Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI ASSET TETAP

DEFINISI ASET TETAP


Menurut SAK
 Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam

bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang


dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang dan jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain atau
untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode .
Menurut peraturan pajak
 Aset tetap adalah aset berwujud yang terletak atau

berada di Indonesia, yang dimiliki dan dipergunakan


untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang merupakan Objek Pajak (KMK-
486/KMK.03/2002)
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
- PASAL 11 , 11A UU PPh -

Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih,


dan memelihara penghasilan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun tidak boleh dibebankan sekaligus,
melainkan melalui penyusutan atau
amortisasi .

04/22/2020 3
Metode dan Tarif Penyusutan
(AktivaTetap Berwujud)
Pasal 11 (6) UU no. 36 tahun 2008

Tarif Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok Harta Masa Manfaat

Bukan Bagunan :
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
Bangunan :
Permanen
Tidak Permanen 20 tahun 5% -
10 tahun 10% -
04/22/2020 4
Cara Menghitung Penyusutan fiskal –
(menurut peraturan pajak)
1. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya
pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam
proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan
selesainya pengerjaan harta tersebut.
2. Dengan persetujuan Direktur Jendral Pajak (KPP), WP
dapat memulai penyusutan sejak harta tersebut
digunakan atau menghasilkan (bulan produksi komersial)
3. Dasar penyusutan fiskal adalah harga perolehan tanpa
dikurangi taksiran nilai residu
4. Penyusutan fiskal dilakukan perjenis aktiva tetap

04/22/2020 5
PENYUSUTAN SEDAN DAN TELEPON SELULER
KEP-220/PJ/2002
 1. Biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yg dimiliki
dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena
jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya
perusahaan sebesar 50% dari jml biaya perolehan atau
pembelian melalui penyusutan aset tetap Kelompok 1 dan atas
biaya berlangganan atau pengisisan ulang pulsa dan perbaikan
telepon seluler tersebut dapat dibebankan sebagai biaya rutin
perusahaan sebesar 50%
 2. Biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar
kendaraan sedan/atau yg sejenis yg dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% dari jml biaya perolehan atau pembelian atau
perbaikan besar melalui penyusutan aset tetap Kelompok 2 dan
atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan tsb
dapat dibebankan sebagai biaya rutin perusahaan sebesar 50%
 2. Biaya perolehan atau pembelian atau
perbaikan besar kendaraan bus, minibus,
atau yang sejenis yang dimiliki dan
dipergunakan perusahaan untuk antar jemput
para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya
sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan
aset tetap kelompok 2, dan atas biaya
pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan
tersebut dapat dibebankan seluruhnya
sebagai biaya rutin perusahaan.
CONTOH 1:
diketahui aset tetap PT X dibeli tgl 02-01-2010
dengan harga perolehan Rp.10.000.000,-
PT X menetapkan aset tetap disusutkan dengan metode saldo menurun masa manfaat 4 thn tanpa
nilai residu.
Perhitungan penyusutan per tahun disusun pada tabel berikut :

Akumulasi Nilai Buku


Harga Penyusutan Nilai Buku Tarif Penyusutan pada Akhir
Th Perolehan pada Awal Awal Tahun penyusutan (5) = Tahun
(1) Tahun (3) (4) (3) x (4) (6) =
(2) (1) – (5)

1 10.000.000 0 10.000.000 50% 5.000.000 5.000.000

2 10.000.000 5.000.000 5.000.000 50% 2.500.000 2.500.000

3 10.000.000 7.500.000 2.500.000 50% 1.250.000 1.250.000

4 10.000.000 8.750.000 1.250.000 - 1.250.000 0-


penjelasan
Aset tetap PT X disusutkan dengan metode
saldo menurun selama 4 tahun tanpa nilai
residu.
Perhitungan tarif penyusutan saldo menurun =
2 x tarif penyusutan garis lurus.
Perhitungan tarif penyusutan garis lurus =
100% / umur ekonomis aset tetap =
100% / 4 thn = 25%
Jadi tarif penyusutan PT X = 2 x 25% = 50%
Contoh 2.
Jika aset tetap pada contoh kasus 1-PT X diperoleh 1 April maka tabel perhitungan penyusutan
adalah sbb:

Nilai
Nilai
Akumulasi Buku
Biaya Buku Tarif
Penyusutan Penyusutan pada
Th Perolehan Awal penyusutan
Awal Tahun (5) = (3)x(4) Akhir
(1) Tahun (4)
(2) Tahun
(3)=(6)
(6)

1 (9/12) 10.000.000 0 10.000.000 50% 3.750.000 6.250.000

2 10.000.000 3.750.000 6.250.000 50% 3.125.000 3.125.000

3 10.000.000 6.875.000 3.125.000 50% 1.562.500 1.562.500

4 10.000.000 8.437.500 1.562.500 50% 781.250 781.250

5 (3/12) 10.000.000 9.218.750 781.250 - 781.250 0


penjelasan :
Aset tetap dibeli tgl 1 April 2010. maka tahun 2010 (=tahun
1) penyusutan dihitung selama 9 bulan
Perhitungan Penyusutan th 1 =
9/12 bulan x 50% x 10.000.000 = 3.750.000.

Tahun 2-4 penyusutan selama 12 bulan


Tahun 5 penyusutan selama 3 bulan
Perhitungan penyusutan tahun 5 =
3/12 x 50% x
Latihan soal
 Buatlah tabel penyusutan seperti kasus PT x
pada contoh 1 dan 2 tersebut dengan metode
penyusutan garis lurus
Perbedaan Mendasar antara perlakuan menurut Akuntansi Komersial
dengan Perpajakan yang berkaitan dengan Aset tetap.

NO URAIAN AKUNTANSI PERPAJAKAN

1 Harga Perolehan a)      Untuk pembelian a)      Untuk


menggunakan nilai tunai saat transaksi yang
terjadinya jika tidak dapat diukur mempunyai
dengan nilai wajar, maka biaya hubungan
perolehannya diukur dengan istimewa dihitung
jumlah tercatat dari aset yang berdasarkan harga
diserahkan (P.23 &P.24) pasar
b)      Aset Tetap (tanah) yang b)      Untuk
diperoleh dari sumbangan dicatat transaksi tukar
berdasarkan harga wajar (PSAK 47 menukar adalah
P. 13) berdasarkan harga
pasar.
2 Pennetuan Masa Tergantung pada Sudah diatur oleh KMK
manfaat justifikasi manajemen
dan dtelaah ulang
secara periodik (P. 6 &
60)
3 Saat dimulainya Penyusutan dimulai a)      Penyusutan dimulai
penyusutan saat aset tetap siap sejak pengeluaran atas
untuk  digunakan (P. perolehan harta.
58) b)      Sejak bulan selesainya
pengerjaan harta.
c)      Dengan persetujuan
Dirjen Pajak, WP dapat
melakukan Penyusutan
mulai pada bulan harta
tersebut digunakan.
4 Penghitungan jumlah Jumlah bulan dapat Jumlah bulan selalu
bulan sejak dimulainya dibulatkan ke atas atau dibulatkan ke atas,
penyusutan ke bawah. walaupun dibeli di
atas tanggal 15 setiap
bulannya.

5 Metode Penyusutan a)      Metode garis a)      Kelompok


lurus bangunan harus
b)      Metode saldo menggunakan metode
menurun garis lurus
c)      Metode jumlah b)      Selain
unit (P. 65) Bangunan bisa
menggunakan metode
garis lurus atau saldo
menurun asalkan
diterapkan secara taat
asas.
6 Nilai Residu Nilai residu harus di-review Tidak mengakui
minimum setiap akhir tahun adanya nilai residu
buku (P. 54)
7 Aset yang boleh Semua aset tetap yang dimiliki Hanya harta yang
disusutkan badan usaha kecuali tanah. dimiliki dan
digunakan untuk
mendapatkan,
menagih,dan
memelihara
penghasilan yang
merupakan Objek
Pajak tidak final.

Anda mungkin juga menyukai