Farizal
Zamzami
Kusnadi
Nugroho Harini
Aji Nastiti
Saputra Hajri
Annisa
Ananda
Ranie
Pengertian Fiqih, Ushul Fiqih, dan
Kaidah Fiqhiyah
Ushul Fiqih
Usul fiqih adalah ilmu yang membahas dalil-dalil fikih secara global dan
mengupas metode dalam menarik hukum dari dalil-dalil tersebut, serta
kondisi orang yang menarik hukum tersebut.
Dilihat dari sisi dalil maupun asasnya, ushul fikih berasal dari beberapa
sumber diantaranya :
•Alquran dan sunah
•Riwayat dari sahabat dan tabiin
•Konsensus ulama salafussaleh
•Kaidah bahasa Arab dan keterangan penguat yang dinukil dari bangsa Arab
•Fitrah dan akal yang sehat
•Ijtihad ulama yang tidak bertentangan dengan ketentuan syariat
Pengertian Fiqih, Ushul Fiqih, dan
Kaidah Fiqhiyah
Fiqih
Fiqih secara bahasa memiliki arti paham, sedangkan secara
istilah fiqih berarti ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang
disyariatkan Allah SWT yang berkesinambungan dengan lisan dan
perbuatan umat islam yang bersumber dari dalil-dalil al-qur’an,
as-sunnah, ijma’ (kesepakatan) dan ijtihad dari ulama muslim.
Adapun tujuan dari fiqih dalam islam ialah untuk mencegah
terjadinya kerusakan diantara kaum muslimin.
Pengertian Fiqih, Ushul Fiqih, dan
Kaidah Fiqhiyah
Kaidah Fiqhiyah
kaidah fiqhiyah berarti kumpulan hukum syara’ yang berkaitan dengan
perbuatan mukalaf, yang dikeluarkan dari dalil-dalil yang terperinci. Kaidah
fiqhiyah dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
• Lima kaidah dasar yang mempunyai skala cakupan menyeluruh, lima kaidah
ini memiliki ruang lingkup furi’iyyah yang sangat luas, komprehensif, dan
universal, sehingga hampir menyentuh semua elemen hukum fiqih.
• Kaidah-kaidah yang mempunyai cangkupan furu’ cukup banyak, tetapi tak
seluas yang pertama, kaidah ini biasa disebut sebagai al-qawa’id al-
aghlabiyah.
• Kaidah yang mempunyai cangkupan terbatas (al-qawa’id al-qaliliyah) bahkan
cenderung sangat sedikit.
Syariah dan fiqih merupakan dua hal yang sama-sama mengajarkan kita jalan yang lurus untuk tetap bertakwa kepada Allah SWT.
PERSAMAAN
Syariah dan fiqih merupakan dua hal yang sama-sama mengajarkan kita
jalan yang lurus untuk tetap bertakwa kepada Allah SWT.
Latar Belakang Lahirnya Fiqih dan Pandangan
serta Karya-Karya Ulama terhadap Fiqih
Tokoh-tokoh fiqih
1. Abu Hanifah al- Nu‟man
. Abu Hanifah dikenal sangat hati-hati dalam menggunakan sunnah sebagai
sumber hukum. Ia hanya memakai sunnah yang betul-betul diyakininya orisinal
dan bukan sunnah buatan. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai penganut mazhab
ahl al-ra’yi (aliran rasionalis). Selain itu, Abu Hanifah juga berada di Kufah sehingga
tidak banyak menjumpai hadist.Sumber hukum yang digunakan Abu Hanifah
yaitu Al- Qur‟an, sunnah (secara selektif), al- Ra’yu, qiyas, istihsan, dan syar’u man
qablana (agama sebelum kita). Mazhab Hanafi resmi dipakai oleh daulah Turki
Ustmani, dan pada periode Abbasiyah banyak dianut di Irak. Sekarang mazhab ini
banyak terdapat di Turki, Suriah, Afghanistan, Turkistan, Bangladesh, Israel,
Jordania, Pakistan, Palestina,dan India. Suriah, Lebanon, dan Mesir juga
menggunakan mazhab ini secara resmi.
Latar Belakang Lahirnya Fiqih dan Pandangan
serta Karya-Karya Ulama terhadap Fiqih
Tokoh-tokoh fiqih
2. Malik Ibn Anas al-Asbahi
Malik Ibn Anas al-Asbahi sebagai pendiri mazhab Hanafi lahir pada tahun 713
H dan berasal dari Yaman.Ia tidak pernah meninggalkan kota ini, kecuali untuk
melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Ia meninggal dunia pada tahun 12/ 795M.
Paman beliau termasuk dalam golongan perawi hadits, dengan demikian tidak
mengherankan kalau Malik ibn Anas menjadi perawi hadits pula dan dalam
pemikiran hukumnya banyak dipengaruhi oleh sunnah. Ia pernah belajar pada
guru seperti Nafi‟, Mawla Abdullah Ibn Umar, Ibnu Syihab Al-Zuhri, dan Ibn
Hurmuz.Malik Ibn Anas menulis sebuah kitab terkenal “al-Muwatta”, yang
merupakan kitab hadits dan fiqih. Dalam kitab ini, hadits diatur di dalamnya sesuai
dengan bidang-bidang yang terdapat dalam buku fiqih. Dalam melahirkan produk
hukum, Malik banyak berpegang pada sunnah Nabi dan ijma’ Sahabat. Mazhab
Maliki ini banyak dianut di Hejaz, Maroko, Tunis, Tripoli, Mesir
Selatan, Sudan, Bahrain Aljazair, Gambia, Ghana, Libya, Nigeria, dan Kuwait.
Latar Belakang Lahirnya Fiqih dan Pandangan
serta Karya-Karya Ulama terhadap Fiqih
Tokoh-tokoh fiqih
3. Muhammad bin Idris al-Syafi’i
Imam Syafi‟i memiliki nama lengkap Muhammad ibn Idris al-Syafi‟i lahir di
Ghazza pada tahun 767 M dan berasal dari suku bangsa Quraisy. Ia pernah
belajar pada Sufyan Ibn Uyaynah dan Muslim Ibn Khalid di Mekkah, dan ketika
pindah ke Madinah, ia belajar pada Malik ibnAnas hingga Imam Maliki
inimeninggaldunia. Dalam menetapkan produk hukum, al-Syafi‟i berpegang pada
lima sumberyaitu Al-Qur‟an, sunnah Nabi, ijma’ atau konsensus, pendapat
sebagian sahabat yang tidak mengandung perselisihan di dalamnya, serta
qiyas. Mazhab Syafi‟i banyak dianut di Indonesia, Ethiopia, Kenya, Malaysia,
Singapura, Somalia, Srilanka, Tanzania, dan Yaman. Bahkan Brunei Darussalam
menjadikan mazhab Syafi‟i sebagai mazhab resmi negara.
Latar Belakang Lahirnya Fiqih dan Pandangan
serta Karya-Karya Ulama terhadap Fiqih
Tokoh-tokoh fiqih
4. Ahmad bin Hanbal
Ahmad Ibn Hanbal lahir di Baghdad pada tahun 780 M dan berasal dari
keturunan Arab. Pada mulanya ia belajar hadits dan banyak
mengadakan perjalanan, tetapi kemudian dia belajar hukum juga. Diantara guru-
gurunya terdapat Abu Yusuf dan al-Syafi’i. Kemudian ia sendiri menjadi guru dan
mulai termasyhur namanya. Dalam pemikiran hukumnya, Ahmad Ibn Hambal
banyak menggunakan lima sumber yaitu Al-Qur‟an, sunnah, pendapat sahabat
yang diketahui tidak mendapat tentangan dari sahabat lain, pendapat seorang
atau beberapa sahabat dengan syarat sesuai dengan Al-Qur‟an dan sunnah serta
qiyas. Penganut mazhab Ahmad Ibn Hambal ini terdapat di Irak, Mesir, Suriah,
Palestina, dan Arabia, Di Saudi Arabia dan Qatar, mazhab ini merupakan mazhab
resmi dari negara.
Ruang Lingkup Kajian Fiqih