Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 1

KEBIJAKAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KIA

Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini
adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak (AKB) masih tinggi yaitu, 307 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB 35/1000 kh. Target yang ditetapkan untuk dicapai pada RPJM
tahun 2011 untuk AKI adalah 226 per 100.000 kh dan AKB 26/1000 kh. Dengan demikian
target tersebut merupakan tantangan yang cukup berat bagi program KIA.
Sebagaian besar penyebab kematian ibu secara tidak langsung (menurut survei
Kesehatan Rumah Tangga 2011 sebesar 90%) adalah komplikasi yang terjadi pada saat
persalinan dan segera setelah bersalin. Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik
yaitu Pendarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab tidak
langsungnya antara lain adalah ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (KEK) 37%,
anemia (HB kurang dari 11 gr%) 40%. Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan
meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.
PROGRAM POKOK KIA

 Program ANC
 Deteksi risti ibu hamil
 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
 Rujukan kasus risti ibu hamil
 Pemeriksaan BBL (Neonatus), bayi dan balita
 Penanganan neonatal yang berisiko
 Pelayanan kesehatan bayi umur 1 bulan sampai 1 tahun
 Pelayanan kesehatan balita
 Pelayanan kesehatan pra school
TUJUAN KHUSUS KIA

1. meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan prilaku),


dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga, paguyuban 10 keluarga, posyandu dan
sebagainya
2. meningkatknya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu bersalin, nifas, ibu dan anak balita
3. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas,
meneteki, bayi dan balita
5. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan
anak
PASAL-PASAL KIA

 Pasal 127
Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri
yang sah dengan ketentuan:
a. hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri dari mana ovum berasal.
b. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangaN
c. pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu. Ketentuan mengenai persyaratan
kehamilan di luar cara alamiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

 Pasal 128
Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, kecuali atas indikasi medis. Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga,
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh
dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
MAACIW EA GAEZ

Anda mungkin juga menyukai