ANGGOTA KELOMPOK :
Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu
berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesame.
Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan teknik jalan. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang ditemukan manusia.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
• Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
• Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha,
perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.
• Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan
dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan
sekunder.
Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat kegiatan.
• Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna.
• Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
• Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
• Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
Jalan Arteri primer melayani angkutan utama yang merupakan tulang punggung
tranasportasi nasional yang menghubungkan pintu gerbang utama (Pelabuhan
Utama dan atau bandar Udara Kelas Utama).
Jalan Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota jenjang
kesatu yang berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota
jenjang kedua. (R. Desutama. 2007)
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Arteri Primer adalah :
1) Kecepatan rencana > 60 km/jam.
2) Lebar badan jalan > 8,0 m.
3) Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
4) Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan
kapasitas jalan dapat tercapai.
5) Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
6) Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.
Jalan Arteri Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer
dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder lainnya atau kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Arteri Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 30 km/jam.
2) Lebar jalan > 8,0 m.
3) Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata-rata.
4) Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.
2. Jalan Kolektor
Jalan Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota kedua
dengan kota jenjang kedua, atau kota jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga. (R.
Desutama. 2007)
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Kolektor Primer adalah :
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Kolektor Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 20 km/jam.
2) Lebar jalan > 7,0 m.
3. Jalan Lokal
Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota
jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di bawahnya. (R.
Desutama, 2007)
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Lokal Primer adalah :
1) Kecepatan rencana > 20 km/jam.
2) Lebar badan jalan > 6,0 m.
3) Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa
Jalan Lokal Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan perumahan, atau kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau
kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan
Lokal Sekunder adalah :
1) Kecepatan rencana > 10 km/jam.
2) Lebar jalan > 5,0 m.
4. Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan adalah merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan lingkungan dengan ciri-ciri seperti pada Tabel 2.1
sebagai berikut :
Jalan Desa
Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
• Klasifikasi Jalan Menurut Muatan Sumbu
Jalan Kelas I
Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 meter, ukuran panjang tidak
melebihi 18 meter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10
ton, yang saat ini masih belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai
dikembangkan diberbagai negara maju seperti di Prancis telah mencapai muatan
sumbu terberat sebesar 13 ton.
Jalan Kelas II
Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 meter, ukuran panjang tidak
melebihi 18 meter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini
merupakan jalan yang sesuai untuk angkutan peti kemas.