04/19/20 1
Syarat pengawet yang ideal :
1. Punya spektrum luas
2. Larut dengan baik dalam formula pada
konsentrasi yang diperlukan
3. Tidak toksik pada konsentrasi yang digunakan
4. Dapat bercampur dengan baik
5. Tidak berbau, berwarna, dan berasa
6. Stabil dalam waktu yang lama, interval pH dan
suhu yang besar
7. Murah
Jenis-jenis pengawet :
1. Golongan fenol
2. Asam karbon organik (asam benzoat)
3. Asam sorbat
4. Metil dan propil paraben (nipagin dan nipasol)
04/19/20 2
5. Gol. Alkohol (benzaldehid, klorbutanol)
6. Raksa organik (garam fenilmerkuri)
7. Senyawa amonium kuarterner (benzalkonium
klorida)
8. Nitrit
9. Minyak atsiri
04/19/20 3
Cara penentuan efektivitas pengawet (FI)
Mikroba uji :
Candida albicans ATCC 10231
Aspergillus niger ATCC 16404
Escherichia coli ATCC 8739
Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027
Staphylococcus aureus ATCC 6538
Mikroba lain yang diduga ada pada sediaan uji
Media :
- Untuk biakan awal digunakan media agar yang
sesuai untuk pertumbuhan mikroba uji
- Untuk bakteri dan Candida albicans digunakan
Tryptose Phosphate Agar
- Untuk Aspergillus niger digunakan Sabouraud
Agar
04/19/20 4
Peremajaan Mikroba uji :
- S. aureus, P. aeruginosa. E. coli dan C. albicans
setiap 2 bulan sekali, inkubasi 37oC 24 jam, baru
disimpan.
- A. niger, tiap 6 bulan, inkubasi 25oC 7 hari atau
sampai terbentuk spora, baru disimpan
Pembuatan Inokulum :
- Mikroba uji diinokulasikan pada media agar,
inkubasi.
- Setelah inkubasi, tambahkan ke media agar
bakteri dan C. albicans larutan NaCl 0,9% steril,
untuk A. niger gunakan NaCl 0,9% steril yang
mengandung polisorbat 80 0,05%, masukkan
larutan yang berisi mikroba tersebut ke tabung
reaksi.
04/19/20 5
- Tambahkan NaCl 0,9% steril untuk mendapatkan
jumlah mikroba lebih kurang 100 juta per ml
- Cara lain dengan menumbuhkan mikroba dalam
media cair yang sesuai, kemudian disentrifugasi,
mikroba ditambahkan dengan larutan NaCl 0,9%
sehingga didapat jumlah mikroba lebih kurang
100 juta.
- Mikroba uji ini diukur transmitannya dan
dilakukan penghitungan jumlah mikroba per ml
(menggunakan plate agar)
- Pengukuran ini yang dipakai untuk uji selanjutnya
04/19/20 6
Prosedur Uji :
- Apabila wadah sediaan dapat ditembus secara
aseptik dengan jarum suntik melalui sumbat
karet, uji dilakukan dengan 5 wadah asli
- Jika wadah sediaan tidak dapat ditembus secara
aseptik, dimasukkan 20 ml sampel ke dalam
tabung bertutup steril
- Inokulasikan masing wadah atau tabung dengan
salah satu suspensi mikroba dengan
perbandingan 0,1 ml inokulum untuk 20 ml
sediaan,
- Mikroba uji yang ditambahkan harus sesuai
jumlahnya sehingga mikroba dalam sediaan uji
setelah inokulasi antara 10-5 – 10-6 per ml
- Tentukan jumlah mikroba pada tiap ml suspensi
inokula dan hitung angka awal mikroba tiap ml
sediaan yang diuji dengan metode lempeng
04/19/20 7
- Inkubasi wadah atau tabung yang telah
diinokulasi
- Diamati wadah atau tabung pada hari ke 7, 14,
21 dan 28 sesudah inokulasi
- Catat tiap perubahan yang terlihat dan tentukan
jumlah mikroba pada tiap selang waktu dengan
metoda lempeng.
- Dengan menggunakan jumlah mikroba pada
awal pengujian, hitung persentase penurunan
jumlah mikroba tiap selang waktu pengujian
04/19/20 8
Penafsiran Hasil :
04/19/20 9
04/19/20 10