Anda di halaman 1dari 19

Judul & Penulis

Introduction

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Hasil dan Diskusi Penelitian

Kesimpulan
JUDUL DAN PENULIS JURNAL
1. Judul Jurnal
Gestational Diabetes
Mellitus in HIV
Infected Pregnant
Women: A Systematic
Review and Meta-
analysis

2. Penulis
Belete Biadgo ;
Sintayehu Ambachew;
Molla Abebe; Muligeta
Melku
PENDAHULUAN
Diabetes Gestasional merupakan gangguan toleransi glukosa yang didiganosa
pada saat kehamilan. Estimasi DG sebagai komplikasi kehamilan cukup sering
terjadi +/- sebanyak 14% . Angka tersebut berperan pada kematian ibu dan
neonatus.
Prevalensi DG di Amerika Utara sebesar 7%, Eropa 5,8%, dan Afrika 8.9%

Wanita terinfeksi HIV yang mengkonsumsi Protease Inhibitor (PI) memiliki peluang 3x lebih
besar untuk terkena diabetes mellitus dibandingkan yang tidak mengkonsumsi PI.
Namun, mekanisme ARV dapat menyebabkan gangguan mekanisme glukosa pada wanita
hamil masih belum diketahui. Penelitian sebelumnya menyatakan konsumsi ARV pada
wanita hamil HIV + sebagai faktor risiko terjadinya DG *, namun tidak ditemukan adanya
hubungan HIV + dengan DG**.
*Gonza´ lez-Tome´ MI, Ramos Amador JT, Guillen S, Solı´s I,Ferna´ndez-Ibieta M, Mun˜ oz E, et al. Gestational diabetesmellitus in a cohort of HIV-1 infected women.
HIV Med 2008;9(10):868–74.
**Soepnel LM, Norris SA, Schrier VJMM, Browne JL, Rijken MJ, Gray G, et al. The association between HIV, antiretroviral therapy, and gestational diabetes mellitus.
Aids 2017;31 (1):113–25.
Faktor yang memengaruhi
Tipe ARV Diabetes Gestasional
yang
digunakan

Kebijakan Tidak
adanya
DG
skrining /
deteksi dini konsensus
pada ibu / kriteria
hamil diagnosis

Ras

• Reitter A, Stu¨ cker A, Linde R, Ko¨ nigs C, Knecht G, Herrmann E, et al. Pregnancy complications in HIV
positive women: 11 year data from the Frankfurt HIV Cohort. HIV Med 2014;15 (9):525–36.
• Tang JH, Sheffield JS, Grimes J, McElwee B, Roberts SW, Laibl V, et al. Effect of protease inhibitor therapy on
glucose intolerance in pregnancy. Obstet Gynecol 2006;107(5):1115–9.
PENDAHULUAN
Tujuan
Review penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi prevalensi Diabetes
Gestasional pada wanita hamil HIV +

Metode Penelitian
Review meta-analisis mengacu pada PRISMA (Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-Analysis Protocols). Pencarian dilakukan di Pub
Med/Medline, HINARI, SCOPUS, EMBASE and Web of Sciences electronic
databases
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

- Studi yang dipublikasikan dengan - Studi dengan diagnosa diabetes


tema diabetes gestasional yang gestasional berdasarkan pengukuran
didiagnosa dengan TTGO pada wanita gula darah puasa dan
hamil dengan HIV + - Studi non original research
5 4

10 2
HASIL
Single study influence
Prevalensi DG wanita hamil analysis on the overall
Bias Publikasi
dengan HIV + estimate
of the meta-analysis
1. Prevalensi DG pada wanita Uji sensitivitas dilakukan dan Telah dilakukan Egger’s
hamil HIV + sebesar 4.42% hasil menunjukan studi yang statistik untuk mencegah bias
(95% CI : 3.48 – 5.35) dieksklusi tidak menunjukan publukasi dengan eigger
pengaruh besar terhadap regression coefficient 1.76 dan
2. Pada sub grup analisis review prevalensi diabetes nilai p 0.11.
letak geografis prevalensi gestasional
DG di Asia 7.1% (95% CI :
3,38 – 10,76) , Eropa
5,83% (95% CI : 2,61 –
9.04), Amerika 3.58% (95%
CI 2.67 – 4.50), Afrika 3.19
(95% CI -2.89 – 9,27)
DISKUSI PENELITIAN

1. Pada review ini prevalensi DG pada wanita hamil dengan HIV + sebesar 4.2 % sesuai
dengan penelitian sebelumnya* dengan prevalensi DG di Eropa sebesar 2 – 6%, namun
tidak sesuai dengan estimasi global WHO sebesar 8.5%**, FIGO 14%***, dan IDF 2017
14%****

*Buckley BS, Harreiter J, Damm P, Corcoy R, Chico A, Simmons D, et al. Gestational diabetes mellitus in Europe: prevalence, current
screening practice and barriers to screening. A review. Diabet Med 2012;29(7):844–54.
**World Health Organization. Global report on diabetes: World Health Organization; 2016
***International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Initiative on gestational diabetes mellitus: a pragmatic guide for
diagnosis, management, and care. Int J Gynecol Obstet 2015;131(Sppl 3):S173–212.
**** Cho NH, Shaw JE, Karuranga S, Hung Y, da Roch Fernandes JD, Ohlrogge AW, et al. IDF Diabetes Atlas: global estimates of diabetes
prevalence for 2017 and projections for 2045.
Diabetes Res Clin Pract 2018;138:271–81.
DISKUSI PENELITIAN

2. Pada review ini estimasi peneliti lebih rendah dibandingkan meta analisis
sebelumnya yang dilakukan di China (14,48%)*, dan di Asia Tenggara
(10.1%)**.

*Gao C, Sun X, Lu L, Liu F, Yuan J. Prevalence of gestational diabetes mellitus in mainland China: A systematic review and meta-analysis. J
Diabet Invest 2019;10(1):154–62.
** Nguyen CL, Pham NM, Binns CW, Duong DV, Lee AH. Prevalence of gestational diabetes mellitus in Eastern and Southeastern Asia: a
systematic review and meta-analysis. J Diabet Res 2018;2018.
DISKUSI PENELITIAN

3. Pada sub grup analisis Asia 7.1% (95% CI : 3,38 – 10,76) , Eropa 5,83% (95% CI : 2,61 –
9.04), Amerika 3.58% (95% CI 2.67 – 4.50), Afrika 3.19 (95% CI -2.89 – 9,27).
Perbedaan tersebut disampaikan dalam review kemungkinan disebabkan berbagai
faktor seperti sosioekonomi, etnis, gaya hidup, dan ketersediaan sarana prasarana
mengakses faskes untuk melakukan skrining dan deteksi dini diabetes gestasional.
Wanita Asia dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita caucasian, dan
african-american*.

*Yuen L, Wong VW. Gestational diabetes mellitus: challenges for different ethnic groups. World J Diabet 2015;6(8):1024
DISKUSI PENELITIAN

4. Pada review ini, prevalensi diabetes gestasional di Afrika 3,19% paling rendah
dibandingkan kelompok yang lain. Namun, jika dikaitkan dengan teori, seharusnya
data yang didapatkan adalah berkebalikan (tinggi) karena para wanita hamil di Afrika
awalnya mengalami ketidakseimbangan nutrisi (undernutrition) yaang kemudian
disusul dengan peningkatan berat badan secara cepat karena kehamilan. Hal tersebut
meningkatkan prevalensi DG pada wanita di Africa namun karena sedikitnya data yang
didapatkan maka estimasi prevalensi DG lebih rendah*.

*Victora CG, Adair L, Fall C, Hallal PC, Martorell R, Richter L, et al. Maternal and child undernutrition: consequences for adult health and
human capital. The Lancet 2008;371 (9609):340–57
DISKUSI PENELITIAN

5. Prevalensi penderita DG pada wanita HIV + yang menerima PI sebesar 6.06% (95%CI
3,79 – 8,31), sedangkan regimen ARV sebesar 3,75% (95%CI: 2,68 – 4,83). Ditemukan
prevalensi DG lebih tinggi pada wanita HIV + yang menerima PI dibandingkan regimen
ARV. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan PI berhubungan
dengan intoleransi glukosa +/- 23%* dan memiliki risiko lebih tinggi untuk
berkembang menjadi DG **.

*Carr A, Samaras K, Thorisdottir A, Kaufmann G, Chisholm D, Cooper D. Diagnosis, prediction, and natural course of HIV-1 protease-
inhibitor-associated lipodystrophy, hyper lipidaemia, and diabetes mellitus: a cohort study. Lancet 1999;353:2093–9.
** Nguyen CL, Pham NM, Binns CW, Duong DV, Lee AH. Prevalence of gestational diabetes mellitus in Eastern and Southeastern Asia: a
systematic review and meta-analysis. J Diabet Res 2018;2018
DISKUSI PENELITIAN

6. 1/3 studi pada review ini tidak mencantumkan kriteria diagnostil. Menurut ADA, prevalensi DG
7.42% (95%CI 2,93 – 11,91), sebanding dengan Germany National Guideline (NGG) untuk DG
(11.4%). Sedangkan jika dibandingkan dengan NDDG, 5.71% (95% CI: 2,70 – 8,72) hasilnya lebih
rendah dibandingkan keduanya.*.
Tidak adanya 1 pedoman pasti untuk kriteria diagnostik menyebabkan metode skrining, definisi
dan kriteria diagnosis DG menyulitkan peneliti untuk membandingkan prevalensi DG pada
beberapa negara. Oleh karena itu penting untuk menstandarisasi 1 pedoman DG sehingga
memudahkan langkah penelitian selanjutnya

*International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Initiative on gestational diabetes mellitus: a pragmatic guide fr diagnosis,
management, and care. Int J Gynecol Obstet 2015;131(Suppl 3):S173–212.
KESIMPULAN

• KESIMPULAN
• Studi ini merupakan pertama kali yang mereview prevalensi DG pada wanita HIV + secara
perspektif global.
• Prevalensi DG pada wanita HIV + tinggi
• Skrining dan deteksi dini merupakan langkah penting untuk menghindari komplikasi

Anda mungkin juga menyukai