Keunggulan Tes Objektif Digunakan untuk mengukur proses berfikir sedang & rendah seperti ingatan, pemahaman, dan penerapan. Dapat menanyakan semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan. Pemberian skor pada siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten. Dapat melakukan analisis butir soal agar dapat diperbaiki/direvisi sehingga butir soal akan menjadi lebih baik. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Kelemahan Tes Objektif Hanya mengukur proses berfikir rendah. Membuat pertanyaan dan alternatif jawaban tes objektif yang baik lebih sukar. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Anak tidak dapat mengorganisasikan, Upaya untuk meminimalkan kelemahan Tes Objektif Proses berfikir rendah 1. Butir soal harus dapat mengukur tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Berorientasi pada kisi-kisi 3. Menguasai materi pembelajaran yang akan tulis. 4. Menguasai teknik2 penulisan, kemampuan menulis dan merivisi butir soal tes objektif. Upaya untuk meminimalkan kelemahan Tes Objektif mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal. 1. Harus sudah terlatih dalam menulis soal tes objektif. 2. Menguasai materi dan latihan terus- menerus dalam menulis soal tes objektif. 3. Soal yang telah anda tulis dan ujikan dikumpulkan dan lakukan analisis butir soal. Upaya untuk meminimalkan kelemahan Tes Objektif Upaya mengatasi anak tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka. 1. Menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan (bahasa jelas dan tidak panjang). 2. Memperbanyak alternatif jawaban menjadi 4 atau 5 Upaya untuk meminimalkan kelemahan Tes Objektif Upaya untuk mengemukakan idenya sendiri. Memberikan tes objektif dan tes uraian secara bergantian. Ex. Tes objektif bisa untuk ulangan harian atau tes formatif, sedangkan tes objektif bisa diberikan pada tes sumatif. Keunggulan Tes Uraian Tapat digunakan u/mengukur proses berfikir tinggi(analisis, evaluasi, & kreasi). Dapat digunakan u/mengukur hasil belajar yang kompleks(ex:menghasilkan, mengorganisasi, & mengekspresikan ide atau gagasan). Waktu yang digunakan u/menulis tes uraian lebih cepat. Kelemahan Tes Uraian Terbatasnya sampel yang digunakan. Sukar memeriksa jawaban siswa. Sulit memberikan skor yang objektif dan konsisten. Dapat disebabkan o/beberapa hal: 1. Adanya Hallo Effect 2. Adanya efek bawaan (carry over effect) 3. Order effect 4. Pengaruh penggunaan bahasa 5. Pengaruh tulisan tangan Upaya u/meminimalkan kelemahan Tes Uraian u/meningkatkan sampel materi a. Gunakan tes uraian terbatas. u/mengurangi subjektifitas pemeriksaan, a. Tutup nama siswa saat mengoreksi hasil ujian. u/mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa. a. Gunakan tes uraian terbatas b. Gunakan dua pemeriksa u/menggurangi hallo effect a. Menutup nama siswa saat mengoreksi u/menghindari carry over effect a. Mengoreksi soal pernomor u/menghindari order effect a. Berhentilah memeriksa jika sudah lelah K.B 2 Mengembangkan Tes A. Tes Objektif 1. Benar - Salah (True – false item) 2. Menjodohkan 3. Pilihan Ganda B. Tes Uraian 1. Uraian Terbatas ( Resticted question) 2. Uraian Terbuka ( Open ended question) Tes Objektif a. Tes benar – salah (true-false item)
Merupakan tes yg terdiri dari suatu pernyataan yg
dimana siswa diminta u/menentukan apakah pernyataan tersebut benar /salah, tepat/tidak tepat, ya /tidak.
Pada umumnya tes benar-salah digunakan
u/mengukur kemampuan siswa u/mengidentifikasi suatu pernyataan seperti fakta, definisi, prinsip, teori, hukum, dsb. Keunggulan dan kelemahan Tes benar - salah • Keunggulan • Kelemahan 1. Mudah 1. Probabilitas dikonstruksi siswa dalam 2. Dapat menebak menanyakan jawaban tinggi banyak sampel 50%-50% materi 2. Sebagian besar 3. Mudah hanya penskorannya mengukur hasil 4. Tepat digunakan belajar u/mengukur sederhana yaitu aspek ingatan. Saran untuk Tes benar – salah • Kalimat atau pernyataan harus dapat ditentukan jawabannya benar atau salah. Hindari pernyataan yg membingungkan/bermakna ganda. • Butir soal yg dibuat dapat mengukur hasil belajar (kompetensi) dan harus bermakna. • Upayakan u/ mengukur hasil belajar tinggi dari sekedar ingatan. • Hindari penggunaan pernyataan negatif apalagi pernyataan negatif ganda. • Hindari penggunaan kalimat terlalu kompleks. • Pernyataan benar & salah , panjang pendek kalimat harus seimbang. • Jumlah jawaban benar salah harus seimbang dan jawaban benar/salah hendaknya diatur b. Tes menjodohkan (matching exercise) • Tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal (premis), kolom kedua adalah kolom jawaban (respon). • Siswa diminta u/menjodohkan pernyataan2 dengan jawaban2 yg sudah disediakan. • u/mengurangi kemungkinan siswa menebak maka kolom Keunggulan dan kelemahan Tes Menjodohkan • Keunggulan • Kelemahan 1. Mudah dibuat 2. Mudah penskorannya 1. Cenderung 3. Dapat menguji banyak mengukur materi yang telah hasil belajar diajarkan sederhana 4. Tepat digunakan u/mengukur hasil belajar tentang definisi, fakta, istilah, dan peristiwa/kejadian. 5. Mengukur kemampuan siswa dalam hal menghubungkan dua hal, baik yg secara Saran untuk Tes Menjodohkan 1. Kolom pernyataan premis dan respons harus pernyataan yang homogen 2. Kolom respon dibuat lebih banyak dari kolom premis 3. Jika dibuat kalimat maka respon harus lebih pendek dari pada kolom premis. 4. Jika jawaban2 pada respon berbentuk angka maka penulisannya harus berurutan 5. Keseluruhan pernyataan premis & respon letakkan pada halaman yang sama. c. Tes Pilihan Ganda (multiple choice) • Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas 2 bagian yaitu pokok soal (stem) dan alternatif jawaban (option). • Terdiri dari 1 jawaban benar (kunci jawaban), dan pengecoh (distractor). • Bisa dibuat dalam 2 bentuk pertanyaan. (kalimat tanya dan pernyataan tidak selesai). • Alternatif jawaban yang baik adalah 4-5 buah u/menghindari probabilitas siswa u/menebak. Aturan penulisan soal Tes pilihan ganda • Jika soal pernyataan tidak selesai, maka awal kalimat ditulis huruf besar & awal option ditulis huruf kecil (kecuali nama diri/tempat),diakhir kalimat diberi empat buah titik.
• Jika kalimat tanya maka awal kalimat
ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda tanya. Setiap awal option dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Ragam Tes Pilihan Ganda Ada 5 ragam tes pilihan ganda yang sering digunakan: I. Melengkapi pilihan (ragam A) II. Hubungan antarhal (ragam B) III.Analisis kasus (ragam C) IV.Ganda kompleks (ragam D) V. Membaca diagram, tabel, atau grafik (ragam E) Saran untuk Tes Pilihan Ganda • Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal. • Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban. • Hindari kalimat berlebihan pada pokok soal. Tulis dengan singkat, jelas, & tidak menimbulkan salah tafsir. • Jawaban hendaknya logis, homogen, & pengecoh menarik untuk dipilih. • Hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar • Setiap butir soal hanya ada satu jawaban benar • Hindari penggunaan ungkapan negatif dalam penulisan pokok soal, jika ungkapan negatif diperlukan maka harus dicetak tebal. • Hindari penggunaan jawaban (alternatif ) yang berbunyi semua jawaban benar/semua jawaban salah. • Jika jawaban berbentuk angka harus diurutkan. • Hindari menulis soal dengan istilah yang terlalu teknis. • Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung dari jawaban butir soal yang lain. Tes Uraian • Ada 2 jenis tes uraian 1. Tes uraian terbuka Tepat digunakan u/mengukur kemampuan siswa dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan ide, mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang, membuat rencana suatu eksperimen, mengevaluasi manfaat suatu ide dan sebagainya.
2. Tes uraian terbatas
digunakan u/mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan sebab-akibat, merumuskan kesimpulan, menerapkan prinsip atau teori, memformulasikan hipotesis dsb. Menulis Tes Uraian yang baik • 2 pokok yang harus dperhatikan dalam menulis tes uraian yang baik. 1. Bagaimana cara menulis atau mengkonstruksikan tes uraian agar dapat mengukur tujuan yang ingin anda ukur. 2. Bagaimana membuat pedoman penskoran yang baik. Yang perlu dperhatikan dalam membuat Tes Uraian
• Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah
dibuat. • Gunakan u/mengukur hasil belajar yang sukar • Kembangkan butir soal dari suatu kasus & buat beberapa soal dari kasus trsbut. • Gunakan tes uraian terbatas keuntungannya: memperkecil pemahaman/penafsiran terhadap butir soal. : materi yg ditanyakan bisa lebih banyak. : lebih mudah memeriksa jawaban. : pemberian skor lebih objektif & konsisten • Usahakan pertanyaan membuat siswa mengungkapkan pendapat. u/itu gunakanlah kata2 seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkanlah, identifikasi, dsb. Hindari penggunaan kata tanya seperti sebutkan. • Tulis soal dengan jelas & tegas • Pertimbangkan saat membuat soal dan kemampuan serta kecepatan menulis siswa anda. Memeriksa hasil Tes Uraian 1. Metode Holistik 2. Metode Analitik • Pemeriksa memeriksa • Tulislah jawaban terbaik. secara keseluruhan • Jika ada alternatif jawaban lain dari soal harus ditulis juga. jawaban siswa. • Butir/konsep/kata kunci harus Kemudian ada pada jawaban kelompokkan jawaban2 • Pertimbangkan bobot nilai tersebut sesuai dengan pada setiap butir soal. kualitasnya. • Berikan skor pada setiap butir • Ulang kembali soal. pemeriksaan jawaban • Jika butir soal mempunyai bobot lebih dapat diberi skor agar lebih yakin dalam lebih tinggi. mengkatagorikan • Cantumkan skor maksimal pada kualitasnya. kanan atas soal. U/meningkatkan reliabilitas hasil penskoran hasil Tes Uraian. • Jawaban diperiksa o/dua orang pemeriksa yg masing2 berkerja sendiri2. • Samakan persepsi tentang penskoran. • Uji coba pemeriksaan jawaban siswa, kemudian hasil dibandingkan, hasil tidak boleh selisih melebihi 10%. Jika terjadi rentang nilai jauh maka pemeriksa harus merundingkan kembali tentang persepsi & pedoman penskoran agar sama. • Setelah persepsi sudah sama maka boleh memeriksa yg sungguhan. • Agar skor konsisten maka periksalah 1 no u/keseluruhan siswa, kemudian no ke-2 u/keseluruhan siswa. K.B 3 Perencanaan Tes Hal2 yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan tes 1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. • Materi mengacu pada tujuan pembelajaran. • Pilihlah sampel materi secara representatif, dapat mewakili semua materi yg telah diajarkan. 2. Jenis tes apa yang akan digunakan. 3. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin diujikan.(C1-C6) 4. Ragam tes yang digunakan harus sesuai/erat kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal. 6. Waktu u/pelaksanaan ujian. Pengisian format kisi-kisi • Siapkan format kisi2 & buku materi yang digunakan u/pembuatan kisi2. • Tentukan pokok bahasan & sub-pokok bahasan yang akan diujikan. • Tentukan butir soal. Perhatikan tingkat kesukaran & proses berfikir yg ingin diukur. • Sebarkan jumlah butir soal per pokok bahasan. • Distribusikan butir soal per pokok bahasan kedalam sub-pokok bahasan. • Distribusikan butir soal per sub pokok bahasan kedalam kolom2 proses berfikir & tingkat kesukaran. Thank u