Anda di halaman 1dari 36

Observasi

Inpartu
Dosen Pembimbing :

dr. Desak Ketut Ayu Aryani, Sp.OG

Disusun Oleh:
Pyarkatariana Putri E. P 21904101009
Mayvita Muntadiroh 21904101010
Firsania Bunga W. 21904101011
Erfina Daniati 21904101012
Riski Amalia P. S. 21904101013
Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan plasenta) yang cukup bulan.

Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan


lahir), passanger (janin), power (kekuatan).

Ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan akan takut,


cemas, khawatir yang berakibat pada peningkatan nyeri selama
proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan menjadi
tidak lancar.

Sehingga dalam suatu persalinan seorang pasien


membutuhkan dukungan fisik maupun psikis agar dapat
melancarkan proses inpartu atau persalinan.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan
– Untuk memahami definisi, etiopatologi inpartu.
– Untuk memahami cara observasi inpartu.
– Untuk mengetahui penatalaksanaan inpartu.
Manfaat

Menambah wawasan keilmuan tentang ringkasan dari kasus dan beberapa


tinjauan pustaka tentang observasi inpartu, mempermudah pemahaman penulis
dan pembaca tentang observasi inpartu, dan mengetahui tentang
perkembangan pasien.
LAPSUS (LAPORAN KASUS)
Anamnesa

Identitas pasien
Identitas Suami
Nama : Ny. MW
Nama : Tn. J
Tanggal lahir / Umur : 16 April 1992 / 27 Tahun
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Madura – Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1
Suku/Bangsa : Madura – Indonesia
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kamal
Alamat : Kamal
No RM :210268
Tanggal Pemeriksaan :19 September 2019 pukul 10.15 WIB
Anamnesa
Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang (Riwayat Perjalanan Singkat):

5 Februari 2019
Pasien merasa terlambat haid 2 bulan, kemudian periksa ke BPS Siswanti,
dilakukan pemeriksaan dan dikatan hamil dengan usia kehamilan 6 minggu
dan tekanan darah saat itu 110/70 mmHg. Pasien diberi vitamin
kehamilan dan disarankan control rutin.
Februari-September 2019
Pasien kontrol ke BPS Siswanti sebanyak 4 kali kemudian dirujuk ke RS
Anna Medika dan puskesmas. Tekanan darah pada saat kontrol dikatakan
normal dan tidak ada kelainan. Pasien diberi vitamin kehamilan dan
disarankan kontrol rutin.
18 September 2019 pukul 23.00 WIB
Pasien mengeluarkan cairan berwarna bening, disertai darah dan lendir
pervaginam tidak berbau. Cairan yang keluar sebanyak ±150 cc (Setengah
gelas). Cairan keluar satu kali, setelah keluarnya cairan jika pasien BAK,
pasien mengeluh air seninya bercampur dengan darah. Keluarnya cairan
tidak disertai kenceng-kenceng dan rasa nyeri.
19 September 2019 pukul 10.15 WIB
Pasien datang ke IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan pada hari Kamis,
19 September 2019 pukul 10.15 WIB dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir
sejak ±11 jam sebelum masuk rumah sakit dengan jumlah ±150 cc. Cairan yang
keluar berwarna jernih, tidak berbau, disertai darah dan lendir. Keluhan demam
disangkal, ngompol disangkal, keputihan disangkal. Riwayat pijat disangkal. Pasien
mengeluh sakit punggung, tidak menjalar.
Anamnesis
– Penyakit Dahulu : Tidak ada
– R. Penyakit Keluarga :
Ayah mempunyai riwayat penyakit tumor usus dan meninggal ketika pasien SD
– R. Haid :
Anamnesis
– Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali, saat usia 26 tahun
Lama menikah : 1 tahun 2 bulan.
– Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Hamil pertama, nulipara.
– Riwayat Kontrasepsi
disangkal
Anamnesis
BPS Siswanti 4x, RS. Anna Husada 1x, PKM Kamal 4x  Observasi inpartu
Tanggal Keluhan TD UK (mg) BB (kg) TFU DJJ Terapi
05-02-19 Taa 110/70 6 43     Fe
30-02-19 Taa 110/70 9/10 44,5     Fe
10-04-19 Taa 110/70 15/16 44,5     Fe, asam folat
02-05-19 Taa 90/60 19 47,5 1 jbpst 145x/m Fe, asam folat
10-08-19 Taa 120/80 33 52,5 1 jbpst 156x/m Fe, kalsium,asam
folat
28-08-19 Taa 110/90 35/36   1 japst 146x/m multivitamin
02-09-19 Taa   36/37 55 3 japst   Fe, kalsium
09-09-19   110/70 36/37 55 4 japst 142x/m TT4
10-09-19 Keluar cairan 110/70 38/39 55 4 japst 142x/m  
dari jalan lahir
Hasil USG pada tgl 31-05-2019
Hasil USG pada tgl 12-06-2019
Hasil USG pada tgl 14-07-2019
Anamnesis

– Riwayat Kebiasaan
Kegiatan pasien sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan
guru SD. Pasien berangkat ke tempat kerja menggunakan
sepeda motor sendiri hingga usia kehamilan 8 bulan,
dibonceng suaminya ketika usia kehamilan 9 bulan.
Riwayat pijat atau ke dukun saat hamil (-).
Suami diketahui memelihara unggas (burung Dara) di rumah.
– Riwayat Alergi : -
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : cukup


GCS : 456
Kesadaran : Compos mentis

– Tanda Vital
Tekanan Darah : 112/76 mmHg
Nadi : 101x/m
Suhu : 360 C
RR : 20x/m
– Antropometri Pemeriksaan Head to Toe : “Dalam Batas Normal”
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 147 cm
IMT : 25,5 kg/m2
Status Obstetri
– Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Perut membesar dengan arah memanjang
Palpasi :
Leopold I : TFU 33 cm.
Leopold II : punggung janin terletak di kanan ibu.
Leopold III : bagian terbawah dari janin presentasi kepala
Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk ke PAP.
His : (-)
Auskultasi : Denyut jantung janin 12-13-12.
Taksiran berat Janin berdasarkan rumus Johnson : (36-12) x 155 = 3720g
Status Obstetri

– Pemeriksaan Dalam
Dilakukan pada tanggal 19 September 2019
VT : Ø1cm/eff 25%/ket(-)/presentasi kepala/hodge 1/lakmus test (-)/kep/ss
mel/HI
Ukuran panggul dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
NST 19 September 2019

Interpretasi : 150/5-25/reaktif  kategori 1


Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap

 Pemeriksaan Hematologi : Dalam Batas Normal


 Pemeriksaan Defferential:
Basofil normal, Eusinofil : menurun (0,72), Limfosit : menurun (15,70), Monosit normal
dan Neutrofil : meningkat (75,10)
 Pemeriksaan Indeks Eritrosit :
MCHC, RDW-CV, MCV dan MCH (dalam batas normal)
 Hemoistasis :
Imunoserologi : Hbs Ag (Non Reaktif)
PTT dan APTT (Menurun)
Usulkan USG
Diagnosis utama atau
diagnosis Pasti
– Diagnosa utama :
GI P0000 39/40 minggu + THIU + Letak Kepala + TBJ 3720 g + observasi inpartu
19-09-2019, Pukul 10.15 WIB, PONEK SOAP
S O A P
Keluhan cairan KU : cukup GI P0000  Observasi vital sign, His,
bening dari jalan Kesadaran: CM, GCS : 456 39/40 dan DJJ
lahir, kenceng- Tanda vital : minggu +
 Evaluasi cairan ketuban
kenceng (-) TD : 112/76 mmHg THIU +
Nadi : 101 x/menit Letak Kepala  Bila inpartu, pro SptB
RR : 20 x/menit + TBJ 3720
S : 36,5 oC g
a/i/c/d : -/-/-/-  
STO :
His : -
DJJ : 12-13-12
VT : Ø1/25%/ket(-)/kep/ss
mell/HI
20-09-2019, Pukul 18.00 WIB, VK SOAP
S O A P
Tidak ada keluhan KU : cukup GI P0000  Observasi inpartu
Kesadaran: CM, GCS : 456 39/40
Tanda vital : minggu +
TD : 110/70 mmHg THIU +
Nadi : 78 x/menit Letak Kepala
RR : 20 x/menit + TBJ 3720
S : 36,7 oC g
a/i/c/d : -/-/-/-  
STO :
His : ±
DJJ : 11-11-12
VT : Ø1cm/25%/ket(-)/kep/ss
mell/HI
Terapi
– Terapi
– Monitoring
– Observasi vital sign, His, dan DJJ.
– Evaluasi cairan ketuban
– Bila inpartu, pro SptB
Tinjauan Pustaka
Definisi Kehamilan Normal

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi hingga lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama (konsepsi – bulan ketiga),
triwulan kedua (bulan keempat – bulan keenam), dan triwulan ketiga (bulan ketujuh –
bulan kesembilan) (Sarwono, 2009).
Tinjauan Pustaka
Proses Kehamilan

Gambar 3.2. Proses Nidasi (Winkjosastro, 2005)

Gambar 3.1. Proses Konsepsi (Winkjosastro, 2005)


Tinjauan Pustaka
Proses Perkembangan Janin

Gambar 3.4. Perkembangan Janin (Manuaba, 2010)


Gambar 3.5. Diagnosis Antenatal dan
Persalinan (Sarwono, 2009)
Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi
pada usia cukup bulan yaitu > 37 minggu tanpa adanya penyulit
Tabel 3.5 Perbedaan Antara Persalinan Palsu dan Sesungguhnya
Faktor-faktor Persalinan Sesungguhnya Persalinan Palsu
Kontraksi uterus Interval Interval reguler
teratur/sesungguhnya
Interval antar kontraksi Bertahap semakin pendek Tetap sama
Intensitas Kontraksi Bertahap semakin kuat Tetap sama
Lokasi nyeri Pungguang dan abdomen Kebanyakan di perut
bagian bawah
Efek analgesia Nyeri tidak dapat dihilangkan Seringkali hilang dengan
dengan sedasi pemberian sedasi
Perubahan servix Pembukaan dan pendataran Tidak ada perubahan
progesif
KALA PERSALINAN

– Kala I : terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat


(frekuensi dan kekuatannya) sehingga servix terbuka lengkap.
– Kala II : Dimulai ketika pembukaan servix lengkap 10 cm dan berakhir
dengan kelahiran bayi
– Kala III : Lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
– Kala IV : Setelah lahirnya plasenta dan 2 jam setelah kelahirannya.
Tabel 3.6 Fase laten dan Fase Aktif
Fase Laten Fase Aktif
 Dimulai saat awal kontraksi yang  Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
menyebabkan penipisan dan pembukaan meningkat secara bertahap. Kontraksi
serviks secara bertahap dianggap adekuat pada ≥ 3x dalam 10
 Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm menit dengan durasi ≥ 40 detik
 Pada umumnya berlangsung hampir atau  Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm, akan
hingga 8 jam terjadi dengan kecepatan rata-rata
Primigravida : 1 cm/jam
Multigravida : > 1-2 cm/jam
 Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Tinjauan Pustaka
Mekanisme Persalinan

Gambar 3.8. Mekanisme Persalinan (Sulistyawati, 2010)


Pembahasan
Pada pemeriksaan status obstetric didapatkan perut membesar dengan arah memanjang.
Pemeriksaan leopold 1 didapatkan hasil TFU setinggi 33 cm yang sesuai dengan usia janin, Leopold
2 teraba punggung janin di kanan ibu, Leopold 3 teraba presentasi kepala pada bagian bawah
janin sehingga janin diperkirakan dapat lahir normal atau pervaginam, sedangkan Leopold 4
teraba janin belum masuk PAP sehingga belum termasuk tanda akan inpartu. Pada auskultasi
didaptkan DJJ 12-13-12.
VT dilakukan dan didapatkan pembukaan 1 dengan effacement 25% pada hodge 1. Ukuran
panggul dalam batas normal. Pada tes kertas lakmus menunjukkan hasil negatif yang
menunjukkan tidak ada perubahan warna dari lakmus merah menjadi biru sehingga disimpulkan
bahwa ketuban belum pecah.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium berupa darah lengkap, tidak
didapatkan kelainan.
Penegakan diagnose obs. Inpartu didapatkan karena adanya keluarnya cairan dari
jalan lahir, terdapat pembukaan 1 cm. Pada pasien ini tidak terjadi KPP karena
ketuban masih intak, tidak dicurigai adanya infeksi karena tidak ada keluhan
demam dan leukosit yang normal.
Tatalaksana

Berdasarkan diagnose, dilakukan monitoring dan pemberian cairan infus


pada pasien.
– Monitoring vital sign, his, dan DJJ
Monitoring dilakukan untuk mengtahui perkembangan ibu dan janin
dalam kemajuan persalinan.
– Evaluasi cairan ketuban
Evaluasi cairan ketuan dilakukan untuk dapat mengetahui apakah pasien
mengalami KPP atau tidak sehingga dapat menjadi penentu pasien harus
inpartu atau tidak.
Penutup
Kesimpulan
Telah dilaporkan sebuah kasus atas nama pasien Ny. Mw 27 tahun didiagnosis GI
P0000 39/40 minggu + THIU + Letak Kepala + TBJ 3720 g + observasi inpartu.
Diagnosis tersebut diambil berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yaang telah dilakukan. Atas dasar diagnosis diatas,
penatalaksanaan yang diberikan berupa observasi vital sign, DJJ, dan his, serta
evaluasi cairan ketuban.
Saran
Perlunya penegakan diagnosis sedini dan penanganan adekuat sehingga dapat
mencegah komplikasi dan tetap mempertahankan keselamatan ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai