Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

BBLR

PUTRI LISSANAWIDYA
21704101025

Dokter Pembimbing : dr. Indah Sulistyani, Sp. A

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


KEPANITRAAN KLINIK MADYA
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018
Identitas
 Nama : By. Ny. J Orang Tua :
Ayah : Tn. S
 Tanggal lahir/ Umur : 13 Maret
Umur : 23 th
2018
Pendidikan : SMP
 Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam
 Identitas Keluarga : Anak Pekerjaan : Bangunan
Kandung  
 Alamat: Bangkalan Ibu : Ny. J
Umur : 20 th
 Masuk RS : 13 Maret 2018
Pendidikan : SMP
 No. RM: 163809 Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Keluhan utama : Berat Badan Lahir Rendah

RPS :

Bayi usia 13 hari dalam ruang perawatan bayi ditempatkan

di inkubator. Keadaan umum bayi tampak cukup aktif,

gerak tangan lemah, tarikan dinding dada, akral hangat

dan berat badan lahir semakin menurun.


Riwayat Kehamilan Ibu :

Ibu pasien mengaku ini adalah kehamilannya yang pertama.

Pada kehamilan ini, ibu pasien biasa melakukan pemeriksaan

kehamilan rutin di bidan. Selama hamil, ibu pasien tidak

pernah sakit, hanya mengeluhkan mual dan muntah di pagi

hari pada trimester pertama serta minum vitamin dari bidan.


Riwayat Persalinan :

Bayi lahir SC dibantu dokter Sp.OG di ruang OK OBGYN


RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo tanggal 13 Maret 2018
jam 19.05 WIB, jenis kelamin laki-laki, Apgar Score 5-6, BB:
1.510 gr, PB : 41 cm, LK: 29 cm, anus (+) cacat (-) caput
(-), ketuban pecah warna jernih, dengan bau khas. Ibu
dengan diagnosa kehamilan GIP00000 usia kehamilan 31
minggu Preterm/Tunggal/Hidup dengan APB (ante partum
bleeding) dan plasenta previa marginal.
Lanjutan..

Bayi lahir merintih, sesak dan kulit sedikit berwarna


biru. Setelah disedot cairan melalui mulut dan hidung
serta pemberian VTP 1x30, bayi masih menangis lemah
namun kulit mulai kemerahan. Kemudian diberikan
oksigen, bayi menangis kuat dan kulitnya kemerahan.
Bayi kemudian ditimbang, diukur panjang badan dan
lingkar kepala, diinjeksi vitamin K dan diberi antibiotik
mata serta dihangatkan di infant warmer. Setelah itu
bayi dibawa ke ruang perawatan intensive bayi.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum: cukup aktif
Ballard score : 15 (30
minggu)
Tanda – Tanda Vital :
Suhu : 36.0 oC
HR : 136 x/menit
Respirasi : 40 x/menit
Antropometri :
Berat Badan Lahir : 1.510
gram
Panjang Badan : 41 cm
Lingkar Kepala : 29 cm
Berat Badan H+13 : 1.210
gram
Kepala Leher : a/- i/- c/- d/-
Thoraks
Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : gerakan diding dada simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
Jantung : S1S2 irregular
Abdomen: Dbn, bising usus (+)
Genitalia: Dbn
Anus (+), mekoninum (-) 24 jam pertama, dalam batas normal
Ekstremitas
Gerak tangan lemah, sianosis (-). sindaktili (-), polidaktili (-),
CRT <2s.
Diagnosa Banding
Neonatus Preterm
Neonatus Aterm
BBLR
BBLSR
BBLASR
EOS
Pemeriksaan Penunjang
Tabel Pemeriksaan Darah Lengkap tanggal 14 Maret 2018
jam 07.33 WIB
Item Has Nilai Satuan
Pemeriksaan il Normal
Hematologi
Hb 16.2 15..2 – gr/dL
23.6
Eritrosit 4.85 4 – 6.8 juta/uL
Leukosit 14.9 9.4 – ribu/uL
13.4
Trombosit 254 217 - 497 ribu/mm3
Hematokrit 53.6 45 - 71 %
Indeks Eritrosit
MCV 110. 98 – 122 mg/dL
6
MCH 33.4 33- 41 U/dL
MCHC 30.2 31 - 35 mg/dL
Hitung Jenis      
Leukosit
Neutrofil 67.9 17 - 60 %
0
Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 19 Maret 2018 jam
11.58 WIB
Item Has Nilai Satuan
Pemeriksaan il Normal
Fungsi Hati
Bilirubin 21.7 <12 mg%
Total 0
Bilirubin 0.59 0.0 – 0.8 mg%
Direk
Diagnosis
Kerja
Neonatus Preterm dengan BBLR, Riw.
EOS+Hiperbilirubinemia
SOAP
TERAPI
 Farmakologi:
 Pemberian vitamin K segera setelah lahir

 Non-farmakologi :
 Merawat tali pusat dan mata
 Pemberian ASI + HMF 2- 4 ml untuk 3 kali makan
tiap 3 jam
 Pembatasan kontak langsung dengan lingkungan
sekitar
PEMBAHASA
N
BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah )

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dulu

bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan

2500 gram (≤2500 gram) disebut bayi prematur. Selain itu,

terdapat juga istilah bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu

bayi dengan berat badan <1.500 gram dan bayi berat lahir amat

Berat Bayi
sangat rendah Baru Lahir
(BBLASR) dengan beratKeterangan
lahir kurang dari 1000
2500-4000 Bayi normal
gram.
<2500 BBLR
<1500 BBLSR
<1000 BBLASR
Dengan pengertian seperti yang telah disebutkan, bayi BBLR

dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu (Behrman, 2004):

Prematuritas murni Dismaturitas

Masa gestasinya <37 minggu Bayi lahir dengan berat badan

dan berat badannya sesuai kurang dari berat badan

dengan berat badan untuk seharusnya untuk masa

masa gestasi itu atau biasa gestasi itu. Berarti bayi

disebut bayi kurang bulan- mengalami retardasi

sesuai masa kehamilan (BKB- pertumbuhan intrauterine

SMK). (IUGR) dan merupakan bayi

yang kecil untuk masa


ETIOLOGI
1. Prematuritas murni
 Faktor ibu :
-Penyakit Ibu (toksemia gravidarum, perdarahan antepartum,
preeclampsia, trauma fisis dan psikologis.),
-Usia
-Keadaan sosial ekonomi
 Faktor Plasenta : plasenta previa
 Faktor Uterus : uterus bikornus, serviks tidak kompeten
 Faktor janin :Hidrops nonimun, gawat janin, kehamilan ganda.
 Faktor lainnya : ketuban pecah prematur, polihidramnion,
iatrogenik
2. Dismaturitas
Setiap keadaan yang menganggu pertukaran zat antara ibu dan
janin (gangguan suplai makanan pada janin).

 Faktor ibu
Toksemia, penyakit hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemia,
malnutrisi, anemia sel sabit, dan obat-obatan dapat menyebabkan
retardasi pertumbuhan intrauteri.
 Faktor Janin
Gangguan kromosom (trisomy, autosom), infeksi janin kronis
(sifilis, rubella), anomaly kongenital
 Faktor plasenta
Berat plasenta atau selularitas berkurang, luas permukaan
berkurang, infeksi vilosa (bakteri, virus, parasite), infark, dan
tumor.
Gejala Klinis

Prematuritas murni :

 Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang

atau sama dengan 45 cm, lingkaran dada kurang dari 30 cm,

lingkaran kepala kurang dari 33 cm, masa gestasi kurang dari

37 minggu.

 Kepala relatif besar dari badannya, kulitnya tipis, transparan,

lanugo banyak, lemak subkutan kurang.

 Ossifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar,

genitalia imatur.

 Desensus testikulorum biasanya belum sempurna dan labia

minora belum tertutup oleh labia mayora.


 Rambut biasanya tipis dan halus.

 Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga

elastisitas daun telinga masih kurang.

 Jaringan mamma belum sempurna, puting susu belum

terbentuk dengan baik.

 Bayi kecil, posisinya masih posisi fetal, yaitu posisi dekubitus

lateral, pergerakannya kurang dan masih lemah.

 Bayi lebih banyak tidur daripada bangun.

 Tangisnya lemah, pernapasan belum teratur dan sering

terdapat serangan apnoe.

 Otot masih hipotonik, sehingga kedua tungkai selalu dalam

keadaan abduksi, sendi lutut dan sendi kaki dalam fleksi dan
Dismatur

Bayi dismatur dengan tanda ‘wasting’ tersebut, yaitu


(Behrman, 2004):
Stadium pertama Stadium kedua
Bayi tampak kurus Didapatkan tanda stadium pertama
dan relatif lebih ditambah dengan warna kehijauan
panjang, kulitnya pada kulit, plasenta, dan umbilikus. Hal
longgar, kering ini disebabkan oleh mekonium yang
seperti perkamen, tercampur dalam amnion yang
tetapi belum kemudian mengendap ke dalam kulit,
terdapat noda umbilikus, dan plasenta sebagai akibat
Stadium ketiga
mekonium. anoksia intrauterin.
Ditemukan tanda stadium kedua ditambah dengan kulit
yang berwarna kuning, demikian pula kuku dan tali pusat.
Ditemukan juga tanda anoksia intrauterin yang sudah
berlangsung lama.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamnesis untuk
menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya BBLR:
1) Umur Ibu
2) Riwayat hari pertama haid terakhir
3) Riwayat persalinan sebelumnya
4) Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
5) Kenaikan berat badan selama hamil
6) Aktivitas
7) Penyakit yang diderita selama hamil
8) Obat-obatan yang diminum selama hamil.
Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
antara lain:
1) Berat badan < 2500
2) Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3) Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan)
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan kurva pertumbuhan janin Lubchenko dan
Skor ballard
2) Tes kocok (shake test),
Sangat diianjurkan untuk bayi yang kurang bulan.

3) Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas

diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah

4) Foto dada ataupun babygram

5) USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan

kurang bulan.
TERAPI

Pemberian Vitamin K
Mempertahankan suhu tubuh normal

Berat lahir 1500-2000 gram


Minum melalui pipa lambung
Pemberian minum awal ≤ 10 ml/kg/hari
Asi perah/ term formula/ half-strength preterm formula
Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang
baik: tambahan 2-4 mL, interval 3 jam setiap ≥ 12-24 jam
Setelah 2 minggu, pemberian ASI perah + HMF (human milk
fortifier) full-strength preterm formula sampai berat badan
mencapai 2000 gram
Terapi supportif

 Jaga dan pantau kehangatan

 Jaga dan pantau patensi jalan napas

 Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit

 Bila terjadi penyulit, segera berikan tatalaksana sesuai

dengan penyulit ( hipotermi, kejang, gangguan napas,

hiperbilirubinemia dll)

 Beri dukungan emosiaonal kepada ibu dan anggota keluarga

lainnya.

 Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak

memungkinkan, biarkan ibu berkunjung setiap saat untuk


Tumbuh Kembang
 Pantau berat bayi secara periodik
 Bayi akan kehilangan berat selama 7- 10 hari pertama (sampai
10% untuk bayi dengan berat lahir ≥ 1500 gram dan 15%
untuk bayi berat lahir < 1500 gram). Berat lahir biasanya
tercapaikembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi
komplikasi.
Kriteria KRS Bayi
BBLR
 Bayi harus sudah mampu minum sendiri

 Kenaikan berat badan berkisar antara 10-30 g/hari

 Suhu tubuh tetap normal di ruang biasa.

 Bayi harus tidak menderita apneu atau bradikardi

 Tidak memerlukan oksigen atau obat yang diberikan melalui

pembuluh darah.
Prognosis

Telah ada 95% atau lebih peluang hidup bayi dg BB 1.501-2.500


gram, tapi bayi dengan berat badan kurang masih memiliki
mortalitas yang lebih tinggi.
Komplikasi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi berat badan

rendah adalah sebagai berikut (Bobak, 2005; Prawirohardjo,

2006) :

1) Gangguan pernafasan : Respiratory distress syndrome (RDS)

, Asfiksia dan Aspirasi Mekonium

2) Gangguan Metabolik : Hipotermia dan Hipoglikemia

3) Gangguan Imunitas : Gangguan Imunologi dan Ikterus

4) Gangguan Sistem Peredaran Darah : Anemia

5) Gangguan Cairan Elektrolit : Gangguan Pencernaan dan

Nutrisi dan Gangguan Elektrolit Cairan


KESIMPULAN

Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum

usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid

terakhir). Salah satu akibat yang terjadi dari kelahiran prematur

adalah berat badan bayi yang lahir rendah. Secara patofisiologis

menurut Nelson (2011), bayi dengan BBLR merupakan akibat dari

usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping

itu juga dapat disebabkan oleh dismaturitas.


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai