LANSIA
KELOMPOK 8
Definisi Lansia
7. Demensia
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kunjungan klien memiliki pola tiduryang
teratur. Kriteria hasil:
• Klien mampu memahami factor penyebab gangguan pola tidur.
• Klien mampu menentukan penyebab tidur inadekuat.
• Klien mampu memahami rencana khusus untuk menangani atau
mengoreksi penyebab tidur tidak adekuat.
• Klien mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan penurunan
terhadap pikiran yang melamun
• Klien tampak atau melaporkan dapat beristirahat yang cukup.
Intervensi:
• Jangan menganjurkan klien untuk tidur siang apabila berakibat efek negatif terhadap tidur pada
malam hari. Rasional: irama sikardian yang tersinkronisasidisebabkan oleh tidur siang yang singkat.
• Evaluasi efek obat klien yang mengganggu tidur. Rasional: derangement psikis terjadi bila terdapat
penggunaankortikosteroid termasuik perubahan mood, insomnia.
• Tentukan kebiasaan dan rutinitas waktu tidur malam dengan kebiasaan klien Rasional: mengubah
pola yang sudah terbiasa dari asupan makan klien pada malam hari terbukti mengganggu tidur.
• Berikan lingkungan yang nyaman untuk meningkatkan tidur. Rasional: hambatan kortikal pada
formasi retikuler akan berkurang selamatidur, meningkatkan respon otomatik, karenanya respon
kardiovaskuler terhadap suara meningkat selama tidur.
Gangguan proses pikir berhubungan dengan kehilangan memori, degenerasi neuron irreversible.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kunjungan klien tidak mengalami cedera.
Kriteria hasil :
• Klien mampu meningkatkan tingkat aktivitas.
• Klien dapat beradaptasi dengan lingkungan untuk mengurangi risikotrauma atau cedera
• Klien tidak mengalami trauma atau cedera
• Keluarga mampu mengenali potensial di lingkungan dan mengidentifikasitahap-tahap untuk
memperbaikinya.
Intervensi:
• Kaji derajat gangguan kemampuan, tingkah laku impulsive dan penurunan persepsi visual. Bantu keluarga
mengidentifkasi risiko terjadinya bahayayang mungkin timbul. Rasional: mengidentifikasi risiko di
lingkungan dan mempertinggikesadaran perawat akan bahaya. Klien dengan tingkah laku impulsive berisiko
trauma karena kurang mampu mengendalikan perilaku. Penurunan persepsi visual berisiko terjatuh
• Hilangkan sumber bahaya lingkungan. Rasional: klien dengan gangguan kognitif, gangguan persepsi adalah
awalterjadi trauma akibat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhankeamanan dasar.
• Alihkan perhatian saat perilaku teragitasi atau berbahaya, seperti memanjat pagar tempat tidur. Rasional:
mempertahankan keamanan dengan menghindari konfrontasiyang meningkatkan risiko terjadinya trauma.
• Gunakan pakaian sesuai dengan lingkungan fisik atau kebutuhan klien. Rasional: perlambatan proses
metabolism mengakibatkan hipotermia. hipotalamus dipengaruhi proses penyakit yang menyebabkan
rasakedinginan.
• Kaji efek samping obat, tanda keracuna (tanda ekstrapiramidal, hipotensiortostatik, gangguan penglihatan,
gangguan gastrointestinal). Rasional: klien yang tidak dapat melaporkan tanda/gejala obat dapatmenimbulkan
kadar tolsisitas pada lansia. Ukuran dosis/penggantian obatdiperlukan untuk mengurangi gangguan.
Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi, transmisi dan atau integrasi
sensori (defisit neurologis)
Tujuan: Setelah dilakukan dilakukan keperawatan kunjungan tidak terjadi penurunan lebih lanjut
pada persepsi sensori klien. Kriteria hasil :
• Klien mengalami penurunan halusinasi.
• Klien mampu mengembangkan strategi psikososial untuk mengurangistress atau mengatur
perilaku.
• Klien mampu mendemonstrasikan respon yang sesuai stimulasi.
Intervensi:
• Kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan bagaimana hal tersebutmempengaruhi klien termasuk penurunan
penglihatan atau pendengaran. Rasional : keterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifatasimetris
menyebabkan klien kehilangan kemampuan pada salah satu sisitubuh. Klien tidak dapat mengenali rasa lapar atau
haus.
• Anjurkan memakai kacamata atau alat bantu dengar sesuai kebutuhan Rasional : meningkatkan masukan sensori,
membatasi atau menurunkankesalahan intepretasi stimulasi.
• Pertahankan hubungan orientasi realita. memberikan petunjuk padaorientasi realita dengan kalender, jam, atau
catatan. Rasional : menurunkan kekacauan mental dan meningkatkan kopingterhadap frustasi karena salah persepsi
dan disorientasi. Klien menjadikehilangan kemampuan mengenali keadaan sekitar.
• Ajarkan strategi mengatasi stress. Rasional : menurunkan kebutuhan akan halusinasi
• Libatkan dalam akti4itas sesuai indikasi dengan keadaan tertentu, sepertisatu ke satu pengunjung, kelompok
sosialisasi pada pusat demensia, terapiokupasi. Rasional : memberi kesempatan terhadap stimulasi partisipasi
denganorang lain.
Kurang perawatan diri : hygiene nutrisi, dan atau toileting berhubungandengan ketergantungan
fisiologis dan atau psikologis.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatankunjungan klien mampu melakukan aktivitas
perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan.
Kriteria hasil :
• Klien mampu mengidentifikasi dan menggunakan sumber pribadi ataun komunitas yang dapat
memberikan bantuan.
Intervensi:
• Identifikasi kesulitan dalam berpakaian/ perawatan diri. Rasional: memahami penyebab
yang mempengaruhi intervensi. Masalahdapat diminimalkan dengan menyesuaikan atau
memerlukan konsultasidari ahli.
• Identifikasi kebutuhan akan kebersihan diri dan berikan bantuan sesuaikebutuhan. Rasional:
seiring perkembangan penyakit kebutuhan kebersihan dasar mungkin dilupakan.
• Lakukan pengawasan dan berikan kesempatan untuk melakukan sendirisesuai kemampuan.
Rasional: mudah sekali terjadi frustasi jika kehilangan kemandirian.
• Beri banyak waktu untuk melakukan tugas Rasional: pekerjaan yang tadinya mudah
sekarang menjadi terhambatkarena penurunan motorik dan perubahan kognitif.
• Bantu mengenakan pakaian yang rapi dan indah. Rasional: meningkatkan kepercayaan
hidup.
Potensial terhadap ketidakefektifan koping keluarga berhubungan denganpengaruh penyimpngan jangka
panjang dari proses penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x kunjungan koping keluargaefektif. Kriteria hasil :
• Klien mampu mengidentifikasi atau mengungkapkan sendiri untuk
• mengatasi keadaan.
• Keluarga mampu menerima kondisi orang yang dicintai dan
• mendemonstrasikan tingkah laku koping positif dalam mengatasi keadaan.
• Klien mampu menggunakan system pendukung yang ada secara efektif.
Intervensi:
• Bantu keluarga mengungkapkan persepsinya tentang mekanisme kopingyang digunakan. Rasional:
keluarga dengan keterbatasan pemahaman tentang strategikoping memerlukan informasi akibat
konflik.
• Libatkan keluarga dalam pendidikan dan perencanaan perawatan dirumah. Rasional: memudahkan
beban terhadap penanganan dan adaptasi dirumah.
• Fokuskan pada masalah spesifik sesuai dengan yang terjadai pada klien. Rasional: penurunan
penyakit mengikuti perkembangan yang tidak menentu
• Realistis dan tulus dalam mengatasi semua permasalahan. Rasional: menurunkan stress yang
menyelimuti harapan yang keliru.
• Anjurkan untuk tidak membatasi pengunjung.Rasional: kontak kekeluargaan merupakan dasar dari
realitas, terbebas darikesepian.
• Rujuk pada sumber pendukung seperti perawatan lansia, pelayanandirumah, berhubungan dengan
asosiasi penyakit demensia.Rasional: memberikan tanggung jawab pada tempat
perawatan,mengurangi kejenuhan dan resiko terjadinya isolasi social dan mencegahkemarahan
keluarga.