Anda di halaman 1dari 27

Tutorial Klinik

Hordeolum
TSANI ANTAFANI
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. WF
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 28 tahun
• Pekerjaan : Pegawai
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Status : Menikah
• Alamat : Kotagede
ANAMNESA (Autoanamnesis)
• Keluhan Utama: Benjolan di kelopak mata kiri bawah sejak 7HSMRS
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Kota Jogja dengan keluhan ada
benjolan di kelopak mata kiri bawah sejak 7HSMRS. Awalnya berupa
benjolan kecil kemerahan kemudian semakin lama semakin besar
sehingga kelopak mata kiri bawah menjadi merah dan bengkak.
Benjolan disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan
terasa gatal. Pasien juga merasa seperti ada yang mengganjal pada
kelopak mata kiri bawah.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti ini sebelumnya.
• Riwayat DM, Hipertensi dan alergi disangkal oleh pasien.

• Riwayat Penyakit Keluarga :


• Tidak terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama dengan pasien.

• Riwayat Pengobatan :
• Pasien belum berobat sebelumnya.

• Riwayat trauma :
• Riwayat trauma, terkena benda asing, atau bahan kimia pada mata disangkal oleh pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status generalis:
• Keadaan umum: Tampak Sakit Ringan
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 80 x/ mnt
• Respirasi : 20 x/ mnt
• Suhu : 36,5 ºC
• Kepala
• Mata : lihat status lokalis
• Hidung : Deformitas (-) , Krepitasi (-) , Nyeri tekan (-)
• Mulut : Sianosis (-), Mukosa bibir lembab
• Telinga : Sekret -/-
• Leher
• Trakea Deviasi (-) Pembesaran KGB (-)
• JVP tidak meningkat
• Thorax
• Pulmo
• I : Pergerakan hemitorak kanan-kiri simetris saat keadaan statis maupun dinamis
• P : Fremitus taktil dan vokal, hemitorak kanan- kiri simetris
• P : Sonor pada seluruh lapang paru
• A : Vesikular kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Cor
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis tidak teraba
• P : Batas atas jantung ICS III linea parasternal sinistra
• Batas kanan jantung ICS V linea sternalis dextra
• Batas kiri jantung ICS VI linea mid clavicula sinistra
• A : BJ I-II reguler, Gallop (-), Mur-mur (-)
• Abdomen
• I : Datar, tidak tegang
• P : Lembut, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba pembesaran. NT(-), NTE (-), acites (-)
• P : Timpani keempat kuadran abdomen
• A : Bising usus (+) normal
• Extremitas
• Akral hangat, deformitas (-/-)
• Edema tungkai -/-
STATUS OPHTALMOLOGIS
Pemeriksaan subyektif

Pemeriksaan OD OS

Visus Jauh 6/6 6/6

Refraksi - -

Koreksi - -

Visus dekat - -

Proyeksi sinar Baik Baik

Persepsi warna Baik Baik


Pemeriksaan Objektif
INSPEKSI OD OS
Muscle balance Orthotrophia
Normal ke segala arah Normal ke segala arah
Gerakan bola mata    
   
Palpebra Superior edema (-) edema (-)
edema (-) edema (+)
Palebra inferior
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (+)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi(-) Lakrimasi (-)

Konjungtiva Tarsalis Superior Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Hiperemis (-) Hiperemis (+)


Konjungtiva Tarsalis Inferior
benjolan (-) benjolan (+)
Konjungtiva Bulbi Injeksi Konjungtiva (-) Injeksi Konjungtiva (+)
Kornea Jernih Jernih
COA Sedang Sedang
Bulat Bulat
Pupil Refleks direk + Refleks direk +
Refleks indirek + Refleks indirek +
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jenih Jernih
• DIAGNOSIS BANDING
• Hordeolum interna ODS
• Hordeolum eksterna ODS
• Kalazion ODS
• 
• DIAGNOSA KERJA
• Hordeolum interna ODS
• PENATALAKSANAAN
• Planning Theraphy :
• - Incisi hordeolum interna
• - Antibiotik sistemik : Cefadroxil 3x500 mg
• - Analgetik : As.mefenamat 3x500 mg
• - Antibiotik topikal : Cloramfenicol zalf 5xq.s
• Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu drainase. Lakukan dengan mata
tertutup. Jangan mencoba memecahkan hordeolum, biarkan pecah sendiri.
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih
• Kontrol ke poliklinik 3 hari mendatang
• PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : Ad Bonam
• Quo Ad fungsionam : Dubia Ad Bonam
• Quo Ad sanactionam : Dubia Ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
• Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam pendisribusian
dan eliminasi air mata.
• Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai
dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun
masalah struktur seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis.
• Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada
kelopak mata.
• Hordeolum merupakan infeksi lokal atau proses peradangan pada
kelopak mata.
ANATOMI PALPEBRA
• Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke
dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli),
jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa
(konjungtiva pelpebrae).
The Zeis and Moll glands are the ciliary glands of the eye. The
Zeis gland secretes sebum with antiseptic properties that may
prevent the growth of bacteria. [2]The Moll gland produces
immunoglobulin A, mucin 1, and lysosomes which are essential
in the immune defense against bacteria in the eye.
When these glands become clogged or blocked, the eye
defenses are impaired. The stasis can lead to bacterial infection
with Staphylococcus aureus being the most common
pathogen.  [4]After a localized inflammatory response occurs
with infiltration by leukocytes, a purulent pocket or abscess
develops.
DEFINISI
• Hordeolum ( stye ) adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata
bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman
Stafilokokus (Staphylococcus aureus).
• KLASIFIKASI
• Hordeolum Eksternum
• Adalah infeksi kelenjar sebaceous dari Zeis di dasar bulu mata, atau infeksi pada
kelenjar keringat apokrin dari Moll. [1Hordeolum eksternum terbentuk pada bagian
luar palpebra dan dapat dilihat sebagai benjolan merah kecil.
• Hordeolum Internum
• Adalah infeksi pada kelenjar sebaceous meibom yang melapisi bagian dalam kelopak
mata. Penyakit ini juga menyebabkan benjolan merah di bawah palpebra (pada
konjunctiva tarsalis) dan tampak dari luar sebagai bengkak dan kemerahan.
Hordeolum eksterna10

Hordeolum interna
• ETIOLOGI
Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum
• FAKTOR RESIKO
1. Penyakit kronik.
2. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.
3. Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis.
4. Diabetes
5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
6. Riwayat hordeolum sebelumnya
7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
8. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik
PATOFISIOLOGI
• Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar
Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar
Meibom yang terletak di dalam tarsus.
• Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus
dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari
komplikasi blefaritis
• Keluhan utama dapat berupa bengkak dan kemerahan pada kelopak mata yang terasa nyeri untuk hoedeolum
internum, dan bisul atau benjolan kmerahan, dapat disertai nanah atau tidak pada hordeolum eksternum
• Gejala 2,3
• Pembengkakan
• Rasa nyeri pada kelopak mata
• Perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata
• Riwayat penyakit yang sama
• 
• Tanda 7
• Eritema
• Edema
• Nyeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mata
• Seperti gambaran absces kecil
• DIAGNOSIS BANDING
• HORDEOLUM INTERNUM
• HORDEOLUM EKSTERNUM
• KALAZION
Merupakan peradangan kronik, fokal, dan steril dari kelenjar Meibom
yang tersumbat. Gejalanya terdapat peradangan ringan, terdapat
benjolan yang tidak hiperemis dan tidak nyeri.
PENATALAKSANAAN
• Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari.8
• Umum
• Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu drainase.
Lakukan dengan mata tertutup.
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang tidak
menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses
penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.
• Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih
serius.
• Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab
infeksi.
• Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
• Obat
• Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan, dan bila
proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.
• Antibiotik topikal.
• Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari. 3
• Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan hordeolum interna
ringan.9
• 2. Antibiotik sistemik
• Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran kelenjar limfe di
preauricular. 3
• Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat diberikan cephalexin
atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bila alergi penisilin atau cephalosporin
dapat diberikan clindamycin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali
sehari selama 7 hari.9
• Pembedahan
• Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur
pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum. 8
• Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan
pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di
daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila:
• Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada
margo palpebra.
• Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
• Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan
meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik
• KOMPLIKASI
• Komplikasi hordeolum dapat berupa mata kering, simblefaron, abses, atau
selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan
septum orbita dan abses palpebra.
• PENCEGAHAN
• Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh
wajah agar hordeolum tidak mudah berulang.
• Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk
membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
• Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
• Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
• Prognosis pada penderita ini adalah baik, karena pada kasus ini
hordeolum masih kecilsehingga proses peradangan pada hordeolum
masih bisa mengalami penyembuhan dengan sendirinya. Secara
fungsional, penderita masih dapat melakukan pekerjaannya atau
aktifitasnyasehari-hari dengan baik, dan masih dapat memiliki
hubungan sosial yang baik dengan orang lain disekitarnya.
• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/

Anda mungkin juga menyukai