Anda di halaman 1dari 72

17 Ni Wayan Widya Wedani

1807531147

18 Firda Ananda
Kelompok 1807531148

7 19 Ni Kadek Sukma Dwiyantika


1807531149
AKUNTANSI MULTINASIONAL:
TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN INSTRUMEN KEUANGAN
PERMASALAHAN  AKUNTANSI
Akuntan harus dapat mencatat dan mealaporkan transaksi yang melibatkan pertukaran dolar AS dan
mata uang asing. Transaksi mata uang asing (foreign currency transaction) perusahaan indonesia
meliputi penjualan, pembelian dan transaksi lain yang menimbulkan perpindahan mata uang asing atau
pencatatan piutang atau utang yang didemomikasikan-yaitu yang nilainya akan dilunasi-dalam suatu
mata uang asing. Oleh karena laporan keuangan dari hampir semua perusahaan indonesia
menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan, maka transaksi dalam mata uang lain harus
disajikan kembali dalam (setara) rupiah sebelum dicatat di pembukuan dan dimasukan dalam laporan
keuangan perusahaan. Proses penyajian kembali transaksi mata uang asing dalam (setara) nilai rupiah
disebut sebagai penjabaran atau translasi (translation).
.
Selain itu, banyak perusahaan besar di Indonesia yang mempunyai operasi
multinasional, seperti adanya anak perusahaan atau cabang di luar negri.
Sebagai contoh, produsen mie instan indonesia mempunyai anak perusahaan di
Kanada, Meksiko, Spanyol dan Nigeria. Anak perusahaan tersebut menyusun
laporan keuangan dalam mata uang negara mereka; sebagai contoh, anak
perusahaan di Meksiko melaporkan operasinya dalam peso. Nilai mata uang
asing dalam laporan keuangan anak perusahaan ini harus ditranslasikan atau
dijabarkan, yaitu disajikan kembali dalam (setara) rupiah, sebelum
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan induk perusahaan yang
menggunakan rupiah sebagai satuan mata uang pelaporan.

Bab ini menjelaskan prosedur akuntansi untuk pencatatan dan pelaporan transaksi dalam mata uang asing.
PSAK 10, “Transaksi Mata Uang Asing”, diterbitkan pada 1994 mengatur prosedur akuntansi untuk piutang
dan utang dagang dengan mata uang asing. PSAK 50 “Instrumen Keuangan: penyajian dan pengungkapan”
dan PSAK 55, “Instrumen Keuangan: pengakuan dan pengukuran” diterbitkan pada 2006, mengatur prosedur
akuntansi untuk instrumen keuangan khususnya transaksi derivatif dengan tujuan melakukan lindung nilai
(hedging).
KURS MATA UANG ASING
Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rates)
ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang
bertindak sebagai agen untuk indiuvidu atau negara yang
memperdagangkan mata uang asing. Beberapa negara, seperti
cina, menetapkan kurs tetap resmi dan kurs tetap untuk dividen
yang dikirimkan ke luar negri. Kurs resmi ini dapat berubah
sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi di luar negri
perlu berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk
memastikan bahwa perusahaanya telah memenuhi setiap
ketentuan pemabtasan pertukaran mata uang.

a.    Penentuan Kurs
Mata uang uang negara mirp dengan komoditas lain dan kursnya berubah karena sejumlah faktor
ekonomi yang memengaruhi permintaan dan penawaran  terhadap mata uang tersebut. Faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan suku bunga, tingkat
investasi negara dan stabilitas dan proses tata kelola (govermance).
 b.   Kurs Langsung dan Tidak Langsung
Kurs Langsung (direct exchange-DER)
Kurs langsung adalah banyaknya unit mata uang lokal (local currency units –LCUs) yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign currency unit – FCU). Dari sudut pandang
entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya rupiah untuk memperoleh satu unit
mata uang asing. Rasio kurs langsung sbb:
DER =
Kurs langsung paling sering digunkan dalam akuntansi untuk operasi dan transaksi asing sebab
akun-akun dalam mata uang asing harus ditranslasikan dalam nilai setara rupiah. Contoh: jika dengan
Rp 12.400dapat diperoleh 1 dolar AS, kurs langsung dari rupiah terhadap dolar AS adalah sebesar Rp
12.400 , seperti ditunjukan sebagai berikut.
DER =   = Rp. 12.400
 
Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate-IER)
Kurs langsung berbanding terbalik dengan kurs tidak langsung dan bahwa keduanya
menyatakan hubungan ekonomis yang sama antara kedua mata uang. Rasio kurs tidak
langsung sbb:
IER =
Kurs tidak langsung untuk contoh dolar AS di atas adalah sebesar :
= 0,0000806
Cara lain untuk merumuskan ini :
IER =
=
FIGUR 11-1

Rata – Rata Kurs dari Beberapa Mata Uang Utama pada 31 Desember 2014
Negara Kurs Langsung Kurs tidak langsung
(setara rupiah) (mata uang per rupiah)

Australia (dolar) 10.218,23 0,0000979


Brunei (dolar) 9.422,16 0,0001061
Kanada (dolar) 10.734,43 0,0000932
Denmark (dolar) 2.031,9 0,0004921

Hongkong (dolar) 1.603,68 0,0006236


Jepang (yen) 104,25 0,0095923
Malaysia (ringgit) 3.561,93 0,0002807
Norwegia (kron) 1.676,67 0,0005964

New Zealand (dolar) 9.762,30 0,0001024


Papua Nugini (kina) 4.796,09 0,0002085
Fillipina (peso) 277,87 0,0035988
Singapura (dolar) 9.422,11 0,0001061

Swedia (kron) 1.606,93 0,0006223


Swiss (franc) 12.582,83 0,0000795
Thailand (baht) 378,29 0,0026435
Inggris (poundsterling) 19.370,34 0,0000516
Amerika Serikat (dolar) 12.440,00 0,0000804
Uni Eropa (euro) 15.133,27 0,0000661
  April 2010 Mei 2010 Januari 2011 Maret 2011
c. Perubahan Kurs
 
Kurs langsung (rupiah-setara Rp 9.027 Rp 9.167 Rp 9.032 Rp 8.760
Perubahan kurs mengacu pada semakin dengan 1 dolar)

menguat atau melemahnya suatu mata uang


dibandingkan dengan mata uang lain. contoh : Kurs tidak langsung (dolar $ 0,0001109 $ 0,0001091 $0,0001107 $ 0,0001141
per 1 rupiah)

Menguatnya Rupiah - Penurunan Kurs Langsung


 
Antara Januari 2011 dan Maret 2011, kurs langsung turun
dari Rp 9.032,- = $1 menjadi Rp 8.760,- = $1. Ini
menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang
diperlukan untuk memperoleh $1 AS. Untuk memperoleh
1 dolar As diperlukan nilai rupiah sebesar Rp 9.032,- pada
Januari 2011 namun berkurang menjadi Rp 8.760,- pada
Maret 2011. Berarti nilai mata uang rupiah menguat
terhadap dolar AS.
Ingatlah bahwa menguatnya rupiah berarti :
 Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit
mata uang Asing
 Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing
 
Impor dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada
Maret2011 dibandingkan Januari 2011 karena menguatnya rupiah. Contoh :
 
Perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $
25,000 digunakan perhitungan :
 
Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 225.800.000 = $25.000 x Rp 9.032
 
Antara januari sampai Maret 2011, kurs langsung trun saat dolar menguat relatif
terhadap euro. Pada maret 2011, nilai setara rupiah dari US$25.000 adalah
 
Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 219.000.000 = $25.000 x Rp 8.760
 
Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan Indonesia
yang membeli barang dari negara lain, penguatan ini mempunyai dampak negatif pada perusahaan Indonesia yang menjual produk ke negara
tersebut.
Bersamaan dengan menguatnya rupiah eksport Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan Amerika. Contoh :
Perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp 100.000.000,- digunakan perhitungan :
 
Nilai setara mata uang asing = Unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung
$ 11.070 = Rp 100.000.000 x $ 0,0001107
 

Melemahnya Rupiah -Peningkatan Kurs Langsung


 
Antara April 2010 Dan, kurs langsung meningkat dari Rp 9.027,- = $1 menjadi Rp 9.167,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih
banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. Pada April 2010 Nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp
9.167 .Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan diistilahkan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar
AS. Cara lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa kurs tidak langsung mengalami penurunan. Ini
ditunjukkan bahwa pada Mei 2010, Rp 1 memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan dengan April 2010. Pada April 2010,
satu rupiah Indonesia dapat memperoleh $ 0.0001108 sedangkan pada April 2010 , satu rupiah Indonesia hanya
memperoleh $ 0.0001091. yang menunjukan bahwa nilai relatif rupiah turun antar April dan Mei 2010.
 
Ingatlah bahwa melemahnya rupiah berarti :
Lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
 Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing
FIGUR 11-2
Kurs spot dan Kurs kini

PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs spot maupun kurs kini untuk untuk mengukur operasi
luar negeri.
Kurs spot (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
Kurs kini (Current Rate) di definisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca
suatu entitas.

Kurs Forward
 
Kurs Forward(Forward Exchange Rate) adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa
mendatang . Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada
tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan
tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan kurs tunai pada suatu tanggal
tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau
pelemahan dari suatu mata uang.
 
TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi mata uang asing


(foreign currency Pembelian atau penjualan barang/jasa
transaction) adalah (impor atau ekspor), dimana harganya
dinyatakan dalam mata uang asing
aktivitas ekonomi yang
dinyatakan dalam mata Utang atau piutang pinjaman dalam mata
uang asing.
uang selain dari mata uang
pencatatan suatu entitas.
Pembelian atau penjualan kontrak kurs
Transaksi tersebut masa depan.
meliputi:
Pembelian atau penjualan unit mata uang
asing
Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi mata uang asing harus
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan.
Pada setiap tanggal neraca baik interim maupun tahunan, saldo akun yang
dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan dari suatu entitas
harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode
tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang
asing jika transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa suatu perusahaan Indonesia memperoleh € 5.000


dari bank pada 1 Januari 20X1, untuk digunakan dalam pembelian barang di masa
depan suatu perusahaan Jerman. Kurs langsung sebesar Rp 14.200 = €1. Maka
perusahaan harus membayar bank sebesar Rp 71.000.000 dengan perhitunganya sbb:
Nilai setara euro = unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 71.000.000   = € 5.000 x Rp 14.200
Jurnalnya berikut mencatat pertukaran mata uang tersebut:
1 Januari 20X1
 (1) Unit mata uang asing (€) 71.000.000
Kas 71.000.000

tanda dalam kurung ( € ) digunakan disini setelah akun debit untuk


menunjukan bahwa aktiva tersebut sebenarnya dalam euro Eropa,
namun untuk dicatat dan dilaporkan dalam nilai setara rupiah untuk
tujuan akuntansi. Translasi dalam nilai setara rupiah diperlukan
untuk menambahkan nilai unit mata uang asing tersebut kepada
akun lain yang dilaporkan dalam Rupiah.
Pada tanggal 1 Juli 20X1, kurs sebesar Rp 14.100 menjadi setara dengan €1 sebagaimana disajikan dalam
rentang waktu berikut:

1 januari 20X11 Juli 20X1


(memperoleh euro)

kurs langsung Rp 14.200 Rp 14.100


 
kurs langsung mengalami penurunan yang mencerminkan bahwa rupiah menguat.
Pada tanggal 1 juli, diperlukan semakin sedikit mata uang rupiah untuk memperoleh
1 euro dibandingka n pada tanggal 1 januari. Jika rupiah menguat, maka euro
melemah. Dengan memiliki euro selama euro tersebut melemah terhadap dolar, maka
perusahaan mengalami kerugian transaksi mata uang asing, sebagai berikut:
Nilai setara dolar dari €5.000 pada tanggal 1 januari :
€5.000 X 14.200 Rp
71.000.000
Nilai setara dolar dari €5.000 pada tanggal 1 juli :
€5.000 X 14.100 70.500.000
Kerugian transaksi mata uang asing Rp 500.000
Jika perusahaan Indonesia menyiapkan laporan keuangan
pada tanggal 1 Juli, maka diperlukan jurnal berikut :

1 Juli 20X1
(2) Kerugian transaksi mata uang asing 500.000
Unit mata uang asing (€)

500.000

Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing
dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, serta pada umumnya disajikan
terpisah dalam “keuntungan atau kerugian lain-lain”. Akun unit mata uang asing
dilaporkan sebesar Rp.500.000. Pada tanggal neraca, setara dengan rupiah pada tanggal
tersebut.
Transaksi Ekspor Impor dalam
Mata Uang Asing
Utang dan piutang yang timbul
dari transaksi dalam mata uang
asing dengan entitas luar 1.
negeri harus diukur dan
3.
dinyatakan dalam mata uang
asing harus diukur dan dicatat 2.
oleh entitas AS dalam mata
uang yang digunakan untuk
pencatatan akuntansinya yaitu Tanggal transaksi :
rupiah. Kurs yang relevan bagi mencatat transaksi
penyelesaian transaksi dalam Tanggal pelunasan : pertama-
pembelian atau penjualan tama menyesuaikan utang atau
suatu mata uang asing adalah Tanggal neraca :
kurs tunai pada tanggal pada nilai setara dolar AS piutang untuk setiap perubahan
penyelesaian. Gambaran menggunakan kurs menyesuaikan utang atau mata uang asing antara tanggal
umum atas akuntansi yang langsung tunai pada piutang menjadi nilai neraca dengan tanggal
diharuskan untuk transaksi tanggal tersebut. setara rupiah pada akhir pelunasan, mencatat
impor atau ekspor dalam mata periode menggunakan kurs keuntungan atau kerugian yang
uang asing secara kredit adalah terjadi, kemudian mencatat
langsung sekarang.
: pelunasan utang atau piutang
dalam mata uang asing
tersebut.
Ilustrasi Transaksi Pembelian Luar Negeri

Perusahaan Indonesia akan mengalami keuntungan atau kerugian


mata uang asing hanya jika transaksi tersebut dinyatakan dalam
mata uang asing. Jika transaksi dinyatakan dalam rupiah, maka
tidak ada perlakuan akuntansi khusus ataupun penyesuaian kurs
yang diperlukan. Informasi berikut ini menggambarkan kasus
tersebut
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk, sebuah perusahaan
Indonesia, memperole h barang secara kredit dari Tokyo
Industries, perusahaan Jepang, sebesar Rp160.000.000 atau
2.000.000 yen

2. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember 20X1.

3. Pelunasan hutang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2.


 
Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah sebagai berikut.

Tanggal Kurs Langsung

1 Oktober 20X1 (tanggal transaksi) Rp 80

31 Desember, 20X1 (tanggal neraca)   90

1 April 20X2 (tanggal pelunasan)   86

Rentang waktu berikut dapat membantu memperjelas hubungan antara tanggal dan aktivitas ekonomi tersebut.
1/10/X1 31/12/X1 1/4/X2

Tanggal transaksi Tanggal Neraca Tanggal Pelunasan

Akun yang berkaitan dengan transaksi dalam yen diberikan catatan dengan tanda kurung yen (¥)
Pembahasan Penting dari Ilustrasi

Pada tanggal 1 Oktober 20X1, pembelian dicatat di pembukuan PT Induk. Nilai setara rupiah dari 2.000.000 yen pada
tanggal tersebut adalah sebesar Rp160.000.000 (¥2.000.000 x Rp80).

Pada tanggal 31 Desember 20X1, diperlukan Rp180.000.000 untuk memperoleh 2.000.000 yen (¥2.000.000 x Rp90),
sedangkan pada tanggal 1 Oktober 20X1, hanya diperlukan Rp160.000.000. peningkatan kurs ini menyebabkan pengakuan
kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp20.000.000 jika transaksi tersebut dinyatakan dalam unit mata uang asing yen.
Tidak ada jurnal yang perlu dibuat jika transaksi tersebut dinyatakan dalam rupiah, sebab PT Induk mempunyai kewajiban
sebesar Rp160.000.000, tidak tergantung perubahan kurs..

Utang dibayarkan pada tanggal 1 April 20X2. Jika utang tersebut dinyatakan dalam rupiah, maka tidak diperlukan penyesuaian,
sementara kewajiban dilunasi dengan melakukan pembayaran sebesar Rp160.000.000. rupiah menguat antara tanggal 31 Desember 20X1
dan 1 April 20X2, ditunjukkan dengan adanya penurunan kurs langsung. Utang usaha disesuaika n menjadi nilai dolar sekarang, dan
keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp8.000.000 [¥2.000.000 x (Rp90 – Rp86) diakui untuk perubahan kurs sejak tanggal
neraca. PT Induk membeli 2.000.000 yen dengan membayar pedagang mata uang asing pada kurs tunai sebesar

Rp172.000.000 (¥2.000.000 x Rp86). Pada akhirnya, PT Induk melunasi kewajibannya (dalam yen) dengan membayar Tokyo
Industries sebesar 2.000.000 yen.
Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari
perspektif akun T

U t a n g U s a h a (¥ )
20X2 20X1
1 -A p r 1 O kt
[ ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x ( R p 9 0 - R p 8 6 ) ] 8,000,000 ( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 8 0 ) 160,000,000
1 A p r il p e lu n a s a n 31 D es Kesimpulannya, bahwa jika
( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 8 6 ) 172,000,000 [ ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x ( R p 8 0 - R p 9 0 ) ] 20,000,000 transaksi dilakukan dalam rupiah,
2 -A p r 31 D es maka PT Induk tidak mengalami
S a ld o - ( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 9 0 ) 180,000,000 risiko kurs mata uang asing,
sedangkan Tokyo Industries
menanggung risiko mata uang
1 April 20X2 asing. Jika transaksi dilakukan dalam
  yen, maka PT Induk mengalami
(3) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
Kas 172.000.000 risiko kurs mata uang asing. Aset
Memperoleh mata uang asing dan kewajiban yang dinyatakan
  dalam unit mata uang asing harus
(4) Utang Usaha (¥) 180.000.000 dinila i kembali pada nilai setara
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000 rupiah, dan keuntungan atau
kerugian transaksi mata uang asing
Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000 yang timbul harus diakui pada
laporan laba rugi periode berjalan.
FIGUR 11-3
Mengelola Risiko Mata Uang Internasional Dengan Instrumen Keuangan Pertukaran Mata
Uang Masa Depan (Foreign Currency Forward Exchange)

Perusahaan perlu mengelola risiko mereka. Perusahaan yang beroperasi secara internasional bukan
saja mengalami risiko bisnis normal namun umumnya juga mengala mi risiko tambahan dari
perusahaan kurs mata uang asing. Akuntansi untuk derivative dan akyivitas lindung nilai (hedging)
berppedoman pada dua standar PSAK 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan
PSAK 55, ‘Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mendefinisikan derivative jdan
menetapkan aturan umum daklam pengakuan derivative. Instrumen Keuangan adalah kontrak yang akan
meningkatkan nilai aset dari suatu entitas dan instrument utang atau ekuitas pada entitas lain. Derivatif
adalah suatu intumen keuangan yang:
tidak memerlukan investasi awal neto
atau kalau pun memerluka n investasi,
memiliki satu atau lebih maka nilainya lebih kecil bila
variabel pokok yang dibandingkan dengan jumalah yang
dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya
mendasarinya (Underlying) dan berpengaruh pada efek yang sama
dan satu atau lebih jumlah terhadap perusahaan dalam faktor-
1. nasional (national amount). 2. faktor pasar.
.

persyaratan perjanjian
mengharuskan adanya settlement
(pelunasan) pada tanggal
tertentu di masa yang akan
3. datang.
Contoh untuk derivative adalah kontrak pertukaran ,mata uang asing masa depan yang nila inya diturunkan
dari perusahan kurs mata uang asing sepanjang masa kontrak. Perlu dicatat bahwa tidak semua instumen
keuangan adalah derivative. Derivative adalah suatu instrume nt keuangan atau kontrak yang mempunyai
semua karakter berikut:

1. Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (underlying).
a. variabel pokok yang mendasari variabel fisik yang mempunyai perusahaan yang dapat
dipantau atau yang dapat diverifikasi secara objektif.
b. Jumlah Nosional banyaknya unit mata uang, saham, ukuran kapasitas,berat atau unit lain yang
ditetapkan dalam intrumen keuangan.
2. Instumen kuengan tidak memerlukan investasi neto awal atau jika pun ada, maka investaasi neto awal tersebut
lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan.
3. Persyaratan kontrak: a) memperoleh suatu penyelesaian neto, b) menyediaka n penyerahan aset yang menempatkan
penerima dalam posisi ekonomi yang secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian neto, atau c) kontrak
yang siap untuk diselesaikan neto oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.

Adakalanya instrument keuangan mempunyai derivative yang melekat dan harus dipisahkan atau dipindahkan
dari kontrak utamanya.
Derivatif yang Ditujukan sebagai Lindung Nilai

Derivatif ditujukan untuk melindungi nilai atau mengurangi risiko


namun terkadang ditujuk sebagai lindung nilai namun sebagai instrumen
keuangan yang lebih bersifat spekulatif. PSAK 55 memberikanb
persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivative sebagai suatu 3.
aktivitas lindung nilai. Suatu instrument derivative dapat diklasifikasikan Untuk lindung nilai arus kas , transaksi nilai
sebagai instrume n lindung nilai, jika dan hanya jika seluruh criteria harus dapat memilki kemungkinan yang
berikut ini dipenuhi, yaitu: sangat tinggi dan harus menunjukkan adanya
eksposuryang tinggi.
1.
Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada
awal jangka waktu lindung nilai untuk
menentukan tujuan dan sasaran dari lindung
nilai, instrument lindung nilai dan hal- hal yang
dilindungi, serta begaimana efektivitas lindung
4.
nilai tersebut akan dievaluasi secra Efektivitas lindung nilai harus dapat dihitung
berkesinambungan. dengan meyakinkan, lindung nilai dan
instrument lindung nilai dan instrument lindung
2. nilai tersebut dapat dihitung dengan tepat.
Lindung nilai harus sangat efektif dalam
mengompensasi seluruh perubahan dalam nilai
wajar maupun arus kas yang dihubungkan
dengan nilai yang dilindungi.
5.
Lindung nilai ditentukan secara
berkesinambungan dan nilai pada bagian
efektifnya ditentukan secara aktual sepanjang
periode pelaporan keuangan.
.
2st
Lindungi nilai arus kas ( cash flow hedges)
Efektivitas kemampuan instrument derivative melindungi risiko perusahan arus kas yang
untuk menghapuskan perusahandalam nilai diantisipasi yang masuk atau keluar dari
wajar atau arus kas barang yang dilindungi antyara perusahaan, transaksi yang diperkirakan sangat
80 samapi 125 persen. Derivatif memenuhi pasti terjadi dan dapat memengaruhi laba dan
rugi. Bagi efektif didefinisikan sebagai bagian
persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh
dari keuntungan (atau kerugian) instrument
manajemen diatur dalam PSAK 55, sebagai berikut. lindung nilai yang menghapuska n kerugian
(atau keuntungan) pada pos ysng dilindungi.

1st Lindung nilai atas nilai wajar (fair


value hedges) digunakan untuk
melindungi risiko perusahannilai wajar
dari kewajiban atau aset atau komitmen

3st
yang belum diakui untuk membeli atau Lindung nilai dari investasi neto
menjual aset pada harga tetap atau operasi di luar negeri ditujukan
porsi tertentu. Contoh lindung nilai atas sebagai lindung nilai untuk jenis risiko
nilai wajar disajikan dalam Lampiran 11 mata uang asing ini mempunyai
B dengan menggunakan suatu kontrak keuntungan atau kerugian yang
opsi untuk melindungi efek/surat dilaporkan.
berharga yang tersedia untuk dijual.
.
Kontrak Pertukaran Masa Depan
 
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak pertukaran
masa depan (forward exchange contract) diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya kontrak
ini ditulis untuk salah satu mata uang internasional utama. Tersedia untuk jangka waktu berapa
pun hingga 12 bulan ke depan, namun kebanyakan lebih singkat antara 30 sampai 180 hari.
PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan. Aturan
dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan. Kontar ini
bisa dirancang sebagai instumen lindung nilai atau bisa juga tidak memenuhi persyaratan lindung
nilai, dan karenanya bukan merupakan instrumen lindung nilai.

Kasus 1 : kasus ini menyajikan penggunaan paling umum dari kontrak masa depan mata uang asing
yang digunakan untuk mengelola sebagian dari resiko mata uang asing dari utang usaha atau piutang
usaha yang didenominasi dalam mata uang asing.

Kasus 2: menyajikan akuntansi untuk komitmen belum diakui yang akan menjadi transaksi mata uang
asing, yang diperlakukan sebagai lindung nilai atau nilai wajar.
Kasus 3: menyajikan akuntasi untuk transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing yang
diperkirakan akan terjadi yang diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas atas perubahan yang
mungkin terjadi dalam arus kas di masa depan
Kasus 4: menyajikan akuntansi untuk kontrak pertukaaran mata uang asing masa
depan yang digunakan untuk spekulasi dalam pasar mata uang asing.
Garis waktu untuk menjelaskan beberapa titik yang memungkinkan perusahaan menggunaka
n kontrak masa depan adalah ingat bahwa perusahaan dapat menggunakan kontrak mata
uang asing masa depan antara tiap kejadian dan pelunasan akhir dari utang atau piutang
dalam mata uang asing atau dapat menggunakan lebih dari satu kontrak mata uang asing masa
depan . Sehingga, akuntansi untuk lindung nilai didasarkan pada tujuan lindung nilai
tersebut, dalam kasus ini adalah kontrak pertukaran mata uang asing yang dimasuki

 
Perkiraan transaksi Menandatangani Menerima barang atau jasa Pelunasan utang
masa depan yang perjanjian yang dari transaksi yang atau piutang yang
diharapkan. mengikat. Memasuki dilakukan . memasuki didominasi dalam
Memasuki kontrak kontrak pertukaran kontrak pertukaran valuta valuta asing .
pertukaran valuta valuta asing. asing
asing.

Lindung nilai arus kas Lindung nilai atas Mengelola risiko Menyelesaikan utang
atas kemungkinan nilai wajar dari dengan memasuki atau piutang dalam
arus kas mata uang perusahaan kontrak pertukaran valuta asing.
asing di masa depan valuta asing.
  (kasus 2)
(kasus 3) (kasus 1)
Kasus 1. Mengelola Posisi Aset atau Kewajiban Neto yang Terkena Ekaposur Mata Uang Asing: Bukan
Instumen Lindung Nilai
Penggunaan paling umum dari kontrak pertukaran mata uang asing adalah mengelo la posisi mata uang asing, baik posisi aset
neto yang terkena eksposur maupun kewajiban neto. PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai
kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian. PSAK 10

menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yangb didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai
pada tanggal penilaian.

Nilai Waktu (Time Value) dari Arus Kas Masa Depan dari Kontrak Pertukaran
 
PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang dikenakan signifikan. Dengan menggunakan nilai sekarang,
maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu dari uang. Nilai bunga yang disajikan pada contoh berikut (untuk
memfokuska nkan poin utama untuk akuntansi lindung nilai) dianggap tidak signifikan

Ilustrasi Mengelola Posisi Kewajiban Neto yang Terkena Eksposur


 
Contoh berikut menunjukan akuntansi untuk mengelolaan posisis mata uang asing dengan kontrak pertukarannya. Untuk
tujuan contoh tersebut, asumsikan hal-hal berikut
1. Pada tanggal 1 oktober 20X1, PT Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dalam nilai 2.000.000 yen.
2. Transaksi tersebut didenominasi dalam yen, dan PT Induk menghapuskan risiko dalam Kewajiban mata uanga asingnya dengan
kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata uang asing.

3. Jangla waktu kontrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo Industries.
4. Tanggal akhir tahun PT Industri adalah 31 Desember, sementara utang akan dilunas i pada tanggal 1 April 20X2.

Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut.


Tanggal Nilai Setara Rupiah dari 1 Yen

Kurs Tunai Kurs Masa Depan

1 oktober 20X1 (tanggal transaksi) Rp 80 RP 85 (180 hari)

31 Desember 20X1 (tanggal neraca) 90 87 (90 hari)

1April 20X2 (tanggal pelunasan 86  


Ayat jurnal berikut adalah ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian dalam ilustrasi tersebut.
1 Oktober 20X1
 
(5) Persediaan 160.000.000
Utang Usaha (¥) 160.000.000

Membeli persediaan secara kredit:


Rp 160.000.000 = 2.000.000 X Rp 80 kurs tunai 1 Okt
 
(6) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 170.000.000
Utang rupiah ke Broker 170.000.000
 
Membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen:
Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp 85 kurs masa depan
 
Ayat jurnal ini mencatat pembelian persediaan secara kredit yang dideniminasi dalamm yen dan
menandatangani kontrak pertukaran masa depan enam bulan untuk menerima 2.000.000 yen
dengan memberikan Rp 170.000.000 (¥2.000.000 X Rp 85 kurs masa depan). Jumlah terutang ke
broker didenominasi dalam rupiah sedangkan piutang dari broker didenomina s i dalam yen. Ayat
jurnal untuk transaksi ayat jurnal penyesuaian untuk penilaian pada tanggal neraca dan penyelesaian
kontrak pertukaran dan utang usaha diikhtisarkan ke dalam akun T .
Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 20X1, akhir tahun fiska
PT Induk, adalah:
(7) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
Keuntungan Tranasaksi Mata Uang Asing 4.000.000

Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang
menggunakan kurs maasa depan, sesuai dengan PSAK 45
Rp 147.000.00 = ¥ 2.000.000 X Rp 87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Des
-170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp 85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 31Okt Rp
4,000.000 = ¥2.000.000 X (Rp 87 – 85)

(8) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 20.000.000

Keuntungan Tranasaksi Mata Uang Asing 20.000.000

Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS
sekarang menggunakan kurs tunai, sesuai dengan PSAK 10
Rp 180.000.000 = ¥ 2.000.000 X Rp 90 kurs tunai pada tanggal 31 Des
-160.000.000 = ¥2.000.000 X Rp 80 kurs tunai pada tanggal 1Okt
Rp20.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp 90 – 80)
Ingat bahwa utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunaka n kurs tunai. Ini
merupakan ketentuan penilaian yang diharuskan dalam PSAK 10. Kontrak pertukaran mata uang asing dinilai
menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak. Dasar penilaian ini diharuskan oleh PSAK 55.
Kurs tunai langsung mengala mi

peningkatan antara tanggal 1 Oktober 20X1, tanggal transaksi mata uang asing dan 31 Desember 20X1 tanggal
neraca. sebagaimana

FIGUR 11-4
Akun T untuk Ilustrasi Manajemen Liabilitas Neto yag Terkena Eksponsur

P iu t a n g M a t a U a n g A s in g d a r i B r o k e r ( ¥ ) U ta n g U s a h a (¥ )
(6 ) 170.000.000 (5 ) 160.000.000
(7 ) 4.000.000 (8 ) 20.000.000
S a ld o 3 1 / 2 174.000.000 S a ld o 3 1 / 1 2 180.000.000
(9 ) 2.000.000 (1 0 ) 8.000.000
(1 2 ) 172.000.000 (1 3 ) 172.000.000
S a ld o 1 / 4 -0 - S a ld o 1 / 4 -0 -

U n it M a t a U a n g A s in g ( ¥ ) U t a n g R u p ia h k e B r o k e r ( R p )
(6 ) 170.000.000
S a ld o 3 1 / 1 2 170.000.000
(1 2 ) 1 7 2 .0 0 0 .0 0 0 (1 3 ) 172.000.000 (1 1 ) 170.000.000
S a ld o 1 / 4 -0 - S a ld o 1 / 4 -0 -
Diilustrasikan sebelumnya, berarti rupiah melemah relative terhadap yen karena diperlukan lebih banyak mata uang
rupiah untuk memperoleh 1 yen pada akhir tahun (¥1 = Rp 90), dibandingkan pada tanggal awal transaksi pembelian (¥1
= Rp 80), dan perusahaan Indonesia dengan kewajiban dalam yen mengalami kerugian kurs. Nilai setara rupiah dari
akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 1 Oktober 20X1 dan 31 Desember 20X1 adalah sebagai
berikut.

Nilai Setara Rupiah dari Akun yang


Didenominasi dalam Mata Uang
Asing
Keuntungan
(Kerugian)
1 Oktober 20X1 31 Desember Transaksi
(Tanggal 20X1 (Tanggal Mata Uang
Akun Transaksi) Neraca) Asing
Piutang Mata Uang Asing dari Broker Rp 170.000.000 Rp 174.000.000 Rp
(¥) (a) (b) 4.000.000
Utang Usaha (¥) 160.000.000 (c) 180.000.000 (d) (20.000.000)

a) ¥2.000.000 X Rp 85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 Okober


b) ¥2.000.000 X Rp 87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Desember
c) ¥2.000.000 X Rp 80 kurs tunai pada tanggal 1 Oktober
d) ¥2.000.000 X Rp 90 kurs tunai pada tanggal 31 Desember
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, nilai setara rupiah darri piutang mata uang asing dari broker adalah Rp 170.000.000. Karena
peningkatan kurs masa depan dari yen relative terhadap rupiah (yaitu melemahnya rupiah terhadap yen), nilai setara rupiah dari piutang
mata uang asing pada

tanggal 31 Desember 20X1 meningkat menjadi Rp 174.000.000, mengakibatkan keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp
4.000.000. untuk perusahaan Indonesia, nilai setara rupiah dari kewajiban telAah meningkat menjadi Rp 180.000.000, yang mengakiba
tkan kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp 20.000.000. Oleh karena perbedaan ketentuan perlakuan penilaian dari Kontrak
penilaian dan kewajiban, maka keuntungan dari akun utang (¥) tidak harus tepat menghapuskan kerugian kurs dari piutang mata uang
asing (¥). Ayat jurnal yang diharuskan pada tanggal 1 April 20X2 tanggal penyelesaian adalah:

(9) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000


Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 2.000.000
 
Menyesuaikan piutang menggunakan kurs tunai pada tanggal pelunasan:
Rp 172.000.000 = 2 000.000 X Rp 86 kurs tunai pada tanggal 1 Apr 20X2
-174.000.000 = 2 000.000 X Rp 87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal
31 Des 20X1
Rp 2.000.000 = 2.000.000 X (Rp 87- Rp 86)
(10) Utang Usaha (¥) 8.000.000
 
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000
 
Menyesuaikan utang didenominasi dalam yen sesuai kurs tunai pada tanggal
pelunasan:
¥2.000.000 X (Rp86-Rp90)

(11) Utang rupiah ke broker 170.000.000


 
Kas 170.000.000
 
Menyerahkan rupiah ke broker sebagaimana ditentukan dalam kontrak masa depan
 

(12) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000


 
Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 172.000.000
 
Menerima ¥2.000.000 dari broker dinilai pada kurs tunai 1 April:
Rp172.000.000 =¥ 20000.0000 X RP86
(13) Utang Usaha (¥) 172.000.000
 
Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
 
Membayar 2.000.000 yen ke Tokyo Industries, Inc. Untuk pelunasan kewajiban
yang didenominasi dalam yen.

Kurs tunai langsung mengalami penurunan dari Rp90 pada tanggal neraca menjadi
Rp86 pada tanggal 1 April 20X2, tanggal pelunasan yang mengindikasikan bahwa
rupiah menguat relative

terhadap yen. Diperlukan lebih sedikit rupiah untuk memperoleh jumlah yen yang
sama pada tanggal pelunasan dibandingkan yang diperlukan pada tanggal neraca.
Kontrak pertukaran mata uang asing jatuh tempo tanggal 1 April 20X2, dan
sekarang dinilai menggunaka n kurs tunai sekarang. Perbedaan antara kurs masa
depan 90 hari pada tanggal 31 Desember 20X1 dan kurs tunai pada tanggal
penyelesaian kontrak pertukaran menimbulkan kerugian sebesar Rp2.000.000. Nilai
setara rupiah dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 31
Desember 20X1 dan 1 April 20X2 adalah sebagai berikut.
Nilai Setara Rupiah dari Akun yang
Didenominasi dalam Mata Uang Asing
Keuntungan
31 Desember (Kerugian)
20X1 1 April 20X1 Transaksi
(Tanggal (Tanggal Mata Uang
Akun Neraca) Pelunasan) Asing
Piutang Mata Uang Asing dari Broker Rp 174.000.000 Rp 172.000.000 (Rp 2.000.000)
(¥) (a) (b)
Utang Usaha (¥) 180.000.000 (c) 172.000.000 (d) 8.000.000

a) ¥2.000.000 X Rp 87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Desember


b) ¥2.000.000 X Rp 86 kurs tunai pada tanggal 1 April
c) ¥2.000.000 X Rp 90 kurs tunai pada tanggal 31 Desember
d) ¥2.000.000 X Rp 86 kurs tunai pada tanggal 1 April
Pelaporan Formal Neraca atas Jumlah Neto Kontrak Masa Depan
 
PSAK 55 mengharuskan pengakuan semua derivatif dalam neraca pada nilai wajar. Ini berarti neraca menyajikan piutang
neto dalam kontrak masa depan dari broker terhadap utang rupiah ke broker. Beberapa perusahaan mencatat kontrak
masa depan hanya menggunaka n memorandum berdasarkan lontrak hanyalah pertukaran satu mata uang asing dengan
mata uang asing lainnya

Aset Kewajiban
Persediaan Rp 160.000.000 Utang Usaha (¥) Rp 160.000.000

Dalam mrtode neto pelaporan kontrak masa depan, keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai kontrak masa depan
harus dicatat dan dilaporkan di neraca. Neraca yang disusun pada tanggal 31 Desember 20X1, setelah mengikhtisarkan
ayat jurnal (7) dan (8), memiliki akun berikut.

Aset Kewajiban
Kontrak Masa Utang Usaha (¥) Rp 4.000.000
Depan (¥) (pada Saldo Laba (untuk (16.000.000)
Rp 4.000.000
nilai wajar kerugian pertukaran
neto)
Ingat bahwa dalam pelaporan metode neto, kontrak pertukaran mata uang aasing dinila i menggunakan nilai wajar.
Kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp 20.000.000 dari utang usaha yang didenominasi dalam yen
dihapus sebagai oleh keuntungan transaksi mata uang asing dari piutang kontrak masa depan dalam yen.
Penyajian neto di neraca pada tanggal 1 April 20X2, sesaat setelah ayat jurnal (10) tetapi sebelum penyelesaian
kontrak masa depan dan utang usaha, adalah:

Aset Kewajiban
Kontrak Masa Utang Usaha (¥) Rp 172.000.000
Depan (¥) (pada Saldo Laba (sebesar (10.000.000)
nilai wajar Rp 2.000.000 jumlah premi)

Kontrak pertukaran masa depan kemudian diselesaikan dengan membayar broker sebagai
Rp 170.000.000 dalam rupiah sebagaimana yang tercantum dalam kontrak masa depan,
dan menerima 20.000.000 yen yang pada saat ini dinilai sebesar Rp 170.000.000 dan
menutup kontrak masa depan neto dengan perbedaan sebesar Rp2.000.000 tersebut.
Pendekatan neto diharuskan untuk pelaporan kontrak masa depan derivative dineraca.
Walaupun demikian, pencataan kedua sisi kontrak masa depan dalam akun yang terpisah
menjaga adanya pencatatan penuh tiap sisi transaksi.
Kasus 2: Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui: Lindung Nilai atas Nilai Wajar
Mata Uang Asing

PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak masa depan atas “lindung nilai
komitmen mata uang asing belum diakui” Perusahaan dapat memisa hkan komitmen menjadi aspek instrumen
keuangan (kewajiban untuk membayar yen) dan aset non keuangan (hak untuk menerima persediaan). Kontrak
pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai wajar dari komitme n untuk risiko
mata uang asing yang dilindungi nilainya. PSAK 55 menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk
dalam kategori akuntansi untuk lindung nilai atas nilai wajar, dan kontrak pertukaran akan dinilai pada nilai
wajarnya. Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan, tetapi lindung nilai atas transaksi
yan diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas, dengan bagian efektif dari perubahan nilai
wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Di lain pihak, komitmen adalah perjanjian dengan pihak yang
tidak memilik i hubungan istimewa, yang bersifat mengikat dan umumnya mempunyai kekuatan hukum.
Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang signifikan, seperti kuantitas, harga yang tetap dan waktu
terjadinya transaksi. Harga dapat didenominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata
uang asing.
2. Perjanjian harus berisi provisi penalti yang cukup besar hingga menyebabkan kemungkinan besar
terjadi pelaksanaan perjanjian
Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui
 

Untuk tujuan ilustrasi, transaksi impor antara PT Induk dan Tokyo Industries yang digunaka n dalam bab
ini akan ditambah dengan informasi berikut.

1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang
dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober
20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen, yang akan dibayar pada tanggal 1 April 20X2, yaitu 180 hari setelah
pengiriman barang.

2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitme n utang mata uang asing dengan
kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman ditambah 180 hari
periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp81 untuk 1 yen. Tujuan kontrak masa
depan 240 hari ini ada dua. Pertama, untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 20X1 sampai 1 Oktober 20X1, kontrak masa
depan adalah untuk lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi. Untuk periode 180 hari dari
tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban
neto yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah sebagai berikut.

Tanggal Nilai setara Rupiah dari 1 Yen


Kurs Tunai Kurs Masa Depan
1 Agustus 20X1 Rp 75 Rp 83 (240 hari)
1 Oktober 20X1 Rp 80 Rp 85 (180 hari)

Garis waktu untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut :


1 /8 /X 1 1 /1 0 /X 1 3 1 /1 2 /X 1 1 /4 /X 2

M e n a n d a ta n g a n i M e n e r im a b a r a n g Tanggal N e raca M em bayar


k o n t r a k p e m b e lia n u ta n g u s a h a
b a ra ng d a n (y e n ) d e n g a n
m e la k u k a n k o n t r a k u n it v a lu t a a s in g
m asa depan 240 y a n g d i t e r im a
h a r i k o m itm e n u t a n g d a r i p e n y e le s a ia n
v a lu t a a s in g k o n tra k m a sa d e p a n .
Pada tanggal 1 Agustus 20X1 perusahaan menentukan nilai komitmen untuk membayar yen atas
utang usaha masa depan menggunakan kurs masa depan. Akan tetapi utang tidak dicatat sampai
tanggal 1 Agustus karena transaksi pertukaran belum terjadi utang hanya dicatat dalam ayat jurnal
memorandum saja. Kontrak masa depan harus dinilai menggunakan nilai wajar. Pada saat
perusahaan melakukan kontrak masa depan, kontrak tersebut belum mempunyai nilai wajar karena
piutang mata uang asing sebesar Rp 166.000 sama dengan utang rupia h berdasarkan kontrak. Untuk
tujuan ilustrasi, kita asumsikan bahwa bunga tidak signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur
dengan menggunakan refrensi perubahan kurs masa depan.

1 Agustus 20X1
 
(14) Piutang Mata Uang Asing dari Broker 166.000
Utang Rupiah ke Broker 166.000
 
Menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2 000.000 yen dalam 240
hari. Rp166.000 = ¥2 000.000 x Rp83 kurs masa depan 240hari pada tanggal 1
Agustus 20X1
 
Pada tanggal 1 Oktober 20X4 kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkanb
PSAK45. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan.
(15) Piutang mata Uang Asing dari Broker 4.000.000
 
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000

Menyesuaikan kontrka masa depan ke nilai wajarnya, menggunakan kurs masa depan pada tanggal
tersebut, dan mengakui kentungan:
Rp170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180hari pada tanggal 1 Okt
-166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp83 kurs masa depan 240hari pada tanggal 1 Agt Rp 4.000.000 = ¥2.000.000
x (Rp85- Rp83)

(16) kerugian transaksi mata uang asing 4.000.000


 
Komitmen 4.000.000
 
Untuk mencatat kerugian dari aspek instrument keuangan dari komitmen :
Rp170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180hari pada tanggal 1 Okt
-166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp83 kurs masa depan 240hari pada tanggal 1 Agt
Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp85 –Rp83)
 
Jika akun tersebut mempunyai saldo debit, maka akan ditampilkan dalam bagian aset neraca, jika mempunyai
saldo kredit, sebagaimana dalam contoh , maka akan ditampilkan dalam bagian kwajiban neraca :
Aset Kewajiban
Kontrak masa depan (pada nilai wajar) Komitmen Rp4.000.000
Rp4.000.000

Ingat bahwa keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp4.000.000 dihapus terhadap kerugian transaksi mata uang
asing sebesar Rp4.000.000 sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap laba.
Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha dalam yen.

(17) persediaan 156.000.000


 
Komitmen 4.000.000
 
Utang usaha 160.000.000
 
Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian persediaan
Rp160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp80 kurs tunai tanggal 1Okt
 
Pembahasan penting dari Ilustrasi
 
Ayat jurnal tanggal 1 Agustus 20X1 mencatat penandatanganan kontrak masa depan yang digunakan untuk
lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi, yang timbul dari perjanjian pembelian yang tidak
dapat dibatalkan. Pada ayat jurnal (15) dan (16), baik kontrak masa depan maupun komitmen utang dalam mata
uang asing yang dilind ung

nilainya dinilai kembali menggunakan nilai sekarang, dan keuntungan kontrak masa depan sebesar Rp4.000.000
menghapus kerugian komitmen utang dalam mata uang asing sebesar Rp4.000.000. Ayat jurnal (17) mencatat utang
usaha dalam yen menggunakan kurs tunai sekarang dan mencatat persediaan neto dari Rp4.000.000. Nilai ini
timbul dari pengakuan kerugian sebesar Rp4.000.0GO dari aspek instrumen keuangan komitmen di ayat jurnal
(16).
Kasus 3: Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan: Lindung Nilai Arus
Kas Mata Uang Asing
Contoh berikut disajikan berdasarkan data di Kasus 2, namun sekarang kita asumsikan bahwa pembelian persediaan diperkirakan, tetapi tidak terdapat
perjanjian yang mengikat untuk pembelian tersebut. PT Induk memasuki kontrak masa depan yang merupakan lindung nilai terhadap arus Kas masa
depan dari transaksi yang diperkirakan, termasuk utang usaha yang didenomina s i dalam mata uang asing yang timbul dari
pembelian. Figur 11-6 menyajikan ayat jurnal untuk kasus ini dengan memasukkan ayat jurnal ilustra s i Kasus 1 yang tidak berubah
dan mengindikasikan ayat jurnal yang akan berubah dengan huruf C di belakang nomor ayat jurnal. Ingat bahwa perbedaan utama
dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung nilai arus kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di Kasus 2 adalah:
(1) bagian efektif dari penilaian kembali kontrak masa depan dicatat dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya, (2) tidak ada akun
komitmen dalam transaksi yang diperkirakan, (3) tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang kontrak masa depan pada tanggal
1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai setara rupiah yang dihitung menggunakan kurs tunai, (4) terdapat penghapusan
terhadap Pendapatan Komprehensif Lainnya untuk menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing
yang diakui dari utang usaha dalam mata uang asing, dan (S) sisa saldo Pendapatan Komprehensif Lainnya sebesar Rp6.000.000
setelah utang usaha dibayar pada tanggal 1 April 20X2, pada akhirnya direklasifikasi ke harga pokok penjualan pada saat persediaan
dijual, yang merupakan akhir proses laba yang terkait dengan lindung nilai arus kas.
Kasus 4: Spekulasi di Pasar Mata Uang Asing

Sebuah entitas dapat memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat dilakukan pada
komoditas lain. Sebagai contoh, perusahaan Indonesia menduga bahwa rupiah akan menguat terhadap euro, yaitu kurs
langsung akan menurun. Dalam kasus ini, perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan
menjual euro untuk penyerahan di masa depan, dengan harapan dapat membeli euro dengan harga lebih rendah pada saat
penyerahan.
FIGUR 11-5
Ilustrasi Spekulasi dengan Kontrak Forward (Masa Depan)

Contoh berikut mengilustrasikan akuntansi untuk perusahaan Indonesia yang melakukan kontrak masa
depan spekulatif dalam euro (€), suatu mata uang di mana perusahaan tidak mempunyai piutang, utang
atau komitmen.

1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk melakukan kontrak masa depan 180 hari untuk menyerahkan €4.000
pada kurs masa depan Rp14.740 = €1, saat kurs tunai adalah Rp14.730= €1. Oleh karenanya, kontrak masa
depan akan menyerahkan €4.000 dan menerima Rp58.960.000 (€4.000 x Rp14.740).

2. Pada tanggal 31 Desember 20XI-tanggal neraca-kurs masa depan untuk kontrak masa depan 90 hari adalah
Rp14.780 = €1, dan kurs tunai untuk franc adalah Rp14.750 = €l.

3. Pada tanggal 1 April 20X2, perusahaan membeli €4.000 di pasar dan menyerahka n francke broker, menerima
harga kontrak masa depan yang disetujui Rp58.960.000. Pada tanggal tersebut, kurs tunai Rp14.770 =€l.
FIGUR 11-6
Ayat Jurnal Untuk Lindung Nilai Arus Kas yang Ditetakan Ulang sebagai Lindung Nilai atas Nilai Wajar Ketika Transaksi yang Diperkirakan
Menjadi Sebuah Transaksi
Ikhtisar kurs langsung untuk ilustrasi ini adalah sebagai
berikut.

Tanggal Nilai setara Rupiah dari 1 Franc


Kurs Tunai Kurs Masa Depan
1 Oktober 20X1 Rp14.730 Rp14.740 (180hari)
31 Desember 20X1 Rp14.750 Rp14.780 (90hari)
1 April 20X2 Rp14.770 -

Garis waktu untuk kejadian ekonomi tersebut adalah sebagai berikut

1 /8 /X 1 1 /1 0 /X 1 3 1 /1 2 /X 1

M e n a n d a ta n g a n i k o n tr a k T a n g ga l N e ra c a M e n y e r a h k a n f r a c s w is s
p e rtu ka ra n m a sa d e p a n d a n m e n e r im a d o l a r u n t u k
s p e k u l a ti f 2 4 0 h a r i M e n y e r a h k a n f r a c s w is s
m e n y e le s a i k a n k o n t r a k m a s a
depan

Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut 1 Oktober 20X1
(18) Piutang rupiah broker (Rp) 58.960.000
 
Utang Mata Uang Asing ke Broker (€) 58.960.000
Melakukan kontrak pertukaran mata uang asing spekulasi : Rp58.960.000 =
€4.000 x (Rp14.780 – Rp14.740)
FIGUR 11-7
31Desember 20X1
 
(19) kerugian transaksi Mata Uang Asing 160.000
Utang Mata Uang Asing Ke Broker (€) 160.000
 
Mengakui kerugian spekulasi atas kontrak masa depan untuk perbedaan antara kurs masa depan 180hari
awal dan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak 90hari : Rp160.000 = €4.000 x (Rp14.780 –
Rp14.740)
 
1 April 20X2

(20) Utang Mata Uang Asing ke Broker (€) 40.000

Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 40.000

Menilai kembali utang mata uang asing ke kurs tunai pada akhir jangka waktu kontrak: Rp40.000=
€4.000 x (Rp14.780 – Rp17.740)
(21) Unit mata uang asing (€) 59.080.000
Kas 59.080.000

Membeli unit mata uang asing (€) dari pasar pada saat kurs tunai adalah Rp14.770 = €1
Rp59.080.000 = €4.000 x Rp 14.770 kurs tunai
(22) Utang mata uang asing ke Broker (€) 59.080.000
 
Unit mata uang asing (€) 59.080.000
 
Menyerahkan unit mata uang asing ke broker dalam pelunasan kontrak masa
depan ; Rp59.080.000 = €4.000 x Rp14.770 kurs tunai.

(23) kas 58.960.000


Piutang rupiah dari Broker 58.960.000
 
Menerima rupiah dari briker sesuai kontrak
 
Pengamatan Penting dari Ilustrasi
 
Ayat jurnal 1 Oktober mencatat utang kontrak masa depan ke broker sebesar 4.000 euro. Utang
tersebut didenominasi dalam mata uang asing tetapi harus ditranslasi ke rupiah yang merupakan mata uang
pelaporan PT Induk. Untuk kontrak spekulatif, akun kontrak masa depan dinilai sebesar nilai wajarnya
menggunakan kurs masa depan selama sisa jangka waktu kontrak.

Ayat jurnal 31 Desember menyesuaikan utang yang didenominasi dalam mata uang asing saldo yang
seharusnya pada tanggal neraca. Utang, Utang Mata Uang Asing ke Broker, disesuaika n untuk
mencerminkan peningkatan kurs masa depan dari tanggal 1 Oktober. Kerugian transaksi mata uang asing
dilaporkan dalam laporan laba rugi, umumnya dimasukkan dalam bagian “Pendapat Kerugian) Lain-lain.
Ayat jurnal (20), ayat jurnal pertama pada tanggal 1 April, menilai kembali utang mata
uang asing menjadi nilai setara rupiah menggunakan kurs tunai dan mengakui keuntungan
spekula si. Ayat jurnal (21) menunjukkan perolehan 4.000 euro dari pasar pada kurs tunai
Rp14.770=€1. Euro ini akan digunakan untuk menyelesaikan utang mata uang asing ke
broker. Dua ayat jurnal berikutnya pada tanggal tersebut, (22) dan (23), mengakui
penyelesaian kontrak masa depan dengan penyerahan 4.000 euro ke broker dan menerima
Rp58.960.000 yang sesuai dengan perjanjian pada saat kontrak ditandatangani pada
tanggal 1 Oktober 20X1. Keuntungan transaksi mata uang asing sebesara Rp40.000
adalah perbedaan antara nilai kontrak pertukaran mata uang asing pada tanggal 31
Desember menggunakan kurs masa depan dan nilai unit mata uang asing pada tanggal 1
April menggunakan kurs tunai.
Ingat bahwa perusahaan telah melakukan spekulasi dan mengalami kerugian karena rup iah melemah terhadap
euro. Kerugian neto dari kontrak masa depan spekulatif adalah Rp120.000, y merupakan perbedaan antara
kerugian sebesar Rp160.000 yang diakui di tahun 20X1 dan keuntung sebesar Rp40.000 yang diakui di tahun
20X2. Dalam kasus ini, ayat jurnal 1 Oktober menjadi sebagai berikut:

1 Oktober 20X1
 
(24) Piutang rupiah dari Broker (Rp) 58.960.000
 
Utang mata rupiah ke Broker (Rp) 58.960.000
 
Melakukan kontrak pertukaran mata uang asing spekulatif: Rp58.960.000 =
64.000 x Rp14.740
 

Pencatatan berikutnya sama dengan kontrak penyerahan kecuali perusahaan


mencatat keuntung) pada tanggal 31 Desember karena perusahaan mempunyai
piutang yang didenominasi dalam mata uang asing yang menguat relatif terhadap
rupiah.
Matriks
Mata Uang
Content Here Asing

Hubungan antar perubahan dalam kurs dan keuntungan dan kerugian yang
Content Here timbul diikhtisarkan dalam tampil Figur 11-8. Sebagai contoh, jika
perusahaan mempunyai piutang usaha yang didominasi dalam mata
uang asing , maka posisi asset moneter neto mengakibatkan
pengak uan keuntungan jika kurs langsung meningkat, dan
pengakuan kerugian jika kurs langsung menurun. Jika
perusahaan menghapuskan asset yang didomonasi dalam
mata uang asing dengan kewajiban yang juga didominasi
dalam mata uang asing , maka perusahaan telah melindungi
Content Here dirinya dari setiap perubahan dalam kurs karena setiap
keuntungan dihapuskan dengan jumlah kerugian yang sama.
FIGUR 11-8
SOAL DAN PEMBAHASAN
11-6
11-7
SOAL 11-6
PT. Horas melakukan beberapa transaksi berikut:
 
Pada tanggal 01 Mei, PT.Horas membeli barang dari perusahaan jepang dengan nilai setara $ 8.400 yang
akan dibayar pada tanggal 20 juni. Kurs adalah sebagai berikut:

01 Mei 1yen = $. 0070


20 Juni 1yen = $ 0075

1. Pada tanggal 01 Juli, PT. Horas menjual produk ke pelanggan di Brazilian dengan nilai setara $ 10.000, akan
dilunasi pada tanggal 10 agustus. Unit mata uang lokal adalah real (BRL). Kurs adalah sebagai berikut:
01 Juli 1real = $ 0.20
10 Agustus 1real = $ 0.22

Diminta:
a. Asumsikan bahwa kedua transaksi tersebut didominasi dalam mata uang US.dollars. Buatlah ayat jurnal
yang diperlukan pada tanggal transaksi dan pelunasan dalama US. Dollars
b. Asumsikan bahwa kedua transaksi tersebut didominasi dalam unit mata uang lokal dari entitas asing.
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada tanggal transaksi dan pelunasan dalam unit mata uang lokal dari
perusahaan jepang (yen) dan pelanggan berazil (real).
PEMBAHASAN 11-6

A. 1. 1 Mei Persediaan 84.000.000


Utang Usaha 84.000.000
20 Jun Utang Usaha 84.000.000
Kas 84.000.000
2. 1 Jul Piutang Usaha 92.000.000
Penjualan 92.000.000
10 AugKas 92.000.000
Piutang Usaha 92.000.000
B. 1. 1 Mei Persediaan 84.000.000
Utang Usaha 84.000.000
20 Jun * kerugian transaksi mata uang asing 6.000.000 84.000.000 : 70 =
1.200.000 Yen
Utang Usaha 6.000.000

90.000.000 = 1.200.000 yen x 75


84.000.000 - = 1.200.000 yen x 70
6.000.000

* Utang usaha 90.000.000


Unit Mata uang asing (yen) 90.000.000
B. 2. 1 Jul Piutang Usaha 92.000.000
Utang usaha 92.000.000
10 Aug *Kerugian transaksi Mata uang asing 200.000
92.000.000 : 9.200
Penjualan 200.000 = 10.000 Dollar

92.200.000 = 10.000 x 9220


92.000.000 - = 10.000 x 9220
2.000.000

* Unit mata uang asing (Dollar)92.200.000


Piutang Usaha 92.200.000
SOAL 11-7

Pada tanggal 1 Desember 20X1, PT Ronimportir, perusahaan Indonesia, membeli jam dari Selandia Baru
seharga 15.000 dolar New Zealand (NZ$), yang akan dibayar pada tanggal 15 Januari 20X2. Akhir tahun
fiskal PT Ronlmportir adalah 31 Desember, dan mata uang pelaporannya adalah rupiah. Kurs adalah
sebagai berikut.
• 1 Desemeber 20X1          1 dolar NZ= Rp 7.000
• 31 Desember 20X1          1 dolar NZ= Rp 6.600
• 15 Januari 20X2                 1 dolar NZ =Rp 6.800
Diminta
a.       Dalam mata uang apa transaksi tersebut didenominasi?
b.      Buatlah ayat jurnal yang digunakan PT Ronlmportir untuk mencatat pembelian, penyesuaian pada
tanggal 31 Desember, dan penyelesaian!
PEMBAHASAN 11-7
B. *1 Des Persediaan 105.000.000
Utang Usaha (NZ$) 105.000.000
(15.000 NZ$ x Rp.7.000)
*31 Des Rugi Transaksi Mata Uang Asing 6.000.000
Utang Usaha 6.000.000

105.000.000 = 15.000 x 7.000


99.000.000 = 15.000 x 6.600
6.000.000

*15 Jan Utang Usaha 3.000.000


Keuntungan Transaksi Mata uang asing 3.000.000

102.000.000 = 15.000 x 6.800


99.000.000 = 15.000 x 6.600
3.000.000
Unit Mata uang asing 102.000.000
Kas 102.000.000
Utang Usaha 102.000.000
Unit mata uang asing 102.000.000
Thank You
SESI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai