Anda di halaman 1dari 10

Gerakan Non Blok

 Anggota kelompok:
1. Alifa nabila
2. Delila putri A.
3. Eveline alya R.D
4. Herlan apriyano
5. Patrick allen
6. Wilda banowati
7. Syeidinah Rezha
Pengertian Gerakan Non
Blok
 Non-Aligned Movement (NAM) / Gerakan
Non-Blok (GNB) adalah sebuah organisasi
internasional yang terdiri dari lebih dari 120
negara-negara yang tidak menganggap dirinya
bergabung / beraliansi dengan atau terhadap
blok kekuatan besar manapun.
Sejarah dan Latar Belakang
GNB
 Organisasi Gerakan Non Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat
dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin. Negara-negara Blok Timur
dipimpin Uni Soviet sementara negara-negara Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat. Tiap-tiap blok
berusaha menarik dukungan dari negara-negara lain. Agar negara-negara berkembang tidak terkena
pengaruh Blok Barat maupun Blok Timur, maka didirikan lah organisasi Gerakan Non-Blok.

Kata "Non-Blok" dipaparkan pertama kali oleh Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India) dalam
pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjabarkan lima pilar yang
dapat diterapkan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel
(lima pengendali). Prinsip ini kemudian dipakai sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip
tersebut ialah:

Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.

Perjanjian tidak saling melakukan agresi

Tidak melakukan intervensi urusan dalam negeri negara lain

Setara dan saling menguntungkan

Menjaga perdamaian
Tujuan GNB

 Tujuan GNB yaitu sebagai berikut :


 a.       Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara
anggota dengan jalan membantu perjuangan negara
berkembang dalam mencapai kebersamaan, kemerdekaan,
dan kemakmuran.
 b.      Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat
perebutan pengaruh Amerika Serikat melawan Uni Soviet
dalam perang dingin.
 c.       Berusaha membendung pengaruh negatif baik blok
barat maupun blok timur ke negara-negara anggota GNB.
 d.      Berusaha memajukan pembangunan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik agar tidak tertinggal dari negara maju
Tokoh Pemrakarsa pendiri GNB

Tokoh yang dianggap sebagai pendiri GNB lebih dikenal


dengan The Initiative Of Five yaitu:

 a.       Presiden Soekarno (Indonesia);


 b.      Presiden Yosep Broz Tito (Yugoslavia);
 c.       Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir);
 d.      Perdana Mentri Pandit Jawaharlal Nehru
(India); dan
 e.       Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana).
Kegiatan GNB dan KTT
 Kegiatan GNB dan KTT yaitu :
 a.       KTT I GNB (1-6 September 1961) di Beograd, Yugoslavia, pelaksanaan KTT I ini didorong oleh
keadaan krisis Kuba. Konferensi ini dihadiri oleh 25 negara dan menghasilkan deklarasi Beograd
yang intinya menyerukan untuk menghentikan perang dingin dan mendamaikan antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Keputusan KTT I GNB melalui Presiden Soekarno dan Presiden Menibo
Keita (Mali) disampaikan kepada Presiden F.Kennedy (Amerika Serikat) sedangkan PM Nehru
(India) dan Presiden Kuame Nkrumah (Ghana) menyampaikan kepada PM Kruschev (Perdana
Menteri Uni Soviet).
 b.      KTT II GNB (5-10 Oktober 1964) di Kairo, Mesir. Pada KTT II GNB ini diikuti oleh 47 negara
serta 10 peninjau lainnya antara lain sekretaris jendral organisasi persatuan Afrika dan Liga Arab.
Masalah perkembangan dan masalah ekonomi juga mendapat perhatian pada KTT II GNB.
 c.       KTT III GNB (8-10 September 1970) di Lusaka, Zambia. Negara peserta yang hadir adalah 53
negara. Hasil terpenting KTT kali ini adalah perlunya upaya meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran negara berkembang.
 d.      KTT IV GNB (5-9 September 1973) di Algiers, Aljazair. KTT IV GNB ini membahas tentang
peningkatan kerjasama dan saling pengertian antara negara-negara yang sedang berkembang serta
berusaha meredakan ketegangan di Timur Tengah pergolakkan di Rhodesia, dan bagian-bagian
afrika lainnya.
 e.       KTT V GNB (16-19 September 1976) di Kolombo, Srilanka pada KTT V GNB ini membahas
tentang penyelamatan dunia dari ancaman perang nuklir dan berusaha memajukan negara-negara 
non blok
 f.       KTT VI GNB (3-9 September 1979) di Havana, Kuba. KTT ini bertujuan
untuk memperjuangkan bantuan ekonomi bagi negara-negara non blok dan
menggiatkan perang PBB dalam tata ekonomi dunia baru.
 g.      KTT VII GNB (7-12 Maret 1983) di New Delhi, India. KTT ini menghasilkan
seruan dilaksanaknnya demokrasi tahta ekonomi yakni dihapuskan
proteksonisme oleh negara maju.
 h.      KTT VIII GNB (1-6 September 1968) di Harane, Zimbabwe. KTT kali ini
menghasilkan seruan dihapuskannya politik Apartheid di Afrika Selatan serta
membahas sengketa Irak Iran.
 i.        KTT IX GNB (1-6 September 1989) di Beograd, Yugoslavia. KTT yang
dihadiri oleh 102 negara ini berhasil membahas kerjasama Selatan-selatan (antar
negara berkembang).
 j.        KTT X GNB (1-6 September 1992) di Jakarta, Indonesia. KTT yang dihadiri
oleh 108 negara ini berhasil merumuskan “Pesan Jakarta” (Jakarta Messege)
antara lain berhasil menggalang kerjasama Selatan-Selatan dan Utara Selatan.
 k.      KTT XI GNB (16-22 Oktober 1995) di Cartagena, Kolombia. KTT ini dihadiri
oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan demokratisasi di PBB.
 l.        KTT XII GNB (1-6 September 1998) di Durban, Afrika Selatan. KTT XII GNB
ini dihadiri oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan demokratisasi di
dalam hubungan Internasional.
 m.    KTT XIII GNB (20-25 Pebruari 2003) di Kuala Lumpur, Malaysia. Resolusi
KTT GNB Kuala Lumpur antara lain berisi penolakan tiga negara Iran, Irak,
dan Korea Utara, atas sebutan sebagai proses kejahatan oleh Washington.
 n.      KTT XIV (11-16 September 2006) di Havana, Kuba. Menghasilkan
deklarasi yang mengutuk serangan Israel atas Lebanon, mendukung program
nuklir Iran, mengkritik kebijakan Negara Amerika Serikat, dan menyerukan
kepada PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan brkembang.
 o.      KTT GNB XV (11-16 Juli 2009) di Sharm El-Sheikh, Mesir. Menghadirkan
sebuah final dokumen yang merupakan sikap, pandangan dan posisi GNB
tentang semua isu dan permasalahan Internasional dewasa ini. KTT ini
menegaskan oerhatian GNB atas krisis ekonomi dan moneter global, perlunya
komunitas Internasional kembali pada komitmen menjunjung prinsip-prinsip
pada piagam PBB, hukum Internasional, peningkatan kerjasama antar negara
maju dan berkembang untuk mengatasi berbagai krisis.
 p.      KTT GNB  XVI berakhir pada 31 Agustus 2012 dan menghasilkan
berbagai kesepakatan dalam sebuah deklarasi final, diantaranya : dukungan
terhadap program nuklir sipil Iran, penolakan sanksi sepihak Amerika Serikat
anti Iran, dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina, memerangi
Islamphobia, rasisme, dan permusuhan senjata nuklir.
Peran Indonesia dalam
GNB
 Indonesia sangat berperan penting dalam GNB, beberapa peran penting yang dilakukan Indonesia
adalah sebagai berikut:
 1.      Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB;

 2.      Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu, Presiden Soeharto terpilih

menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta;
 3.      Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yugoslavia

pada tahun 1991.


           GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai

negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan bahwa “kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
           Selain itu, diamanatkan pula bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas
aktif, Indonesia memilih untuk menentukan jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya
perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan seluruh bangsa.
           Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas aktif itu, selain sebagai salah satu

negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan komitmen pada prinsip-prinsip dan
aspirasi GNB. Pada masa itu, Indonesia telah berhasil membawa GNB untuk mampu menentukan
arah dan secara dinamis menyesuaikan diri pada setiap perubahan yang terjadi.
Kesimpulan
 Maka dari penjelasan dan pemaparan tadi
dapat di ambil kesimpulan bahwa gerakan non
blok punya faktor-faktor misi dan keinginan
tersendiri dari setiap negara yang menjadi
anggota gerakan non blok, di samping itu
gerakan non blok juga punya tujuan dan
peranan penting bagi dunia.

Anda mungkin juga menyukai