Anda di halaman 1dari 33

HIFEMA

CASE REPORT
Tri Hakiki (18360166)
 
Pembimbing:
dr. Rahmat Syuhada, Sp.M
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny.N
 Usia : 27 tahun
 Jenis Kelamin: Perempuan
 Suku/Bangsa : Indonesia
 Agama : Islam
 Alamat : Pringsewu
 Tanggal Pemeriksaan: 13 April
2019
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)

 Keluhan Utama : Pasien mengeluh mata kiri


kabur setelah terjatuh shower mandi ± 1 hari
yang lalu .
 Keluhan Tambahan : disertai nyeri, merah dan

bengkak
 Riwayat Penyakit Sekarang :

 Mata kanan terasa nyeri dan terlihat


gumpalan darah sebelum masuk rumah sakit.
 Tidak terdapat darah mengalir keluar dari mata
Riwayat perjalanan Penyakit :  Riwayat Penyakit
Pasien mengeluh mata kiri kabur Dahulu:
sejak ± 1 hari sebelum masuk • Umum:
rumah sakit. Awalnya mata pasien
terjatuh shower pada saat mandi.  Hipertensi (-), Diabetes
Mellitus (-) dan Alergi (-)
• Mata
 Riwayat sakit mata
sebelumnya (-)
 Riwayat operasi mata (-)

 Riwayat trauma mata

sebelumnya (+)
 Riwayat  Riwayat
Penyakit Kebiasaan :
Keluarga:  Riwayat alkohol
 Keluarga pasen (-) dan riwayat
tidak ada yang merokok (-)
memiliki
penyakit yang
sama
STATUS PASIEN

 Keadaan umum: tampak sakit


sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : Cukup
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Pernapasan : 24 x/menit
 Suhu : 36,4°C
 Nadi : 82 x/menit
 Status Generalis
 Kepala : Dalam batas normal
 Thoraks : Dalam batas normal
 Abdomen : Dalam batas normal

 Ekstremitas : Dalam batas normal


STATUS OFTALMOLOGIS
OD  18/05/2018 OS

20/20 Visus 4/60

- Koreksi -

Orthoforia Bulbus Oculi Orthoforia

Trichiasis (-), Madarosis (-) Supersilia Trichiasis (-), Madarosis (-)

- Parese -

Hiperemis (-), nyeri tekan (-),


Hiperemis (+), nyeri tekan (+), edema
edema (-) Palpebra superior
(+), eksoriasi (+)

Hiperemis (-), nyeri tekan (-),


Palpebra inferior Hiperemis (-), nyeri tekan (+), edema (-)
edema (-)

Normal Konjungtiva palpebral Papil (-), folikel (-) dan hIperemis (+)

Normal Konjungtiva fornices Papil (-), folikel (-) dan hIperemis (+)

Normal Konjungtiva bulbi Injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva (+)

Normal Kornea edama (+)

darah (-), pus (-) Camera oculi anterior dalam, darah (+), pus (-)

Coklat, utuh, sinekia (-) Iris Sulit di nilai

Bulat, d: 3 mm, Refleks cahaya (+) Pupil Sulit di nilai

Jernih Lensa Sulit di nilai


GAMBAR OD
PEMERIKSAAN PENUJANG
 Slitlamp
 DL, HBsAg dan GDS
 Tonometri
 USG Mata
RESUME
 Seorang wanita berumur 27 tahun datang ke poliklinik
mata RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung di
antar oleh keluarganya dengan keluhan mata kiri
kabur setelah kejatuhan shower mandi. Dialami sejak
± 1 hari yang lalu, disertai rasa pedih, bengkak dan
memerah.
 Pada pemeriksaan mata didapatkan :

 Palpebra superior : Hiperemis (+), nyeri tekan (+),


edema (+), eksoriasi (+). Konjungtiva : injeksi siliar (+)
injeksi konjungtiva (+) dan kornea tampak edema (+)
COA: darah (+) di mata kiri.
 Hasil visus VOD: 20/20, VOS: 4/60
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING
 Trauma Okular +  KOMPLIKASI GLAUKOMA
Hifema OD OD
 EROSI KORNEA OD

DIAGNOSIS
TERAPI
 Cendo Tropin ED MD 3x1 OS
 Xitrol ED MD 6x1 OD
 Timol ED MD 6x1 OD
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : dubia ad bonam


 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
 Quo ad cosmeticum : dubia ad bonam
HIFEMA

TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Trauma mata merupakan penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa
muda

Salah satu di antara sekian banyak penyebab kebutaan, yang sering dijumpai
adalah trauma tumpul pada mata

Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga


kemungkinan merusak struktur pada permukaan (kelopak mata, konjungtiva,
sklera, kornea, dan lensa) dan struktur mata bagian belakang (retina dan
persarafan)

Perdarahan di dalam Camera Oculi Anterior (COA) yang disebut dengan hifema
merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani oleh dokter.
ANATOMI MATA
VASKULARISASI BOLA MATA
EPIDEMIOLOGI
Penelitian menemukan 33% dari
seluruh trauma mata yang serius
menimbulkan hifema, 80% hifema
terjadi pada pria

Perkiraan rata-rata kejadian di


Amerika Utara adalah 17-20/100.000
populasi/tahun.

Perbandingan antara pria dan wanita


adalah 3:1
ETIOLOGI

KESALAHAN
TRAUMA
PROSEDUR TUMOR MATA
TUMPUL
OPERASI

INFLAMASI
KELAINAN
PADA IRIS
PEMBULUH
DAN BADAN
DARAH
SILIAR
MEKANISME TRAUMA TUMPUL
PATOFISIOLOGI
TRAUMA
TRAUMA TUMPUL
TUMPUL GAYA
GAYA KONTUSI
KONTUSI

ROBEKAN
ROBEKAN JAR.
JAR. IRIS,
IRIS, BANYAK
BANYAK PEMBULUH
PEMBULUH
BADAN
BADAN SILIAR
SILIAR dan
dan DARAH
DARAH
KOROID
KOROID

PENDARAHAN
PENDARAHAN DI
DI
DALAM
DALAM COA
COA

TIMBUNAN
TIMBUNAN DARAH
DARAH GAYA
GAYA GRAVITASI
GRAVITASI
GEJALA KLINIS
 Terlihat adanya darah pada COA
 Nyeri
 Epifora
 Blefarospasme
 Penurunan visus
 Terkadang terlihat Iridoplegia
dan Iridodialisis
KLASIFIKASI

DARAH YANG VOLUME DARAH


PENYEBAB ONSET
TERLIHAT PADA COA
• Hifema • Hifema primer • Makrohifema • Grade 1 (<1/3)
traumatika • Hifema • Mikrohifema • Grade 2 (1/3-
• Hifema sekunder 1/2)
tindakan • Grade 3 (>1/2)
medis • Grade 4 (full)
• Hifema
inflamasi
• Hifema
kelainan
sel/pembuluh
darah
• Hifema
neoplasma
A. Hifema grade I, B. Hifema grade II, C. Hifema grade III dan D. Hifema grade IV
DIAGNOSIS
1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik mata


• Ekimosis, laserasi palpebra, proptosis, enofalmus,
fraktur orbita, gangguan gerak bola mata, oedem
kornea, dll

3.Pemeriksaan penunjang
• Tonometri, funduskopi, Slitlamp, USG, X-ray, CT-
Scan orbita
PRINSIP PENATALAKSANAAN
Menghentikan perdarahan

Menghindarkan perdarahan sekunder

Eliminasi darah dari COA

Mengontrol glaukoma sekunder & menghindari


komplikasi lain

Mengobati kelainan penyerta yang lain


PENATALAKSANAAN

KONSERV TIRAH BARING BEBAT MATA


ATIF

- OCULAR HYPOTENSIVE
MEDIKAMEN - KOAGULANSIA DRUG
TOSA - MIDRIATIKA MIOTIKA - KORTIKOSTEROID
&ANTIBIOTIKA

OPERAS PARASENTESIS IRIGASI COA


I
KOMPLIKASI

1 • Perdarahan sekunder

2
• Glaukoma sekunder

3
• Hemosiderosis kornea

4
• Sinekia posterior

5
• Uveitis
PROGNOSIS

Prognosis pada kasus hifema


ditentukan berdasarkan pulihnya
tajam penglihatan pasien.
Fungsi penglihatan harus
merupakan goal dalam
penatalaksanaan pasien dengan
hifema. Dalam menentukan kasus
hifema perlu dipertimbangkan:
 Kerusakan struktur mata lain
 Perdarahansekunder
 Komplikasi lain: glaukoma, corneal blood staining, serta
atrofi optik
DAFTAR PUSTAKA
 Supartoto A, Utomo PT. Trauma Mata dan
Rekonstruksi. Dalam : Ilmu Kesehatan Mata.
Jogjakarta : Fakultas Kedokteran Gadjah Mada;
2007. Hlm 317-44.
 Vaughan, dkk. Trauma. Dalam : Oftalmologi Umum.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2010. Hlm
380-9.
 Vaughan, dkk. Anatomi dan Embriologi Mata.
Dalam : Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG; 2010.
 Morrison JC, Freedo TF, Toris CB. Anatomy and
Physiology of Aqueous Humor Formation. In :
Glaucoma Science and Practice. New York :
Thieme; 2003.
 Ilyas S. Trauma Mata. Dalam : Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai