Anda di halaman 1dari 26

TRAUMA TAJAM

irmawan farindra
PENDAHULUAN

• Latar Belakang
– Trauma penyebab kematian no. 4
– Insiden trauma tajam 5000 - 1500
kasus per tahunnya
– Glasgow Royal Infirmary trauma
dada 43 % dan trauma abdomen 13 %
Cont...

• Rumusan Masalah
– “Bagaimana mekanisme perlukaan yang terjadi
pada kasus trauma tajam ?”
• Tujuan Penelitian
– Tujuan Umum :
• Mengetahui perlukaan yang terjadi pada kasus trauma
tajam
– Tujuan Khusus :
• a.Mengetahui jenis-jenis perlukaan akibat trauma tajam.
• b.Mengetahui ciri – ciri perlukaan trauma tajam dalam
beberapa kasus.
Cont...

• Manfaat Penelitian
– Dapat menambah informasi mengenai
jenis-jenis perlukaan pada kasus trauma
tajam di bidang ilmu kedokteran
forensik.
– Dapat membedakan kasus – kasus yang
diakibatkan trauma tajam
Tinjauan Pustaka

Traumatologi
Cont...
• Cara mendeskripsikan luka
:
– lokalisasi
– Ukuran ( dapat dirapatkan )
– Jumlah luka
– Gambaran luka
– Benda asing
– Terjadinya luka intravital
atau post mortem
– Luka tersebut menyebabkan
kematian/tidak
– Cara kejadian
Pembagian Jenis Kekerasan
• Mekanik :
– Trauma tajam,
Trauma tumpul,
Tembakan
senjata api
• Fisika
– Suhu,
listrik/petir,
Akustik, radiasi
• Kimia
– Asam kuat, Basa
kuat
Luka akibat kekerasan tajam

• Diakibatkan oleh persentuhan tubuh


dengan benda yang memiliki sisi tajam
• Gambaran umum luka :
– Tepinya rata
– Sudut luka tajam
– Tidak ada jembatan jaringan
– Dasar luka berbentuk garis
– Bila lokasinya pada kepala
maka rambutnya terpotong
Cont...
Pembunuhan Bunuh diri Kecelakaan

Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar

Jumlah luka Banyak Banyak Tunggal/ Banyak

Pakaian Terkena Tidak terkena Terkena

Luka tangkisan Ada Tidak ada Tidak ada

Luka percobaan Tidak ada Ada Tidak ada

Luka sekunder Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada


Cont...

Luka Kekerasan
Benda Tajam

Luka Iris Luka Tusuk Luka Bacok


Luka iris

• Luka akibat benda yang tepinya


tajam, timbulnya luka karena ditekan
pada kulit dengan kekuatan yang
relatif ringan kemudian digeser
sepanjang kulit
Luka Iris

• Ciri luka iris


– Tepi rata
– Sudut kedua luka lancip
– Jembatan jaringan (-)
– Rambut ikut terpotong
– Mengenai kulit, otot, dan pumbuluh
darah tidak sampai tulang
• Cara kematian
– Bunuh diri (tersering)
Luka iris

• Luka iris pada bunuh diri


– Lokalisasi luka dapat dijangkau korban
sendiri
• leher, pergelangan tangan
– Luka iris percobaan
– Luka tangkisan (-)
– Pakaian disingkirkan dahulu --> tidak
ikut robek
Luka Tusuk

• Luka akibat benda yang berujung


tajam/runcing terjadi dengan suatu
tekanan tegak lurus/serong pada
permukaan tubuh
Luka Tusuk
• Ciri luka tusuk
– Tepi luka rata
– Sudut luka
tajam/tumpul
(tergantung jenis
senjata)
– Dalam luka lebih
besar dari pada
lebar luka
• Cara kematian
– Pembunuhan
(tersering), bunuh
diri
Luka Tusuk
• Luka tusuk pada
pembunuhan
– lokalisasi luka
sembarang tempat,
dapat tidak
dijangkau tangan
korban
– Jumlah luka dapat
satu atau lebih
– Terdapat luka
tangkisan
– Pakaian ikut
terkoyak
Luka Tusuk

• Luka tusuk pada bunuh diri


– lokalisasi pada derah yang mudah
dijangkau korban (dada, perut)
– Jumlah luka yang mematikan biasanya
satu
– Luka percobaan (+)
– Luka tangkisan (-)
– Pakaian tidak
– ikut terkoyak
Luka Bacok

• Luka akibat benda yang berat


dengan tepinya tajam yang
diayunkan disertai dengan kekuatan
cukup besar
Luka Bacok
• Ciri luka bacok
– Luka biasanya besar
– Tepi luka rata
– Sudut luka lancip
– Sering
mengakibatkan
kerusakan pada
tulang, hingga dapat
memutuskan bagian
tubuh yang terkena
• Cara kematian
– Pembunuhan
(tersering)
Laporan Kasus
• Prosedur Medikolegal
– Korban SO, laki - laki, 23 tahun, katholik,
indonesia
– Ke IRD diantar temannya tanggal 03 Mei 2012
pukul 00.30 WITA
– Korban terlibat pertengkaran, kemudian diakui
ditusuk dari belakang dengan senjata tajam
– Telah menjalani perawatan
– PP pada tanggal 03 Mei 2012 pukul 02.00 WITA
– Setelah kejadian pada tanggal 03 Mei 2012
pukul 14.00, polisi datang dengan membawa
SPV korban atas dugaan pengeroyokan
– Pada pukul 21.30 korban datang untuk
menjalani pemeriksaan ulang
Laporan Kasus

• Pemeriksaan korban
– Anamnesis

– Pemeriksaan fisik
• CM, GCS 15, TD : 130/70, nadi : 90, rr : 22, T
: 36,5
Laporan kasus

• Pemeriksaan luka
– Luka terbuka yang terawat pada punggung kanan,
sebelas sentimeter dari garis pertengahan belakang,
lima sentimeter dibawah puncak bahu, terjahit
menggunakan benang berwarna biru dengan lima
jahitan, membentuk garis lurus sepanjang empat
sentimeter.
Laporan Kasus

• Pemeriksaan luka
– Luka terbuka yang terawat pada bokong kanan, tujuh sentimeter
dari garis pertengahan belakang, lima sentimeter dibawah taju
tulang usus, terjahit menggunakan benang berwarna biru dengan
tiga jahitan, membentuk garis
Pembahasan

• Prosedur Medikolegal
– Pengadaan VeR : sesuai 133 KUHAP ayat
1, sesuai 133 KUHAP ayat 2
• Pemeriksaan Forensik
– Dilihat dari luka dan data medis, luka
korban termasuk kekerasan tajam
– Trauma tajam --> Luka tusuk
– Derajat 2
Kesimpulan

• Simpulan
– Trauma tajam sentuhan dengan benda
yang permukaannya tajam
– Trauma tajam sering digunakan dalam
kasus pembunuhan dan bunuh diri
– Trauma tajam dibagi 3 : luka iris, luka
tusuk, luka bacok
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai