Anda di halaman 1dari 16

K3—P13

PE-B
Dinamika Historis
Konstitusional, Sosial
Politik, Kultural, serta
Konteks Kontemporer
Penegakan Hukum yang
Berkeadilan

Pendidikan Kewarganegaraan
KELOMPOK 3
01 ATIKA FEBRIYULIA
02 BERTIZA HANDAYANI
03 DESPRA MELLY
04 DIANA SEPTIANI
05 MELIANA PANDIANGAN
Sekilas Mengenai Penegakan
Hukum yang Berkeadilan
Indonesia adalah negara hukum, artinya
negara yang semua penyelenggaraan
pemerintahan dan kenegaraan serta
kemasyarakatannya berdasarkan atas
hukum, bukan didasarkan atas
kekuasaan belaka. Anda sebagai calon
sarjana atau profesional yang
merupakan bagian dari masyarakat
Indonesia yang terdidik dan warga
negara yang baik perlu mengerti tentang
hukum.
Menelusuri Konsep dan Urgensi
Thomas Hobbes (1588–1679 M) dalam Penegakan Hukum yang Berkeadilan
bukunya Leviathan pernah mengatakan
“Homo homini lupus”, artinya manusia Upaya penegakan hukum di suatu
adalah serigala bagi manusia lainnya. negara, sangat erat kaitannya dengan
Manusia memiliki keinginan dan nafsu yang tujuan negara. Anda disarankan untuk
berbeda-beda antara manusia yang satu mengkaji teori tujuan negara dalam buku
dan yang lainnya. Nafsu yang dimiliki “Ilmu Negara Umum”.
manusia ada yang baik, ada nafsu yang
tidak baik. Inilah salah satu argumen Menurut Kranenburg dan Tk.B. Sabaroedin (1975)
mengapa aturan hukum diperlukan. Kondisi kehidupan manusia tidak cukup hidup dengan
yang kedua tampaknya bukan hal yang aman, teratur dan tertib, manusia perlu sejahtera.
tidak mungkin bila semua masyarakat tidak Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban
memerlukan aturan hukum. Namun, Cicero maka tujuan negara itu terlalu sempit. Tujuan
(106 – 43 SM) pernah menyatakan “Ubi negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia
societas ibi ius”, artinya di mana ada terjamin kesejahteraannya di samping
masyarakat, di sana ada hukum. Dengan keamanannya. Dengan kata lain, negara yang
kata lain, sampai saat ini hukum masih memiliki kewenangan mengatur masyarakat, perlu
diperlukan bahkan kedudukannya semakin ikut menyejahterakan masyarakat. Teori
penting. Kranenburg tentang negara hukum ini dikenal luas
dengan nama teori negara kesejahteraan.
Teori negara hukum dari Kranenburg ini Dari bunyi alinea ke-4 Pembukaan UUD NRI 1945
banyak dianut oleh negara-negara ini dapat diidentifikasi bahwa tujuan Negara
modern. Republik Indonesia pun memiliki indikator yang
sama sebagaimana yang dinyatakan Kranenburg,
Bagaimana dengan Indonesia? yakni:
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia seluruh tumpah darah Indonesia
(NKRI) adalah negara hukum. Artinya 2. memajukan kesejahteraan umum
negara yang bukan didasarkan pada 3. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
kekuasaan belaka melainkan negara 4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
yang berdasarkan atas hukum, artinya berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
semua persoalan kemasyarakatan, dan keadilan sosial.
kewarganegaraan, pemerintahan atau
kenegaraan harus didasarkan atas Perlindungan terhadap warga negara serta menjaga
hukum. ketertiban masyarakat telah diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD NRI 1945). Anda dianjurkan untuk mengkaji Bab
IX, Pasal 24, 24 A, 24 B, 24 C, dan 25 tentang
Kekuasaan Kehakiman. Untuk mengatur lebih lanjut
tentang kekuasaan kehakiman, telah dikeluarkan
Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
Dalam pertimbangannya, UU No. 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman dinyatakan bahwa
“kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
Negara kita telah memiliki lembaga umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan yang diatur dalam UUD NRI peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
1945 ialah Mahkamah Agung (MA), negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi,
Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah untuk menyelenggarakan peradilan guna
Konstitusi (MK). Selain lembaga menegakkan hukum dan keadilan.
negara tersebut, dalam UUD NRI
1945 diatur pula ada badan-badan lain
yang diatur dalam undang-undang.
Tentang MA, KY, dan MK ini lebih
lanjut diatur dalam UU No. 48/2009
tentang Kekuasaan Kehakiman.
UU No. 48/2009 Pasal 1 ayat (2), (3), (4)
Apabila mengacu pada bunyi pasal (2) Mahkamah Agung adalah pelaku kekuasaan
24, maka lembaga negara MA, KY, MK kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
memiliki kewenangan dalam
kekuasaan kehakiman atau sebagai (3) Mahkamah Konstitusi adalah pelaku kekuasaan
pelaku kekuasaan kehakiman. kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dikemukakan dalam pasal 24 UUD NRI
1945 bahwa kekuasaan kehakiman (4) Komisi Yudisial adalah lembaga negara
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar
merupakan kekuasaan yang merdeka Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan
keadilan. Dengan demikian, tiga Dalam teori tujuan negara, pada umumnya, ada
lembaga negara yang memiliki empat fungsi negara yang dianut oleh negara-
kekuasaan kehakiman memiliki tugas negara di dunia:
pokok untuk menyelenggarakan (1) melaksanakan penertiban dan keamanan;
peradilan guna menegakkan hukum
(2) mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
dan keadilan. rakyatnya;
(3) pertahanan;
(4) menegakkan keadilan.
Menanya Alasan Mengapa
Diperlukan Penegakan Hukum
yang Berkeadilan
Beberapa di antaranya yang terkait dengan masalah penegakan hukum adalah:
1. Perilaku warga negara khususnya oknum aparatur negara banyak yang belum
baik dan terpuji (seperti masih ada praktik KKN, praktik suap, perilaku
premanisme, dan perilaku lain yang tidak terpuji);
2. Masih ada potensi konflik dan kekerasan sosial (seperti SARA, tawuran,
pelanggaran HAM, etnosentris, dan lan-lain);
3. Maraknya kasus-kasus ketidakadilan sosial dan hukum yang belum diselesaikan
dan ditangani secara tuntas;
4. Penegakan hukum yang lemah karena hukum bagaikan pisau yang tajam ke
bawah tetapi tumpul ke atas, dan
5. Pelanggaran oleh Wajib Pajak atas penegakan hukum dalam bidang perpajakan.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis,
Politis tentang Penegakan Hukum yang
Berkeadilan di Indonesia
Upaya penegakan hukum dan keadilan
sangat terkait erat dengan tujuan negara.
Anda diharapkan telah mengenal dan Agar negara dapat melaksanakan tugas
memahami bahwa salah satu tujuan dalam bidang ketertiban dan perlindungan
negara RI adalah “melindungi warga warga negara, maka disusunlah peraturan-
negara atau menjaga ketertiban” selain peraturan yang disebut peraturan hukum.
berupaya mensejahterakan masyarakat.
Dalam tujuan negara sebagaimana Peraturan hukum mengatur hubungan antara
dinyatakan di atas, secara eksplisit manusia yang satu dengan manusia lainnya,
dinyatakan bahwa “negara melindungi di samping mengatur hubungan manusia atau
segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan
warga negara dengan negara, serta mengatur
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan organ-organ negara dalam menjalankan
kehidupan bangsa serta melaksanakan pemerintahan negara.
ketertiban dunia”
Dua Pembagian Besar Hukum Hukum bertujuan untuk mengatur kehidupan
dan ketertiban masyarakat. Untuk mewujudkan
• Pertama, hukum privat ialah hukum yang masyarakat yang tertib, maka hukum harus
mengatur hubungan antarmanusia (individu) dilaksanakan atau ditegakkan secara konsekuen.
yang menyangkut "kepentingan pribadi" Apa yang tertera dalam peraturan hukum
(misalnya masalah jual beli, sewa-menyewa, seyogianya dapat terwujud dalam pelaksanaannya
pembagian waris). di masyarakat. Dalam hal ini, penegakan hukum
• Kedua, hukum publik ialah hukum yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
mengatur hubungan antara negara dengan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat
organ negara atau hubungan negara dengan sehingga masyarakat merasa memperoleh
perseorangan yang menyangkut kepentingan perlindungan akan hak-haknya.
umum.
Dalam rangka menegakkan hukum, aparatur penegak
Hukum bertujuan untuk mengatur kehidupan dan hukum harus menunaikan tugas sesuai dengan
ketertiban masyarakat. Untuk mewujudkan tuntutannya yang ada dalam hukum material dan hukum
masyarakat yang tertib, maka hukum harus formal.
dilaksanakan atau ditegakkan secara konsekuen. Apa
1. Hukum material adalah hukum yang memuat
yang tertera dalam peraturan hukum seyogianya peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-
dapat terwujud dalam pelaksanaannya di masyarakat. kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa
Dalam hal ini, penegakan hukum pada dasarnya perintah-perintah dan larangan
bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan
2. Kedua, hukum formal atau disebut juga hukum acara
kepastian hukum dalam masyarakat sehingga
yaitu peraturan hukum yang mengatur tentang cara
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan
hak-haknya. hukum material.
Lembaga Penegak Hukum
Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya, maka dibentuk beberapa lembaga aparat penegak
hukum, yaitu antara lain: Kepolisian yang berfungsi utama sebagai lembaga penyidik; Kejaksaan yang
fungsi utamanya sebagai lembaga penuntut; Kehakiman yang berfungsi sebagai lembaga
pemutus/pengadilan; dan lembaga Penasehat atau memberi bantuan hukum.
Kepolisian negara ialah alat negara penegak hukum
yang terutama bertugas memelihara keamanan dan Dalam Undang-Undang No. 16 tahun
ketertiban di dalam negeri. Dalam kaitannya dengan hukum, 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
khususnya Hukum Acara Pidana, Kepolisian negara Pasal 1 dinyatakan bahwa “Jaksa adalah pejabat
bertindak sebagai penyelidik dan penyidik. Menurut Pasal 4 fungsional yang diberi wewenang oleh undang-
UU nomor 8 tahun 1981 tentang Undang-Undang Hukum undang untuk bertindak sebagai penuntut umum
Acara Pidana (KUHAP), Penyelidik adalah setiap pejabat
polisi negara RI. Penyelidik mempunyai wewenang: dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap serta
wewenang lain berdasarkan undang-undang.”
1) menerima laporan atau pengaduan dari seseorang
tentang adanya tindak Pidana;
Jadi, Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan
yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
2) mencari keterangan dan barang bukti;
penuntutan.
3) menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan
menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;
4) mengadakan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggung jawab.
Lembaga Penegak Hukum
Kehakiman merupakan suatu lembaga yang diberi
kekuasaan untuk mengadili. Adapun Hakim adalah pejabat
peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-
undang untuk mengadili. Menurut Pasal 1 UU Nomor 8
tahun1981 tentang Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) mengadili adalah serangkaian tindakan hakim
untuk menerima, memeriksa, dan memutus perkara pidana
berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di
sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang-undang tersebut.
Lembaga Peradilan
Wewenang Peradilan Militer menurut Undang-Undang
Peradilan agama terbaru diatur Darurat No. 16/1950 yang telah diperbaharui menjadi UU
dalam Undang-Undang nomor 50 No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer adalah
memeriksa dan memutuskan perkara Pidana terhadap
tahun 2009 sebagai perubahan kedua kejahatan atau pelanggaran yang diakukan oleh:
atas UU No. 7 tahun 1989. Berdasar 1) seorang yang pada waktu itu adalah anggota Angkatan
undang-undang tersebut, Peradilan Perang RI;
2) seorang yang pada waktu itu adalah orang yang oleh
Agama bertugas dan berwewenang Presiden dengan Peraturan Pemerintah ditetapkan sama
memeriksa perkara-perkara di tingkat dengan Angkatan Perang RI;
pertama antara orang-orang yang 3) seorang yang pada waktu itu ialah anggota suatu
golongan yang dipersamakan atau dianggap sebagai
beragama Islam di bidang: a) Angkatan Perang RI oleh atau berdasarkan Undang-
perkawinan; b) kewarisan, wasiat, dan Undang;
hibah yang dilakukan berdasarkan 4) orang yang tidak termasuk golongan tersebut di atas
(1,2,3) tetapi atas keterangan Menteri Kehakiman harus
hukum Islam; c) wakaf dan shadaqah. diadili oleh Pengadilan dalam lingkungan peradilan Militer.
Lembaga Peradilan

Peradilan Tata Usaha Negara diatur Undang- Peradilan umum adalah salah satu
Undang Nomor 5 tahun 1986 yang telah pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi
diperbaharui menjadi UU No. 9 tahun 2004. rakyat pencari keadilan pada umumnya.
Dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Tata Rakyat (pada umumnya) apabila melakukan
Usaha Negara adalah administrasi negara yang suatu pelanggaran atau kejahatan yang
melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan menurut peraturan dapat dihukum, akan diadili
urusan pemerintahan baik di pusat maupun di dalam lingkungan Peradilan Umum. Untuk
daerah. Peradilan Tata Usaha Negara bertugas menyelesaikan perkara-perkara yang
untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan termasuk wewenang Peradilan umum,
hukum yang dilakukan oleh pegawai tata usaha digunakan beberapa tingkat atau badan
negara. Dalam peradilan Tata Usaha Negara ini pengadilan yaitu:
yang menjadi tergugat bukan orang atau pribadi, 1. Pengadilan Negeri
tetapi badan atau pejabat Tata Usaha Negara
yang mengeluarkan keputusan berdasarkan 2. Pengadilan Tinggi
wewenang yang ada padanya atau dilimpahkan 3. Pengadilan Tingkat Kasasi
kepadanya. Sedangkan pihak penggugat dapat
dilakukan oleh orang atau badan hukum perdata. 4. Penasehat Hukum
Membangun Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Penegakan Hukum yang
Berkeadilan Indonesia
Sejumlah kasus dan peristiwa dalam Dalam beberapa kasus, masyarakat
kehidupan sehari-hari seperti yang pernah dihadapkan pada ketidakpastian hukum.
kita lihat pada subbab di atas sebagai Rasa keadilan masyarakat pun belum sesuai
berikut: dengan harapan. Sebagian masyarakat
• Masih banyak perilaku warga negara bahkan merasakan bahwa aparat penegak
khususnya oknum aparatur negara yang hukum sering memberlakukan hukum
belum baik dan terpuji, terbukti masih bagaikan pisau yang tajam ke bawah tetapi
ada praktik KKN, praktik suap, perilaku tumpul ke atas. Apabila hal ini terjadi secara
premanisme, dan perlaku lain yang tidak terus menerus bahkan telah menjadi suatu
terpuji. yang dibenarkan atau kebiasaan maka tidak
menutup kemungkinan akan terjadi revolusi
• Masih ada potensi konflik dan kekerasan hukum. Oleh karena itu, tantangan yang
sosial yang bermuatan SARA, tawuran, dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini
pelanggaran HAM, dan sikap etnosentris. adalah menghadapi persoalan penegakan
• Maraknya kasus-kasus ketidakadilan hukum di tengah maraknya pelanggaran
sosial dan hukum yang belum hukum di segala strata kehidupan
diselesaikan dan ditangani secara tuntas. masyarakat.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Penegakan
Hukum yang Berkeadilan Indonesia

Penegakan hukum bertujuan untuk mewujudkan


peraturan hukum demi terciptanya ketertiban dan
keadilan masyarakat. Apa yang tertera dalam
peraturan hukum (pasal-pasal hukum material)
seyogianya dapat terwujud dalam proses
pelaksanaan/penegakan hukum di masyarakat.
Dengan kata lain, penegakan hukum pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan ketertiban
dan kepastian hukum dalam masyarakat sehingga
masyarakat merasa memperoleh perlindungan
akan hak-hak dan kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai