Anda di halaman 1dari 15

KOMPLIKASI STROKE DAN JENIS PENATALAKSANAANYA

Kelompok : IV
Pengertian Komplikasi

• Komplikasi adalah sebuah perubahan tak


diinginkan dari sebuah penyakit, kondisi
kesehatan atau terapi. Penyakit dapat menjadi
memburuk atau menunjukkan jumlah gejala
yang lebih besar atau perubahan patologi, yang
menyebar ke seluruh tubuh atau berdampak
pada sistem organ lainnya.
A. Jenis-jenis Komplikasi Pada Penyakit Stroke dan Penatalaksanaanya

1. Edema Serebri (Cerebral edema)


Cerebral edema atau edema otak adalah keadaan
patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam
jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak.
Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler
(lebih banyak di daerah substansia grisea) maupun
ekstraseluler (daerah substansia alba), yang
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial.
Penatalaksanaan untuk edema otak adalah
sebagai berikut :

• Posisi kepala dan leher


• Ventilasi dan oksigenasi
• Penatalaksanaan cairan
• Penatalaksanaan tekanan darah
• Pencegahan kejang, demam, dan hiperglikemi
• Analgesik, sedasi, dan zat paralitk
Terapi osmotik dengan manitol dan salin hipertonik

• Pemberian manitol ini harus disertai pemantauan


kadar osmolaritas serum. Osmolaritas darah yang
terlalu tinggi akan meningkatkan resiko gagal ginjal
(terutama pada pasien yang sebelumnya sudah
mengalami volume depletion). Kadar osmolaritas
serum tidak boleh lebih dari 320,Osmol/L.

• Cairan salin hipertonik (NaCl 3%) juga dapat


digunakan sebagai alternatif pengganti manitol
dalam terapi edema otak. Mekanisme kerjanya
kurang lebih sama dengan manitol, yaitu dehidrasi
osmotik
2. Hiperglikemia reaktif
Hiperglikemia reaktif pada stroke terjadi akibat
adanya respon tubuh terhadap stres.
Hiperglikemia reaktif merupakam proses fisiologi
tubuh yang bisa menjadi patologis apabila tidak
dikontrol dengan baik. Hiperglikemia reaktif
terjadi pada 60% kasus stroke akut, dan dari 60%
kasus stroke dengan hiperglikemia reaktif
tersebut, 12-52% tidak menderita diabetes.
3. Sindrom pseudobulbar (sindrom PBA)

• Sindrom PBA atau disebut juga sindrom joker adalah


penyakit yang membuat penderitanya tertawa atau
menangis tiba-tiba tanpa ada pemicunya.
• Sindrom PBA disebabkan oleh kerusakan pada bagian
otak yang mengontrol emosi, serta adanya perubahan
pada zat kimia otak. Hal ini karena penyakit PBA
biasanya muncul pada orang-orang yang mengalami
gangguan saraf seperti cedera kepala, stroke dan tumor
otak.
• Pengobatan PBA bertujuan untuk meredakan
keparahan gejala dan mengurangi frekuensi
kemunculan emosi yang meledak-ledak. Sejumlah
metode pengobatannya adalah dengan pemberian obat
seperti antidepresan, dextromethrphan, atau quinidine.
4. Deep vein thrombosis

• Deep vein thrombosis atau pengumpalan darah


di tungkai yang mengalami kelumpuhan.
• kondisi ini terjadi akibat terhentinya gerakan
otot tungkai, sehinga aliran di dalam pembuluh
darah vena tungkai terganggu dan meningkan
resiko untuk terjadinya pengumpalan darah,
Deep vein thrombosis dapat di obati dengan
obat antikoagulan.
5. Hidrosefalus
Hindrocefalus adalah komplikasi yang terjadi
akibat menumpuknya cairan otak di dalam rongga
otak (ventrikel).

6. Disfagia
Gangguan refleks otot saat menelan, akibatnya
makanan dan minuman beresiko masuk ke dalam
saluran pernapasan.
C. Komplikasi Jangka Pendek D. Komplikasi Jangka Panjang
pada Stroke ( 1 – 14 hari) pada Stroke ( Lebih dari 14 hari)

• Pneumonia • Stroke rekuren (Stroke


• Infark miokard berulang)
Stroke berulang
• Emboli paru (sekunder), merupakan
salah satu komplikasi yang
sering timbul setelah
pasien pulang dari
perawatan dir umah sakit.
Pasien yang pernah
menderita stroke memiliki
resiko untuk terkena
serangan stroke sekunder.
E. Pen a ta la k sa n a a n K o m plik a si S tr o k e J a ng k a P en de k

1. Penatalaksanaan Terapi Stroke Iskemik

 Fase Akut :  Pencegahan sekunder


• Alteplase (t-PA, aktivator stroke iskemik:
jaringan plasminogen) • Penggunaan terapi
dimulai dalam 4,5 jam antiplatelet pada stroke
gejala onset noncardioembolik.
• Aspirin 160 hingga 325 Aspirin, clopidogrel, dan
mg / hari dimulai antara extended-release
24 dan 48 jam setelah dipyridamole plus aspirin
selesai • Antikoagulan oral
• Statin
• Heparin
2. Penatalaksanaan Stroke Hemoragik

• Menurunkan kerusakan sistemik.

• Mengendalikan Hypertensi dan Peningkatan Tekanan


Intra Kranial

• Terapi Farmakologi(Antikoagulasi)

• Pembedahan
F. Penatalaksanaan Komplikasi Stroke Jangka Panjang

1. Breathing Exercise
Breathing exercise adalah salah satu bentuk latihan pernafasan
yang ditujukan untuk mencegah penurunan fungsional sistem
respirasi.
kepada pasien. Metode yang dipilih adalah deep breathing exercise.
Deep breathing exercise adalah bagian dari brething exercise yang
menekankan pada inspirasi maksimal yang panjang yang dimulai
dari akhir ekspirasi dengan tujuan untuk meningkatkan volume
paru

2. Latihan dengan mekanisme reflek postur


Bentuk latihannya antara lain :
• Mobilisasi trunk
• Latihan menghambat pola spastisitas anggota gerak atas dan
bawah
• 3. Latihan weight bearing
Latihan ini berupa mengenalkan kembali bentuk
permukaan benda yang bervariasi kepada sisi yang
lumpuh agar kembali terbentuk mekanisme feed back
gerakan yang utuh
4. Latihan keseimbangan dan koordinasi
Latihan keseimbangan dan koordinasi pada pasien stroke
stadium recovery sebaiknya dilakukan dengan gerakan
aktif dari pasien dan dilakukan pada posisi terlentang,
duduk dan berdiri
5. Latihan fungsional
Latihan fungsional seperti latihan briging, latihan duduk
ke berdiri dan latihan jalan. Latihan briging untuk
mobilisasi pelvis agar dapat stabil dan menimbulkan
gerakan ritmis saat berjalan
G. Terapi Komplementer
Jenis jenis terapi komplementer untuk
pasien stroke:
• Aroma terapi
• Akupuntur
• Akupresure
• Terapi air
• Terapi musik
• Yoga

Anda mungkin juga menyukai