Anda di halaman 1dari 16

UJI STERILITAS DAN PIROGEN

KELOMPOK 5
DIEKA ANDRIANI A 171 013
NURI ASMINAWATI A 171 037
RESHA ALICIA A 171 040
RIANA ERAWAN A 171 041
SITI ANJANI A 171 045
Pengertian Uji Sterilitas
Uji sterilitas dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya telah
mengalami proses pensterilan, prosedur sterilisasi dapat diulang secara
efektif. Uji ini dilakukan terhadap sampel yang dipilih untuk mewakili
keseluruhan lot bahan tersebut.
Manfaat uji sterilitas

 Untuk menetapkan apakah bahan-bahan, sediaan – sediaan atau alat-


alat kesehatan yang menurut farmakope harus steril memenuhi
persyaratan sterilitas seperti yang tertera pada masing-masing
monografinya
Maka pembuatan produk farmasi steril sangat perlu diuji sterilitasnya , jika
lolos uji sterilitas, sediaan tersebut baru dikatakan steril.
Prinsip

1. Untuk membuat sterilitas kedalam sediaan

2. Untuk menunjukan tingkat kemungkinan maksimum yang pasti dimana


proses dan metode sterilitas memiliki sterilisasi yang terpercaya
terhadap semua unit dari batch sediaan

3. Untuk memberikan jaminan yang lebih luas dan mendukung hasil uji
sterilitas sediaan akhir
Media yang Digunakan

1. Fluid Thioglycollate Medium


Media cair Tioglikolat Terutama digunakan untuk pertumbuhan bakteri
anaerob, namun bisa juga digunakan untuk pertumbuhan bakteri aerob.
diinkubasi pada suhu 30 – 35o C.

2. SoyaBean-Casein Digest Medium


Media ini sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri aerob. Media ini
diinkubasi pada suhu 22.5 ± 2,5o C
Uji Sterilitas Sediaan
Jumlah bahan yang diuji, gunakan jumlah wadah yang tertera
pada tabel berikut :

Jumlah wadah dalam bets Jumlah bagian sampel


10% atau 4, diambil jumlah yang
Kurang dari 100
lebih besar
Tidak kurang dari 100 dan tidak
10
lebih dari 500
2% atau 20, diambil jumlah yang
Lebih dari 500
lebih kecil
2% atau 10 wadah, diambil yang
Sediaan volume besar
paling kecil
Metode pengujian sterilitas
1. Direct Inoculation Of Culture medium (Inokulasi Langsung)
Prinsip :
inokulasi langsung yaitu mencampurkan sampel langsung dengan
media untuk melihat ada atau tidaknya mikroorganisme yang ditandai
adanya kelarutan pada media.

Prosedurnya :

Cairan dipidahkan pada wadah menggunakan pipet steril secara


aseptis, sejumlah bahan tertentu dari tiap wadah uji kedalam tabung
media, lalu diinkubasi selama kurang lebih 14 hari kemudian diamati.
2. Membran Filtrasi
Teknik yang direkomendasikan Farmakope, meliputi cairan melalui
membran steril. Filter lalu ditanam dalam media dengan masa inkubasi 7-
14 hari karena mikroorganismenya perlu beradaptasi.
- Penyaring selulosa nitrat digunakan untuk larutan yang mengandung
air, minyak dan alkohol yg bekadar rendah.
- Penyaring selulosa asetat digunakan untuk larutan mengandung
alkohol berkadar tinggi

Prosedur
Penyaringan digunakan pada bahan cair dengan inokulasi
langsung kedalam media uji
Penafsiran Hasil Uji
1. Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba
maka bahan uji memenuhi persyaratan sterilitas.
2. Jika terbukti terjadi adanya pertumbuhna mikroba
maka bahan uji tidak memenuhi syarat sterilitas, kecuali dapat
ditunjukkan bahwa uji tidak absah disebabkan oleh hal yang tidak
berhubungan dengan bahan uji.
3. Jika bahan uji menimbulkan kekeruhan pada media
sehingga tidak dapat ditetapkan secara visual ada atau tidaknya
pertumbuhan mikroba, 14 hari sejak dimulai inkubasi, pindahkan sejumlah
media ke dalam media segar yang sama, kemudian inkubasi bersama-
sama tabung awal selama tidak kurang dari 4 hari.
Pengertian Pirogen
 Pirogen adalah suatu produk mikroorganisme, terutama dari bakteri
gram negatif.
 Pirogen adalah senyawa dengan berat molekul tinggi yang dinyatakan
sebagai senyawa lipopolisakarida yang diproduksi oleh kira-kira 5-10%
massa total bakteri.
Sifat – sifat Pirogen
 Termostabil, hanya dapat dihilangkan dengan pemanasan pada suhu
650°C selam 1 menit
 Larut dalam air
 Tidak dipengaruhi oleh bekterisida biasa
 Tidak menguap
 Berat molekul antara 15.000 – 4.000.000
 Ukuran umumnya 1-50 mm
Jenis – jenis Pirogen
 Pirogen Endogen
Faktor – faktor yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri sebagai reaksi
kekebalan melawan kuman yang masuk ke tubuh.
Contoh : Interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), alpha-interferon dan tumor
necrosis factor (TNF).
 Pirogen Eksogen
faktor eksternal tubuh yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh
manusia
Contoh : Sel bakteri dan virus
Metode Uji Aktivitas Pirogen
1. Rabbit Test
a. Rekaman Suhu
Gunakan alat pengukur suhu seperti termometer klinik atau termistor ,
alat yang telah dikalibrasi untuk menjamin ketelitian skala kurang lebih
0,1 yang telah diuji.
b. Hewan Uji
Gunakan kelinci dewasa yang sehat, ditempatkan kelinci satu ekor dalam
satu kandang dengan suhu 20-30°C. Untuk kelinci yang belum pernah
digunakan uji pirogen, adaptasikan kelinci tidak boleh lebih dari 7 hari
dengan uji pendahuluan.
c. Prosedur
• Dilakukan pengujian dalam ruang terpisah
• Bebas dari keributan yang menyebabkan kegelisahan
• Kelinci tidak diberi makan selama waktu pengujian
• Pengujian menggunakan thermistor, dimasukan kelinci kedalam
kotak penyekap
• Tidak lebih dari 30 menit sebelum penyuntikan larutan uji
• Suhu kelinci dalam satu kelompok tidak boleh lebih 1°C
• Suhu awal kelinci tidak boleh lebih dari 39,8°C
• Hangatkan larutan pada suhu 37°C sebelum penyuntikan
• Rekam suhu berturut-turut antara jam ke-1 dan jam ke-3 setelah
penyuntikan
d. Penafsiran Hasil
Sediaan memenuhi syarat apabila tidak ada seekor kelinci yang
menunjukkan kenaikan suhu 0,5°C atau lebih.

2. LAL (Limulus Amebocyte Lysate)


Metode spesifik untuk bakteri endotoksin, hanya untuk pirogen yang
signifikan pada pabrik farmasetikal dan peralatan medis. Test LAL dapat
digunakan dalam laboratorium farmasetikal, test ini spesifik untuk
endotoksin gram negatif dimana test pirogen kelinci sensitif untuk semua
pirogen endotoksin dan sumber lain dibanding gram negatif.
Penafsiran Hasil :
Sampel dinyatakan positif mengandung endotoksin (> 0,25 EU/mL) bila
terbentuk gel dan sampel dinyatakan negatif endotoksin (< 0,25 EU/mL)
bila tidak terbentuk gel setelah tabung dibalik 180º secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai