TEKBAL Emulgel Kel. 5 STIFA B 017
TEKBAL Emulgel Kel. 5 STIFA B 017
Ekstraksi merupakan
proses pemisahan bahan
dari campurannya dengan
menggunakan pelarut
yang sesuai.
Definisi
Emulgel
Klasifikasi Regnum
Subregnum
: Plantae
: Tracheobionta
Daun Kelor
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Species : Moringa oleifera Lamk.
Rancangan
Formula
Tiap 5 g mengandung
Ekstrak Daun kelor 5% Zat aktif
Carbopol 940 1% Gelling agent
HPMC 4% Gelling agent
Tween 80 3% Agen pengemulsi
Span 80 3% Agen pengemulsi
Methylparaben 0,3 % Pengawet
Propylparaben 0.06% Pengawet
TEA q.s Pengatur pH carbopol
Propilenglikol 6% Humketan
Parafin 5% Emolient
Aquadest Ad 100%
Dasar pemilihan sediaan
Pemilihan sediaan farmasi untuk penggunaan topikal memiliki kelebihan, mudah dibawa, penggunaannya
mudah, absorsi cepat dan memberikan perlindungan
pengobatan terhadap kulit (Mitsui, T. 1997).
Basis topikal, seperti salep, krim, dan lotion, memiliki beberapa kelemahan karena sifat lengket, dispersi yang
rendah dan stabilitas yang bermasalah sehingga pasien memilih untuk tidak menggunakannya. Emulsi lebih
unggul dalam penggunaan dan penerimaan pasien sementara gel memiliki komponen air yang lebih tinggi yang
memungkinkan penyebaran obat yang lebih luas daripada salep dan krim. Meskipun gel memiliki kelebihan
tetapi ada keterbatasan dalam pengiriman obat hidrofobik. Dengan demikian, bentuk emulgel digunakan untuk
mengatasi pengiriman obat hidrofobik. Emulgel digunakan untuk kulit karena memiliki karakteristik yang
bermanfaat, seperti mudah diaplikasikan, mudah melepaskan obat, melembabkan kulit, lebih stabil dan
berpenampilan baik (Panwar et al 2011).
Dasar pemilihan sediaan
Emulgel memiliki kelebihan untuk penggunaan dermatologi yaitu stabil secara termodinamik,
transparan, isotropik, kemudahan dalam preparasi dan tingkat absorpsi serta difusi yang tinggi (Jafar
et al, 2015).
Sediaan emulgel memungkinkan penghantaran obat yang bersifat hidrofobik dimana emulgel
membantu mencampurkan obat hidrofobik ke dalam fase minyak lalu globul minyak tersebut
didispersikan dalam fase air dengan mencampurkannya dalam basis gel. Sediaan emulgel juga
dapat menutupi ketidakstabilan seperti inversi fase atau higrokopisitas zat dalam sediaan
serbuk (Radhia, R. dkk. 2016).
Dasar pemilihan bahan aktif
Span 80 produk makanan, dan formulasi sebagai surfaktan nonionik lipofilik. Ester
sorbitan secara umum dalam formulasi berfungsi sebagai emulsifying
agent dalam pembuatan krim, emulsi, dan salep untuk penggunaan
topikal. Ketika digunakan sebagai emulsifying agent tunggal, ester sorbitan
menghasilkan emulsi air dalam minyak yang stabil dan mikroemulsi,
namun ester sorbitan lebih sering digunakan dalam kombinasi bersama
bermacam-macam proporsi polysorbate untuk menghasilkan emulsi atau
krim, baik tipe M/A atau A/M (Rowe et al., 2009).
• Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah, dkk (2017) yang memvariasikan
konsentrasi emulgator span 80 tween 80 memperoleh Konsetrasi optimal
yang memiliki kestabilan fisik yang optimal sebelum dan sesudah
penyimpanan dipercepat adalah 3%.
TEA TEA berfungsi untuk menetralkan pH Carbopol sehingga membentuk struktur
kental (Lestari, A.B.S 2012)
Metil paraben Metil paraben dan Propilparaben dikombinasikan sebagai pengawet terbukti
dan pada penelitian Lestari, A.B.S (2012) dapat menjaga stabilitas sediaan hingga
Anggota Kel. 5
1. Sarwan Hamid (1701064)
2. Mustawia (1701075)
3. Vrista Anasthasya N (1701068)
Thank You