Anda di halaman 1dari 19

Pokok Bahasan

1. Dalil Fisika
2. Dalil Akhlak
3. Dalil Kesaksian
4. Dalil Inayah
5. Dalil Ikhtiro’
Dalil Fisika
Tokohnya adalah Abdul Haseli al
Allaf, seorang yang ahli dalam
madzhab Mu’tazilah pengikut Wakil
bin Atho’.
Untuk menunjukkan wujudnya
Tuhan beliau memberikan teori
tentang Atom.
Pertanyaannya, siapa yang memutar
Atom tersebut?
Dalil Akhlak
Tokohnya Imanuel Kant (1724-1804)
Menerangkan bahwa sesung
guhnya manusia itu pada
hakekat berakhlak mulia.

Pertanyaannya :
siapa/darimana perasaan/moral
yang baik itu? Darimana asal
nilai-nilai itu? Dan siapa pencipa
nilai-nilai itu?
Dalil Kesaksian
Membuktikan adanya
Tuhan yang didasarkan
atas penyaksian tentang
adanya Tuhan oleh para
Nabi dan Rosulnya
Dalil Inayah
(Perhatian/Perindahan)
Tokohnya Ibnu Rosyd Atau Averroes
(1126-1198)
Membuktikan Adanya Tuhan Dengan Teori
Struktur Alam Dimana Struktur Alam Itu
Sesuai Dengan Kebutuhan Manusia Maupun
Makhluk Lainnya (Q.S. 34:6-16)
Pertanyaannya :
Siapa Yang Memutar Alam Tersebut Sehingga
Sangat Sesuai Dengan Kebutuhan Makhluk Di
Muka Bumi Ini?
Dalil Ikhtiro’
(Penciptaan)
Berusaha membuktikan adanya Tuhan khu
sus dari segi Penciptaan alam semesta ini.
Dasar dalil ikhtiro’ :
1. Mukhtaro’ (segala yang diciptakan)
Q.S.22:73
2. Mukhtari’ (penciptanya)
Q.S. 86:5-7 dan Q.S. 23:12-14
Alam ini baru ada setelah diadakan.
Tiap-tiap yang baru tentu berhajat kepada
yang mengadakan, yaitu Tuhan Yang Maha
Kuasa
Mukhtaro’ (segala yang diciptakan) Q.S.22:73

ِ ‫اس َت ِم ُعوا َل ُه إِنَّ ا َّل ِذينَ َتدْ ُعونَ مِن د‬


‫ُون‬ ْ ‫ض ِر َب َم َثل ٌ َف‬ ُ ‫اس‬ ُ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّن‬
‫ش ْيئا ً اَّل‬
َ ‫اب‬ ْ ‫هَّللا ِ َلن َي ْخلُقُوا ُذ َبابا ً َو َل ِو‬
ُ ‫اج َت َم ُعوا َل ُه َوإِن َي ْسلُ ْب ُه ُم ال ُّذ َب‬
ُ ُ‫ِب َوا ْل َم ْطل‬
‫وب‬ َّ ‫ف‬
ُ ‫الطال‬ َ ‫َي ْس َتن ِق ُذوهُ ِم ْن ُه‬
َ ‫ض ُع‬
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun,
walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan ji
ka lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiada
lah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu.
Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah
(pulalah) yang disembah.
Kesimpulan
Bahwa dengan akal pikiran kita bisa membuktikan
adanya Tuhan.
Adalah mustahil apabila alam semesta yang begitu
tertib tanpa adanya pengatur.
Tetapi akal pikiran belum bisa mengetahui siapa
dan bagaimana hakekat Tuhan.
Pengetahuan adanya Tuhan yang didasarkan
dengan akal pikiran inilah yang dalam istilah ilmu
Tauhid disebut percaya adanya Tuhan pada
tingkatan ilmul yakin.
Artinya percaya adanya Tuhan yang didasarkan
dengan ilmu pengetahuan.
Tidak Boleh Syirik 4:48
‫نَ َذلِ َك‬1‫ا ُدو‬1‫ش َر َك ِب ِه َو َي ْغفِ ُر َم‬ ْ ‫إِنَّ هّللا َ الَ َي ْغفِ ُر أَن ُي‬
ً ‫ا ً َعظِ يما‬1‫ش ِر ْك ِباهّلل ِ َف َق ِد ا ْف َت َرى إِ ْثم‬
ْ ‫ن ُي‬1‫شا ُء َو َم‬ َ ‫لِ َمن َي‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampu ni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi sia pa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yg
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.

Manusia Goa 18:21

‫اع َة‬
َ ‫س‬ َّ ‫َو َك َذلِ َك أَ ْع َث ْر َنا َع َل ْي ِه ْم لِ َي ْع َل ُموا أَنَّ َو ْع َد هَّللا ِ َح ٌّق َوأَنَّ ال‬
‫از ُعونَ َب ْي َن ُه ْم أَ ْم َر ُه ْم َف َقالُوا ا ْب ُنوا َع َل ْي ِهم‬ َ ‫اَل َر ْي َب فِي َها إِ ْذ َي َت َن‬
َّ‫ُب ْن َيانا ً َّر ُّب ُه ْم أَ ْع َل ُم ِب ِه ْم َقال َ ا َّلذِينَ َغ َل ُبوا َع َلى أَ ْم ِر ِه ْم َل َن َّت ِخ َذن‬
ً‫َع َل ْي ِهم َّم ْس ِجدا‬
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan
mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu
benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada
keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang
urusan mereka , orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah
bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa
atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan
mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".
42:21
‫ِّين َما لَ ْم َيأْ َذن ِب ِه هَّللا ُ َو َل ْواَل َكلِ َم ُة‬
ِ ‫ش َر ُعوا َل ُهم ِّمنَ الد‬ َ ‫ش َر َكاء‬ ُ ‫أَ ْم لَ ُه ْم‬
‫اب أَلِي ٌم‬
ٌ ‫إِنَّ ال َّظالِمِينَ لَ ُه ْم َع َذ‬1‫ص ِل َلقُضِ َي َب ْي َن ُه ْم َو‬
ْ ‫ا ْل َف‬
Apakah mereka mempunyai sembahan-
sembahan selain Allah yang mensyariatkan
untuk mereka agama yang tidak diizinkan
Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang
menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu akan memperoleh azab yang
amat pedih.
ِ ‫أَلَ ْم َت َر إِلَى ا َّل ِذينَ أُو ُتو ْا َنصِ يبا ً ِّمنَ ا ْل ِك َتا‬
ِ ‫ب ُي ْؤ ِم ُنونَ ِبا ْل ِج ْب‬
‫ت‬
َ‫ت َو َيقُولُونَ لِلَّ ِذينَ َك َف ُرو ْا َهؤُ الء أَهْ َدى ِمنَ ا َّل ِذين‬ ِ ‫َوال َّطا ُغو‬
4:51 ً‫س ِبيال‬
َ ‫آ َم ُنو ْا‬
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi
bahagian dari Al kitab ? Mereka percaya kepada jibt dan
thaghut , dan mengatakan kepada orang-orang Kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya
dari orang-orang yang beriman.
(Makna Jibti dan Toghut adalah dua sebutan untuk
setiap yang diagungkan dan disembah selain Allah,
atau ditaati atau dipatuhi baik yang diagungkan itu
batu, manusia, ataupun setan)
Tidak dibenarkan meminta Allah
sebagai perantara (Hadits)
Riwayat dari Jubair bin Muth’im. Ada seorang
Badui datang kepada Nabi berkata: Wahai
Rosulullah orang orang kehabisan tenaga, anak
istri kelaparan dan harta benda musnah. Maka
mintalah siraman hujan untuk kami kepada
Tuhanmu. Sungguh kami meminta kepada
Allah sebagai perantara kepadamu dan kami
memintamu sebagai perantara kepada Allah.
lanjutan
Bersabda Nabi: Subhanallah subhanallah
Beliaupun tetap bertasbih serta tampak pada
raut muka para sahabat (perasaan takut
karena kemarahan beliau). Kemudian beliau
bersabda: Celakah diri mu. Tahukah kamu
siapa Allah itu? Sesungguhnya kedudukan
Allah jauh lebih Agung dari pada yang
demikian itu. Sesungguhnya , tidak
dibenarkan Allah diminta sebagai perantara
kepada siapa pun dari pada mahluk-
Nya ........dan sete rusnya (Hadits Riwayat Abu
Dawud)
Sekian
Terima
Kasih
Atas
Perhati
Annya

Assalaamu
‘Alaikum
Warohma
Tullohi
Wabaro
Kaatuh

Anda mungkin juga menyukai