Pasal
Definisi Pajak atas penghasilan yang diterima oleh SPLN
PPh Pasal berdasarkan UU PPh
26
SP LN
Self assessment
Pemajakan (diperlakukan sama
dengan WP DN Badan)
Withholding
penghasilan
SPLN Lapor SPT Tahunan
Dipotong PPh Pasal 26
oleh pemberi
penghasilan
WPDN
Pasal 32A UU PPh:
Pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian
dengan pemerintah negara lain dalam rangka
penghindaran pajak berganda dan pencegahan
pengelakan pajak
Penjelasan Pasal 32A:
Dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi dan
perdagangan dengan negara lain diperlukan suatu
TAX TREATY perangkat hukum yang berlaku khusus (lex-spesialis)
yang mengatur hak-hak pemajakan dari masing-masing
negara guna memberikan kepastian hukum dan
menghindarkan pengenaan pajak berganda serta
mencegah pengelakan pajak. Adapun bentuk dan
materinya mengacu pada konvensi internasional dan
ketentuan lainnya serta ketentuan perpajakan nasional
masing-masing negara.
PER - 10/PJ/2017 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda
Pasal 2:
(1) Pemotong dan/atau Pemungut Pajak wajib melakukan
pemotongan dan/atau pemungutan pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang PPh atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh WPLN
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Pemotong dan/atau Pemungut Pajak melakukan
pemotongan dan/atau pemungutan pajak sesuai dengan
TAX TREATY ketentuan yang diatur dalam P3B dalam hal:
a. terdapat perbedaan antara ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang PPh dan ketentuan yang diatur dalam P3B;
b. penerima penghasilan bukan subjek pajak dalam negeri
Indonesia;
c. penerima penghasilan merupakan orang pribadi atau badan
yang merupakan subjek pajak dalam negeri dari negara
mitra atau yurisdiksi mitra P3B;
d. WPLN menyampaikan SKD WPLN yang telah memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan tertentu lainnya;
e. tidak terjadi penyalahgunaan P3B; dan
f. penerima penghasilan merupakan beneficial owner, dalam
Pasal 6 ayat (1):
SKD WPLN memenuhi persyaratan administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d
dalam hal:
a. menggunakan Form DGT-1 atau Form DGT-2;
b. diisi dengan benar, lengkap dan jelas;
c. ditandatangani atau diberi tanda yang setara dengan
TAX TREATY tanda tangan oleh WPLN sesuai dengan kelaziman di
negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B;
d. disahkan dengan ditandatangani atau diberi tanda yang
setara dengan tanda tangan oleh Pejabat yang
Berwenang sesuai dengan kelaziman di negara mitra
atau yurisdiksi mitra P3B;
e. digunakan untuk periode yang tercantum pada SKD
WPLN; dan
f. disampaikan oleh Pemotong dan/atau Pemungut Pajak
bersamaan dengan penyampaian SPT Masa, paling
lambat pada saat berakhirnya batas waktu penyampaian
SPT Masa untuk masa pajak terutangnya pajak.
Mulai
Ph. dari
Indonesia
diterima SPLN
penghasilan Tida
Ya
Ya
Ya
Ya
SPLN k
Syarat
adm Cek tarif
terpenuh
i?
Tida
Objek k
PPh 26 tarif
Ya
Ya Tarif 20% sesuai tax
Ps.26
? treaty
Tida
k Selesai
Pasal 26 UU PPh
(1a) Negara domisili dari Wajib Pajak luar negeri selain yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah negara tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak luar negeri yang sebenarnya menerima manfaat
dari penghasilan tersebut (beneficial owner).
Pasal 26
(2) Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di
Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain bentuk
usaha tetap di Indonesia, dan premi asuransi yang dibayarkan
kepada perusahaan asuransi luar negeri dipotong pajak 20%
(dua puluh persen) dari perkiraan penghasilan neto.
(2a) Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c) dipotong
pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari perkiraan
penghasilan neto.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (2a) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pasal 26
Bunga yang dibayarkan kepada Fresh Bank merupakan pemotongan PPh Pasal 26. Tarif yang
digunakan adalah tarif sesuai Pasal 26 UU PPh.
Royalti yang dibayarkan kepada Wings Ltd merupakan objek pajak yang dipotong PPh Pasal 26.
Sewa yang dibayarkan kepada Mr. Naruto merupakan objek pemotongan PPh Pasal 26.
Pemenang pertama dalam lomba lari vertikal yang diadakan oleh PT Teguh Putra
di gedung milik mereka dalam rangka hari jadi perusahaan pada tanggal 18
November 2014 adalah Indrajit Tarigow, seorang warga negara India yang baru
pertama kali mengikuti perlombaan ini. Hadiah yang diterima oleh Indrajit
Tarigow adalah sebesar Rp250.000.000.00.
Berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan India
hak pemajakan atas penghasilan yang diterima Indrajit Tarigow tersebut berada
di Indonesia
penghasilan
utang
CONTOH 7 – PEMBEBASAN UTANG
PT Gemilang menghapuskan/membebaskan piutang dagangnya kepada One Ltd, sebuah
perusahaan luar negeri, sebesar Rp200.000.000,00. Tidak terdapat tax treaty antara Indonesia
dengan negara asal One Ltd.
Pembebasan piutang dagang kepada One Ltd merupakan objek pemotongan PPh Pasal 26.
Saat lapor:
paling lama tanggal 20 (dua puluh) bulan berikutnya
PER-52/PJ/2009
Jenis Penghasilan Perkiraan Ph. Keterangan
Neto
Premi dibayar tertanggung 50% Pemotongan PPh 26
kepada perusahaan asuransi dilakukan tertanggung
di LN baik secara langsung
Premi maupun melalui pialang
Premi dibayar oleh 10% Pemotongan PPh 26
asuransi perusahaan asuransi di
Indonesia kepada
dilakukan perusahaan
asuransi di Indonesia
yang perusahaan asuransi di LN
baik secara langsung maupun
dibayarkan melalui pialang
Premi dibayar oleh 5% Pemotongan PPh 26
kepada perusahaan reasuransi di
Indonesia kepada
dilakukan perusahaan
reasuransi di Indonesia
Saat terutang:
perusahaan perusahaan asuransi di LN
akhir bulan dilakukannya pembayaran premi atau pada akhir bulan
baik secara langsung maupun
asuransi LN terutangnya premi asuransi
melalui pialang
Saat setor:
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah saat terutangnya
pajak
= 50%
DPP ar
s
x be i
prem
= 5%
DPP ar
s
x be i
prem
Perseroan yang sahamnya diperjualbelikan oleh WP
LN
Penjualan
saham di a. Perseroan Terbatas Dalam Negeri; dan
dalam b. tidak berstatus sebagai Emiten atau Perusahaan Publik
yang
Yang ditunjuk sebagai pemotong/pemungut:
diterima/ Pembeli, dalam hal pembeli adalah WP DN
Pemotong
95%
INDONESIA
PT X PT Z
PMK Nomor 258/PMK.03/2008
HQ
Branch
Penghasilan Kena Pajak
Profit Tax xxx Pemotong
Pesyaratan pengecualian
Hitunglah PPh Pasal 26 atas branch profit tax BUT Xi Liang di atas!
Jika Penghasilan Kena Pajak setelah pajak sebesar Rp15.000.000.000,00 ditanamkan kembali di
Indonesia maka penghasilan tersebut tidak dipotong PPh Pasal 26
PT Semar Mesem didirikan dan berkedudukan di Indonesia.
Komposisi pemegang saham PT Semar Mesem sebagai berikut: