Anda di halaman 1dari 32

Evaluasi Pembelajaran di SD

Rizqi
Fitria Mulyadi
MODUL 2

Pengembangan Tes hasil Belajar


K.B 1

Keunggulan dan Kelemahan Tes


Keunggulan Tes Objektif
Digunakan untuk mengukur proses berfikir
sedang & rendah seperti ingatan, pemahaman,
dan penerapan.
Dapat menanyakan semua atau sebagian besar
materi yang telah diajarkan.
Pemberian skor pada siswa dapat dilakukan
dengan cepat, tepat, dan konsisten.
Dapat melakukan analisis butir soal agar dapat
diperbaiki/direvisi sehingga butir soal akan
menjadi lebih baik.
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih
kaya.
Kelemahan Tes Objektif
Hanya mengukur proses
berfikir rendah.
Membuat pertanyaan dan
alternatif jawaban tes objektif
yang baik lebih sukar.
Kemampuan anak dapat
terganggu oleh kemampuannya
dalam membaca dan menerka.
Anak tidak dapat
mengorganisasikan,
Upaya untuk meminimalkan kelemahan Tes
Objektif
Proses berfikir rendah
1. Butir soal harus dapat mengukur tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Berorientasi pada kisi-kisi
3. Menguasai materi pembelajaran yang
akan tulis.
4. Menguasai teknik2 penulisan,
kemampuan menulis dan merivisi butir
soal tes objektif.
Upaya untuk meminimalkan
kelemahan Tes Objektif
 mengatasi lamanya waktu penulisan
butir soal.
1. Harus sudah terlatih dalam menulis soal
tes objektif.
2. Menguasai materi dan latihan terus-
menerus dalam menulis soal tes objektif.
3. Soal yang telah anda tulis dan ujikan
dikumpulkan dan lakukan analisis butir
soal.
Upaya untuk
meminimalkan
kelemahan Tes Objektif
Upaya mengatasi anak tidak
terganggu oleh kemampuan
membaca dan menerka.
1. Menulis butir soal yang baik
sesuai dengan kaidah
penulisan (bahasa jelas dan
tidak panjang).
2. Memperbanyak alternatif
jawaban menjadi 4 atau 5
Upaya untuk
meminimalkan
kelemahan Tes Objektif
Upaya untuk mengemukakan
idenya sendiri.
Memberikan tes objektif dan tes
uraian secara bergantian. Ex. Tes
objektif bisa untuk ulangan harian
atau tes formatif, sedangkan tes
objektif bisa diberikan pada tes
sumatif.
Keunggulan Tes Uraian
Tapat digunakan u/mengukur
proses berfikir tinggi(analisis,
evaluasi, & kreasi).
Dapat digunakan u/mengukur
hasil belajar yang
kompleks(ex:menghasilkan,
mengorganisasi, &
mengekspresikan ide atau
gagasan).
Waktu yang digunakan
u/menulis tes uraian lebih cepat.
Kelemahan Tes Uraian
Terbatasnya sampel yang digunakan.
Sukar memeriksa jawaban siswa.
Sulit memberikan skor yang objektif dan konsisten.
Dapat disebabkan o/beberapa hal:
1. Adanya Hallo Effect
2. Adanya efek bawaan (carry over effect)
3. Order effect
4. Pengaruh penggunaan bahasa
5. Pengaruh tulisan tangan
Upaya u/meminimalkan kelemahan
Tes Uraian
u/meningkatkan sampel materi
a. Gunakan tes uraian terbatas.
 u/mengurangi subjektifitas pemeriksaan,
a. Tutup nama siswa saat mengoreksi hasil ujian.
 u/mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa.
a. Gunakan tes uraian terbatas
b. Gunakan dua pemeriksa
 u/menggurangi hallo effect
a. Menutup nama siswa saat mengoreksi
 u/menghindari carry over effect
a. Mengoreksi soal pernomor
 u/menghindari order effect
a. Berhentilah memeriksa jika sudah lelah
K.B 2
Mengembangkan Tes
A. Tes Objektif
1. Benar - Salah (True – false item)
2. Menjodohkan
3. Pilihan Ganda
B. Tes Uraian
1. Uraian Terbatas ( Resticted question)
2. Uraian Terbuka ( Open ended question)
Tes Objektif
a. Tes benar – salah (true-false item)

 Merupakan tes yg terdiri dari suatu pernyataan yg


dimana siswa diminta u/menentukan apakah
pernyataan tersebut benar /salah, tepat/tidak tepat,
ya /tidak.

 Pada umumnya tes benar-salah digunakan


u/mengukur kemampuan siswa u/mengidentifikasi
suatu pernyataan seperti fakta, definisi, prinsip, teori,
hukum, dsb.
Keunggulan dan kelemahan Tes
benar - salah
• Keunggulan • Kelemahan
1. Mudah 1. Probabilitas
dikonstruksi siswa dalam
2. Dapat menebak
menanyakan jawaban tinggi
banyak sampel 50%-50%
materi 2. Sebagian besar
3. Mudah hanya
penskorannya mengukur hasil
4. Tepat digunakan belajar
u/mengukur sederhana yaitu
aspek ingatan.
Saran untuk Tes benar –
salah
• Kalimat atau pernyataan harus dapat
ditentukan jawabannya benar atau salah.
Hindari pernyataan yg
membingungkan/bermakna ganda.
• Butir soal yg dibuat dapat mengukur hasil
belajar (kompetensi) dan harus bermakna.
• Upayakan u/ mengukur hasil belajar tinggi dari
sekedar ingatan.
• Hindari penggunaan pernyataan negatif apalagi
pernyataan negatif ganda.
• Hindari penggunaan kalimat terlalu kompleks.
• Pernyataan benar & salah , panjang pendek
kalimat harus seimbang.
• Jumlah jawaban benar salah harus seimbang
dan jawaban benar/salah hendaknya diatur
b. Tes menjodohkan (matching
exercise)
• Tes objektif yang ditulis dalam
dua kolom. Kolom pertama
adalah pokok soal (premis),
kolom kedua adalah kolom
jawaban (respon).
• Siswa diminta u/menjodohkan
pernyataan2 dengan jawaban2
yg sudah disediakan.
• u/mengurangi kemungkinan
siswa menebak maka kolom
Keunggulan dan kelemahan
Tes Menjodohkan
• Keunggulan • Kelemahan
1. Mudah dibuat
2. Mudah penskorannya
1. Cenderung
3. Dapat menguji banyak mengukur
materi yang telah hasil belajar
diajarkan sederhana
4. Tepat digunakan
u/mengukur hasil
belajar tentang definisi,
fakta, istilah, dan
peristiwa/kejadian.
5. Mengukur kemampuan
siswa dalam hal
menghubungkan dua
hal, baik yg secara
Saran untuk Tes
Menjodohkan
1. Kolom pernyataan premis dan respons
harus pernyataan yang homogen
2. Kolom respon dibuat lebih banyak dari
kolom premis
3. Jika dibuat kalimat maka respon harus
lebih pendek dari pada kolom premis.
4. Jika jawaban2 pada respon berbentuk
angka maka penulisannya harus
berurutan
5. Keseluruhan pernyataan premis & respon
letakkan pada halaman yang sama.
c. Tes Pilihan Ganda (multiple choice)
• Konstruksi tes pilihan ganda terdiri
atas 2 bagian yaitu pokok soal (stem)
dan alternatif jawaban (option).
• Terdiri dari 1 jawaban benar (kunci
jawaban), dan pengecoh (distractor).
• Bisa dibuat dalam 2 bentuk pertanyaan.
(kalimat tanya dan pernyataan tidak
selesai).
• Alternatif jawaban yang baik adalah 4-5
buah u/menghindari probabilitas siswa
u/menebak.
Aturan penulisan soal Tes pilihan
ganda
• Jika soal pernyataan tidak selesai, maka
awal kalimat ditulis huruf besar & awal
option ditulis huruf kecil (kecuali nama
diri/tempat),diakhir kalimat diberi empat
buah titik.

• Jika kalimat tanya maka awal kalimat


ditulis dengan huruf kapital dan akhir
kalimat diberi tanda tanya. Setiap awal
option dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik.
Ragam Tes Pilihan Ganda
Ada 5 ragam tes pilihan ganda
yang sering digunakan:
I. Melengkapi pilihan (ragam A)
II. Hubungan antarhal (ragam B)
III.Analisis kasus (ragam C)
IV.Ganda kompleks (ragam D)
V. Membaca diagram, tabel, atau
grafik (ragam E)
Saran untuk Tes Pilihan
Ganda
• Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan
dengan jelas pada pokok soal.
• Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban.
• Hindari kalimat berlebihan pada pokok soal. Tulis dengan
singkat, jelas, & tidak menimbulkan salah tafsir.
• Jawaban hendaknya logis, homogen, & pengecoh menarik
untuk dipilih.
• Hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar
• Setiap butir soal hanya ada satu jawaban benar
• Hindari penggunaan ungkapan negatif dalam penulisan pokok
soal, jika ungkapan negatif diperlukan maka harus dicetak
tebal.
• Hindari penggunaan jawaban (alternatif ) yang berbunyi
semua jawaban benar/semua jawaban salah.
• Jika jawaban berbentuk angka harus diurutkan.
• Hindari menulis soal dengan istilah yang terlalu teknis.
• Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung
dari jawaban butir soal yang lain.
Tes Uraian
• Ada 2 jenis tes uraian
1. Tes uraian terbuka
Tepat digunakan u/mengukur kemampuan siswa dalam
menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan
ide, mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai
bidang, membuat rencana suatu eksperimen,
mengevaluasi manfaat suatu ide dan sebagainya.

2. Tes uraian terbatas


digunakan u/mengukur kemampuan siswa dalam
menjelaskan sebab-akibat, merumuskan kesimpulan,
menerapkan prinsip atau teori, memformulasikan
hipotesis dsb.
Menulis Tes Uraian yang
baik
• 2 pokok yang harus dperhatikan
dalam menulis tes uraian yang
baik.
1. Bagaimana cara menulis atau
mengkonstruksikan tes uraian
agar dapat mengukur tujuan
yang ingin anda ukur.
2. Bagaimana membuat pedoman
penskoran yang baik.
Yang perlu dperhatikan dalam membuat Tes Uraian

• Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah


dibuat.
• Gunakan u/mengukur hasil belajar yang sukar
• Kembangkan butir soal dari suatu kasus & buat beberapa soal
dari kasus trsbut.
• Gunakan tes uraian terbatas
keuntungannya: memperkecil pemahaman/penafsiran
terhadap butir soal.
: materi yg ditanyakan bisa lebih banyak.
: lebih mudah memeriksa jawaban.
: pemberian skor lebih objektif & konsisten
• Usahakan pertanyaan membuat siswa mengungkapkan
pendapat. u/itu gunakanlah kata2 seperti: jelaskan,
bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah,
kelompokkanlah, identifikasi, dsb.
Hindari penggunaan kata tanya seperti sebutkan.
• Tulis soal dengan jelas & tegas
• Pertimbangkan saat membuat soal dan kemampuan serta
kecepatan menulis siswa anda.
Memeriksa hasil Tes
Uraian
1. Metode Holistik 2. Metode Analitik
• Pemeriksa memeriksa • Tulislah jawaban terbaik.
secara keseluruhan • Jika ada alternatif jawaban lain
dari soal harus ditulis juga.
jawaban siswa.
• Butir/konsep/kata kunci harus
Kemudian ada pada jawaban
kelompokkan jawaban2 • Pertimbangkan bobot nilai
tersebut sesuai dengan pada setiap butir soal.
kualitasnya. • Berikan skor pada setiap butir
• Ulang kembali soal.
pemeriksaan jawaban • Jika butir soal mempunyai
bobot lebih dapat diberi skor
agar lebih yakin dalam lebih tinggi.
mengkatagorikan • Cantumkan skor maksimal pada
kualitasnya. kanan atas soal.
U/meningkatkan reliabilitas hasil
penskoran hasil Tes Uraian.
• Jawaban diperiksa o/dua orang pemeriksa yg
masing2 berkerja sendiri2.
• Samakan persepsi tentang penskoran.
• Uji coba pemeriksaan jawaban siswa,
kemudian hasil dibandingkan, hasil tidak boleh
selisih melebihi 10%. Jika terjadi rentang nilai
jauh maka pemeriksa harus merundingkan
kembali tentang persepsi & pedoman
penskoran agar sama.
• Setelah persepsi sudah sama maka boleh
memeriksa yg sungguhan.
• Agar skor konsisten maka periksalah 1 no
u/keseluruhan siswa, kemudian no ke-2
u/keseluruhan siswa.
K.B 3
Perencanaan Tes
Hal2 yang perlu diperhatikan
dalam membuat perencanaan tes
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan.
• Materi mengacu pada tujuan pembelajaran.
• Pilihlah sampel materi secara representatif,
dapat mewakili semua materi yg telah
diajarkan.
2. Jenis tes apa yang akan digunakan.
3. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin
diujikan.(C1-C6)
4. Ragam tes yang digunakan harus sesuai/erat
kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal.
6. Waktu u/pelaksanaan ujian.
Pengisian format kisi-kisi
• Siapkan format kisi2 & buku materi yang
digunakan u/pembuatan kisi2.
• Tentukan pokok bahasan & sub-pokok bahasan
yang akan diujikan.
• Tentukan butir soal. Perhatikan tingkat
kesukaran & proses berfikir yg ingin diukur.
• Sebarkan jumlah butir soal per pokok bahasan.
• Distribusikan butir soal per pokok bahasan
kedalam sub-pokok bahasan.
• Distribusikan butir soal per sub pokok bahasan
kedalam kolom2 proses berfikir & tingkat
kesukaran.
Thank u

Anda mungkin juga menyukai