Anda di halaman 1dari 23

TOLERANSI

KH. ABDURRAHMAN WAHID


Kelompok 10 :
Dendi Hermawan 15330056
Syamsinar 15330058
Titania Agustin 15330059
Shelvia Indriani15330060
Nurul Fauziyah15330068
Santa Monika 15330069
Novi Octavia H15330073
Renita Noviani P 15330076
Adellena Nurmelani 15330078
APA ITU
TOLERANSI

Toleransi berasal dari bahasa


Latin yaitu  "tolerare" artinya
menahan diri, bersikap sabar,
membiarkan orang berpendapat
lain, dan berhati lapang terhadap
orang-orang yang memiliki
pendapat berbeda. Sikap toleran
tidak berarti membenarkan
pandangan yang dibiarkan itu,
tetapi mengakui kebebasan serta
hak-hak asasi para penganutnya.
Contohnya Toleransi beragama
Manfaat Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap yang mulia, dengan kita melakukan tolerasi
berarti kita sudah menghargai HAM sesorang. dan tentunya kita akan
mendapatkan manfaat positif dari sikap toleransi.

O Kedamaian, Tidak akan pernah ada konflik di dalam kehidupan


bermayarakat
O Keharmonisan dalam hubungan beragama, suku, budaya selalu terjaga
O Hidup bermasyarakat akan selalu tentram tanpa ada perasaan was-was.
Nama Lengkap: KH. Abdurrahman
Wahid (Gus Dur)
Lahir : Jombang, 7 September 1940
Wafat : Jakarta, 30 Desember 2009
Agama : Islam
Istri : Sinta Nuriyah
Anak : 4 orang putri
Partai Politik : Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB)
Karier :
 Ketua Umum PBNU (1984 – 1994)
 Anggota MPR dari Golkar (1987)
 Ketua Dewan Penasihat PKB (1998)
 Presiden Republik Indonesia (1999 –
2001)
Pendidikan Gus Dur
 SD KRIS pindah ke SD
Mataram Perwari
 SMP di Pondok Pesantren
Krapyak
 Pesantren Tegal Rejo
 Pesantren Tambak Beras
 Universitas Al - Azhar
Kairo, Mesir
 Universitas Baghdad, Irak
a n W a h id atau
ia i H a ji A b d urrahm b a ng,
Pre s id e n K ir d i Jo m
i G u s D ur lah
dikenal seb
a g a
e m b e r 1 9 4 0. Gus Berdasarka
u r, p a d a 7 Sept i e na m n silsilah k
Jawa T im a m a d a r eluarga, Gu
a la h p u t r a pert s angat
mengaku m
emiliki dara s Dur
Dur ad i keluarg a y a n g
h Tionghoa
a r a d a r li m Jawa dari ketur
bersaud k omunit a s M u s unan Tan yakni
t d a l a m h K.H.
terhorma r i ayahny a a d a la menikah d Kim Han
yang
a k e k d a l U la ma engan Tan
Timur. K , p e n diri Na h d l a t u
kandung R A Lok, sa
s y a r i u , K.H.
Hasyim A k a k ek dar i p ih a k i b aden Patah udara
, s e m e n t a ra p e s a n tren pendiri Kesu (Tan Eng
( N U ) h peng a ja r ltanan Dema Hwa),
n s u r i , a d a la p a da
B is r i S y a n k e la s Tan Eng Hw k. Tan A Lo
m e n g ajarka k dan
pertama y a n g
D u r, K . H . Wahid a merupaka
u a n . A y ah Gus a sionalis Campa, put n anak dar
perem p e r a k a n N eri Tiongko i Putri
, t e r lib a t dalam G u n 1949. selir Raden k yang me
Hasyim n t eri Ag a m a t a h
Brawijaya V rupakan
n j a d i M e a h putri
da n m e Sholeha h , a d a l
N y . H j. e n anyar
Ibunya, k Pesan t re n D
pendiri P o n d o
a d ik n y a G us Dur
S e la i n G u s D ur ,
Jombang .
t ok o h n a s io nal.
m e r u p a k a n sosok
juga
Gus Dur sempat kuliah di Universitas Al Azhar di Kairo-Mesir (tidak selesai)
selama 2 tahun dan melanjutkan studinya di Universitas Baghdad-Irak. Selesai
masa studinya, Gus Dur pun pulang ke Indonesia dan bergabung dengan
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES)
pada 1971. Gus Dur terjun dalam dunia jurnalistik sebagai kaum
‘cendekiawan’ muslim yang progresif yang berjiwa sosial demokrat. Pada masa
yang sama, Gus Dur terpanggil untuk berkeliling pesantren dan madrasah di
seluruh Jawa
Masa Pemerintahan Gus Dur
Masa pemerintahan K.H. Abdurrahman
Wahid – K.H. Abdurrahman
Pada Juni 1999, partai PKB ikut serta
dalam arena pemilu legislatif. PKB
memenangkan 12% suara dengan PDI-P
memenangkan 33% suara. Pada Juli,
Amien Rais membentuk Poros Tengah,
koalisi partai-partai Muslim. Poros Tengah
mulai menominasikan Gus Dur sebagai
kandidat ketiga pada pemilihan presiden.
Pada 19 Oktober 1999, MPR menolak
pidato pertanggungjawaban Habibie dan
ia mundur dari pemilihan presiden.
Pengabdian Sebagai Presiden RI ke-4
Pasca kejatuhan rezim Orde Baru
pada 1998, Indonesia mengalami
ancaman disintegrasi kedaulatan
negara.
Gus Dur melakukan pendekatan
yang lunak terhadap daerah-
daerah yang berkecamuk.
Terhadap Aceh, Gus Dur
memberikan opsi  referendum
otonomi dan bukan kemerdekaan
seperti referendum Timor Timur. 
Pendekatan yang lebih lembut
terhadap Aceh dilakukan Gus Dur
Selain usaha perdamaian dalam wadah NKRI, Gus Dur disebut sebagai
pionir dalam mereformasi militer agar keluar dari ruang politik. Dibidang
pluralisme, Gus Dur menjadi Bapak “Tionghoa” Indonesia.  Dialah tokoh
nasional yang berani membela orang Tionghoa untuk mendapat hak
yang sama sebagai warga negara.  Pada tanggal 10 Maret 2004,
beberapa tokoh Tionghoa Semarang memberikan penghargaan KH
Abdurrahman Wahid sebagai “Bapak Tionghoa”. Hal ini tidak lepas dari
jasa Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi
hari libur opsional yang kemudian diperjuangkan menjadi Hari Libur
Nasional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan
huruf Tionghoa. Dan atas jasa Gus Dur pula akhirnya pemerintah
mengesahkan Kongfucu sebagai agama resmi ke-6 di Indonesia.
Selain berani membela hak minoritas etnis Tionghoa, Gus Dur juga merupakan
pemimpin tertinggi Indonesia pertama yang menyatakan permintaan maaf
kepada para keluarga PKI yang mati dan disiksa (antara 500.000 hingga 800.000
jiwa) dalam gerakan pembersihan PKI oleh pemerintahan Orde Baru. Dalam hal
ini, Gus Dur memang seorang tokoh pahlawan anti diskriminasi. Dia menjadi
inspirator pemuka agama-agama untuk melihat kemajemukan suku, agama dan
ras di Indonesia sebagian bagian dari kekayaan bangsa yang harus dipelihara dan
disatukan sebagai kekuatan pembangunan bangsa yang besar.
Peristiwa skandal yang terjadi

Selama menjadi Presiden RI itu, Gus Dur mendapat kritik


karena seringnya melakukan kunjungan ke luar negeri
sehingga dijuliki “Presiden Prawisata“. Pada tahun 2000,
r
muncul dua skandal yang menimpa Presiden Gus Du
yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate. Pada bulan
Mei 2000, BULOG melaporkan bahwa $4 juta menghilang
r
dari persediaan kas Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Du
mengklaim bahwa ia dikirim oleh Gus Dur ke Bulog untuk
mengambil uang. Meskipun uang berhasil dikembalikan,
musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini.
Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan
uang $2 juta untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan
sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di Aceh.
Namun, Gus Dur gagal mempertanggungjawabkan dana
tersebut. Skandal ini disebut skandal Bruneigate.
Kebijakan – Kebijakan
Presiden Abdurrahman Wahid

 Mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua


 Menjadikan Tahun Baru Imlek menjadi
hari libur nasional
 Pencabutan Larangan penggunaan huruf
Tiong Hoa
 Meliburkan kegiatan sekolah selama
bulan Ramadhan
 Melakukan negoisasi dengan Gerakan
Aceh Merdeka (GAM)
 Melakukan beberapa kunjungan ke Luar
Negeri
 Membubarkan Kementerian yang terlibat
korupsi
 Memberikan Aceh referendum Otonomi
Kelebihan sistem Pemerintahan Abdurrahman Wahid
a)  Sukses melakukan kesepahaman dengan GAM.
Pada Maret 2000
b)  Sukses membawa Indonesia ke Forum Ekonomi
Dunia.
c) Sukses melaksanakan persamaan hak
menyatakan pendapat di
muka umum.
d)  Jadwal ketat kunjungan ke luar negeri
menghasilkan banyak mitra
luar negeri.
e)  Sukses menggulingkan unsur-unsur yang
represif (menindas)
semasa pemerintahan Soeharto.
Kekurangan Sistem
PemerintahanAbdurrahman Wahid
a)  Semakin maraknya korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
b)  Kesulitan ekonomi semakin meluas.
d)  Muncul dua skandal pada tahun 2000, yaitu
skandal Buloggate
dan Bruneigate
e) Presiden Abdurrahman Wahid memerintah
seenaknya sendiri, jika
ada yang tidak sejalan dengannya maka akan
langsung di
copot jabatannya “gitu aja kok repot” Banyak
kebijakannya
yang menimbulkan kritik
f) Memberikan peluang kepada separatis
g) Tak punya basis politik yang kuat di Parlemen
Kebijakan – Kebijakan Presiden
Abdurrahman Wahid yang Kontroversial
 Pencopotan beberapa menteri yang tidak
menurutinya dan tidak sejalan dengannya
seperti : Jusuf Kalla (Menag Perindustrian dan
Perdagangan) ; Laksamana Sukardi (Menteri
BUMN) ; Wiranto (Menkopolkam) ; Yusril Ihza
Mahendra (Menkum HAM) ; Susilo Bambang
Yudhoyono (Menkopolsoskam) dan lain – lain,
 sehingga merenggangkan hubungan dengan
Golkar dan PPP.
 Berusaha membuka hubungan dengan Israel.
 Menghapus TAP MPRS yang melarang Marxisme-
Leninisme
 Mengizinkan bendera bintang kejora berkibar di
Papua Barat asalkan berada di bawah bendera
Indonesia
hid
Berakhirnya Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wa

Pada akhir tahun 2000, terdapat


banyak elit politik yang kecewa
dengan Abdurrahman Wahid. Orang
yang paling menunjukkan
kekecewaannya adalah Amien. Dua
skandal “Buloggate” dan
“Brunaigate” menjadi senjata bagi
para musuh politik Gus Dur untuk
menjatuhkan jabatan
kepresidenannya. Pada 20 Juli,
Amien Rais menyatakan bahwa
1) pembubaran MPR/DPR,
2) mengembalikan kedaulatan ke
tangan rakyat dengan
mempercepat pemilu dalam waktu
satu tahun, dan
3) membekukan Partai Golkar sebagai
bentuk perlawanan
terhadap Sidang Istimewa MPR.
Namun dekrit tersebut tidak
memperoleh dukungan dan pada 23
Juli, MPR secara resmi
memberhentikan Gus Dur.
Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa ia
adalah presiden dan tetap tinggal di Istana
Negara selama beberapa hari, namun akhirnya
pada tanggal 25 Juli ia pergi ke Amerika Serikat
karena masalah kesehatan.
Dalam Sidang Istimewa MPR tanggal 23 Juli
2001, MPR memilih Megawati Soekarno Putri
sebagai Presiden RI menggantikan Presiden K.H
Abdurrahman Wahid dan Hamzah Haz sebagai
Wapres RI, maka berakhirlah kekuasaan Presiden
K.H Abdurrahman Wahid.
Itulah akhir perjalanan Gus Dur menjadi Presiden
selama 20 bulan. Selama 20 bulan memimpin,
setidaknya Gus Dur telah membantu memimpin
bangsa untuk berjalan menuju proses reformasi
Tiga prinsip dalam hidup Gus Dur
yang selalu ia sampaikan kepada
orang-orang terdekatnya.
Pertama :  Akan selalu berpihak pada
yang lemah.
Kedua : Anti-diskriminasi dalam
bentuk apa pun.
Ketiga : Tidak pernah membenci
orang, sekalipun disakiti.
Gus Dur merupakan salah tokoh
bangsa yang berjuang paling depan
melawan radikalisme agama. Ketika
radikalisme agama sedang kencang-
kencangnya bertiup, Gus Dur
 
Doktor kehormatan dan Penghargaan Lain
tan (Doktor
Gus Dur banyak memperoleh gelar Doktor Kehorma
damaian dan
Honoris Causa) dibidang humanitarian, pluralisme, per
:
demokrasi  dari berbagai lembaga pendidikan diantaranya
(2000)
Doktor Kehormatan dari Jawaharlal Nehru University, India
Doktor Kehormatan dari Twente University, Belanda (2000)
Ekonomi dan
Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu
University,
Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Sorborne
Paris, Perancis (2000)
University,
Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Thammasat
Bangkok, Thailand (2000)
gkok, Thailand
Doktor Kehormatan dari Chulalongkorn University, Ban
(2000)
gy, Bangkok,
Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technolo
Thailand (2000)
ng (2002)
Doktor Kehormatan dari Soka Gakkai University, Tokyo, Jepa
ersity, Israel
Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Netanya Univ
(2003)
Seoul, Korea
Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Konkuk University,
Selatan (2003)
Seoul, Korea Selatan
Selamat Jalan Gus Dur
Gus Dur wafat pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai
komplikasi penyakit, terutama gangguan ginjal, yang dideritanya
sejak lama. Sebelum wafat ia harus menjalani hemodialisis (cuci
darah) rutin. Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat
dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.
Gus Dur di makamkan di Jombang Jawa Timur
Selamat jalan Gus Dur. Terima kasih atas pengabdian dan
sumbangsihnya bagi rakyat dan bangsa ini. Jasa-jasamu dalam
perjuangan Demokrasi dan Solidaritas antar umat beragama di
SELESAI
h a t a s
a K a si
Te rim M o h o n
n n y a ,
rh a t ia a d a
Pe p a b i la
a f a
ma a n k a t a
la h
kesa u c a p a n
a u p u n
m k a m i
m a
sela ta s i.
sen

Anda mungkin juga menyukai