Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. WINDI CANDRA
2. KINTAN MONICA
KEPERAWATAN KOMMUNITAS
PADA BAYI DAN ANAK
DEFINISI
Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang rentan
terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan
tubuh mereka belum terbangun sempurna. Pada usia
ini, anak rawan dengan berbagai gangguan kesehatan,
baik jasmani maupun rohani.
PROGRAM KOMUNITAS PADA BAYI
 Gizi kurang dan Gizi buruk
 Diare 
 Campak
 Varisella
 Cacingan
 DBD
Indikator Kesehatan Kelompok Khusus Bayi, dan
Anak.

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah


utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di
Negara Indonesia (Kompas, 2006). Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak
sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang
dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan
bangsa, sehingga masalah kesehatan anak menjadi salah
satu prioritas dalam perencanaan pembangunan bangsa.
Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia,
terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan, antara
lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi,
dan angka harapan hidup waktu lahir.
Program dan Kebijakan Pemerintah untuk
Kesehatan Bayi dan Anak
Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan
untuk mengatasi persoalan kesehatan anak,
khususnya untuk menurunkan angka kematian anak,
di antaranya sebagai berikut:
 Meningktakan mutu pelayanan kesehatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan..
 Meningkatkan status gizi masyarakat
 Meningkatkan peran serta masyarakat
 Meningktakan manajemen kesehatan
Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan
Kelompok Khusus Bayi, dan Anak
Upaya Promotif
 Penyuluhan untuk memberikan informasi kepada orangtua, terutama ibu
tentang pemenuhan dan peningkatan gizi bayi sesuai usia tumbuh
kembangnya. Bayi usia 1 sampai 6 bulan hanya boleh diberikan ASI, lebih dari
6 bulan diperbolehkan untuk diberikan makanan pendamping ASI.
 Memberikan informasi tentang kebersihan diri bayi meliputi cara memandikan
bayi yang benar, cara perawatan tali pusat, cara mengganti popok bayi, dsb.
 Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi yang meliputi jenis-jenis imunisasi,
usia pada saat dilakukan imunisasi, manfaat, efek samping, dan akibat yang
akan timbul jika tidak dilakukan imunisasi.
 Memberikan informasi tentang pentingnya memeriksakan bayi dan anak yang
sakit ke petugas kesehatan
 Memberikan informasi tentang pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak.
 Memberikan informasi tentang kebersihan diri adalah upaya yang di lakukan
untuk menjaga tubuh atau badan agar ada selalu dalam keadaan bersih dan
sehat diantaranya : kebersihan gigi dan mulut serta tangan dan kuku .
Upaya Preventif
 Imunisasi terhadap bayi dan balita.
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah.
 Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan anak.
 Pemberian vitamin A, yodium, dan obat cacing.
 Skrining untuk deteksi penyakit atau kelainan pada bayi dan anak sejak dini.
 Melatih Cara Perawatan Gigi (menggosok gigi yang benar) dan Perawatan tangan
dan kuku (mencuci tangan dan memotong kuku ) pada anak usia sekolah.. 
Upaya Kuratif
o Melakukan pelayanan kesehatan dan keperawatan.
o Melakukan rujukan medis dan kesehatan. Bayi atau balita dengan penyakit tertentu
perlu diberikan perawatan lebih lanjut.
o Perawatan lanjutan dari Rumah Sakit, dilakukan oleh orangtua tetapi masih dalam
pengawasan petugas kesehatan untuk memulihkan kondisi kesehatan bayi atau
anak.
o Perawatan tali pusat terkendali pada bayi baru lahir.

Upaya Rehabilitatif
 Bayi dan balita pasca sakit, perlu waktu untuk masa pemulihan. Upaya pemulihan
yang dapat dilakukan yaitu latihan fisik dan fisioterapi.
 Resosialitatif
 Upaya mengembalikan ke dalam pergaulan masyarakat. Misal: kelompok balita yang
diasingkan karena autis, ADHD.
THANK’S FOR UR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai