Kelompok 9 :
Freska rahma putri
ridwan maulana
Miza aprinaldi
Saluran Nafas Bagian Atas
a. Rongga hidung
b. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba
Eustachius).
c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut
dengan faring,terdapat pangkal lidah).
d. Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran
udara dan aliran makanan).
Lanjutan
Saluran Nafas Bagian Bawah
a. Laring
b. Trakhea
c. Bronkhi
d. Epiglotis
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
OROPHARYNGEAL AIRWAY ( OPA )
Manfaat OPA : Menahan lidah dari menutupi hipofaring. Sebagai
fasilitas suction dan mencegah tergigitnya lidah dan ETT
(Endotracheal Tub). Alat ini tidak boleh digunakan pada pasien sadar
atau setengah sadar karena dapat menyebabkan batuk dan muntah.
Lanjutan
NASOPHARYNGEAL AIRWAY ( NPA )
Manfaat NPA : alat ini biasa nya digunakan pada pasien dalam
kondisi yang tidak sepenuhnya responsif namun masih memiliki
tanda – tanda kesadaran. Alat ini di pasang melalui lubang hidung
pasien
Lanjutan
2. Mebuka jalan nafas Tanpa alat
1. Head Tilt / Chin Lift
yaitu Tehnik ini hanya dapat digunakan pada korban tanpa cedera kepala,
leher, dan tulang belakang.
a. Letakkan tangan pada dahi korban (gunakan tangan yang paling dekat
dengan dahi korban).
b. Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong dahi
kearah belakang.
c. Letakkan ujung-ujung jari tangan yang satunya pada bagian tulang dari
dagu korban. Jika korban anak-anak,
d. Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala.
e. Pertahankan posisi ini.
Lanjutan
2. Jaw Trust Manuver
Yaitu Tehnik ini menguras tenaga, namun merupakan yang
paling sesuai untuk korban dengan cedera tulang belakang.
Tahap-tahap untuk melakukan tehnik ini adalah:
a. Berlutut diatas kepala korban.
b. Cengkeram rahang bawah korban pada kedua sisinya
c. Gunakan gerakan mengangkat untuk mendorong rahang
bawah korban keatas
d. Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka
TERIMA KASIH