Anda di halaman 1dari 42

PREEKLAMPSIA BERAT

OLEH : DR. ZATUL FINA

PEMBIMBING:
DR. HENDRA HARTONO
PENDAHULUAN
Tiga penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan (30%),
hipertensi dalam kehamilan (25%), dan infeksi (12%)

Preeklampsia adalah hipertensi spesifik yang disebabkan


kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada
usia kehamilan diatas 20 minggu

Prevalensi preeklampsia di Negara maju adalah 1,3% - 6%,


sedangkan di Negara berkembang adalah 1,8% - 18%. Insiden
preeklampsia di Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau
sekitar 5,3%.

Risiko mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal menigkat


seiring dengan meningkatnya yang terdiagnosis preeclampsia
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. Y
 Umur : 42 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 No. RM : 7548
 Tanggal Masuk : 24 April 2019
 Tanggal Pemeriksaan : 25 April 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama

Nyeri Kepala

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien rujukan dokter Sp. OG datang ke IGD RS Bhayangkara dengan keluhan


nyeri kepala yang dirasakan tiba-tiba sejak ±6 jam SMRS. Keluhan tersebut tidak
pernah dirasakan sebelumnya. Pasien mengaku hamil 9 bulan dengan HPHT 08
Agustus 2018, TTP 15 Mei 2019, sesuai dengan usia kehamilan 37-38 minggu.
Selama ini pasien mempunyai riwayat ANC sebanyak 2x di SpOG. Dari hasil USG
terakhir bulan Februari 2018 (hamil 7 bulan) dikatakan janin dalam keadaan baik.
Keluhan lain berupa kaki bengkak dalam seminggu terakhir. Keluhan nyeri kepala,
mata kabur, nyeri ulu hati, dan mual muntah disangkal. Selain itu keluhan mules-
mules, keluar lendir darah, dan keluar air-air disangkal oleh pasien. Pasien juga
mengeluhkan keputihan namun tidak berbau dan tidak gatal. BAB dan BAK dalam
batas normal.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), asma (-), alergi (-).

Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat keluhan yang sama
seperti pasien.

Riwayat Pemakaian
Obat
Tidak ada
Riwayat
menarche
Usia 14 tahun, teratur lamanya 6-7 hari, ganti pembalut sebanyak
3-4 kali/hari, dismenore (-)

Riwayat menikah
1x, usia 25 tahun
Riwayat Kehamilan dan
Persalinan
1. Laki-laki, BB 3800 gr, PV di bidan
2. Laki-laki, BB 3300 gr, PV di bidan
3. Hamil saat ini

Riwayat Kontrasepsi

Pil dan suntik 3 bulan


PEMERIKSAAN VITAL SIGN

Kesadaran Nadi :
: Tekanan Respirato Suhu :
Darah : ry Rate :
170/100
Compos 82
mmHg 20 x/menit 36,3 ºC
Mentis x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Normosefali,
rambut hitam
Konj. Palpebra Inferior
anemis (-/-) ,
sklera ikterik (-/-)
Serumen (-/-)
Sekret (-/-) NCH (-)

Mukosa bibir kering(-) Simetris, SF kanan = SF


kiri, ves (+/+), ronkhi
(-/-), wh (-/-), retraksi (-)
Edema(-), pucat (-),
sianosis (-), akral
Hangat BJ I > BJ II,
Reguler, Bising (-)

Edema (+/+),
sianosis (-/-) soepel (+), TFU 30 cm,
akral hangat. sesuai usia kehamilan
PEMERIKSAAN FISIK

Status Obstetri
Leopold I : TFU 30 cm, teraba bagian lunak dan besar
Leopold II : teraba bagian keras dan besar disebelah kanan,
DJJ 135x/i
Leopold III : teraba bagian bulat dan keras
Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP (kepala
5/5)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal
Laboratorium
Darah Rutin
Hemoglobin 12,4 gr/dl 12-15 gr/dl
Hematokrit 35 % 37-47 %
Leukosit 8.000 /mm3 4.500-10.500/mm3
Eritrosit 4,21 x 106/mm3 4,2-5,4 x 106/mm3
Trombosit 150.000-
195.000 / mm3
450.000/mm3
MCV 83 fL 80-100 fL
MCH 29 pg 27-31 pg
MCHC 35 % 32-36 %
RDW 13,9% 11,5-14,5 %
MPV 10,3 fL 7,2-11,1 fL
Imunoserologi
HBsAg Negatif Negatif
Kimia Klinik Gula
GDS 94 <200 mg/dL
Kimia Klinik Faal Ginjal
BUN 11 5-23 mg/dL
Kreatinin 0,51-0,95
0,4
mg/dL
Uric acid 3,7 <5,0-6,0 mg/dL
Urinalisis
Diagnosa Kerja

G3P2A0 hamil 37-38 minggu, Janin Presentasi


Kepala Tunggal Hidup, Preeklamsia Berat, belum
inpartu
Tatalaksana
Medikamentosa
 Nifedipin 10 mg setiap 30 menit sampai Tekanan darah kurang
20% dari MAP
 MgSO4 40% 4 gr bolus 10-15 menit

Tindakan

Sectio caesarea

Terapi Pasca Pembedahan

 MgSO4 40% 1 gr/jam selama 24 jam


 Adalat oros 1x30 mg
 Inj. Ceftriaxone 2 mg/24 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg/8jam
 Kaltrofen supp3x1
 Metronidazole 3x500 mg
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Preeklampsia adalah suatu sindroma spesifik pada
kehamilan berupa berkurangnya perfusi plasenta akibat
vasospasme dan aktivasi endotel yang akhirnya dapat
mempengaruhi seluruh sistem organ, ditandai dengan
hipertensi, proteinuria dan juga berbagai sign dan
symptoms lainya seperti gangguan penglihatan, sakit
kepala, nyeri epigastrium, dan edema pada pertengahan
akhir kehamilan atau di atas 20 minggu kehamilan.
Klasifikasi Klinis
 Preeklampsia  Hipertensi ≥140/90 mmHg
+ Proteinuria > 300mg/24 jam atau +1
(dipstik)
 Preeklampsia dengan Pemberat
 Eklampsia  Kejang, Penurunan Kesadaran
 HELLP SYNDROME  PE/E disertai kelainan
lab
- Hemolisis  LDH >600 mg/dl
- Elevated liver enzyme  SGOT/SGPT > 70
U/L
- Low platelet count  trombosit <100.000
 Bila tidak dijumpai adanya proteinuria,
SALAH SATU gejala yang dapat digunakan
untuk penegakan diagnosis preeklampsia:
 Trombositopenia (<100.000/mm3)
 Gangguan Fungsi Ginjal (Cr serum >1,1 mg/dl)
 Gangguan Fungsi Hati (SGOT/SGPT ↑ 2x normal/ nyeri
epigastrik)
 Edema paru
 Gangguan neurologis (nyeri kepala, gangguan visus, stroke)
 Gangguan Pertumbuhan Janin (IUGR,ARDV)
 Penegakan Preeklampsia berat bila
dijumpai tanda2 preeklampsia + SALAH
SATU dari kriteria gejala dan kondisi
 TD ≥ 160/110 mmHg
pemberat
 Trombositopenia (<100.000/mm3)
 Gangguan Fungsi Ginjal (Cr serum >1,1 mg/dl)
 Gangguan Fungsi Hati (SGOT/SGPT ↑ 2x normal/ nyeri
epigastrik)
 Edema paru
 Gangguan neurologis (nyeri kepala, gangguan visus, stroke)
 Gangguan Pertumbuhan Janin (IUGR,ARDV)
Faktor Risiko
Patofisiologi
Beberapa Teori Patogenesis PE

• Kelainan Vaskularisasi Plasenta


• Hipoksia plasenta
• Disfungsi Endotel
• Intoleransi Imunologi pada Ibu dan
Janin
• Faktor genetik
Kelainan Vaskularisasi Plasenta
Normal Trophoblastic Invasion
Abnormal Trophoblastic Invasion in
PE
Hipoksia Plasenta
Kegagalan Remodeling

Hipoksia/iskemik plasenta

Pembentukan radikal bebas


Hidroksil (OH-)

Efek Toksin

Merusak membran sel endotel

Disfungsi Endotel
DISFUNGSI ENDOTEL
Fungsi endotel: - mengatur tonus vaskuler, mencegah
trombolisis, mengatur hemostasis dengan mempertahankan
permukaan antitrombotik, menghasilkan zat2 vasoaktif dan
vasokontriktor.
Disfungsi endotel

Ketidakseimbangan Permeabilitas Aktivasi koagulasi


Vasoaktif dan Vaskuler ↑
Vasokontriktor

Resistensi ↑  perfusi ↓ Edema, DIC,


Proteinuria, Trombositopenia
Tekanan Darah ↑ edema pulmonal
Intoleransi Imunologi pada Ibu dan Janin

HLA-G (Human Leucocyte Antigen Protein G)

Genetik

Ibu PE 26% anak PE


Tatalaksana
Pengelolaan Umum
 Berikan antikonvulsan
 Antihipertensi
 Jaga keseimbangan Cairan
 Hindarkan depresi nafas dan edema
paru
 Observasi ttv, djj tiap jam
 Lakukan pemeriksaan darah  HELLP
Syndrome
Tatalaksana
Pemberian MgSO4
 Dosis loading magnesium sulfat 4 g selama 5 – 10 menit,

dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 1-2 g/jam selama 24


jam post partum atau setelah kejang terakhir, kecuali
terdapat alasan tertentu untuk melanjutkan pemberian
magnesium sulfat.
Tatalaksana Hipertensi
Tatalaksana
preeklamsi
tanpa gejala
berat
Tatalaksana
Preeklamsia
dengan gejala
berat
Tatalaksana
Pemberian kortikosteroid

 Kortikosteroid diberikan pada usia kehamilan ≤ 34

minggu untuk pematangan paru


Tatalaksana
• Terminasi kehamilan

Terminasi kehamilan pada preeclampsia berat


dilakukan pada usia kehamilan > 34 minggu
dengan mempertimbangkan kondisi ibu dan janin.
Tatalaksana
Prognosis
Wanita dengan riwayat preeklampsia memiliki
risiko penyakit kardiovaskular, 4x peningkatan
risiko hipertensi dan 2x risiko penyakit jantung
iskemik, stroke dan DVT di masa yang akan
datang. Risiko kematian pada wanita dengan
riwayat preeklampsia lebih tinggi, termasuk
yang disebabkan oleh penyakit serebrovaskular.
KESIMPULAN
Kesimpulan
 Preeklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal
terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan
koagulasi.
 Diagnosis preeklamsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi
spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem
organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20 minggu.
 Preeklampsia adalah penyakit multisystem dan pertimbangannya
tidak hanya semata-mata dengan tingkat hipertensinya. Pengukuran
biokiamia dan hematologi sangat berguna dalam penentuan risiko
komplikasi serius terhadap ibu dan janin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai