Lembar Balik - 1

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

“ PERAWATAN VULVA HYGINE PADA IBU POST “

PARTUM

Disusun Oleh :

Kelompok 1
1. Lulu Ulyati (P071201180 67 )
2. Nadya Puspa Wardani (P071201180 71 )
3. Ryan Akbar Hidayat (P071201180
4. Sri Intan Dewi Lestari (P071201180
APA SIH VULVA HYGIEN ?

• Vulva hygiene merupakan


suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan organ
kewanitaan bagian luar (vulva)
yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan
dan mencegah infeksi.
REPRODUKSI

BAGIAN LUAR BAGIAN DALAM


APA SAJA SIH MANFAAT DAN TUJUAN VULVA
HYGIENE ?

• Manfaat vulva hygiene


– Menjaga vagina dan daerah
sekitarnya tetap bersih
dan nyaman.
– Mencegah munculnya
keputihan, bau tidak sedap
dan gatal gatal.
– Menjaga agar Ph vagina
tetap normal (3,5-4,5).
• Tujuan Vulva Hygiene
Menurut Kusmiran Eni (2011), Ada beberapa
tujuan dari vulva hygiene antara lain :
– Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
– Membersihkan bekas keringat dan bakteri
yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
– Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina
normal yaitu 3,5-4,5.
– Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur,
bakteri dan protozoa.
– Mencegah timbulnya keputihan.
– Untuk mencegah infeksi
– Untuk penyembuhan luka jahitan perineum.
– Untuk kebersihan perineum, vulva juga
memberikan rasa nyaman bagi klien.
• Indikasi Vulva Higiene
a. Pasien post partum
b. Pasien post partum dengan
episiotomy
c. Dilakukan prosedur tersebut
sehari minimal 2 kali/sebelum
dan sesudah BAB bila perlu
CARA IBU POST PARTUM MELAKUKAN VULVA
HYGIENE SENDIRI.

• 1. Membersihkan daerah kelamin 2. Langkah kedua ibu membersihkan


dengan sabun dan air. daerah sekitar vulva terlebih dahulu
dari depan ke belakang, kemudian
membersihkan daerah anus. Dan
sebaiknya ibu membersihkan daerah
sekitar vulva setiap kali selesai BAK
atau BAB.
3. Mengganti pembalut atau kain 4. Mencuci tangan dengan sabun dan air
pembalut 2 kali sehari, kain dapat sebelum dan sesudah membersihkan
digunakan ulang jika telah dicuci daerah kelaminnya.
dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari dan disetrika.

5. Jika ibu mempunyai luka


episotomi atau laserasi, sarankan
kepada ibu untuk menghindari
menyentuh daerah tersebut
(Saifuddin, 2002).
PENATALAKSANAAN PERAWAT

Sebelum dilakukan vulva


hygiene hendaknya
perawat memberikan
penjelasan terlebih dahulu
tentang hal yang akan
dilakukan kepada klien.
 
PERSIAPAN ALAT

1. Kapas sublimat + 2. Alas pantat /


3. Bengkok 4. dan kain kasa
desinfektan perlak

5. Botol cebok berisi


6. pinset 7. Pispot 8. Handscone
larutan desinfektan
sesuai dengan
kebutuhan
9. Air hangat dan dingin dalam baskom
10. Pengalas glutea
11. Handuk besar
12. Tempat membersihkan (cebok) berisi larutan desinfektan
13. Com
14. Handuk
15. Gelas ukur
16. Selimut
17. Waslap
18. Pembalut
19. Spet 3 cc
20.Bak instruman
PELAKSANAAN
A. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan padaklien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.

B. Tahap Kerja

4. Memasang sampiran/menjaga privacy


5. Masang selimut mandi
6. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
7. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
8. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan pemasangan
pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut dimasukkan dalam
tas plastic yang berbeda
9. Pasien disuruh BAK/BAB
10. Perawat memakai sarung tangan kiri
11. Mengguyur vulva dengan air matang yg merisi larutan desinfektan
12. Pispot diambil
13. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
14. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas sublimat / basah.
Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
15. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia
minora kiri, labia minora kanan,vestibulum, perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah / sublimat (1 kapas, 1 kali usap). Cara mengusap
dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi dengan kapas sublimat yang
baru hingga bersih.
16. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas
basah
17. Menutup/mengompres luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
18. Memasang celana dalam dan pembalut
19. Mengambil alas, perlak dan bengkok
20.Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut pasien
C.Tahap Terminasi

21. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan


22.Berpamitan dengan pasien
23.Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
24.Mencuci tangan
25.Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
INGAT

Kebersihan vagina juga berkaitan erat dengan


trik pembasuhannya yang benar adalah dari
arah depan vagina ke belakang anus dan bukan
dari arah anus ke vagina. Setelah dibasuh
keringkan organ intim dengan handuk lembut
agar tidak basah. Adapun cara pemeliharaan
organ reproduksi adalah sebagai berikut
(Kusmiran Eni, 2011) :
– Tidak menggunakan benda yang dapat
mengotori vagina.
– Menggunakan celana dalam yang menyerap
keringat.
– Tidak menggunakan celana dalam yang
terlalu ketat.
– Pemakaian pembilas vagina secukupnya,
tidak berlebihan.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai