KEB
MK : KEGAWAT DARURATAN
Kelompok IX :
Nurul (A1B119 022)
Jusnia (A1B119 191)
Liliana (A1B119 193)
Fitriani (A1B119 324 )
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah
bayi lahir pervaginam. Menyebabkan perubahan tanda vital, antara lain pasien
mengeluh lemah, berkeringat dingin, menggigil, tekanan darah sistole < 90
mmHg, denyut nadi > 100x/menit, kadar Hb 8 g/Dl
Klasifikasi Perdarahan Postpartum
Berkeringat
Lemah
No Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang kadang- Diagnosis kemungkinan
kadang ada
1. - Uterus tidak berkontraksi dan lembek Syok Atonia Uteri
- Perdarahan segera setelah anak lahir
(perdarahan pascapersalinan primer
atau P3)
2. - Perdarahan segera (P3) - Pucat Robekan jalan lahir
- Darah segar yang mengalir segera - Lemah
setelah bayi lahir (P3) - menggigil
- Uterus berkontraksi baik
- Plasenta lengkap
4.
- Plasenta atau sebagian selaput tidak - Uterus berkontraksi tetapi Tertinggalnya sebagian plasenta
lengkap tinggi fundus tidak
- Perdarahan segera (P3) berkurang
Lanjutan...
5. - Uterus tidak teraba - Syok neurogenic Inversio Uteri
- Lumen vagina terisi massa - Pucat dan limbung
- Tampak tali pusat (jika plasenta
belum lahir)
- Perdarahan segera (P3)
- Nyeri sedikit atau berat
Faktor resiko
Derajat I : laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum, tidak perlu dijahit.
Derajat II : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum (perlu dijahit).
Derajat III : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan spinkter ani.
Derajat IV : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan spinkter ani yang
meluas hingga ke rektum.
Bila laserasi jalan lahir berada pada derajat III dan IV: Rujuk segera
Etiologi rupture perineum : kepala janin terlalu cepat lahir, persalinan tidak dipimpin
sebagaimana mestinya, jaringan parut pada perineum, distosia bahu.
PENJAHITAN
PENJAHITAN ROBEKAN
ROBEKAN PERINEUM
PERINEUM
Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap, pastikan bahwa laserasi hanya merupakan
derajat satu atau dua.
Cairan yang digunakan: Lidocain 1 %
Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi di mukosa vagina. Setelah itu buat
ikatan dan potong pendek benang. Sisakan benang kira-kira 1 cm.
Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke bawah ke arah cincin himen
Tepat sebelum cincin himen, masukkan jarum ke dalam mukosa vagina lalu ke belakang cincin
himen sampai jarum ada di bawah laserasi kemudian ditarik keluar pada luka perineum
Gunakan teknik jelujur saat menjahit lapisan otot. Lihat kedalam luka untuk mengetahui letak
ototnya.
TEKNIK
TEKNIK
JELUJUR
JELUJUR
Setelah dijahit sampai ujung luka, putarlah jarum dan mulailah
menjahit kearah vagina dengan menggunakan jahitan
subkutikuler
Pindahkan jahitan dari bagian luka perineum kembali ke vagina
di belakang cincin himen untuk diikat dengan simpul mati dan
JAHITAN
JAHITAN dipotong benangnya
SUBTIKULER
SUBTIKULER Masukkan jari ke dalam rektum. Periksa ulang kembali luka
Cuci daerah genital dengan lembut kemudian keringkan. Bantu
ibu mencari posisi yang diinginkan
2. Robekan Serviks
Paling sering terjadi pada bagian lateral bawah kiri dan kanan
dari porsio. Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder.