Anda di halaman 1dari 32

Serb “

uk
Amelia Febriani, M.Si., Apt
Serbuk adalah campuran kering
bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan,ditujukan
untuk pemakaian oral atau
untuk pemakaian luar. (Farmakope
Indonesia, Ed. V)
Sirup
kerin
g

Injeks
i
kerin

g

Inhaele
Preparat Bentuk
r
serbuk Serbuk
kering

Insuflas
i
Kelebihan Kelemahan

• Lebih stabil terutama untuk • Tidak tertutupnya rasa tidak


obat yang rusak oleh air enak seperti pahit, sepat,
• Penyerapan lebih cepat dan lengket di lidah (bisa diatasi
dengan corrigens saporis)
lebih sempurna dibanding ,
• Pada penyimpanan menjadi
sediaan padat lainnya.
• Cocok digunakan untuk lembab  kurang baik
untuk bahan obat yang
anak-anak dan orang
rusak/mudah terurai oleh
dewasa yang sukar menelan
kelembapan
kapsul atau tablet.
• Peracikan lebih lama
• Obat yang terlalu besar
volumenya untuk dibuat
tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk
serbuk.
• Pemberian dosis yang Kelebihan
sangat tepat sesuai dengan
permintaan dokter sesuai
dengan keadaan si
dan
penderita.
• Obat yang tidak stabil Kelemahan
dalam suspensi atau larutan
air dapat dibuat dalam Sediaan
bentuk serbuk atau granul.
Serbuk
Homog
Syarat syarat en
SERBUK

HaLus Memenuh
Kerin i Uji
Keseraga
g man
bobot
setiap bagian camp.
serbuk harus
Homog mengandung bahan-
en bahan yang sama
dan dalam
Ukuran perbandingan
Densitas/Ber
Partikel yang sama pula.
at Jenis
• Jika • Jika
perbedaan perbedaan
ukuran BJ besar 
besar  masukkan
sebelum dulu serbuk
dicampur yang BJ nya
harus besar baru
Memenuhi
Syarat syarat Uji
Keseragam
SERBUK an bobot

• Terbatas pada
• Penyimpangan obat yang relatif • Pada umumnya
antara tidak poten, serbuk tabur harus
penimbangan satu seperti laksan, melewati ayakan
persatu terhadap antasida, makanan dengan derajat
bobot isi rata-rata diet dan beberapa halus 100 mesh,
tidak lebih dari analgesik tertentu agar tidak
15% tiap 2 sehingga pasien menimbulkan iritasi
bungkus dan tidak dapat menakar pada bagian yang
lebih dari 10% tiap secara aman Serbuk
peka
Pulveres
18 bungkus dengan sendok teh
Pulvis
atau penakar lain. Tabur
Kering

Serbuk tidak boleh


menggumpal atau
mengandung air, krn. mgd.
bahan yg. higroskopis,
efloresen, deliquesen
ataupun campuran eutektik
HaLus

Bila ukuran partikel serbuk sangat halus,


maka:
 Serbuk lebih homogen
 Disolusi makin cepat ssehingga kadar
obat yang. tinggi cepat dicapai
 Deng.an permukaan yg. luas 
memberi daya adsorpsi yang. besar 
penting utk. serbuk antasida, anti diare
dan antidotum.

Derajat Halus
Serbuk dan
Pengayak
Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus
Derajat Halus Serbuk

 Dinyatakan dengan satu atau dua


nomor dari pengayak yang
digunakan:
satu nomor : semua serbuk dpt
melewati pengayak pada nomor
tersebut
dua nomer : semua serbuk dpt
melewati pengayak dgn nomer
terendah dan tdk lebih dari 40%
melewati pengayak dgn no.tertinggi
 Nomer pengayak : menunjukkan
Derajat halus
serbuk
Serbuk sangat kasar = 5/8

Serbuk kasar = 10/40

Serbuk agak kasar = 22/60

Serbuk agak halus = 44/85

Serbuk halus = 85

Serbuk sangat halus = 120

Serbuk sangat halus =200/300


 Serbuk tak terbagi
 Obat luar serbuk tabur dan serbuk
gigi
 Obat dalam terbatas pada obat yang
relatif tidak poten, seperti laksan,
antasida, makanan diet dan beberapa

Pul
analgesik tertentu

Pulver
es
 Serbuk terbagi
vis
 dibungkus dalam
kemasan sekali
minum kertas
perkamen atau
kertas selofan

serbuk
pulveres

• R/ Ac • R/
10 g Sacch. Lact Acidi
qs asetylosalicyl 0,5 g
m.f.Pulv .div in part Sacch. Lact
aeq. no. XX S qs m.f.Pulv dtd
3.d.d..1 no. XX S
3.d.d..1
Ditulis
Ditulis jumlah
jumlah obat bungkus
keseluruhan yang harus
dibuat
PULVI
S

P
vis s ste ulvis
l
Pu ficiu rnu
tato
ntri ius r
d e

eff
i
us sor

Pu sc
sp is

er t
ad Pulv

lvi en
er

ve
s
Pulvis
Adsp
er
soriu
Serbuk tabur/ bedak
s Adalah serbuk ringan, bebas dari
butiran kasar dan dimaksudkan untuk
obat luar. Umumnya dikemas dalam
wadah yang bagian atasnya berlubang
halus untuk memudahkan
penggunaan pada
Talk, kaolin dan kulit
bahan mineral lainnya yang
digunakan untuk serbuk tabur harus
memenuhi syarat bebas bakteri.
Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk
luka terbuka
Pada umumnya serbuk tabur harus melewati
ayakan dengan derajat halus 100 mesh
agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian
yang peka.
Pulvis
Dentr
i Serbuk Gigi
ficius

Penggunaa Biasanya
nnya menggunaka
dengan n carmin
Serbuk sebagai
cara di
yang bisa pewarna yang
taburkan
mengobati dilarutkan
para gigi
sakit gigi, terlebih dulu
yang sakit
atau dalam
brlubang. chloroform /
etanol 90 %
Pulvis
sternu
tatoriu
s Serbuk Bersin
serbuk bersin adalah serbuk
yang penggunaannya dihisap
melalui hidung, sehingga
serbuk tersebut harus halus
sekali.
Pulvis
Serbuk
Effervesce
nt Efervesen
 Serbuk effervescent merupakan serbuk biasa
yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih
dahulu dalam air dingin atau air hangat dan
dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan
gas CO2, kemudian membentuk larutan yang
pada umumnya jernih.
 Serbuk ini merupakan campuran antara
senyawa asam (asam sitrat atau asam tartrat )
dengan senyawa basa (natrium carbonat atau
natrium bicarbonat).
 Interaksi asam dan basa ini dalam air akan
menimbulkan suatu reaksi yang menghasilkan
gas karbondioksida.
 Bila kedalam campuran ini ditambahkan zat
berkhasiat maka akan segera dibebaskan
“ Cara
peracikan
Serbuk
Serbuk diracik dengan mencampur


bahan obat satu persatu sedikit
demi sedikit, ayak dengan pengayak
No.60 lalu dicampur lagi

Jika serbuk • Harus diayak dengan pengayak


mengandung No.40
lemak
Jika bahan obat, •
Harus dilakukan pengenceran
bobot nya
menggunakan zat tambahan
kurang dari 50 yang cocok
mg

Jika obat berupa • Digerus dulu sampai derajat


serbuk kasar halus yang sesuai
Cara peracikan Serbuk
Jika obat berupa
• Pelarut diuapkan sampai hamper
cairan kering, kemudian serbukkan dengan
(tingtur/esktrak zat tambahan yang cocok
cair)
Jika obat
• Larutkan dalam pelarut yang sesuai
bermassa secukupnya, kemudian serbukkan
lembek (ekstrak dengan zat tambahan yang cocok
kental)
Jika serbuk
mengandung zat • Keringkan dengan kapur tohor atau
yang mudah bahan pengering lain yang cocok
menguap
Pembuatan Serbuk dengan Bahan-bahan
berikut
Serbuk halus
sekali
Bahan Padat Serbuk
berbentuk
hablur dan
kristal
Bahan Jumlah banyak
Setengah
Padat Jumlah sedikit

Minyak atsiri
Serbuk

Bahan Cair
Tingtura

Ekstrak kering

Ekstrak Ekstrak kental

Ekstrak Cair

Zat berkhasiat
Dari bentuk tunggal
tablet atau
kapsul Zat berkhasiat
campuran
Serbuk dengan Bahan


Padat
Tidak Tidak
berkh diayak
asiat Belera
Diayak
keras ng Dilapisi zat
terpisah tambahan
Iodofor
m Berwar

Serb na

uk
Dalam Halus Dalam
Jumlah
Digerus Jumlah
dalam Banya Sedikit
mortir k (<50 Dibuat
dengan mg) pengenceran
dilapisi zat
Berkh (ct: Luminal &
tambahan asiat Atropin sulfat)
keras
Sangat mudah mengkristal lagi, 
ditetesi dulu dgn eter atau etanol
95 % kmd dikeringkan
Kamfer

Digerus dalam lumpang panas.


Garam- garam yang mempunyai
garam exiccatusnya, lebih baik kita sangat ringan dan mudah terbang
ganti dengan exiccatusnya (Natrium dan dapat menyebabkan bersin
carbonas, ferii sulfat, Na sulfat, K ditetesi dulu dgn eter atau etanol
Sulfat) 95 % kmd dikeringkan
Ggaram-
garam Hablu
yang Asam
mengand r& salisilat
ung air
kristal Kristal

Asam
Campurannya mudah mencair  benzoat,
kerjakan seperti pada kamfer. Obat naftol,
dalam  etanol, obat luareter mentol,
thymol
EKstrak
Extractum
Siccum (ekstrak
kering)
• Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus.
• Contoh: Opii extractum, Strychni extractum

Extractum
Spissum (ekstrak
kental)
• Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit penambahan cairan
penariknya untuk mengencerkan ekstrak, kemudian tambahkan zat
tambahan sebagai pengering.
• Belladonnae extractum dan Hyoscyami extractum menggunakan etanol
70%.
• Extrak Cannabis Indicae dan Extrak Valerianae menggunakan etanol 90
%. Extractum
•Liquidum (ekstrak
Extrak Filicis dengan eter.
cair)
• Dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur.
• Contohnya Rhamni Purshianae ext, Ext. Hydrastis Liq.
• Catatan : Ekstrak Chinae Liq. bisa diganti dengan ekstrak Chinae
Siccum sebanyak sepertiganya.
dilebur dulu diatas
tangas air, baru
dicampur dengan
Dalam zat tambahan
Jumlah
Banyak

Vasel
in
putih
dan Adep
kunin s
g lana
Bahan e
Setengah
Padat
Para Cera
fin flava
&
alba

digerus dengan
penambahan aceton
atau eter, baru Dalam
ditambah zat Jumlah
tambahan atau sedikit
dicairkan dalam
lumpang panas
Bahan Cair
• Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir
• Dapat juga dibuat oleo sacchara (campuran 2 gram gula dengan 1
Minyak tetes minyak atsiri).
Atsiri

• Tingtura tidak mudah menguap ( tingtura opium, digitalis, aconiti,


beladona):
• Sedikit  dalam lumpang panas lalu dikeringkan
• Banyak Uapkan sampai sekental sirop lalu keringkan
• Berat yang hilang untuk serbuk tdk terbagi harus diganti dengan zat
tambahan sedangkan untuk serbuk terbagi tdk perlu diganti
• Tingtura mudah menguap
Tingtura • Ambil zat berkhasiatnya saja jika diketahui bagian-bagiannya
( tingtur iodium, opium),
• Uapkan pada suhu serendah mungkin jika tidak diketahui bagian-
bagiannya
ablet dan Kapsul
Jika mengandung zat berkhasiat
tunggal
• Dapat langsung digunakan dalam
bentuk tablet atau kapsul
• Tablet digerus halus kemudian
ditimbang
Jika mengandung
• Kapsul zat berkhasiat
 Isinya dikeluarkan dan
ditimbang
campuran
• Bahan yang digunakan dapat berupa
bentuk serbuknya saja
Tugas

Bagaimana cara pengemasan
serbuk terbagi dan serbuk tak
terbagi
B. KONTROVERSI PUYER
Kontroversi seputar peresepan obat dalam bentuk puyer atau racikan mencuat, hal ini
membuat masyarakat menjadi resah terutama bagi orang tua yang anaknya sering
mendapatkan obat dalam bentuk puyer. Timbulnya kontroversi tersebut disebabkan karena
pemberian obat dalam bentuk puyer dapat menyebabkan:
1. Stabilitas obat dapat menurun, karena obat-obatan yang dicampur dalam bentuk
puyer kemungkinan akan berinteraksi antara satu obat dengan obat yang lainnya.
2. Pemberian obat dalam bentuk puyer berisiko terjadi polifarmasi.
3. Sukar diketahui obat mana yang dapat menimbulkan efek samping atau reaksi alergi
karena dalam bentuk campuran.
4. Pembuatan puyer dengan cara digerus atau diblender, sehingga akan ada sisa obat
yang menempel di alatnya, kadar obat menjadi berkurang terutama untuk obat- obat
yang jumlahnya sangat sedikit.
5. Proses pembuatan obat itu harus bersih/higienes, sedangkan pada pembuatan puyer
dilapangan kenyataannya banyak yang tidak memenuhi persyaratan, mortir/blender
tidak dicuci bersih untuk setiap penggantian jenis peracikan resep, seringkali masih
tertinggal sisa dan bekas obat puyer sebelumnya.
6. Sehingga kemungkinan obatnya sudah rusak sebelum mencapai sasaran karena proses
penggerusan.
7. Dosis yang berlebihan karena dokter tidak mungkin hapal setiap merek obat, karena
ada kemungkinan dokter meresepkan dua merek obat yang berbeda, dengan
kandungan zat aktifnya sama.
8. Kesalahan dalam peracikan obat, kesalahan dapat terjadi, karena adanya tulisan dokter
yang tidak dapat dibaca oleh farmasis, sehingga dapat terjadi salah peracikan.
Peresepan obat dalam bentuk puyer atau racikan merupakan bagian dari rangkaian
praktik kedokteran. Pada dasarnya seorang dokter harus memahami dan bertanggung jawab
terhadap semua jenis obat yang diberikan pada pasien. Obat yang diracik atau puyer tidak
ada masalah sepanjang dibuat dengan cara baik dan benar, serta komposisi jenis obat yang
rasional.

Anda mungkin juga menyukai