Anda di halaman 1dari 42

KELOMPOK

RHEOLOGI
Oleh : M Arif Lukman 16020200053
Yuni Febrianti 18020200022
M Ifan Febrian 18020200063
A Basryan Alamsyah 18020200068
Edi Prasetiyo 18020201092
RHEOLOGI
• Asal kata :
• Rheos : ilmu
• Rogos : mengalir

Viskositas : Suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk


mengalir
TIPE ALIRAN
• Sistem New ton
• Sistem Non Newton
dv
G  = rate of shear
dr
= perbedaan kecepatan antara 2 bidang cairan yang dipisahkan oleh
jarak yang sangat kecil.

F'
F  = shearing stress
A
=gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.
SISTEM NEWTON
• Mengikuti hukum aliran Newton
• Makin besar viskositas suatu cairan, makin besar gaya per satuan
luas yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu.

F' dv F
 .  
A dr G
Di mana :  = koefisien viskositas ~ viskositas
• Satuan viskositas : poise = dyne detik cm-2
• Cps (centipoise) = 0,01 poise

F ' dr dyne  cm dyne det


  
Adv cm  cm
2
cm 2
det
• Fluiditas, , didefinisikan kebalikan dari viskositas

1
 

• Viskositas kinematis = viskositas absolut, merupakan viskositas
dibagi dengan kerapatan


Viskositas 
kinematis 

Satuan : stoke(s) atau centi stokes


KETERGANTUNGAN
TEMPERATUR DAN TEORI
VISKOSITAS

• Viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur


• Viskositas cairan menurun jika temperatur dinaikkan
• Fluiditas  kebalikan dari viskositas
• Fluiditas cairan meningkat jika temperatur dinaikkan
PERSAMAAN KINETIKA
ARRHENIUS
Ea
  Ae RT

A= konstanta yang tergantung dari bobot molekul


Ea= Energi pengaktifan
Rate of shear

Rate of shear
f

Shearing Shearing
stress stress
a) Aliran b) Aliran
Newton Plastis
Rate of shear

Rate of shear
Shearing Shearing
stress stress
c) Aliran d) Aliran
pseudoplastis dilatan
SISTEM NON NEWTON

• Aliran plastis
• Aliran Pseudoplastis
• Aliran Dilatan
1. ALIRAN PLASTIS

Rate of shear
Disebut sebagai Bingham bodies
Kurva plastis tidak melewati titik
(0,0), tetapi memotong sumbu
shearing stress, dikenal dengan
harga yield (yield value).
f

Shearing
stress
Harga stress dibawah yield value, zat bertindak sebagai bahan
elastis (seperti zat padat
Kemiringan rheogram disebut mobility ≈ fluiditas pada sistem
Newton.
Kebalikannya adalah viskositas plastis = U

U
 F f
G
f= yield value dalam dyne cm-2
Contoh :
Partikel terflokulasi pada suspensi

Terbentuk struktur kontinu

Adanya gaya van der waals (ikatan antar partikel)

Partikel terflokulasi pada suspensi


Yield value
Ikatan pecah aliran padat terjadi
2. ALIRAN
PSEUDOPASTIS
Contoh : dispersi cair dari
tragakan, Na alginat, metil
selulosa, CMC Na

Rate of shear
Viskositas berkurang dengan
meningkatnya rate 0f shear
(cairan menjadi encer)
Disebut shear thinning system

Shearing
stress
F  ' G
N

• Eksponen N meningkat pada saat aliran


meningkat menjadi non-Newton
• N=1, alirannya adalah Aliran Newton

log G  N log F  log '


Persamaan Regresi Linear
3. ALIRAN DILATAN
Suspensi tertentu (persentase zat padat terdispersi tinggi) 
peningkatan daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya
rate of shear.
Volume meningkat dengan terjadinya shear  disebut dilatan
Disebut sebagai shear thickening system.
G

Partikel tertutup rapat Partikel susun longgar

Volume kosong minimum Volume kosong


meningkat
Pembawa cukup
Pembawa tidak cukup
Konsistensi relatif rendah
Konsistensi relatif tinggi
THIKSOTROPI

• Menunjukkan adanya pemecahan struktur yang tidak terbentuk


dengan segera jika stress dihilangkan atau dikurangi
• Terjadi pada shear thinning system (plastis, atau pseudoplastis)
• Didefinisikan sebagai suatu pemulihan isoterm dan lambat pada
pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena
shearing.
Pseudoplas
Rate of shear

tis
Plastis

Shearing stress

Gambar thiksotropi pada aliran plastis


dan pseudoplastis
PENGUKURAN
THIKSOTROPI
• Dengan melihat putaran histeresis yang dibentuk oleh kurva
menaik dan menurun dari rheogram.
• Luas daerah histeresis merupakan suatu ukuran pemecahan
thiksotropi.
PENGUKURAN UNTUK
PLASTIS (BINGHAM BODIES)
1. Menentukan pemecahan struktural terhadap waktu pada rate of
shear konstan.

-----
U1  U 2
--t1---
t2------- B
1/U1 t
ln 2
t1
Rate of shear

1/U2

B= konstanta
thiksotropi

Shearing stress
2. Menentukan pemecahan struktural karena meningkatnya shear
rate.

2 ( U1  U 2 )
M
1/U1 V2
)2
Rate of shear

ln (
V1
1/U1

M = konstanta
thiksotropi
Shearing stress
THIKSOTROPI NEGATIF
ATAU ANTITHIKSOTROPI
• Menyatakan kenaikan
konsistensi pada kurva yang

Rate of shear
menurun.
• Contoh : magma magnesia

Shearing
stress
• Penyebab :
• Meningkatnya frekuensi tumbukan dari partikel-partikel terdispers,
atau molekul-molekul polimer dalam suspensi, menyebabkan ikatan
antar partikel naik, sehingga dalam keadaan keseimbangan
membentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalam keadaan diam,
gumpalan pecah menjadi partikel-partikel.
RHEOPEKSI

• Suatu gejala di mana suatu sol membentuk gel lebih cepat jika
diaduk perperlahan-lahan atau kalau dishear daripada jika
dibiarkan tanpa pengadukan

• Anti thiksotropi  rheopeksi


☺Pada rheopeksi sistem terdeflokulasi dan berisi solid disperse
lebih dari 50%
☺Pada antithiksotropi sistem terflokulasi dan berisi solid dispersi 1-
10 %.
gel pd rheopeksi : Bentuk keseimbangan ☺
Pd antithiksotropi :sol Bentuk keseimbangan
PEMILIHAN
VISKOMETER
• Semua viskometer dapat digunakan untuk
menentukan viskositas sistem Newton dan hanya
viskometer yang mempunyai kontrol shear stress
yang bervariasi dapat digunakan untuk bahan-bahan
Non Newton.
MACAM-MACAM
VISKOMETER

• Visk. Kapiler Sistem Newton


• Visk. Bola jatuh

• Visk. Cup & bob Sistem Newton


• Visk. Kerucut dan lempeng dan
Non Newton
1. VISKOMETER
KAPILER
• Disebut sebagai viskometer ostwald
• Dasar : Hukum Poiseuille

 r t P 4

8lV
Karena P tergantung pada kerapatan cairan (), maka :

  K  t  P   K t  

1 1 t 1

2  2 t 2
2. VISKOMETER BOLA
JATUH
• Disebut viskometer Hoeppler
• Prinsip :
• Suatu bola gelas/besi jatuh ke bawah
dalam suatu tabung gelas yang
hampir vertikal, mengandung cairan
uji pada temperatur konstan. Laju
jatuhnya bola dengan  dan  tertentu
adalah kebalikan fungsi viskositas
sampel tersebut.
  t ( Sb  Sf ) B

Dimana :
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb : Gravitasi jenis dari bola
Sf : Gravitasi jenis dari cairan
B : Konstanta bola
3. VISKOMETER ‘CUP’
AND ‘BOB’
• Prinsip :
• Sampel di’shear’ dalam ruang antara dinding
luar, ‘bob’ (rotor) dan dinding dalam mangkuk
(‘cup’).
• Viskometer Couette, mis : visk. Mac Michael
Mangkuk yang berputar
• Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.
Stormer
Rotor yang berputar
VISKOMETER STORMER
Untuk aliran plastis

w w  wf
  Kv U  Kv
v v
Dimana : Dimana :
Kv : Konstanta alat Wf : intersep yield
W : berat beban value dalam gram

V : rpm
• Yield value
f  Kf wf

2 1
Kf  Kv x x
60 2,303 log (R c )
Rb

Dimana :
Rc : jari-jari mangkok
Rb : jari-jari rotor
4. VISKOMETER KERUCUT
DAN LEMPENG

• Contoh : viskometer Ferranti –


Shirley
• Prinsip :
• Kerucut dikemudikan motor
dengan kecepatan yang
berubah-ubah, sampel dishear di
antara lempeng yang diam dan
kerucut yang berputar. Rate of
shear : rpm (dengan dial
pemilih). Shearing stress :
puntiran (dibaca pada skala
penunjuk).
• Untuk cairan Newton • Untuk cairan plastis :

T T  Tf
C UC
v
v
dimana : f  C f x Tf
C = konstanta alat
T = puntiran (torque)
V = rpm
PENERAPAN RHEOLOGI
DALAM :BIDANG FARMASI

1. Cairan
• Pencampuran
• Pengurangan ukuran partikel dari sistem
sistem dispersi dengan shear
• Pelewatan melalui mulut,penuangan,
pengemasan dalam botol, pelewatan
melalui jarum suntik
• Perpindahan cairan
• Stabilitas fisik sistem dispersi
2. Semi solid
• Penyebaran dan pelekatan pada kulit
• Pemindahan dari wadah/tube
• Kemampuan zat padat untuk bercampur
dengan cairan-cairan
• Pelepasan obat dari basisnya
3. Padatan
• Aliran serbuk dari corong ke lubang
cetakan tablet/kapsul
• Pengemasan serbuk/granul
4. Pemprosesan
• Kapasitas produksi alat
• Efisiensi pemrosesan

Anda mungkin juga menyukai