Faktor risiko:
Infeksi/febris pd ibu
Air ketuban bau, warna hijau
KPD, lebih dr 24 jam
Prematuritas & BBLR
Partus lama
Gawat janin atau depresi neonatus
Tanda & gejala :
Gejala :
Bayi tdk dpt menetek karena kejang otot rahang dan
faring, kejang2 apabila terkena rangsang cahaya, suara
dan sentuhan, mulut bayi mencucu seperti mulut ikan
dan sulit menelan.
Tindakan :
Berikan obat penenang IM diazepam/luminal tiap 4
jam
Usahakan jln napas terbuka, hindarkan dr cahaya
sentuhan atau pemindahan
Penuhi kebutuhan nutrisi& eliminasi sesuai kondisi
pasien.
Gejala :
Tdpt radang & mengeluarkan nanah, merah & ada edema
Pd keadaan berat dpt menjalar ke hepar
keadaan kronik terjadi granuoloma (sebuah kondisi kulit kronis yang
ditandai dengan benjolan kecil terangkat yang membentuk cincin dengan
pusat normal atau cekung)
Pengobatan :
Berikan salep yg mengandung neomisin & basitrasin, serta salep
gentamisin serta salep gentamisin
Bila tdpt granuloma diberi Argentinitras 3%
Pencegahan :
Perawatan tali pusat yg baik
Tali pusat ditutup dgn kasa steril & diganti setiap hri
Pencegahan Infeksi pd Neonatus
Cara pencegahan infeksi :
Sblm konsepsi tjd : imunisasi Rubela
&Tetanusi
Beri pengobatan adekuat pd ibu yg
terinfeksi selama hamil
Pada persalinan intervensi dibatasi
Stlh lahir: lindungi & perkuat kemampuan
pertahanan
atasi infeksi yg akan mengenai bayi
Yg hrs dilakukan dlm pencegahan ini :
Berikan ASI
Hindari perlukaan kulit & selaput lendir
Berikan kekebalan/imunisasi
Jaga & pertahankan lingk atau peralatan
Cuci tangan
Peralatan satu utk tiap bayi
Orang yg terinfeksi jauhkan dr bayi
Bayi yg terinfeksi hrs diisolasi
Hindari pemberian antibiotika yg berlebihan
PERDARAHAN PADA
NEONATUS
Dalam berbagai penelitian dilaporkan bahwa 5-10%
penyebab anemia berat pada neonatus adalah
perdarahan.
DEFINISI
Perdarahan ialah keluarnya darah dari salurannya yang
normal (arteri, vena atau kapiler) ke dalam ruangan
ekstravaskulus oleh karena hilangnya kontinuitas
pembuluh darah. Sedangkan perdarahan dapat berhenti
melalui 3 mekanisme, yaitu :
1. Kontraksi pembuluh darah
2. Pembentukan gumpalan trombosit (platelet plug)
3. Pembentukan trombin dan fibrin yang memperkuat
gumpalan trombosit tersebut.
Umumnya peranan ketiga mekanisme tersebut
bergantung kepada besarnya kerusakan pembuluh darah
yang terkena. Perdarahan akibat luka kecil pada pembuluh
darah yang kecil dapat diatasi oleh kontraksi arteriola atau
venula dan pembentukan gumpalan trombosit, tetapi
perdarahan yang diakibatkan oleh luka yang mengenai
pembuluh darah besar tidak cukup diatasi oleh kontraksi
pembuluh darah dan gumpalan trombosit. Dalam hal ini
pembentukan trombin dan akhirnya fibrin penting untuk
memperkuat gumpalan trombosit tadi. Disamping untuk
menjaga agar darah tetap didalam salurannya diperlukan
pembuluh darah yang berkualitas baik. Bila terdapat
gangguan atau kelainan pada salah satu atau lebih dari
ketiga mekanisme tersebut, terjadilah perdarahan yang
abnormal yang sering kali tidak dapat berhenti sendiri.
ETIOLOGI
Berdasarkan etiologi dan waktu kejadiannya,
perdarahan pada neonatus dapat diklasifikasikan
dalam 4 kategori utama yaitu :
1. Perdarahan in utero
2. Perdarahan obstetrik
3. Perdarahan post natal
4. Perdarahan iatrogenik
PERDARAHAN IN UTERO
A. Perdarahan Feto-plasenta
Pada jenis perdarahan ini darah janin tercurah ke dalam
jaringan plasenta atau terkumpul menjadi hematoma
retroplasental. Sebagai akibat perdarahan ini akan lahir
bayi dengan anemia.
Etiologi
Penyebab tersering adalah umbilikus yang kaku dan
tindakan selama seksio sesarea. Dalam keadaan ini aliran
darah ke janin melalui vena akan berkurang, sedangkan
aliran darah yang keluar dari janin ke plasenta melalui
arteri berlangsung terus, sehingga volume darah janin
akan berkurang. Kekurangan tersebut dapat mencapai
jumlah 20% dari volume darah janin.
B. Perdarahan Feto-maternal
Dalam kepustakaan dilaporkan bahwa jenis perdarahan ini
terjadi pada 50% kehamilan biasa, mulai dari derajat ringan
sampai derajat yang berat. Walaupun pada sebagian besar
kasus perdarahan yang terjadi umumnya ringan, namun
perdarahan feto-maternal dapat mengakibatkan gawat janin
atau kejadian lahir mati, serta merupakan salah satu
penyebab tersering terjadinya anemia pada bayi baru lahir.
Etiologi
Penyebab yang sering dikemukakan adalah tindakan
amniosentesis, tindakan pertolongan persalinan (seperti
tekanan pada fundus, versi kepala, pengeluaran plasenta
secara manual, pemakaian oksitosin), toksemia gravidarum,
eritroblastosis fetalis, dan tumor plasenta (korioangioma
dan koriokarsinoma
C. Perdarahan Feto-fetal
Terdapat 2 faktor yang berperan pada perdarahan feto-fetal :
(1) jenis plasenta, dan (2) jenis anastomosis.
Gejala :
Perdarahan yang timbul dapat bervariasi dari yang ringan sampai
yang bersifat fatal berupa perdarahan intrakranial atau perdarahan
internal.
Gejala tersebut akan bermanifestasi dalam bentuk perdarahan
umbilikus, epistaksis, perdarahan gastrointestinal, adrenal, dan
intrakranial dengan berbagai akibatnya. Tidak jarang gejala yang
tampak berupa perdarahan yang timbul setelah 4 minggu,
biasanya terdapat pada bayi yang mendapat ASI tanpa pemberian
vitamin K, bayi dengan diare berulang, hepatitis, atau atresia
biliaris
TERIMA KASIH