode Perencanaan Pelabuhan

6. Desain bangunan-bangunan
pelabuhan (hitungan dimensi dan
detail)

7. Analisa ekonomi (kelayakan investasi) :


◦ Benefit Cost Ratio (BCR) > 1 =
menguntungkan
◦ Internal Rate of Return (IRR) > suku
bunga komersil = menguntungkan
◦ Net Present Value (NPV) positif =
harga keuntungan investasi
Metode Perencanaan Pelabuhan

8. Memilih alternatif skenario yang


paling menguntungkan, lalu
sampai ke tahap Pelaksanaan
Pembangunan Pelabuhan.

9. Pengelolaan dan pengembangan


(manajemen) Pelabuhan :
operasional dan pemeliharaan
Kapal

Kapal adalah suatu sarana/kendaraan


untuk wilayah perairan dimana
dituntut untuk mampu tetap
beroperasi dan bertahan dengan
daya tahan tinggi dalam waktu
relatif lama dalam lingkungan yang
cepat berubah dan menghidupi
awak kapal maupun penumpang.
Jenis Kapal

Jenis kapal akan berpengaruh terhadap jenis pelabuhan


yang akan direncanakan. Jenis-jenis kapal yaitu antara
lain :
1. Kapal Penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan
taraf hidup sebagian penduduknya relatif masih
rendah, kapal penumpang masih mempunyai peran
yang cukup besar. Jarak antar pulau yang relatif dekat
masih dilayani dengan kapal-kapal penumpang.
2. Kapal Barang
Umumya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih
besar daripada kapal penumpang. Bongkar muat bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu secara vertikal dan
horizontal. Secara vertikal disebut juga Roll on / Roll
off (Ro/Ro), barang-barang diangkut dengan
menggunakan truk.
Jenis Kapal

3. Kapal Barang Umum (General


Cargo Ship)
Kapal yang membawa peti
kemas yang mempunyai ukuran
yang terstandarisasi. Berat peti
kemas 5–40 ton. Kapal peti
kemas terbesar mempunyai
panjang 300 m untuk 3600 peti
kemas berukuran 6 m.
Jenis Kapal

4. Kapal Tanker

Digunakan untuk mengangkut minyak,


umumnya ukuran kapal sangat besar. Karena
barang cair yang berada dalam ruangan kapal
dapat bergerak secara horizontal, maka
ruangan kapal dibagi menjadi beberapa
kompartmen yang berupa tanki-tanki, agar
tekanan zat cair dapat dipecah sehingga tidak
membahayakan stabilitas kapal. Tetapi
dengan demikian diperlukan lebih banyak
pompa dan pipa-pipa untuk menyalurkan
minyak masuk/keluar kapal.
Jenis Kapal

5. Kapal Barang Curah (Bulk Cargo Ship)


Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan
curah yang dikapalkan dengan jumlah banyak
sekaligus. Muatan curah ini bisa berupa beras,
gandum, batubara, bijih besi dan sebagainya. Kapal
jenis ini yang terbesar mempunyai kapasitas
175.000 DWT dengan panjang 330 m.

6. Kapal Khusus
Kapal ini dibuat khusus untuk mengangkut barang
tertentu seperti daging yang harus diangkut dalam
keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair,
dan sebagainya
Karakteristik Kapal

Berikut ini adalah faktor penentu kebutuhan


kapal, yaitu :
 material yang dipakai (baja, kayu, ferro

semen, fibreglass, dll)


 fungsi kapal (penumpang, barang umum,

curah, peti kemas, tangki,dll)


 sistem pengendali dan penggerak

(mekanik, semi otomatik, otomatik, diesel,


dll)
 jangkauan operasi kapal (jarak dekat,

sedang, jauh)
Istilah-istilah penting yang dikenal untuk menyatakan satuan muatan/kapasitas angkut kapal diantaranya :

◦ Displacement Tonnage (DPT) : Ukuran Isi Tolak,


adalah volume air yang dipindahkan oleh kapal,
dan sama dengan berat kapal.
◦ Displacement Tonnage Loaded (DPT Loaded):
Ukuran Isi Tolak Kapal bermuatan penuh, yaitu
berat kapal maksimum. Apabila kapal sudah
mencapai DPT Loaded masih dimuati lagi, kapal
akan terganggu stabilitasnya sehingga
kemungkinan kapal tenggelam menjadi besar.
◦ Displacement Tonnage Light (DPT Light): Ukuran
isi tolak dalam keadaan kosong, yaitu berat kapal
tanpa muatan. Dalam hal ini berat kapal adalah
termasuk perlengkapan berlayar, bahan bakar,
anak buah kapal.
Istilah-istilah penting yang dikenal untuk menyatakan satuan muatan/kapasitas angkut kapal diantaranya :

◦ Dead Weight Tonnage (DWT) : berat mati, yaitu berat


total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam
keadaan optimal (draft maksimum). Jadi DWT adalah
selisih antara DPT Loaded dan DPT Light.
◦ Bruto Registered Tonnage (BRT) atau Gross
Registered Tonnage (GRT) : ukuran isi kotor, yaitu
volume keseluruhan ruangan kapal ( 1 GRT = 2.83
m3 = 100 ft3)
◦ Netto Register Tonnage (NRT) : ukuran isi bersih ;
ruangan yang disediakan untuk muatan dan
penumpang. Besarnya sama dengan GRT dikurangi
dengan ruangan-ruangan yang disediakan untuk
nakhoda dan anak buah kapal, ruang mesing, gang,
kamar mandi, ruang peta dan dapur. Jadi NRT adalah
ruangan-ruangan yang dapat didayagunakan.
Dimensi Kapal diuraikan sebagai berikut :

a) L.o.a (Length overall)


Yaitu panjang kapal dihitung dari titik ekstrim haluan sampai dengan
titik ekstrim buritan.

b). L.p.p (Length between perpendiculars)


Yaitu panjang garis air dihitung dari titik ekstrim dari DWL (Design
load Water Line) pada titik perpotongan haluan dan poros kemudi.

c) Midship
Yaitu titik tengah dari L(pp)

d). Breadth
Yaitu lebar ekstrim badan kapal melalui titik midship

.
Dimensi Kapal diuraikan sebagai berikut :

e). Depth
Yaitu kedalaman ekstrim badan kapal melalui titik
midship.

f). Draft/Draught
Yaitu sarat, kedalaman dari bagian kapal yang
tenggelam.

g). Beam
Yaitu Lebar kapal, adalah jarak maksimum antara dua
sisi kapal.
Penampang Kapal
Bobot dan Dimensi Berbagai Jenis Kapal

Anda mungkin juga menyukai