Anda di halaman 1dari 23

KELENJAR GONAD

1. Via Wahyuningtyas (108118049)


2. Nawangsih Cahyarini (108118055)
3. Neng Fatimah (108118059)
Nama Anggota
4. Betty Septiana Saputri (108118060)
5. Lutfiatul Aminah (108118061)
6. Fendi Kurniawan (108118077)
A. Pengertian Kelenjar Gonad

Kelenjar kelamin ( kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi


dan mengeluarkan steroid yang mengatur pebangunan tubuh dan mengendalikan
karakteristik seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin.
Pada pria gonadnya adalah testis dan pada wanita gonadnya adalah ovarium.
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis
menghasilkan 2 jenis  gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu
hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing
hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis  penting selama kehamilan,
sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
B. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Gonad

a. Ovarium

Seperti halnya testis, ovarium juga


berfungsi sebagai organ endokrin dan
organ reproduksi. Sebagai organ endokrin,
ovarium menghasilkan hormon estrogen
dan progesteron. Sebagai organ
reproduksi, ovarium menghasilkan ovum
(sel telur) setiap bulannya pada masa
ovulasi untuk selanjutnya siap untuk
dibuahi sperma.
b. Testis

Testis merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah produksi spermatozoa dan
testosteron. Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferus dan testosteron
disintesis di dalam sel Leydig. Testis berada dalam selubung kapsul jaringan ikat yang
disebut tunika albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus seminiferus kontortus. Pada
setiap testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi rete testis, dan membuka untuk memberi
makan duktus pada epididimis. Epididimis memiliki kepala dan ekor, bagian ekor inilah
yang memberi makan pada vas deferent.
C. Konsep Kimia atau Biokimia

a. Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon
testosteron. Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya
adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid)
serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
b. Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri
dan kanan uterus. Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini
dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
D. Fungsi dan Mekanisme Kerja

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh


gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari. Hipofisis menghasilkan 2
jenis  gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel
(FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu
hipofisis  penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa
hipofisis.
Lanjutan

ďµ Hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium.Estrogen


dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH.Hormon
estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu
mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai
tumbuh di ketiak dan kemaluan.Di samping itu, hormon estrogen juga
membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
ďµ Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium,
menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen
(susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
Anatomi Hormon laki laki
Lanjutan

ďµ Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone


testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat
berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan
sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan
sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar,
bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian
tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan
sekitar kemaluan.
Mekanisme Kerja Hormon

ďµ A. Hormon Estrogen
Hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang
pertumbuhan organ seks, seperti payudara dan rambut pubik mengatur
siklus menstruasi.Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan
elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina.Mereka
juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara.
ďµ Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.Berfungsi stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut :
Lanjutan

ďµ Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.


ďµ -          Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks
ďµ -          Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
ďµ -          Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
ďµ -          Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan
tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik)
pengganti.
B. Hormon progesteron

Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama


diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam
reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi
telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar 
mammary, progesteron juga menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang
optimal jika terjadi implantasi.
C. Hormon testosteron

ďµ Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai


prohormon.Di sel target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnya yang
mengalami reduksi 5α, yaitu 5α-dihidrotestosteron, dan juga diaromatisasi
menjadi estradiol.Pada jaringan yang sangat bergantung pada androgen seperti
prostat, testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi menjadi 5α-
dihidrotestosteron.
ďµ Ini merupakan androgen aktif dalam kelenjar prostat.DHT berikatan dengan
reseptor androgen intranuklear yang menstimulasi transkripsi.Reseptor androgen
juga dapat berikatan dengan testosteron, dan dalam jumlah yang lebih sedikit
dengan progesteron
Lanjutan

ďµ Antiandrogen telah disintesis dan berkompetisi dengan DHT pada


lokasi reseptornya.Antiandrogen ini dibuat berdasarkan struktur
progesteron, contohnya siproteron, siproteron asetat (CA), dan
flutamin.Pada pria, CA menyebabkan atrofi pada prostat dan pada
vesikula seminalis, dan penurunan libido. CA akan menghambat
pertumbuhan pada remaja. Pada wanita, CA digunakan sebagai
terapi virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom
ovarium polikistik.Inhibitor 5α-reduktase finasterid juga efektif.
D. Gonadotropin Releasing Hormone

ďµ GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh


hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di
hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,
begitupun sebaliknya.
E. FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan
LH (Luteinizing Hormone)

ďµ Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin


hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk
waktu tertentu oleh LH.
F. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

ďµ Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan


trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
ďµ Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa
kehamilan awal.Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
ďµ Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
Dampak kelebihan atau kekurangan hormon

ďµ A. Hormon Estrogen
ďµ Dampak Kelebihan
ďµ - Kista pada payudara
ďµ - Kelelahan
ďµ - Sakit kepala
ďµ - Mood swing
ďµ Dampak kurangnya hormon
ďµ - Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang )
ďµ - Meningkatnya risiko penyakit jantung coroner
ďµ - Meningkatnya risiko dimensia ( linglung )
B. Hormon Progesteron

ďµ 1. Dampak kelebihan hormon progesterone antara lain :


ďµ- Pasien tampak kelelahan
ďµ- Kehilangan gairahseksual
ďµ- Ketidakstabilan emosi
ďµ- Kembung dan nafsu makan berkurang
ďµ- Siklus menstruasi tidak teratur
Lanjutan

ďµ 2. Dampak kekurangan Progesteron


ďµ Kekurangan progesteron dapat menyebabka atau memperburuk suatu
tubuh seseorang antara lain :
ďµ Gangguan siklus menstruasi
ďµ Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
ďµ Tidak terjadinya ovulasi, tidak haid, dan tidak subur
ďµ Perdarahan uterus abnormal
ďµ Meningkatkan resiko keguguran
C. Hormon Testosteron

ďµ Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami


kelelahan kronis, gangguan ereksi, depresi dan postur tubuh yang
kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat
menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat
meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun,
kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah
seks saat mereka berada pada batas rata-rata.
Lanjutan

ďµ Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari


luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi
hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka.Pada
pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit
mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah
kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual
wanita selain menurunkan gairah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai