Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PENCERNAAN

HEWAN
Dwimei Ayudewandari Pranatami, M.Sc
UIN WALISONGO SEMARANG
Kenapa harus makan????

Ciri hewan adalah Hewan mengalami pertumbuhan


mampu melakukan gerak dan perkembangan yang lebihh
aktf kompleks

Hewan tidak mampu membuat


makanan sendiri

ENERGI
Sistem Pencernaan Pada Hewan
ASAM LEMAK + GLISEROL

ALAT PENCERNAAN
LEMAK SEDERHANA

ASAM AMINO SISTEM PENCERNAAN ORGAN PENCERNAAN

PROTEIN

KELENJAR PENCERNAAN

GLUKOSA

KARBOHIDRAT
Sistem Pencernaan Hewan
• Tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan
tersebut serta jenis makanannya.
• Pada hewan invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih
sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel,
• Pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang
sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
• Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada
protozoa, porifera, dan Coelenterata.
• Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga
gastrovaskuler.
• Pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak
memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.
• Pada hewan menetap seperti hydra dan coelenterate mendapatkan makanan dengan cara
menjerat (Trapping methode) menggunakan alat bantu yang disebut Knidoblast atau nematosit
Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
• Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik
yang sudah lapuk.
• Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi
molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.
• Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
 Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna.

 Cacing tanah memiliki alat-alat pencernaan mulai dari


mulut à kerongkongan à tembolok à empedal  à usus à anus. Proses
pencernaan dibantu oleh enzim
Sistem Pencernaan Pada Serangga
 Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem
pencernaan makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus sampai anus.
 Pencernaan pada serangga dilakukan secara ekstrasel.
Metode untuk memperoleh makanan yang digunakan oleh
berbagai macam hewan, berdasarkan sifat makananya.
2. Sistem Pencernaan Pada
Hewan vertebrata
Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan
(tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria)

Saluran Pencernaan Kelenjar Pencernaan

* Mulut
* Kerongkongan * Hati
* Lambung * Pankreas
* Usus
a. Sistem Pencernaan Pada Ikan
 Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris).
 Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada
dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah
(enzim).
 Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang
 Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya
menyempit.
 Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus.
 Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.
 Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas.
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan,
terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak
tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung.
Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk
membanfu proses pencernaan lemak.
 Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan
hati, dan salurannya bermuara pada lambung.
 Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon
insulin.
• Sistem Pencernaan Pada Amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
 salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka
6. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.

7.Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas
lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam
kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna
Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan
enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum
c. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
 Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada
reptil meliputi:
1)rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing
memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada
tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2) esofagus (kerongkongan),
3) ventrikulus(lambung),
4)intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
5)Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada
reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak
pada tepi sebelah kanan hati.Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk
pipih kekuning-kuningan.
d. Sistem Pencernaan Pada Burung
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1)paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2)rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek,
4)esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai
tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
5) lambung terdiri atas:
– Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
– Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-
bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu
pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,
6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati
tidak terdapat kantung empedu
e. Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)

Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut


sebagai hewan memamah biak (ruminansia).
Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks serta
mencerna makananya dua kali
Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan
pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem
pencernaan hewan lain.
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada
struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk
mengunyah rerumputan yang sulit dicerna.
 Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang
dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala),
omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
• Kapasitas rumen 80%, retlkulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8%.
• Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter berkontraksi.
• Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia
• Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung
seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa.
• Proses fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum
yang banvak mengandung bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak seefektif
fermentasi yang terjadi dilambung. Akibatnya,kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih
kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan
pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya
dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
• Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk
simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping
itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4), sehingga dapat dipakai dalam
pembuatan biogas sebagai sumber energi altematif.
Hewan ruminansia diklasifikasikan lebih lanjut oleh perilaku mencari
makan:
- grazer atau pemakan rumput,
- browser (hewan pemakan tumbuhan tinggi), atau
- grazer intermediata (ternak yang digembalakan).
Tahapan pencernaan Ruminasia

Tahap 1

Sapi mengunyah makanan pertama kali tapi bentuknya masih

kasar dan hanya sebentar. Setelah itu, rumput tadi masuk ke

dalam rumen lambung. Sapi akan memasukan rumput sampai

rumen lambung terisi penuh.


Tahap 2

Setelah rumen lambung terisi penuh, biasanya sapi akan


melalukan istirahat atau berderum. Pada saat berderum inilah
rumput yang berada di rumen lambung dan masuk ke dalam perut
jala atau retikulum tadi akan dikeluarkan lagi menuju mulut untuk
dikunyah hingga halus. Setelah rumput tadi semuanya sudah
halus, maka akan masuk ke dalam rumen kemudian retikulum dan
omasum.
Organ-organ pada saluran sistem
pencernaan hewan ruminansia

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)

2. Kerongkongan (Esofagus)

3. Lambung
a. Rumen (Perut Besar)
b.Rektum (Perut Jala)
c. Omasum (Perut Buku)
d.Abomasum(Perut Masam)

4. Usus halus

5. Anus
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)

Istilah lain rongga mulutadalah

Cavum Oris. Di dalam rongga mulut,

alat pencernaan berupa gigi dan

lidah. Jenis gigi pada hewan ini

rata-rata adalah gigi seri untuk

memotong rumput dan gigi

geraham untuk mengunyah.


Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
2. Kerongkongan (Esofagus)

Esophagus atau yang disebut dengan


kerongkongan merupakan saluran organ
penghubung antara rongga mulut dan
lambung. Disaluran ini, makanan tidak
mengalami proses pencernaan. Mereka
hanya sekedar lewat sebelum kemudian di
gerus di dalam lambung. Esofagus berukuran
sangat pendek yakni sekitar 5 cm, namun
lebarnya mampu membesar (berdilatasi)
untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur
makanannya.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
3. Lambung

Setelah melalui esophagus, makanan akan masuk ke dalam


lambung. Lambung pada hewan ruminansia selain berperan dalam
proses pembusukan dan peragian, juga berguna sebagai tempat
penyimpanan sementara makanan yang akan dikunyah kembali.
Untuk ukuran ruang dalam lambung hewan ruminansia bervariasi
tergantung pada umur dan makanannya. Yang jelas ruangan
lambung tersebut terbagi menjadi 4 bagian yakni rumen (80%),
reticulum (5%), omasum (7-8%) dan abomasum (7-8%).
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

3. Lambung

a. Rumen (perut besar)

Mula-mula makanan yang melalui kerongkongan akan masuk ke dalam


rumen, makanan ini secara alami telah bercampur dengan air ludah yang
sifatnya alkali dengan pH ± 8.5. Rumen berfungsi sebagi tempat
penyimpanan sementara bagi makanan yang telah ditelan, setelah rumen
terisi cukup makanan, sapi akan beristirahat sembari mengunyah kembali
makanan yang dikeluarkan dari rumen ini. Di dalam rumen, populasi
bakteri dan Protozoa menghasilkan enzim oligosakharase, hidrolase,
glikosidase, amilase, dan enzim selulase. Enzim-enzim ini berfungsi untuk
menguraikan polisakarida termasuk selulosa yang terdapat dalam
makanan alami mereka. Enzim pengurai protein seperti enzim proteolitik
dan beberapa enzim pencerna lemak juga terdapat di sana.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
3. Lambung

b. Reticulum (Perut jala)

Di reticulum, makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan enzim-


enzim tersebut samapi menjadi gumpalan-gumpalan kasar (bolus).
Pengadukan ini dilakukan dengan bantuan kontraksi otot dinding
reticulum. Pada gumpalan makanan ini kemudian didorong kembali ke
rongga mulut untuk dimamah kedua kalinya sampai lebih sempurna
saat sapi tersebut tengah beristirahat.
Omasum (Perut Buku). Begitu gumpalan makanan yang dikunyah lagi
itu ditelan kembali, mereka akan masuk ke omasum yang melewati
rumen dan reticulum. Di dalam omasum, kelenjar enzim akan
membantu penghalusan makanan secara kimiawi. Kadar air dari
gumpalan makanan juga dikurangi melalui proses absorpsi air yang
dilakukan oleh dinding omasum.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
3. Lambung

c. Abomasum (Perut masam)

Abomasums merupakan perut yang sebenarnya karena di organ


inilah sistem pencernaan hewan ruminansia secara kimiawi bekerja
dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Didalm abomasums,
gumpalan makanan dicerna melalui bantuan enzim dan asam klorida.
Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasums sama dengan yang
terdapat pada lambung mamalia lain, sedangkan asam klorida (HCI)
selain membantu dalam pengaktifan enzim pepsinogen yang
dikeluarkan dinding abomasums, juga berperan sebagai desinfektan
bagi bakteri jahat yang masuk bersama dengan makanan. Seperti
diketahui bahwa bakteri akan mati pada pH yang sangat rendah.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Gambar
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
4. Usus halus

Makanan yang sudah melalui Abomasum


akan masuk ke dalam usus halus. Seluruh zat-
zat yang dibutuhkan dalam tubuh akan diserap
di usus halus. Penyerapan sari-sari makanan
ini akan menghasilkan energi dan cadangan
makanan berupa lemak.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
5. Anus

Setelah makanan di serap sari-sarinya, maka akan tinggal

sisa makanan dan harus dibuang dari dalam tubuh. Pembuangan

ini melewati anus.


Perbandingan pencernaan Karnivora
dan Herbivora
Persamaan dari proses pencernaan manusia dan hewan
ruminansia antara lain:

Proses pencernaan dibedakan menjadi:

pencernaan mekanis yaitu pengubahan makanan dari


bentuk kasar menjadi halus atau kecil denga bantuan alat
pencernaan (gigi dan lambung),

pencernaan kimiawi merupakan pelarutan dan pemecahan


makanan dengan bantuan enzim pecernaan. Mempunyai
urutan organ pencernaan yang sama yaitu dimulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir
di anus
Adapun perbedaan proses pencernaan sapi dan manusia yaitu:

  Manusia memiliki sistem pencernaan yang lebih lama dari sapi.


 Sistem pencernaan manusia memiliki enzim untuk mencerna protein tetapi sapi tidak
memilikinya.
 Rongga mulut manusia memiliki gigi taring yang kuat dan tajam, tetapi gigi pada sapi
tumpul.
 Hewan memamah biak tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi
memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya
untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri
atas 50% selulosa.
 Lambung sapi terdiri dari empat bagian (rumen, retikulum, omasum, abomasum) yang
tidak dimiliki oleh manusia.
 Sapi melakukan regurgitasi (kembalinya makanan ke mulut untuk kedua kali) selama proses
pencernaan tetapi manusia tidak melakukannya.
 Sapi menghasilkan air liur lebih banyak daripada manusia.Feses manusia berwarna
kekuningan,sedangkan feses sapi bewarna hitam kehijauan.
ENZIM YANG BERPERAN DALAM SISTEM PENCERNAAN
Reagen dalam Uji Makanan
SIAPKAN KERTAS YA MAS DAN MBAK
Hewan pemamah biak dapat mencerna selulosa
karena adanya enzim selulase yang dihasilkan
oleh ….
a. Dinding rumen
b. Dinding omasum yang bersifat asam
c. Bakteri yang dihasilkan oleh reticulum
d. Bakteri dalam rumen dengan suasana
basa/alkalis
e. Dinding abomasum

a. Dinding rumen
Dibawah ini yang termasuk kelenjar pencernaan adalah …
a. Lambung dan Usus
b. Lambung dan Hati
c. Hati dan Pankreas
d. Pankreas dan Usus
e. Lambung dang Pankreas

c. Hati dan pankreas


Tembolok pada burung dara berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan
sementara. Tembolok merupakan bagian
dari….
a. Tenggorokan
b. Usus halus
c. Kerongkongan
d. Usus besar
e. Lambung

c. Kerongkongan
Peranan bakteri dan hewan Ciliata yang terdapat
dalam lambung hewan memamah biak adalah…
a. Mencerna selulosa karena menghasilkan enzim
selulase
b. Membusukkan makanan dan menghasilkan
asam amino
c. Menghasilkan asam amino dan vitamin
d. Menghasilkan asam laktat dan mencerna
selulosa
e. Membusukkan makanan dan menghasilkan
vitamin

a. Mencerna selulosa karena menghasilkan enzim selulase


Pada burung terdapat bagian akhir usus
yang sekaligus bermuara saluran ekskresi
dan saluran alat kelamin yang disebut…
a. Kantong kemih
b. Kolon
c. Anus
d. Kloaka
e. Ureter

d. Kloaka
Hewan Invertebrata yang sudah memiliki system pencernaan sempurna yaitu….
a. Ubur ubur
b. Belalang
c. Bulu babi
d. Kerang
e. Porifera

b. Belalang
Untuk pertamakali makan yang telah
dikunyah oleh hewan pemamah biak masuk
ke ….
a. Omasum
b. Retikulum lalu ke rumen
c. Abomasum
d. Retikulum
e. Rumen
e. Rumen
Gigi pada hewan ruminansia yang berfungsi
untuk mengunyah makanan adalah ….
a. Gigi tetap
b. Gigi taring
c. Gigi susu
d. Gigi seri
e. Gigi geraham

e. Gigi geraham
Makanan yang telah dikuyah namun belum sempurna yang disebut dengan bolus pada ruminasia dihasilkan di ….
a. Rumen
b. Retikulum
c. Omasum
d. Abomasum
e. Duodenum

b. Retikulum
Enzim yang digunakan untuk mencerna protein adalah
a. Lipase
b. Tripsin
c. Maltase
d. Ptialin
e. Disakarase

b. Tripsin
Tuliskan rangkaian perjalanan
percernaan makanan pada hewan
ruminasia

Anda mungkin juga menyukai