1807531147
18 Firda Ananda
Kelompok 1807531148
Bab ini menjelaskan prosedur akuntansi untuk pencatatan dan pelaporan transaksi dalam mata uang asing.
PSAK 10, “Transaksi Mata Uang Asing”, diterbitkan pada 1994 mengatur prosedur akuntansi untuk piutang
dan utang dagang dengan mata uang asing. PSAK 50 “Instrumen Keuangan: penyajian dan pengungkapan”
dan PSAK 55, “Instrumen Keuangan: pengakuan dan pengukuran” diterbitkan pada 2006, mengatur prosedur
akuntansi untuk instrumen keuangan khususnya transaksi derivatif dengan tujuan melakukan lindung nilai
(hedging).
KURS MATA UANG ASING
Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rates)
ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang
bertindak sebagai agen untuk indiuvidu atau negara yang
memperdagangkan mata uang asing. Beberapa negara, seperti
cina, menetapkan kurs tetap resmi dan kurs tetap untuk dividen
yang dikirimkan ke luar negri. Kurs resmi ini dapat berubah
sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi di luar negri
perlu berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk
memastikan bahwa perusahaanya telah memenuhi setiap
ketentuan pemabtasan pertukaran mata uang.
a. Penentuan Kurs
Mata uang uang negara mirp dengan komoditas lain dan kursnya berubah karena sejumlah faktor
ekonomi yang memengaruhi permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. Faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan suku bunga, tingkat
investasi negara dan stabilitas dan proses tata kelola (govermance).
b. Kurs Langsung dan Tidak Langsung
Kurs Langsung (direct exchange-DER)
Kurs langsung adalah banyaknya unit mata uang lokal (local currency units –LCUs) yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign currency unit – FCU). Dari sudut pandang
entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya rupiah untuk memperoleh satu unit
mata uang asing. Rasio kurs langsung sbb:
DER =
Kurs langsung paling sering digunkan dalam akuntansi untuk operasi dan transaksi asing sebab
akun-akun dalam mata uang asing harus ditranslasikan dalam nilai setara rupiah. Contoh: jika dengan
Rp 12.400dapat diperoleh 1 dolar AS, kurs langsung dari rupiah terhadap dolar AS adalah sebesar Rp
12.400 , seperti ditunjukan sebagai berikut.
DER = = Rp. 12.400
Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate-IER)
Kurs langsung berbanding terbalik dengan kurs tidak langsung dan bahwa keduanya
menyatakan hubungan ekonomis yang sama antara kedua mata uang. Rasio kurs tidak
langsung sbb:
IER =
Kurs tidak langsung untuk contoh dolar AS di atas adalah sebesar :
= 0,0000806
Cara lain untuk merumuskan ini :
IER =
=
FIGUR 11-1
Rata – Rata Kurs dari Beberapa Mata Uang Utama pada 31 Desember 2014
Negara Kurs Langsung Kurs tidak langsung
(setara rupiah) (mata uang per rupiah)
PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs spot maupun kurs kini untuk untuk mengukur operasi
luar negeri.
Kurs spot (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
Kurs kini (Current Rate) di definisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca
suatu entitas.
Kurs Forward
Kurs Forward(Forward Exchange Rate) adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa
mendatang . Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada
tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan
tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan kurs tunai pada suatu tanggal
tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau
pelemahan dari suatu mata uang.
TRANSAKSI MATA UANG ASING
1 Juli 20X1
(2) Kerugian transaksi mata uang asing 500.000
Unit mata uang asing (€)
500.000
Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing
dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, serta pada umumnya disajikan
terpisah dalam “keuntungan atau kerugian lain-lain”. Akun unit mata uang asing
dilaporkan sebesar Rp.500.000. Pada tanggal neraca, setara dengan rupiah pada tanggal
tersebut.
Transaksi Ekspor Impor dalam
Mata Uang Asing
Utang dan piutang yang timbul
dari transaksi dalam mata uang
asing dengan entitas luar 1.
negeri harus diukur dan
3.
dinyatakan dalam mata uang
asing harus diukur dan dicatat 2.
oleh entitas AS dalam mata
uang yang digunakan untuk
pencatatan akuntansinya yaitu Tanggal transaksi :
rupiah. Kurs yang relevan bagi mencatat transaksi
penyelesaian transaksi dalam Tanggal pelunasan : pertama-
pembelian atau penjualan tama menyesuaikan utang atau
suatu mata uang asing adalah Tanggal neraca :
kurs tunai pada tanggal pada nilai setara dolar AS piutang untuk setiap perubahan
penyelesaian. Gambaran menggunakan kurs menyesuaikan utang atau mata uang asing antara tanggal
umum atas akuntansi yang langsung tunai pada piutang menjadi nilai neraca dengan tanggal
diharuskan untuk transaksi tanggal tersebut. setara rupiah pada akhir pelunasan, mencatat
impor atau ekspor dalam mata periode menggunakan kurs keuntungan atau kerugian yang
uang asing secara kredit adalah terjadi, kemudian mencatat
langsung sekarang.
: pelunasan utang atau piutang
dalam mata uang asing
tersebut.
Ilustrasi Transaksi Pembelian Luar Negeri
2. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember 20X1.
Rentang waktu berikut dapat membantu memperjelas hubungan antara tanggal dan aktivitas ekonomi tersebut.
1/10/X1 31/12/X1 1/4/X2
Akun yang berkaitan dengan transaksi dalam yen diberikan catatan dengan tanda kurung yen (¥)
Pembahasan Penting dari Ilustrasi
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, pembelian dicatat di pembukuan PT Induk. Nilai setara rupiah dari 2.000.000 yen pada
tanggal tersebut adalah sebesar Rp160.000.000 (¥2.000.000 x Rp80).
Pada tanggal 31 Desember 20X1, diperlukan Rp180.000.000 untuk memperoleh 2.000.000 yen (¥2.000.000 x Rp90),
sedangkan pada tanggal 1 Oktober 20X1, hanya diperlukan Rp160.000.000. peningkatan kurs ini menyebabkan pengakuan
kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp20.000.000 jika transaksi tersebut dinyatakan dalam unit mata uang asing yen.
Tidak ada jurnal yang perlu dibuat jika transaksi tersebut dinyatakan dalam rupiah, sebab PT Induk mempunyai kewajiban
sebesar Rp160.000.000, tidak tergantung perubahan kurs..
Utang dibayarkan pada tanggal 1 April 20X2. Jika utang tersebut dinyatakan dalam rupiah, maka tidak diperlukan penyesuaian,
sementara kewajiban dilunasi dengan melakukan pembayaran sebesar Rp160.000.000. rupiah menguat antara tanggal 31 Desember 20X1
dan 1 April 20X2, ditunjukkan dengan adanya penurunan kurs langsung. Utang usaha disesuaika n menjadi nilai dolar sekarang, dan
keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp8.000.000 [¥2.000.000 x (Rp90 – Rp86) diakui untuk perubahan kurs sejak tanggal
neraca. PT Induk membeli 2.000.000 yen dengan membayar pedagang mata uang asing pada kurs tunai sebesar
Rp172.000.000 (¥2.000.000 x Rp86). Pada akhirnya, PT Induk melunasi kewajibannya (dalam yen) dengan membayar Tokyo
Industries sebesar 2.000.000 yen.
Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari
perspektif akun T
U t a n g U s a h a (¥ )
20X2 20X1
1 -A p r 1 O kt
[ ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x ( R p 9 0 - R p 8 6 ) ] 8,000,000 ( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 8 0 ) 160,000,000
1 A p r il p e lu n a s a n 31 D es Kesimpulannya, bahwa jika
( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 8 6 ) 172,000,000 [ ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x ( R p 8 0 - R p 9 0 ) ] 20,000,000 transaksi dilakukan dalam rupiah,
2 -A p r 31 D es maka PT Induk tidak mengalami
S a ld o - ( ¥ 2 .0 0 0 .0 0 0 x R p 9 0 ) 180,000,000 risiko kurs mata uang asing,
sedangkan Tokyo Industries
menanggung risiko mata uang
1 April 20X2 asing. Jika transaksi dilakukan dalam
yen, maka PT Induk mengalami
(3) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
Kas 172.000.000 risiko kurs mata uang asing. Aset
Memperoleh mata uang asing dan kewajiban yang dinyatakan
dalam unit mata uang asing harus
(4) Utang Usaha (¥) 180.000.000 dinila i kembali pada nilai setara
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000 rupiah, dan keuntungan atau
kerugian transaksi mata uang asing
Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000 yang timbul harus diakui pada
laporan laba rugi periode berjalan.
FIGUR 11-3
Mengelola Risiko Mata Uang Internasional Dengan Instrumen Keuangan Pertukaran Mata
Uang Masa Depan (Foreign Currency Forward Exchange)
Perusahaan perlu mengelola risiko mereka. Perusahaan yang beroperasi secara internasional bukan
saja mengalami risiko bisnis normal namun umumnya juga mengala mi risiko tambahan dari
perusahaan kurs mata uang asing. Akuntansi untuk derivative dan akyivitas lindung nilai (hedging)
berppedoman pada dua standar PSAK 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan
PSAK 55, ‘Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mendefinisikan derivative jdan
menetapkan aturan umum daklam pengakuan derivative. Instrumen Keuangan adalah kontrak yang akan
meningkatkan nilai aset dari suatu entitas dan instrument utang atau ekuitas pada entitas lain. Derivatif
adalah suatu intumen keuangan yang:
tidak memerlukan investasi awal neto
atau kalau pun memerluka n investasi,
memiliki satu atau lebih maka nilainya lebih kecil bila
variabel pokok yang dibandingkan dengan jumalah yang
dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya
mendasarinya (Underlying) dan berpengaruh pada efek yang sama
dan satu atau lebih jumlah terhadap perusahaan dalam faktor-
1. nasional (national amount). 2. faktor pasar.
.
persyaratan perjanjian
mengharuskan adanya settlement
(pelunasan) pada tanggal
tertentu di masa yang akan
3. datang.
Contoh untuk derivative adalah kontrak pertukaran ,mata uang asing masa depan yang nila inya diturunkan
dari perusahan kurs mata uang asing sepanjang masa kontrak. Perlu dicatat bahwa tidak semua instumen
keuangan adalah derivative. Derivative adalah suatu instrume nt keuangan atau kontrak yang mempunyai
semua karakter berikut:
1. Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (underlying).
a. variabel pokok yang mendasari variabel fisik yang mempunyai perusahaan yang dapat
dipantau atau yang dapat diverifikasi secara objektif.
b. Jumlah Nosional banyaknya unit mata uang, saham, ukuran kapasitas,berat atau unit lain yang
ditetapkan dalam intrumen keuangan.
2. Instumen kuengan tidak memerlukan investasi neto awal atau jika pun ada, maka investaasi neto awal tersebut
lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan.
3. Persyaratan kontrak: a) memperoleh suatu penyelesaian neto, b) menyediaka n penyerahan aset yang menempatkan
penerima dalam posisi ekonomi yang secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian neto, atau c) kontrak
yang siap untuk diselesaikan neto oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.
Adakalanya instrument keuangan mempunyai derivative yang melekat dan harus dipisahkan atau dipindahkan
dari kontrak utamanya.
Derivatif yang Ditujukan sebagai Lindung Nilai
3st
yang belum diakui untuk membeli atau Lindung nilai dari investasi neto
menjual aset pada harga tetap atau operasi di luar negeri ditujukan
porsi tertentu. Contoh lindung nilai atas sebagai lindung nilai untuk jenis risiko
nilai wajar disajikan dalam Lampiran 11 mata uang asing ini mempunyai
B dengan menggunakan suatu kontrak keuntungan atau kerugian yang
opsi untuk melindungi efek/surat dilaporkan.
berharga yang tersedia untuk dijual.
.
Kontrak Pertukaran Masa Depan
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak pertukaran
masa depan (forward exchange contract) diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya kontrak
ini ditulis untuk salah satu mata uang internasional utama. Tersedia untuk jangka waktu berapa
pun hingga 12 bulan ke depan, namun kebanyakan lebih singkat antara 30 sampai 180 hari.
PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan. Aturan
dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan. Kontar ini
bisa dirancang sebagai instumen lindung nilai atau bisa juga tidak memenuhi persyaratan lindung
nilai, dan karenanya bukan merupakan instrumen lindung nilai.
Kasus 1 : kasus ini menyajikan penggunaan paling umum dari kontrak masa depan mata uang asing
yang digunakan untuk mengelola sebagian dari resiko mata uang asing dari utang usaha atau piutang
usaha yang didenominasi dalam mata uang asing.
Kasus 2: menyajikan akuntansi untuk komitmen belum diakui yang akan menjadi transaksi mata uang
asing, yang diperlakukan sebagai lindung nilai atau nilai wajar.
Kasus 3: menyajikan akuntasi untuk transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing yang
diperkirakan akan terjadi yang diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas atas perubahan yang
mungkin terjadi dalam arus kas di masa depan
Kasus 4: menyajikan akuntansi untuk kontrak pertukaaran mata uang asing masa
depan yang digunakan untuk spekulasi dalam pasar mata uang asing.
Garis waktu untuk menjelaskan beberapa titik yang memungkinkan perusahaan menggunaka
n kontrak masa depan adalah ingat bahwa perusahaan dapat menggunakan kontrak mata
uang asing masa depan antara tiap kejadian dan pelunasan akhir dari utang atau piutang
dalam mata uang asing atau dapat menggunakan lebih dari satu kontrak mata uang asing masa
depan . Sehingga, akuntansi untuk lindung nilai didasarkan pada tujuan lindung nilai
tersebut, dalam kasus ini adalah kontrak pertukaran mata uang asing yang dimasuki
Perkiraan transaksi Menandatangani Menerima barang atau jasa Pelunasan utang
masa depan yang perjanjian yang dari transaksi yang atau piutang yang
diharapkan. mengikat. Memasuki dilakukan . memasuki didominasi dalam
Memasuki kontrak kontrak pertukaran kontrak pertukaran valuta valuta asing .
pertukaran valuta valuta asing. asing
asing.
Lindung nilai arus kas Lindung nilai atas Mengelola risiko Menyelesaikan utang
atas kemungkinan nilai wajar dari dengan memasuki atau piutang dalam
arus kas mata uang perusahaan kontrak pertukaran valuta asing.
asing di masa depan valuta asing.
(kasus 2)
(kasus 3) (kasus 1)
Kasus 1. Mengelola Posisi Aset atau Kewajiban Neto yang Terkena Ekaposur Mata Uang Asing: Bukan
Instumen Lindung Nilai
Penggunaan paling umum dari kontrak pertukaran mata uang asing adalah mengelo la posisi mata uang asing, baik posisi aset
neto yang terkena eksposur maupun kewajiban neto. PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai
kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian. PSAK 10
menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yangb didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai
pada tanggal penilaian.
Nilai Waktu (Time Value) dari Arus Kas Masa Depan dari Kontrak Pertukaran
PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang dikenakan signifikan. Dengan menggunakan nilai sekarang,
maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu dari uang. Nilai bunga yang disajikan pada contoh berikut (untuk
memfokuska nkan poin utama untuk akuntansi lindung nilai) dianggap tidak signifikan
3. Jangla waktu kontrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo Industries.
4. Tanggal akhir tahun PT Industri adalah 31 Desember, sementara utang akan dilunas i pada tanggal 1 April 20X2.
Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang
menggunakan kurs maasa depan, sesuai dengan PSAK 45
Rp 147.000.00 = ¥ 2.000.000 X Rp 87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Des
-170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp 85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 31Okt Rp
4,000.000 = ¥2.000.000 X (Rp 87 – 85)
Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS
sekarang menggunakan kurs tunai, sesuai dengan PSAK 10
Rp 180.000.000 = ¥ 2.000.000 X Rp 90 kurs tunai pada tanggal 31 Des
-160.000.000 = ¥2.000.000 X Rp 80 kurs tunai pada tanggal 1Okt
Rp20.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp 90 – 80)
Ingat bahwa utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunaka n kurs tunai. Ini
merupakan ketentuan penilaian yang diharuskan dalam PSAK 10. Kontrak pertukaran mata uang asing dinilai
menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak. Dasar penilaian ini diharuskan oleh PSAK 55.
Kurs tunai langsung mengala mi
peningkatan antara tanggal 1 Oktober 20X1, tanggal transaksi mata uang asing dan 31 Desember 20X1 tanggal
neraca. sebagaimana
FIGUR 11-4
Akun T untuk Ilustrasi Manajemen Liabilitas Neto yag Terkena Eksponsur
P iu t a n g M a t a U a n g A s in g d a r i B r o k e r ( ¥ ) U ta n g U s a h a (¥ )
(6 ) 170.000.000 (5 ) 160.000.000
(7 ) 4.000.000 (8 ) 20.000.000
S a ld o 3 1 / 2 174.000.000 S a ld o 3 1 / 1 2 180.000.000
(9 ) 2.000.000 (1 0 ) 8.000.000
(1 2 ) 172.000.000 (1 3 ) 172.000.000
S a ld o 1 / 4 -0 - S a ld o 1 / 4 -0 -
U n it M a t a U a n g A s in g ( ¥ ) U t a n g R u p ia h k e B r o k e r ( R p )
(6 ) 170.000.000
S a ld o 3 1 / 1 2 170.000.000
(1 2 ) 1 7 2 .0 0 0 .0 0 0 (1 3 ) 172.000.000 (1 1 ) 170.000.000
S a ld o 1 / 4 -0 - S a ld o 1 / 4 -0 -
Diilustrasikan sebelumnya, berarti rupiah melemah relative terhadap yen karena diperlukan lebih banyak mata uang
rupiah untuk memperoleh 1 yen pada akhir tahun (¥1 = Rp 90), dibandingkan pada tanggal awal transaksi pembelian (¥1
= Rp 80), dan perusahaan Indonesia dengan kewajiban dalam yen mengalami kerugian kurs. Nilai setara rupiah dari
akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 1 Oktober 20X1 dan 31 Desember 20X1 adalah sebagai
berikut.
tanggal 31 Desember 20X1 meningkat menjadi Rp 174.000.000, mengakibatkan keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp
4.000.000. untuk perusahaan Indonesia, nilai setara rupiah dari kewajiban telAah meningkat menjadi Rp 180.000.000, yang mengakiba
tkan kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp 20.000.000. Oleh karena perbedaan ketentuan perlakuan penilaian dari Kontrak
penilaian dan kewajiban, maka keuntungan dari akun utang (¥) tidak harus tepat menghapuskan kerugian kurs dari piutang mata uang
asing (¥). Ayat jurnal yang diharuskan pada tanggal 1 April 20X2 tanggal penyelesaian adalah:
Kurs tunai langsung mengalami penurunan dari Rp90 pada tanggal neraca menjadi
Rp86 pada tanggal 1 April 20X2, tanggal pelunasan yang mengindikasikan bahwa
rupiah menguat relative
terhadap yen. Diperlukan lebih sedikit rupiah untuk memperoleh jumlah yen yang
sama pada tanggal pelunasan dibandingkan yang diperlukan pada tanggal neraca.
Kontrak pertukaran mata uang asing jatuh tempo tanggal 1 April 20X2, dan
sekarang dinilai menggunaka n kurs tunai sekarang. Perbedaan antara kurs masa
depan 90 hari pada tanggal 31 Desember 20X1 dan kurs tunai pada tanggal
penyelesaian kontrak pertukaran menimbulkan kerugian sebesar Rp2.000.000. Nilai
setara rupiah dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 31
Desember 20X1 dan 1 April 20X2 adalah sebagai berikut.
Nilai Setara Rupiah dari Akun yang
Didenominasi dalam Mata Uang Asing
Keuntungan
31 Desember (Kerugian)
20X1 1 April 20X1 Transaksi
(Tanggal (Tanggal Mata Uang
Akun Neraca) Pelunasan) Asing
Piutang Mata Uang Asing dari Broker Rp 174.000.000 Rp 172.000.000 (Rp 2.000.000)
(¥) (a) (b)
Utang Usaha (¥) 180.000.000 (c) 172.000.000 (d) 8.000.000
Aset Kewajiban
Persediaan Rp 160.000.000 Utang Usaha (¥) Rp 160.000.000
Dalam mrtode neto pelaporan kontrak masa depan, keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai kontrak masa depan
harus dicatat dan dilaporkan di neraca. Neraca yang disusun pada tanggal 31 Desember 20X1, setelah mengikhtisarkan
ayat jurnal (7) dan (8), memiliki akun berikut.
Aset Kewajiban
Kontrak Masa Utang Usaha (¥) Rp 4.000.000
Depan (¥) (pada Saldo Laba (untuk (16.000.000)
Rp 4.000.000
nilai wajar kerugian pertukaran
neto)
Ingat bahwa dalam pelaporan metode neto, kontrak pertukaran mata uang aasing dinila i menggunakan nilai wajar.
Kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp 20.000.000 dari utang usaha yang didenominasi dalam yen
dihapus sebagai oleh keuntungan transaksi mata uang asing dari piutang kontrak masa depan dalam yen.
Penyajian neto di neraca pada tanggal 1 April 20X2, sesaat setelah ayat jurnal (10) tetapi sebelum penyelesaian
kontrak masa depan dan utang usaha, adalah:
Aset Kewajiban
Kontrak Masa Utang Usaha (¥) Rp 172.000.000
Depan (¥) (pada Saldo Laba (sebesar (10.000.000)
nilai wajar Rp 2.000.000 jumlah premi)
Kontrak pertukaran masa depan kemudian diselesaikan dengan membayar broker sebagai
Rp 170.000.000 dalam rupiah sebagaimana yang tercantum dalam kontrak masa depan,
dan menerima 20.000.000 yen yang pada saat ini dinilai sebesar Rp 170.000.000 dan
menutup kontrak masa depan neto dengan perbedaan sebesar Rp2.000.000 tersebut.
Pendekatan neto diharuskan untuk pelaporan kontrak masa depan derivative dineraca.
Walaupun demikian, pencataan kedua sisi kontrak masa depan dalam akun yang terpisah
menjaga adanya pencatatan penuh tiap sisi transaksi.
Kasus 2: Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui: Lindung Nilai atas Nilai Wajar
Mata Uang Asing
PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak masa depan atas “lindung nilai
komitmen mata uang asing belum diakui” Perusahaan dapat memisa hkan komitmen menjadi aspek instrumen
keuangan (kewajiban untuk membayar yen) dan aset non keuangan (hak untuk menerima persediaan). Kontrak
pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai wajar dari komitme n untuk risiko
mata uang asing yang dilindungi nilainya. PSAK 55 menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk
dalam kategori akuntansi untuk lindung nilai atas nilai wajar, dan kontrak pertukaran akan dinilai pada nilai
wajarnya. Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan, tetapi lindung nilai atas transaksi
yan diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas, dengan bagian efektif dari perubahan nilai
wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Di lain pihak, komitmen adalah perjanjian dengan pihak yang
tidak memilik i hubungan istimewa, yang bersifat mengikat dan umumnya mempunyai kekuatan hukum.
Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang signifikan, seperti kuantitas, harga yang tetap dan waktu
terjadinya transaksi. Harga dapat didenominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata
uang asing.
2. Perjanjian harus berisi provisi penalti yang cukup besar hingga menyebabkan kemungkinan besar
terjadi pelaksanaan perjanjian
Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui
Untuk tujuan ilustrasi, transaksi impor antara PT Induk dan Tokyo Industries yang digunaka n dalam bab
ini akan ditambah dengan informasi berikut.
1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang
dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober
20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen, yang akan dibayar pada tanggal 1 April 20X2, yaitu 180 hari setelah
pengiriman barang.
2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitme n utang mata uang asing dengan
kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman ditambah 180 hari
periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp81 untuk 1 yen. Tujuan kontrak masa
depan 240 hari ini ada dua. Pertama, untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 20X1 sampai 1 Oktober 20X1, kontrak masa
depan adalah untuk lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi. Untuk periode 180 hari dari
tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban
neto yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah sebagai berikut.
1 Agustus 20X1
(14) Piutang Mata Uang Asing dari Broker 166.000
Utang Rupiah ke Broker 166.000
Menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2 000.000 yen dalam 240
hari. Rp166.000 = ¥2 000.000 x Rp83 kurs masa depan 240hari pada tanggal 1
Agustus 20X1
Pada tanggal 1 Oktober 20X4 kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkanb
PSAK45. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan.
(15) Piutang mata Uang Asing dari Broker 4.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000
Menyesuaikan kontrka masa depan ke nilai wajarnya, menggunakan kurs masa depan pada tanggal
tersebut, dan mengakui kentungan:
Rp170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180hari pada tanggal 1 Okt
-166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp83 kurs masa depan 240hari pada tanggal 1 Agt Rp 4.000.000 = ¥2.000.000
x (Rp85- Rp83)
Ingat bahwa keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp4.000.000 dihapus terhadap kerugian transaksi mata uang
asing sebesar Rp4.000.000 sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap laba.
Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha dalam yen.
nilainya dinilai kembali menggunakan nilai sekarang, dan keuntungan kontrak masa depan sebesar Rp4.000.000
menghapus kerugian komitmen utang dalam mata uang asing sebesar Rp4.000.000. Ayat jurnal (17) mencatat utang
usaha dalam yen menggunakan kurs tunai sekarang dan mencatat persediaan neto dari Rp4.000.000. Nilai ini
timbul dari pengakuan kerugian sebesar Rp4.000.0GO dari aspek instrumen keuangan komitmen di ayat jurnal
(16).
Kasus 3: Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan: Lindung Nilai Arus
Kas Mata Uang Asing
Contoh berikut disajikan berdasarkan data di Kasus 2, namun sekarang kita asumsikan bahwa pembelian persediaan diperkirakan, tetapi tidak terdapat
perjanjian yang mengikat untuk pembelian tersebut. PT Induk memasuki kontrak masa depan yang merupakan lindung nilai terhadap arus Kas masa
depan dari transaksi yang diperkirakan, termasuk utang usaha yang didenomina s i dalam mata uang asing yang timbul dari
pembelian. Figur 11-6 menyajikan ayat jurnal untuk kasus ini dengan memasukkan ayat jurnal ilustra s i Kasus 1 yang tidak berubah
dan mengindikasikan ayat jurnal yang akan berubah dengan huruf C di belakang nomor ayat jurnal. Ingat bahwa perbedaan utama
dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung nilai arus kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di Kasus 2 adalah:
(1) bagian efektif dari penilaian kembali kontrak masa depan dicatat dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya, (2) tidak ada akun
komitmen dalam transaksi yang diperkirakan, (3) tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang kontrak masa depan pada tanggal
1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai setara rupiah yang dihitung menggunakan kurs tunai, (4) terdapat penghapusan
terhadap Pendapatan Komprehensif Lainnya untuk menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing
yang diakui dari utang usaha dalam mata uang asing, dan (S) sisa saldo Pendapatan Komprehensif Lainnya sebesar Rp6.000.000
setelah utang usaha dibayar pada tanggal 1 April 20X2, pada akhirnya direklasifikasi ke harga pokok penjualan pada saat persediaan
dijual, yang merupakan akhir proses laba yang terkait dengan lindung nilai arus kas.
Kasus 4: Spekulasi di Pasar Mata Uang Asing
Sebuah entitas dapat memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat dilakukan pada
komoditas lain. Sebagai contoh, perusahaan Indonesia menduga bahwa rupiah akan menguat terhadap euro, yaitu kurs
langsung akan menurun. Dalam kasus ini, perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan
menjual euro untuk penyerahan di masa depan, dengan harapan dapat membeli euro dengan harga lebih rendah pada saat
penyerahan.
FIGUR 11-5
Ilustrasi Spekulasi dengan Kontrak Forward (Masa Depan)
Contoh berikut mengilustrasikan akuntansi untuk perusahaan Indonesia yang melakukan kontrak masa
depan spekulatif dalam euro (€), suatu mata uang di mana perusahaan tidak mempunyai piutang, utang
atau komitmen.
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk melakukan kontrak masa depan 180 hari untuk menyerahkan €4.000
pada kurs masa depan Rp14.740 = €1, saat kurs tunai adalah Rp14.730= €1. Oleh karenanya, kontrak masa
depan akan menyerahkan €4.000 dan menerima Rp58.960.000 (€4.000 x Rp14.740).
2. Pada tanggal 31 Desember 20XI-tanggal neraca-kurs masa depan untuk kontrak masa depan 90 hari adalah
Rp14.780 = €1, dan kurs tunai untuk franc adalah Rp14.750 = €l.
3. Pada tanggal 1 April 20X2, perusahaan membeli €4.000 di pasar dan menyerahka n francke broker, menerima
harga kontrak masa depan yang disetujui Rp58.960.000. Pada tanggal tersebut, kurs tunai Rp14.770 =€l.
FIGUR 11-6
Ayat Jurnal Untuk Lindung Nilai Arus Kas yang Ditetakan Ulang sebagai Lindung Nilai atas Nilai Wajar Ketika Transaksi yang Diperkirakan
Menjadi Sebuah Transaksi
Ikhtisar kurs langsung untuk ilustrasi ini adalah sebagai
berikut.
1 /8 /X 1 1 /1 0 /X 1 3 1 /1 2 /X 1
M e n a n d a ta n g a n i k o n tr a k T a n g ga l N e ra c a M e n y e r a h k a n f r a c s w is s
p e rtu ka ra n m a sa d e p a n d a n m e n e r im a d o l a r u n t u k
s p e k u l a ti f 2 4 0 h a r i M e n y e r a h k a n f r a c s w is s
m e n y e le s a i k a n k o n t r a k m a s a
depan
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut 1 Oktober 20X1
(18) Piutang rupiah broker (Rp) 58.960.000
Utang Mata Uang Asing ke Broker (€) 58.960.000
Melakukan kontrak pertukaran mata uang asing spekulasi : Rp58.960.000 =
€4.000 x (Rp14.780 – Rp14.740)
FIGUR 11-7
31Desember 20X1
(19) kerugian transaksi Mata Uang Asing 160.000
Utang Mata Uang Asing Ke Broker (€) 160.000
Mengakui kerugian spekulasi atas kontrak masa depan untuk perbedaan antara kurs masa depan 180hari
awal dan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak 90hari : Rp160.000 = €4.000 x (Rp14.780 –
Rp14.740)
1 April 20X2
Menilai kembali utang mata uang asing ke kurs tunai pada akhir jangka waktu kontrak: Rp40.000=
€4.000 x (Rp14.780 – Rp17.740)
(21) Unit mata uang asing (€) 59.080.000
Kas 59.080.000
Membeli unit mata uang asing (€) dari pasar pada saat kurs tunai adalah Rp14.770 = €1
Rp59.080.000 = €4.000 x Rp 14.770 kurs tunai
(22) Utang mata uang asing ke Broker (€) 59.080.000
Unit mata uang asing (€) 59.080.000
Menyerahkan unit mata uang asing ke broker dalam pelunasan kontrak masa
depan ; Rp59.080.000 = €4.000 x Rp14.770 kurs tunai.
Ayat jurnal 31 Desember menyesuaikan utang yang didenominasi dalam mata uang asing saldo yang
seharusnya pada tanggal neraca. Utang, Utang Mata Uang Asing ke Broker, disesuaika n untuk
mencerminkan peningkatan kurs masa depan dari tanggal 1 Oktober. Kerugian transaksi mata uang asing
dilaporkan dalam laporan laba rugi, umumnya dimasukkan dalam bagian “Pendapat Kerugian) Lain-lain.
Ayat jurnal (20), ayat jurnal pertama pada tanggal 1 April, menilai kembali utang mata
uang asing menjadi nilai setara rupiah menggunakan kurs tunai dan mengakui keuntungan
spekula si. Ayat jurnal (21) menunjukkan perolehan 4.000 euro dari pasar pada kurs tunai
Rp14.770=€1. Euro ini akan digunakan untuk menyelesaikan utang mata uang asing ke
broker. Dua ayat jurnal berikutnya pada tanggal tersebut, (22) dan (23), mengakui
penyelesaian kontrak masa depan dengan penyerahan 4.000 euro ke broker dan menerima
Rp58.960.000 yang sesuai dengan perjanjian pada saat kontrak ditandatangani pada
tanggal 1 Oktober 20X1. Keuntungan transaksi mata uang asing sebesara Rp40.000
adalah perbedaan antara nilai kontrak pertukaran mata uang asing pada tanggal 31
Desember menggunakan kurs masa depan dan nilai unit mata uang asing pada tanggal 1
April menggunakan kurs tunai.
Ingat bahwa perusahaan telah melakukan spekulasi dan mengalami kerugian karena rup iah melemah terhadap
euro. Kerugian neto dari kontrak masa depan spekulatif adalah Rp120.000, y merupakan perbedaan antara
kerugian sebesar Rp160.000 yang diakui di tahun 20X1 dan keuntung sebesar Rp40.000 yang diakui di tahun
20X2. Dalam kasus ini, ayat jurnal 1 Oktober menjadi sebagai berikut:
1 Oktober 20X1
(24) Piutang rupiah dari Broker (Rp) 58.960.000
Utang mata rupiah ke Broker (Rp) 58.960.000
Melakukan kontrak pertukaran mata uang asing spekulatif: Rp58.960.000 =
64.000 x Rp14.740
Hubungan antar perubahan dalam kurs dan keuntungan dan kerugian yang
Content Here timbul diikhtisarkan dalam tampil Figur 11-8. Sebagai contoh, jika
perusahaan mempunyai piutang usaha yang didominasi dalam mata
uang asing , maka posisi asset moneter neto mengakibatkan
pengak uan keuntungan jika kurs langsung meningkat, dan
pengakuan kerugian jika kurs langsung menurun. Jika
perusahaan menghapuskan asset yang didomonasi dalam
mata uang asing dengan kewajiban yang juga didominasi
dalam mata uang asing , maka perusahaan telah melindungi
Content Here dirinya dari setiap perubahan dalam kurs karena setiap
keuntungan dihapuskan dengan jumlah kerugian yang sama.
FIGUR 11-8
SOAL DAN PEMBAHASAN
11-6
11-7
SOAL 11-6
PT. Horas melakukan beberapa transaksi berikut:
Pada tanggal 01 Mei, PT.Horas membeli barang dari perusahaan jepang dengan nilai setara $ 8.400 yang
akan dibayar pada tanggal 20 juni. Kurs adalah sebagai berikut:
1. Pada tanggal 01 Juli, PT. Horas menjual produk ke pelanggan di Brazilian dengan nilai setara $ 10.000, akan
dilunasi pada tanggal 10 agustus. Unit mata uang lokal adalah real (BRL). Kurs adalah sebagai berikut:
01 Juli 1real = $ 0.20
10 Agustus 1real = $ 0.22
Diminta:
a. Asumsikan bahwa kedua transaksi tersebut didominasi dalam mata uang US.dollars. Buatlah ayat jurnal
yang diperlukan pada tanggal transaksi dan pelunasan dalama US. Dollars
b. Asumsikan bahwa kedua transaksi tersebut didominasi dalam unit mata uang lokal dari entitas asing.
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada tanggal transaksi dan pelunasan dalam unit mata uang lokal dari
perusahaan jepang (yen) dan pelanggan berazil (real).
PEMBAHASAN 11-6
Pada tanggal 1 Desember 20X1, PT Ronimportir, perusahaan Indonesia, membeli jam dari Selandia Baru
seharga 15.000 dolar New Zealand (NZ$), yang akan dibayar pada tanggal 15 Januari 20X2. Akhir tahun
fiskal PT Ronlmportir adalah 31 Desember, dan mata uang pelaporannya adalah rupiah. Kurs adalah
sebagai berikut.
• 1 Desemeber 20X1 1 dolar NZ= Rp 7.000
• 31 Desember 20X1 1 dolar NZ= Rp 6.600
• 15 Januari 20X2 1 dolar NZ =Rp 6.800
Diminta
a. Dalam mata uang apa transaksi tersebut didenominasi?
b. Buatlah ayat jurnal yang digunakan PT Ronlmportir untuk mencatat pembelian, penyesuaian pada
tanggal 31 Desember, dan penyelesaian!
PEMBAHASAN 11-7
B. *1 Des Persediaan 105.000.000
Utang Usaha (NZ$) 105.000.000
(15.000 NZ$ x Rp.7.000)
*31 Des Rugi Transaksi Mata Uang Asing 6.000.000
Utang Usaha 6.000.000