Anda di halaman 1dari 14

PERSAMAAN

DIFFERENSIAL
Hetty Rohayani. AH, ST, M.Kom
PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA
(PDB)

Suatu persamaan yang melibatkan fungsi dan


differensial / turunan.
 Jika fungsinya satu variabel maka turunannya

adalah turunan biasa sehingga dinamakan


Persamaan Differensial Biasa (PDB)
 Jika fungsinya lebih dari satu variabel bebas

maka turunannya adalah turunan parsial


sehingga dinamakan Pers. Diff. Parsial (PDP)
Bentuk Umum PDB :

F (x, y, y’,y’’,y’’’,….y(n) = o
Menyatakan hub. Antara variabel bebas x
Variabel terikat y dan turunan – turunannya
Orde / Tingkat dan Degree / Derajad dari PD

 P.D berorde n jika turunan yang tertinggi


dalam P.D tersebut adalah turunan ke n
 P.D berderajat / degree K jika turunan yang

tertinggi dalam P.D tersebut berpangkat K .


Solusi Persamaan Differensial

 Solusi umum P.D : Suatu keluarga fungsi yang


memuat beberapa parameter dan memenuhi
P.D tersebut. Banyaknya parameter sama
dengan tingkat / orde P.D
 Solusi Khusus P.D : Suatu fungsi yang

merupakan anggota dari keluarga fungsi


solusi umumnya.
 Solusi Singulir P.D : Suatu fungsi yang

merupakan anggota dari keluarga fungsi


solusi umumnya.
Langkah – langkah mencari P.D

 Hitung banyaknya konstanta sembarang yang ada didalam


Persamaan garis lengkung/ kurva.
 Hilangkan semua konstanta sembarang itu dengan cara

mengeliminasikan semua konstanta sembarang


Jika banyaknya konstanta sembarang ada n maka untuk
mengeliminasikan semua konstanta sembarang yang dibutuhkan n
+ 1 pers.
Untuk mendapatkan (n+1) pers, pers garis lengkung / kurva
dideferensialkan / diturunkan sampai turunan ke – n
 Banyaknya konstanta sembarang menunjukan orde tertinggi dari

turunan dalam P.D yang dicari


TURUNAN (DIFFERENTIAL)

 Jika y adalah suatu fungsi dari x atau y = f(x),


maka differential/ turunan dari y terhadap x,
yang dinotasikan dengan atau y atau f (x),
didefinisikan sebagai berikut:
dy y f  x  x   f  x 
 lim  lim
dx x 0 x x 0 x

dengan syarat limit tersebut ada.


Turunan
 Jika y = cxn, dimana c dan n adalah konstanta, maka  y = c.n.xn-1
 Jika y = c, dengan c adalah sembarang bilangan, maka  y = 0
 Jika y = x, maka  y = 1
 Jika y = u(x).v(x), maka  y = u(x).v(x) + u(x).v(x)
 Jika y = u(x).v(x).w(x), maka  y = u(x). v(x).w(x) + u(x). v(x).w(x) + u(x).
v(x). w(x)
 Jika y = , maka y =      
u ' x .v x  u x .v ' x  
 v( x)  2

Jika y = [f (x)]n, maka y = n.[f(x)]n-1. f (x)


 Turunan dari fungsi trigonometri

◦ Jika y = sin x, maka  y = cos x


◦ Jika y = cos x, maka  y = - sin x
◦ Jika y = tan x, maka  y = sec2 x
Pers. Diff. Biasa (PDB) Orde Satu Derajad Satu

 P.D dengan variabel – variabel yang dapat


dipisahkan :
Bentuk : f (x) dx + g (y) dy = 0
PU : ∫f (x) dx + ∫ g (y) dy = e

 P.D yang dapat direduksi ke variabel – variabel


terpisah
Bentuk : f1 (x) g1 (y) dx + f2 (x) g2 (y) dy = 0
Direduksi : ∫ dx + ∫ dy = 0
PU : ∫ dx + ∫ dy = c
P.D Homogen
 Suatu fungsi f (x,y) dinamakan homogen
berderajad n, jika :
F (x, y) = n f (x,y)

 Bentuk P.D Homogen


M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0
Syarat : M (x,y) dan N (x,y) fungsi
homogen berderajad sama.
Langkah – langkah mencari P.U :
 Gunakan transformasi y = ux  dy = udx +
xdu atau x = vy  dx = vdy + ydv
 P.D homogen tereduksi ke variabel – variabel

terpisah.
 Gunakan metoda – metoda pada P.D variabel

– variabel terpisah untuk mendapatkan PU


 Ganti u = jika transformasi y = ux

atau v = jika transformasi x = vy


 Ex :……..
P.D Pada Linier Tingkat Satu

 Bentuk : A (x) y1 + B (x) y = C (x) ; A (x)  0


Disederhanakan menjadi : y1 = P (x) y = Q (x)
 Jika ruas kiri dan kanan dikali faktor integrasi =
p(x)dx
e∫

Maka :
pdy. y1 + ∫ pdx . py = ∫ pdx . Q
e∫ e e

(e ∫ pdx . y) = e ∫ pdx . Q
d (e ∫ pdx . y) = e ∫ pdx . Qdx
Pu : e ∫ pdx . y = e ∫ pdx. Qdx + c
P.D Bernoulli

 Bentuk : + P (x) y Q (x) . y (n)


 Mencari PU = transformasi
 Z = y 1-n  Z = y . y -n  Z . y n
=y.y -n
.y
n
P.D. Eksak

 M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0
 Disebut : P.D Eksak Jika :
 Mempunyai PU : f (x,y) = c
 Langkah – langkah menentukan PU : f (x,y) = c
 (1). Perhatikan bahwa :
 = M (x,y) dan = N (x,y)
 (2). ∫ df = ∫ x M (x,y) dx
 f (x,y) = ∫ x M (x,y) dx +  (y)
 (3). f (x,y) dideferensialkan terhadap y
 = [∫ x M (x,y) dx ] +
 (4). N (x,y) = [∫ x M (x,y) dx ] +
 atau :
 = N (x,y) - [∫ x M (x,y) dx ]
 (5). ∫ d  (y) = [N (x,y) - [∫ x M (x,y) dx ] dy
  (y) = ∫ [N (x,y) - [∫ x M (x,y) dx ] dy
 Hasil dari langkah (5) disubtitusikan ke (2)
 Didapat PU : f (x,y) = C

Anda mungkin juga menyukai