Anda di halaman 1dari 44

glaukoma

• Identitas Pasien
• Nama : Ny.S
• Umur : 60 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku, Kebangsaan : Jawa, Indonesia
• Pendidikan : SMA
• Perkerjaan : Pensiun PNS
• Alamat : Komplek Paspampres RT 06/06 Kel Jakarta Timur
• Status : Menikah
• Keluhan utama : Penglihatan mata kanan tiba-tiba kabur dan nyeri sejak
2HSMRS
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke Poliklinik Mata RS Polri dengan keluhan penglihatan mata
sebelah kanan tiba-TIBA KABUR, mula-mula pasien merasakan nyeri kepala
sebelah kanan dan nyeri pada bagian mata kanan. Nyeri dirasakan terus-
menerus dan mata merah, tidak ada keluhan mata gatal dan mengeluarkan
kotoran. Benturan dan riwayat terkena cairan pada mata disangkal. Mual (+),
muntah (-), keluhan silau (-), keluhan melihat pelangi (-)
• Riwayat penyakit dahulu :
• Riwayat keluhan serupa (-)
• Riwayat menggunakan kacamata (-)
• Riwayat diabetes melitus (-).
• Riwayat hipertensi (-).
• Riwayat trauma pada mata (-).
• Riwayat asma (-)
• Riwayat alergi obat (-)
• Riwayat penggunaan obat (-)

• Riwayat penyakit keluarga


• Tidak ada anggota keluarga yang merasakan keluhan seperti pasien
• Status Generalis:
• Keadaan umum: Baik, tampak sakit
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital
• Tekanan darah : 130/90 mmHg
• Nadi : 82 kali/menit
• Respirasi : 18 kali/menit
• Suhu : 36.5 °C
OD OS
Visus 2/60 6/6

Gerakan bola mata    

Kedudukan bola mata Ortoforia


Lapang pandang Tes konfrontasi: lapang pandang menyempit Tes konfrontasi: lapang pandang menyempit
Palpebra  dbn dbn 
Superior Edema (-), nyeri tekan (-), Edema (-), nyeri tekan (-),
Inferior hiperemis (-). hiperemis (-).
Konjungtiva tarsal    
Superior
Hiperemis (-), papil (-), folikel (-), sikatriks (-), sekret (-). Hiperemis (-), papil (-), folikel (-), sikatriks (-), sekret (-).
Inferior
injeksi konjungtiva (-),
Konjungtiva bulbi injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), perdarahan (-).
injeksi siliar (+), perdarahan (-).
Kornea Edema (++), keruh (+) Jernih
Bilik mata depan dangkal Dalam
Kripti (+), sinekia anterior/ Kripti (+), sinekia anterior/
Iris
posterior (-/-) posterior (-/-)
Bulat, sentral, reguler, refleks cahaya langsung/tidak langsung Bulat, sentral, reguler, refleks cahaya langsung/tidak langsung
Pupil
(-/-), mid midriasis diameter 3 mm. (+/+), diameter 3 mm.
Lensa jernih, shadow test (-). Relatif Keruh, shadow test (-).
TIO 8/7,5 (15,6 mmHg) 8/7,5 (15,6 mmHg)
Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil : Batas tegas, CD ratio 0,9-1 Papil : Batas tegas, CD ratio 0,8-0,9
Cupping (+) nasalisasi (+) temporal rim menghilang, A/V 2/3 Cupping (+) nasalisasi (+) temporal rim menghilang, A/V 2/3
Funduskopi
Makula (+) Makula (+)
Retina: eksudat (-) Retina: eksudat (-)
• Tension oculi tono digitalis N+2
• Dd : iritis, kerartitis
• Diagnosa kerja : glaucoma primer sudut tertutup
• prognosis quo ad
• vitam adalah bonam, quo ad fungtionam dan
• sanationam adalah dubia ad bonam.
• Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Glaucon (Azetazolamide 250 mg) 2 x 1 tablet
• Aspar K (Kalium L-aspartate 300 mg) 1 x 1 tablet
• Timolol 0,5% eye drop 2 x 1 ODS
• Glaupen (Latanoprost 0,005%) eye drop 1 x 1 ODS
• Non-medikamentosa
• Membatasi asupan cairan
• Pemakaian obat dan kontrol secara teratur
• Edukasi mengenai perjalanan penyakit
• Kontrol gula darah dan tekanan darah
• selama 2-3 hari. Apabila
• Muhammad | Seorang Pria 66 Tahun dengan Glaukoma Akut Primer Sudut Tertutup
• J Med ula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|102
• tidak terjadi penurunan TIO direncanakan
• dilakukan tindakan operatif. Adapun tindakan
• operatif yang dilakukan adalah Iridektomi dan
• iridotomi perifer
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : dubia ad malam
• Ad sanactionam : dubia ad malam
• Pada glaukoma akut sudut tertutup
• glaukoma sudut tertutup akut primer
• merupakan penyakit mata dengan gangguan
• integritas struktur dan fungsi yang mendadak
• sebagai akibat peningkatan tekanan
• intraokuler (TIO) yang sangat tinggi karena
• sudut bilik mata depan mendadak tertutup
• akibat blok pupil.
• Mata dengan segmen
• anterior yang kecil dengan meningkatnya usia
• akan mengalami perubahan-perubahan (lensa
• lebih tebal, lebih ke depan, pupil miosis) dan
• bila pada suatu saat mengalami cetusan
• berupa dilatasi ringan dari pupil (karena
• emosi, sinar yang remang-remang, obatobatan)
• maka mendadak terjadi blok pupil
• Humor akuous terbendung di bilik mata
• belakang yang akan mendorong iris perifer ke
• depan sampai menempel pada jaringan
• trabekula sehingga sudut bilik mata depan
• tertutup akibat TIO meningkat secara
• mendadak pula
• Glaukoma sudut tertutup primer
• terjadi karena ruang anterior secara anatomis
• menyempit sehingga iris terdorong ke depan,
• menempel ke jaringan trabekular dan
• menghambat humor akueus mengalir ke
• saluran schlemm.3,10 Pergerakan iris ke depan
• dapat karena peningkatan tekanan vitreus,
• penambahan cairan di ruang posterior atau
• lensa yang mengeras karena usia tua.
• Peningkatan tekanan intraokuler akan
• mendorong perbatasan antara saraf optikus
• dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya
• pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.1,11,12 Karena
• saraf optikus mengalami kemunduran, maka
• Glaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran klinik yang
lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler (TIO),
penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta dapat
menimbulkan skotoma (kehilangan lapangan pandang)7. Penyakit
yang ditandai dengan peninggian TIO ini, disebabkan oleh :
• Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
• Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata
atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil)
• Anamnesa dan gejala klinis :
• Glaukoma akut/ glaukoma sudut tertutup :
• Sakit mata yang hebat.
• Penglihatan kabur.
• Penglihatan tidak jelas dan terdapat tanda halo (bulatan cahaya pada sekeliling cahaya lampu).
• Mata merah, keras, dan sensitif.
• Pupil membesar.
• Terasa sakit pada dahi atau kepala.
• Pusing, mual, dan muntah7.
• Glaukoma kronis/ glaukoma sudut terbuka
• - Biasanya asimptomatis.
• - Penglihatan menurun perlahan-lahan. Biasanya pasien sering menukar kacamata namun, tidak ada yang sesuai.
• - Penglihatan berkabut.
• - Sakit kepala minimal namun berkepanjangan.
• - Melihat warna pelangi di sekeliling sinar lampu 7.
• Glaukoma akut adalah suatu keadaan di
• mana terjadi peningkatan tekana intra okuler
• (TIO) secara mendadak akibat aposisi iris dengan
• jalinan trabekular pada sudut bilik mata. Kondisi
• iris yang terdorong atau menonjol ke depan
• menyebabkan outflow humour aquous
• terhambat sehingga TIO meningkat. Penutupan
• sudut yang terjadi secara mendadak
• menimbulkan gejala yang berat seperti: nyeri
• pada mata, sakit kepala, pandangan kabur, halo,
• mual dan muntah.
• Berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular
• Glaukoma sudut terbuka
• Kontraksi membran pratrabekular
• Kelainan trabekular
• Kelainan pasca trabekular
• Glaukoma sudut tertutup
• - Sumbatan iris (iris bombe)
• - Pergeseran lensa ke anterior
• - Pendesakan sudut
• - Sinekia anterior perifer
• Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya glaukoma sudut tertutup akut antara lain adalah 24 :
• Pemakaian steroid, baik secara topikal pada mata maupun sistemik (oral maupun injeksi).
• Riwayat trauma pada mata.
• Pemakaian obat-obat yang dapat melebarkan pupil .
• Obat ini dapat memicu terjadinya glaukoma sudut tertutup pada orang-orang dengan bakat sudut
mata sempit. Obat ini didapatkan pada obat tetes mata (midriatil dan efrisel), obat antikolinergik
sistemik seperti Atropin, obat flu, atau obat pencegah mabuk kendaraan. Dilatasi pupil bisa
menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan
secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus, sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata
secara mendadak.
• Berada pada ruangan gelap.
• Serangan akut glaukoma dapat terjadi secara spontan saat penderita berada pada ruangan gelap atau
di gedung bioskop oleh karena pupil secara otomatis akan dilatasi untuk memperoleh lebih banyak
cahaya yang masuk.
• Tanda-tanda glaukoma sudut tertutup akut kongestif yang didapatkan
dari pemeriksaan, antara lain:
• Tekanan intraokuler yang tinggi,
• Pupil mid-dilatasi, refleks pupil lambat, dan terkadang bentuknya oval,
• Edema epitel kornea,
• Kongesti episklera dan pembuluh darah konjungtiva,
• Kamera okuli anterior yang dangkal,
• Terdapat flare dan sel minimal di humor akueus,
• Saraf optikus tampak tenggelam selama periode serangan akut
• Pengukuran TIO dilakukan dengan tonometer aplanasi Goldmann
yang merupakan gold standard.
• Terapi awal adalah dengan memberikan pengobatan yang bertujuan
untuk menurunkan tekanan intraokuler secara cepat untuk mencegah
kerusakan pada nervus optikus, menjernihkan kornea, mengurangi
inflamasi intraokuler, membuat pupil konstriksi, dan mencegah
pembentukan sinekia posterior dan anterior perifer. Pada dasarnya
pengobatan dilakukan untuk mempersiapkan pasien menjalani
operasi
• Tatalaksana :
• Menghentikan serangan akut dengan obat-obatan untuk menurunkan
TIO
• Melindungi mata sebelahnya dari kemungkinan terkena serangan akut
• Melakukan iridektomi definitive
• Penatalaksaan sekuele jangka panjang
• Prinsip terapi galukoma akut :
• Menjaga fungsi visus pasien dengan menurunkan TIO
• Re-evaluasi target TIO (TIO normal : 10-21mmHg)
• Beta blocker (timolol maleat) menjadi pilihan terapetik utama untuk sebagian
besar glaucoma. Obat ini bekerja dengan menyekat beta non selektif yang
memiliki efek menurunkan TIO melalui menurunkan produksi akous dengan
memblok reseptor beta-2 di prosesus siliaris.
• Dosis : timolol larutan 0,5% 2x1
• Kolinergik (miotik : pilokarpin) bekerja dengan meningkatkan aliran keluar
akuous melalui trabekula dengan menimbulkan kontraksi badan siliar. Pada
glaucoma sudut tertutup, menyebabkan iris tertarik dan menjauh
• dari trabekula sehingga sudut
• terbuka.
• Dosis : pilokarpin 0,5-4% 1-2 tetes, 3-4x1
• Inhibitor karbonik anhydrase (asetazolamide) bekerja dengan
memblok enzim karbonik anhydrase pada badan siliar sehingga terjadi
supresi prosuksi akuos
• Dosis : tablet dan kapsul, 125-250mg 2-4x1
• Adapun tindakan
• operatif yang dilakukan adalah Iridektomi dan
• iridotomi perifer.23,24
• Iridektomi dan iridotomi perifer adalah teknik
• bedah dimana membentuk komunikasi
• langsung antara kamera anterior dan
• posterior sehingga beda tekanan diantara
• keduanya menghilang.22
• Apabila iridektomi dan iridotomi
• perifer tidak berhasil dapat dilanjutkan
• dengan bedah drainase glaukoma melalui
• teknik trabekulektomi. Trabekulektomi
• merupakan tindakan bedah untuk membuat
• jalan pintas dari mekanisme drainase normal,
• sehingga terbentuk akses langsung humor
• aquous dari kamera anterior ke jaringan
• laser iridotomy
• is recommended as the first line treatment for all patients.
• In the American Academy of Ophthalmology guideline, regular eye examinations are
recommended for patients older than 40 years by an eye professional. The guideline
further recommends that persons who have risk factors associated with glaucoma
consider more frequent or earlier examinations, at the discretion of their optometrist or
ophthalmologist.
• Measurement of intraocular pressure alone is a poor method of detecting glaucoma. One-
half of patients with POAG have an intraocular pressure within the normal range, and
most patients with elevated pressure (22 mm Hg or greater) do not develop glaucoma.
Screening that uses intraocular pressure or fundus photography alone has a sensitivity of
less than 50% and specificity near 90%; accuracy varies by patient age, race, and family
history of glaucoma. Accurate diagnosis of glaucoma requires examination beyond what is
routinely performed in the primary care setting, such as measurement of intraocular
pressure, stereoscopic optic nerve examination, and formal visual field testing.
• Pada pasien ini prognosis quo ad
• vitam adalah bonam, quo ad fungtionam dan
• sanationam adalah dubia ad bonam. Hal ini
• dikarenakan glaukoma akut merupakan
• kegawat daruratan mata, yang harus segera
• ditangani dalam 24–48 jam. Jika tekanan
• intraokular tetap terkontrol setelah terapi
• akut glaukoma sudut tertutup, maka kecil
• kemungkinannya terjadi kerusakan
• penglihatan progresif. Tetapi bila terlambat
• ditangani dapat mengakibatkan buta
• permanen.

Anda mungkin juga menyukai