Anda di halaman 1dari 22

“FAKTOR LINGKUNGAN PADA TNM SAYUR”

(CAHAYA, SUHU, TANAH/KELEMBABAN)


CAHAYA :
Faktor esensial pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Cahaya memegang peranan penting
dalam proses fisiologis tanaman,
terutama fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi
Fotosintesis : sebagai sumber energi bagi
reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan
daya asimilasi (ATP dan NADPH2)
1.KUALITAS
Respon tnm 2.INTENSITAS CHY
CAHAYA 3 aspek
3.PHOTOPERIODISME
1. INTENSITAS CAHAYA : adalah banyaknya energi yang
diterima oleh suatu tanaman per satuan luas dan per satuan
waktu (kal/cm2/hari).
Faktor yg mempengaruhi :
• Jarak antara MH dan bumi, misalnya pada pagi dan sore
hari intensitasnya < siang hr krn jarak MH lebih jauh. Juga
di daerah sub tropis, intensitasnya < daerah tropis.
Demikian pula dipuncak gunung intensitasnya (1,75
g.kal/cm2/menit) > di dtrn rendah (dpl = 1,50 g.kal
/cm2/menit).
• Tergantung pada musim, misalnya pada musim hujan
intensitasnya lebih rendah karena radiasi matahari yang
jatuh sebagian diserap awan, sedangkan pada musim
kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga
intensitasnya lebih tinggi.
• Letak geografis, sebagai contoh daerah di lereng gunung
sebelah utara/selatan berbeda dengan lereng sebelah
timur/barat
Berdasar kebutuhan dan adaptasi tnm thd
RM, dapat dikelompokkan menjadi :

1. Golongan sciophytes/shade
species/shade loving : yaitu tnm yg tmb
baik pd tempat yg ternaung dgn IRM
rendah.
2. Golongan heliophytes/sun species/sun
loving : yaitu tnm yg tmb baik pd IRM
penuh. Sebagian besar tnm pertanian
termasuk kelompok ini.
TABEL: tentang pengaruh intensitas cahaya
terhadap tanaman tomat.
Perlakuan cahaya jml chy yg di Rata2 Inten Produksi Kandungan Efisiensi
terima (%) sitas harian (ft. buah khlorofil
candle) (pound)

Chy matahari 100 1140 65 tinggi tinggi


penuh

Di bawah 1lapis 50 563 51 sedang sedang


kain

Di bawah 2 lapis 25 261 32 Rendah Rendah


kain
KUTUB UTARA

JUNI

23o LU LT UTARA

MARET GRS. EQUATOR SEPTEMBER

23o LS LT SELATAN

DESEMBER

KUTUB SELATAN

GERAKAN MTHR DLM SETAHUN


B. KUALITAS CAHAYA :
diartikan sbg Proporsi panjang gelombang yg diterima pd
suatu tempat dan waktu tertentu.
Klasifikasi RM mnr panjang gelombang dapat dibagi
menjadi :
<0,38 mikron : Ultra Violet
0,400 – 0,432 : Violet
0,432 – 0,490 : Biru Cahaya nampak = Visible Light =
0,490 – 0,575 : Hijau PAR ( Photosyntetic Active
0,575 - 0,595 : Kuning Radiation )
0,595 - 0,625 : Jingga
0,625 – 0,720 : Merah
0,720 – 5,000 : Infra Merah
Jenis Peranan
Sinar UV perkembangan warna, dpt membantu
pbntkn pigmen anthocyanin
Biru & Proses fotosintesis
merah
Ungu & biru Fototropis
Jingga & Merangsang perkecambahan biji
merah
>merah & Menghambat perkecambahan biji
infra red Efektif dalam merangsang pembungaan
Merah pada tanaman hari panjang dan
memperlambat pemekaran bunga pada
tanaman hari pendek.
Distribusi spektrum MH yg diterima tnm berbeda tgt pd :
a) Sudut datang MH (jarak MH dan bumi) :
b) Letak daun pada tajuk: Semakin kecil sudut datang MH,
semakin panjang perjalanan RM semakin banyak diubah
menjadi gelombang panjang (sinar merah) krn adanya
partikel2 di atmosfir.
Kualitas RM berpengaruh thd sifat morfogenetik tnm, seperti:
inisiasi bunga, perkecambahan benih, perpanjangan
ruas batang dan pembentukan pigmen.
Kalau pd IRM terkait dgn fotosintesis yg berperanan klorofil,
maka dlm kualitas RM yg menentukan respon sifat
morfogenetik tnm adalah fitokrom (senyawa -pigmen).
C. Fotoperiodisme (Panjang hari) : adalah
panjang atau lamanya siang hari dihitung mulai MH
terbit sampai terbenam ditambah lamanya keadaan
remang2 (MH pd posisi 6O di bawah cakrawala).

• Panjang hari berubah beraturan sepanjang


tahun sesuai dgn deklinasi MH dan berbeda pd
setiap tempat menurut garis lintang.
• Panjang hari (Fotoperiode) kritis adl panjang
hari maksimum (utk tnm hari pendek) dan
minimum (utk tnm hari panjang) dimana
inisiasi pembungaan masih terjadi. Panjang
hari kritis berbeda-beda mnr jenis tnm dan
varietasnya.
Berdasar respon thd panjang hari tnm dibagi
menjadi :

1. Tnm hari pendek (short day plants) :


(Strawberry; kentang, ubi jalar,
kacang2an; chrysanthemum)
2. Tnm hari panjang (long day plants) :
(Lobak; selada; Aster; Gardenia)
3. Tnm hari netral (Day neutral plants) :
(Tomat; Lombok, Carnation)
Panjang hari mempengaruhi bbrp aspek
pertmb tnm :
Inisiasi bunga
produksi dan kesuburan putik dan tepungsari (pd
jagung),
pembentukan umbi pd kentang, bawang putih dan
tnm ubi2-an lainnya,
dormansi benih (terutama pd gulma dan bbrp tnm
bunga),
pertmb tnm secara keseluruhan, spt: p’bentukan
anakan, percabangan dan pertmb memanjang.
Dari hasil penelitian menunjukkan bhw bertambahnya umur tnm yg tumbuh pd
panjang hari yg tidak cocok disebabkan krn adanya perpanjangan fase
vegetatif (F. vegetatif lambat), sedang fase reproduktif dan
pengisian/kemasakan biji tetap.
GRAFIK LAMA PENYINARAN DI P. JAWA
lama penyinaran (jam)

12.6 ma
12.4 x
12.2
12
11.8
11.6
11.4 mi
11.2
11 n
10.8

bulan

KET : MH di EQUATOR pd bl SEPTEMBR dan MARET


SELISIH PENYINARAN MAX dan MIN = 50 mnt
KUTUB UTARA

JUNI

23o LU LT UTARA

MARET GRS. EQUATOR SEPTEMBER

23o LS LT SELATAN

DESEMBER

KUTUB SELATAN

GERAKAN MTHR DLM SETAHUN


Untuk mengatasi faktor cahaya yg kurang
menguntungkan, dilakukan tindak agronomi :

Arah baris tanam utara-selatan


Pembuatan naungan, pd pembibitan
naungan dibuat miring timur-barat
(bag.Timur lbh tinggi)
Pemberian tudung panas (hot cap) pd bibit
sehabis transplanting
Pemberian cahaya tambahan dlm green
house pd daerah sub tropis
Pemulsaan
Suhu ( t ).
• Pengertian suhu mencakup 2 aspek : derajad dan
insolasi.
• Insolasi menunjukkan energi panas MH (g
kal/cm2/jam).
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung :
a. Latitude (letak lintang) suatu daerah di Katulistiwa > di sub tropis.
b. Altitude (tinggi tempat dr permkn laut), semakin tinggi Alt. mk
Insolasi semakin rendah
c. Musim (MH & MK) : berkaitan dgn kelembaban udara dan awan.
d. Angin : berpeng thd insolasi, apalagi bila angin tsb membawa uap
panas.
e. Suhu juga bervariasi berdsr waktu (t udara dan tanah).
• Pagi/sore < Siang.
Dlm bidang pert dikenal adanya satuan panas (Heat unit), yaitu jumlah panas yg
dibutuhkan tnm selama siklus hidupnya.
Satuan panas tdk sama utk setiap jenis tnm, pd tnm yg sama umur panen akan
lbh panjang bila ditanam pd daerah dingin krn utk memperoleh sejumlah
satuan panas tertentu butuh waktu lbh lama.
Utk meramal saat panen yg tepat.
Faktor lain yg menentukan umur panen adl :
a) Kesuburan tnh ( N >> panen cepat).
b) Kandungan air dlm tanah &kelembaban udara (Tnh basah tmb vegetatif >> )
c) Radiasi MH yg berkaitan dgn panjang hari, shg berpengaruh thd inisiasi
bunga.
Pengaruh suhu thd tanaman :
a). Batas t yg membantu pertumbuhan & perkembangan tnm.
b). Batas t yg tidak membantu pertumbuhan & perkembangan tnm.
Ad. a). Sering disebut dgn t optimum. Pada batas ini semua proses dasar dlm
tubuh tnm akan berlangsung baik dan akan diperoleh produksi tertinggi,
yaitu proses2 : respirasi; absorpsi air; fotosintesis; transpirasi;
pembelahan dan perpanjangan sel; diferensiasi sel.
Hal ini tercermin dlm berbagai karakter spt : laju pertumbuhan; dormansi
benih dan kuncup, perkecambahan, pembungaan, pertumbuhan buah
dan pendewasaan /pematangan jaringan atau organ tanaman.

Batas t optimum tidak sama utk semua tanaman, sehingga dibagi 2 grup :
1. Tnm dgn t optimum rendah (tnm musim dingin), tmb baik : 45 - 60oF.
2. Tnm dgn t optimum tinggi (tnm musim panas), tmb baik : 60 - 75oF.

Sayur

1. Tnm musim dingin : Asparagus, Lettuce; Wortel;


Kobis; Kentang
2. Tnm musim panas : Tomat; Terong;
Lombok;Timun; Beans
ad. b. Suhu yg tidak membantu (Suhu ekstrim) :
Di Indonesia jarang terjadi krn variasi suhu tdk terlalu besar (tropis)
Beberapa terminologi utk kerusakan tnm sbg akibat suhu rendah antara lain
a. Sufokasi :adl lambatnya pertmb tnm krn permukaan tnh tertutup lapisan
salju shg kekurangan oksigen dlm tanah.
b. Desikasi : disebut kekeringan fisiologis, bukan tdk ada air dlm tanah ttp
absorpsi air oleh akar terhambat krn berkurangnya permeabilitas selaput
akar, atau krn naiknya viskositas air dlm tanah (membeku).
c. Heaving : adl kerusakan tnm krn hubungan akar dan bagian atas tnm
terputus, krn adanya kristal es pd permukaan tanah.
d. Chilling : adl kerusakan akibat suhu rendah di atas titik beku (40 C) ada
garis2 klorosis pd daun.
e. Freezing injury : adl pembekuan dlm jaringan tnm yg berupa kristal es
didlm atau di antara sel shg sel tnm rusak secara mekanis, akibatnya tnm
mati.
Kerusakan tnm akibat suhu tinggi ekstrim a.l. :
1. Timbulnya kanker batang
2. Rusaknya protoplasma shg sel menjadi rusak dan tnm mati
3. Respirasi meningkat secara cepat shg cadangnan KH cepat habis.
Respon tnm thd perbedaan suhu siang dan
malam :
t siang t malam Respon relatif
20 20 ++
25 25 +
30 30 0
25 20 +++
30 20 ++++
30 25 +++
Proses pembungaan tnm dapat dipercepat dgn Chilling, cara ini disebut dgn
Vernalisasi, perlakuan t dingin ± 4oC thd : biji; umbi utk memaksa
berbunganya tnm dwi tahunan (kobis, petsai, gladiol, tulip dsb.). Vernalisasi
dpt berhasil bila :
1. Air cukup tersedia bagi benih utk imbibisi ttp tdk boleh terlalu banyak yg
dpt menyebabkan benih berkecambah.
2. Adanya periode “pre chilling” selama 10-24 jam pd t : 15-18oC setelah
pembasahan benih.
3. Oksigen cukup tersedia
4. Suhu chilling sebesar 1 - 6o C selama kurang lebih 48 jam.
Ada t yg sebenarnya belum merusak tnm (lebih sedikit dari t optimum), tetapi
sudah dapat mengakibatkan perubahan fisiologis tnm yg kurang
menguntungkan.
Mis. : Pada tnm selada : t > opt daun agak pahit.
Pada Kubis bunga: t < opt pd awal pertmbhan tdk berbunga
Sehubungan dgn t opt.tsb, maka dilakukan tindakan agronomis:
a. t dingin ( atau di daerah sub tropis ) : membuat hotbed; membuat rumah
kaca; pemberian lampu gas.
b. t panas ( daerah tropis ) : pemberian mulsa; pengairan; pemberian
tudung panas (Hot cap).

Anda mungkin juga menyukai