Anda di halaman 1dari 17

SUAP - MENYUAP

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI


NAMA KELOMPOK

Oktaviani Rahmawati : 183112340350224


Ega Safira Herawati : 183112340350231
Elli Yana Lestari : 163112351550138
Izna Indah Safitri : 183112340350228
Rizky Maulana Marasabessy : 173112330070178
Akbar Reyformatio Zakky W. : 183112340370232
DEFINISI SUAP - MENYUAP
 Penyuapan adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan
untuk mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat si pemberi,
walaupun sikap tersebut berlawanan dengan penerima.

 Penyuapan juga didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1980


sebagai tindakan "memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang
dengan maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan
kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum";
DEFINISI SUAP - MENYUAP
 Dan juga “menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia
mengetahui atau patut dapat menduga bahwa
pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam
tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum“

 Suap selalu melibatkan pemberi aktif umumnya


disepakati oleh kedua belah pihak, Tujuan suap adalah
untuk mempengaruhi pemgambilan keputusan.
DASAR HUKUM
• Undang-Undang No. 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap;

• Pasal 2
• Barangsiapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan
maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan
atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum.

• Pasal 3
• Barangsiapa menerima sesuatu atau janji,sedangkan ia mengetahui atau
patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan
supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya,
yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang
menyangkut kepentingan umum.
 Pasal 5 UU Tipikor
 (1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)
setiap orang yang:
 a.    memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya; atau
 b.    memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena
atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan
atau tidak dilakukan dalam jabatannya.
 (2) Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau
janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan
pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
 Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi:

 Pasal 12 UU Tipikor


a) Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau
janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya;
b) Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah,
padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan
sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan
kewajibannya;
UNSUR – UNSUR SUAP
• Adapun unsur-unsur suap:  Ada 3 unsur yang esensial dari
1. Penerima suap, yaitu orang yang delik suap yaitu :
menerima sesuatu dari orang lain
baik berupa harta atau barang 1. Menerima hadiah atau janji,
maupun jasa supaya mereka 2. Berkaitan dengan kekuasaan yang
melakukan permintaan penyuap melekat pada jabatan,
dan itu tidak dibenarkan oleh
syara’. 3. Bertentangan dengan kewajiban
2. Pemberi suap, yaitu orang yang atau tugasnya.
menyerahkan harta, uang, atau
barang jasa untuk mencapai
sesuatu.
3. Suapan, yaitu harta, uang atau
barang jasa yang diberikan
sebagai sarana mendapatkan
sesuatu yang diharapkan.
UNSUR SUBYEKTIF & OBJEKTIF
 Subyek hukum suap menyuap : • Unsur objektif dalam tindak pidana
1. Pejabat Negara pada Lembaga suap berupa :
Tertinggi Negara; • Pemberian atau janji untuk memberi
2. Pejabat Negara pada Lembaga sejumlah uang atau dalam bentuk
Tinggi Negara; barang lainnya kepada orang yang
3. Menteri; Gubernur; mempunyai kewenangan dan atau
kekuasaan yang menyangkut
4. Hakim;
kepentingan umum (pesuap aktif),
5. Pejabat negara yang lain sesuai serta penerima suap (pesuap pasif),
dengan ketentuan peraturan apabila dia menduga atau patut
perundang-undangan yang berlaku; diduga, bahwa pemberian tersebut
dan terkait dengan jabatan atau
6. Pejabat lain yang memiliki fungsi kewenangan yang dimilikinya, maka
strategis dalam kaitannya dengan sudah dikatakan unsur objektif.
penyelenggara negara sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
FAKTOR – FAKTOR SUAP
• Faktor – faktor terjadinya Suap – Menyuap :
1. Penegakan hukumnya yang tidak konsisten

2. Hukum yang ada hanya bersifat sementara dan selalu berubah tiap pergantian
pemerintahan

3. Agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah korupsi
4. Pedapatan yang diperoleh tidak mampu memenuhi kebutuhan penyelenggara
negara
5. Merupakan budaya dari jaman dahulu indonesia sudah terbiasa untuk memberi
upeti, imbalan jasa dan hadiah, jadi hal suap menyuap bukan hal aneh lagi.

6. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.


BENTUK – BENTUK SUAP
 Pemberian atau hadiah baik berupa harta
 Uang
 Mobil
 Rumah
 Kemudahan perizinan atau investasi
 Dan benda lainnya kepada orang yang memiliki jabatan atau
pemegang kebijakan/kekuasaan dilakukan untuk mengubah sikap
penerima atas kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap
tersebut berlawanan dengan penerima.
PROSES PENANGANAN SUAP -
MENYUAP
 Hal terpenting yaitu bagaimana pemerintah memperbaiki birokrasi,
Birokrasi yang rumit dan berbelit-belit adalah faktor yang paling
berkontribusi untuk menyuburkan praktik suap-menyuap.
 Konflik kepentingan harus diatur secara tegas dalam aturan hukum.
Hal ini untuk memutuskan rantai kolusi antara kepentingan
pengusaha dan kewenangan yang melekat pada pejabat publik.
 Penegakan hukum harus diperkuat. Akan sangat sulit memberantas
kasus ini jika aparat penegak hukum cenderung memperlemah
upaya penegakan hukum, seperti dakwaan dan tuntutan.
SOLUSI PENCEGAHAN SUAP
 Ada 9 program untuk pencegahan suap

1. Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang saat ini sedang berjalan
di Kementerian Hukum dan HAM.
2. Membangun Koalisi dan Advokasi Nasional (KAN) .

3. Membangun Koalisi Advokasi Daerah di 34 provinsi untuk memperkuat jaringan


advokasi dan koalisi di daerah.
4. Menerbitkan panduan pencegahan korupsi sektor swasta baik perusahaan besar
dan usaha kecil menengah (UKM).
5. Mensosialisasikan risiko hukum bago perusahaan sebagai subjek hukum legal
person dan corporate criminal liability yang diatur dalam peraturan Mahkamah
Agung No 13 Tahun 2006 .
6. Memberikan pemahaman dasar antikorupsi dengan sosialisasi di korporasi.

7. Menyusun panduan indonesia melawan uang pelicin bersama lembaga


Transparancy Internasioanal Indonesia dan mensosialisasikan nya.

8. Mendorong kemampuan pencegahan korupsi di internal perusahaan


dengan memberikan sertifikasi dan pelatihan ahli pembangunan integritas di
kalangan korporasi.

9. Kampanye dan gerakan profit (profesional berintegritas ) di kalangan bisnis


untuk melawan korupsi di dunia bisnis.
KASUS WISMA ATLET
Pada 21 April 2011, Komisi pemberantasan korupsi menangkap
sekretaris menteri pemuda dan olahraga wahid muharam, pejabat
perusahaan rekanan Mohammad El Idri dan perantara Mindo Rosalina
Manulang karena di duga sedang melakukan tindak pidana korupsi
suap menyuap penyidik KPK menemukan 3 lembar cek tunai dengan
jumlah kurang lebih sebesar Rp 3,2 Milyar dilokasi penangkapan.

• Note : Tersangka kasus suap memenuhi unsur subyektif :


• Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam
• Anggota Badan Anggaran DPR RI Muhammad Nazaruddin
• Manajer PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris
• Manajer PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang.
• Keesokan harinya, ketiga orang tersebut dijadikan tersangka tindak pidana
korupsi suap menyuap terkait dengan pembangunan wisma atlet untuk SEA
Games Ke-26 di Palembang,sumatera selatan. Mohammad El Idris
mengaku sebagai manjer pemasaran PT Duta Graha Indah,Perusahaan
yang menjalankan proyek pembangunan Wisma Atlet tersebut , dan juru
bica ra KPK John Budi menyatakan bahwa cek yang diterima Wahid
Muharam tersebut merupakan uang balas jasa dari PT.DGI karena telah
memenangi tender proyek itu. Memenangi disini maksud nya adalah di
dalam tender tersebut terdapat rekayasa yang dilakukan oleh Wafid
terhadap PT.DGI agar PT tersebut memenangan tender.
• Pada 27 April 2011,Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin
Saiman menyatakan kepada wartawan bahwa Mindo Rosalina Manulang adalah staf
Muhammad Nazaruddin.Nazaruddin menyangkat pernyatan Boyamin tersebut sesuai
dengan keterangan Rosalina,Kamaruddin Simanjuntak, kepada wartawan keesokan
harinya. Kepada penyidik KPK, Rosalina menyatakan bahwa pada tahun 2010 ia diminta
Nazaruddin untuk mempertemukan pihak PT DGI dengan Wafid,dan bahwa PT DGI
akhirnya menang tender karena sanggup memberi komisi 15% dari nilai proyek 2% untuk
wafid dan 13% untuk Nazaruddin. Akan tetapi Rosalina lalu mengganti pengacaranya
menjadu Djufri Taufik dan membantah bahwa Nazaruddin adalah atasnya . Ia bahkan
kemudian menyatakan bahwa Kamaruddin mantan pengacara berniat menghancurkan
partai Demokrat sehingga merekayasa keterangan sebelumnya, dan pada 12 Mei 2011
Rosalina resmi mengubah keterangannya mengenai keterlibatan Nzaruddin dalam berita
acara pemeriksaannya.
• Namun demikian wafid menytakan bahwa ia pernah bertemu beberapa kali denan
Nazaruddin setelah dikenalkan kepada nya oleh Rosalina.

Anda mungkin juga menyukai