Anda di halaman 1dari 24

POPULASI DAN SAMPEL

Angga Satria Pratama


POPULASI PENELITIAN
 Populasi merupakan seluruh subjek
atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti, bukan
hanya objek atau subjek yang
dipelajari saja tetapi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki
oleh subjek atau objek tersebut, atau
kumpulan orang, individu, atau objek
yng akan diteliti sifat-sifat atau
karakteristiknya (Sugiyono, 2009)
 Populasi dalam artian statistika
adalah kumpulan semua elemen atau
PEMBAGIAN POPULASI
Populasi (populasi umum)
• Merupakan kumpulan dari seluruh
subjek, individu atau elemen lainnya
yang secara implisit akan dipelajari
Populasi sasaran
pada penelitian
• Kumpulan dari karakteristik subjek
penelitian yang secara eksplisit akan
ditarik kesimpulannya oleh peneliti
melalui sumber
Populasi proses inferensi
• Himpunan subjek penelitian yang akan
digunakan sebagai sumber dalam
pengambilan sampel dari subjek
penelitian
MENENTUKAN SAMPEL
 Sampel merupakan bagian dari
populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi
 Tujuannya yaitu untuk mempelajari
karakteristik suatu populasi, karena
keterbatasan peneliti dalam
penelitian seperti jumlah populasi
yang sangat besar, keterbatasan
waktu, biaya, atau hambatan
lainnya
KRITERIA SAMPEL
 Kriteria sampel digunakan untuk
menentukan dapat tidaknya
dijadikan sampel sekaligus untuk
membatasi hal yang akan diteliti
 Kriteria inklusi: subjek penelitian
dapat mewakili dalam sampel
penelitian yang memenuhi syarat
sebagai sampel
 Kriteria ekslusi: kriteria dengan
subjek penelitian yang tidak
dapat mewakili sampel karena
tidak memenuhi syarat sebagai
ISTILAH DALAM POPULASI DAN
SAMPEL
Generalisasi atau inferensi
merupakan proses penarikan
kesimpulan mengenai populasi
artinya setelah melakukan
penelitian pada sampel, kemudian
kesimpulannya pada populasi,
dengan syarat harus mewakili
(representatif) populasi.
Sampel yang representatif apabila
digunakan asas probabilitas
(random sampling), besar sampel
PRINSIP POKOK PENENTUAN
SAMPEL
Jenis dan rancangan penelitian
Jumlah populasi atau sampel
Teknik sampling
Jenis (skala pengukuran) data
(variabel dependennya)
Tingkat kepercayaan atau ketelitian
penyimpangan yang masih
ditoleransi
TEKNIK SAMPLING
Merupakan suatu proses dalam
menyeleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang
ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili dari keseluruhan populasi
yang ada.
Secara umum ada dua jenis
pengambilan sampel yakni
probability sampling dan
nonprobability sampling
TEKNIK SAMPLING
Kategori
Sampling
Probability Nonprobability
Sampling
 Simpel random
Sampling
sampling
 Stratified  Sampling kuota
sampling:  Sampling
 Proporsional aksidental
 Disproportional  Purposive sampling
 Cluster samping  Sampling jenuh
 Multistage random  Snowball sampling
sampling
PROBABILITY SAMPLING
Teknik pengambilan sampel
dengan maksud untuk
memberikan peluang yang sama
dalam pengambilan sampel, yang
bertujuan untuk generalisasi,
dengan berasas probabilitas unit
terpilih sama
Termasuk didalamnya antara lain
simple random sampling, stratified
random sampling, area (cluster)
sampling, dan multistage random
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Merupakan pengambilan sampel
dengan cara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada
dalam anggota populasi.
Cara ini dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen,
sebagai contoh bila populasinya
homogen maka diambil secara
random kemudian didapatkan
sampel yang representative.
Pengambilannya dapat dilakukan
STRATIFIED RANDOM
SAMPLING
Suatu cara pengambilan sampel
yang digunakan bila anggota
populasinya tidak homogen
dalam hal ini hetegoren yang
memiliki strata atau lapisan
yang homogen
 Simple stratified random
sampling (jika jumlah unit
dalam strata jumlahnya sama)
 Proportional stratified random
sampling (jika jumlah unit
Contoh: Perhitungan untuk menentukan jumlah sampel
yang diambil dari masing-masing strata (tingkatan),
dan telah diketahui jumlah sampel yang diambil yaitu
120 orang dari jumlah populasi 1200 orang:
 Ukuran sampel = 120 orang
 Proporsi sampel untuk setiap strata = 120/1200 =
0,1
 Setiap jumlah sampel dikalikan proporsi sampel

Strata Anggota Proporsi Jumla % Sampel


Populasi h dalam
Samp populasi
el
SD 230 0,1 23 19,2
SMP 270 0,1 27 22,5
SMU 300 0,1 30 25
SARJAN 400 0,1 40 33,3
A
Proportional stratified random
sampling
Contoh: Perhitungan untuk menentukan jumlah
sampel yang diambil dari masing-masing strata
(tingkatan), dan telah diketahui jumlah sampel yang
diambil yaitu 120 orang dengan sampel yang diambil
dari setiap strata sebanyak 30 orang

Strata Anggota Jumla % Sampel


Populasi h dalam
Samp populasi
el
SD 230 30 19,2
SMP 270 30 22,5
SMU 300 30 25
SARJAN 400 30 33,3
A
CLUSTER SAMPLING
 Suatu cara pengambilan sampel bila
objek yang diteliti atau sumber data
sangat luas atau besar, yakni
populasinya heterogen dan terdiri
atas kelompok yang heterogen, maka
caranya adalah berdasarkan daerah
dari populasi yang telah ditetapkan.
 Cluster dilakukan secara randomisasi
dalam dua tahap yaitu randomisasi
untuk cluster/menentukan sampel
daerah, kemudian randomisasi
penentuan orang/unit yang ada di
wilayahnya/dari populasi cluster yang
LANJUTAN..

Contoh: Penarikan sampel pengguna


telepon seluler di DKI dengan tujuan
mengetahui merek telepon yang
disukai. Dengan penentuan sebanyak
200 orang sampel
DKI Jakarta
(Populasi) Unit
Sampel
 Jakarta Utara Cluster
Jakarta
 Jakarta Timur Jakarta
Pusat
 Jakarta Pusat Pusat
(40%)
 Jakarta (100%)
Selatan
 Jakarta Barat
MULTISTAGE RANDOM
SAMPLING
Suatu cara pengambilan
sampel, bila objek yang diteliti
atau sumber data yang sangat
luas atau besar, yakni
populasinya heterogen terdiri
atas cluster dan strata.
Caranya berdasarkan daerah
dari populasi yang telah
ditetapkan, dengan
menggunakan randomisasi
cluster, kemudian dilakukan
LANJUTAN…
DKI Jakarta
(Populasi)
Lebak
 Jakarta Jakarta
Bulus:
Utara Selatan:
 Kelurahan
 Jakarta  Blok M
A
Timur  Lebak
 Kelurahan Sampe
 Jakarta Bulus
B l
Pusat  Kebayora
 Kelurahan
 Jakarta n
C
Selatan  Pasar
 Kelurahan
 Jakarta Minggu
D
Barat
NONPROBABILITY
SAMPLING
 Teknik pengambilan sampel
dengan tidak memberikan
peluang yang sama dari setiap
anggota populasi, dengan tujuan
tidak untuk mengeneralisasi,
yang berasal pada probabilitas
yang tidak sama.
 Teknik pengambilan ini terdiri
dari sampling sistematis,
sampling kuota, aksidental,
jenuh, purposive, snowball, dan
consecutive
LANJUTAN…
 Sampling kuota merupakan cara
pengambilan sampel dengan
menentukan ciri-ciri tertentu
sampai jumlah kuota yang telah
ditentukan
 Sampling aksidental adalah cara
pengambilan sampel
berdasarkan kebetulan bertemu.
Sebagai contoh dalam
menentukan jumlah sampel
apabila dijumpai ada, maka
sampel tersebut diambil dan
LANJUTAN…
 Purposive sampling merupakan
cara pengambilan sampel untuk
tujuan tertentu. Contoh apabila
mencari sampel pada orang yang
pertama kali dilakukan
pemasangan kateter, maka hanya
berfokus pada orang yang hanya
dipasang kateter pertama kali,
tidak dua, tiga dan seterusnya.
 Sampling jenuh adalah cara
pengambilan dengan mengambil
semua anggota populasi menjadi
LANJUTAN…
 Snowball sampling merupakan
cara pengambilan sampel dengan
menentukan sampel dengan
jumlag kecil kemudian sampel
tersebut diminta mengajak
temannya untuk diikutsertakan
sebagai sampel penelitian.
LANJUTAN…
 Teknik Slovin
 n = N/ 1+Ne²
Dimana: n = sampel, N= Populasi,
e= Perkiraan tingkat kesalahan
 Penentuan sampel menurut
Zainuddin (2000)
 n = (Za² .p.q /d²)
 n = (N. Za² .p.q / d². (N-1) +
Za².p.q
Dimana: n = sampel, P = estimator

Anda mungkin juga menyukai