a
Pencegahan
◦Vaksinasi
Pencegahan
◦Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut:
◦Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan sebelum
menstruasi sebelumnya karena darah dan sel dari dalam rahim
dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.
◦Pasien harus memberitahukan sejujur-jujurnya kepada petugas
mengenai aktivitas seksualnya.
◦Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1 hari sebelum
pengambialn bahan pemeriksaan. penggunaan tampon, pil vagina,
ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum
pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina
yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
◦Pembilasan vagina dengan bahan kimia tidak boleh dilakukan
dalam 24 jam sebelumnya.
◦Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang
pemeriksaan pap smear.
Persiapan Pasien Persiapan alat
Melakukan informent Menyiapkan alat untuk
concent. pemeriksaan Pap Smear
Menyiapkan lingkungan (hanscun, speculum (cocor
sekitar Pasien, tempat tidur bebek), spatula ayre yang
ginekologi dan lampu sorot. telah dimodifikasi, lidi kapas
Menganjurkan klien atau cytobrush, objek glass,
membuka pakaian bagian botol khusus berisi alkohol
bawah. 95%, cytocrep atau hair
Menganjurkan klien spray, tampon tang, kasa
berbaring ditempat tidur steril pada tempatnya,
ginekologi dengan posisi formulir permintaan
litotomi pemeriksaan sitologi pap
smear, lampu sorot, waskom
berisi larutan klorin 0,5%,
tempat sampah, tempat tidur
ginekologi, sampiran.
Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan
metode tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk kering
dan bersih.
Memakai APD (Jas Laboratorium, sarung tangan ,dan masker)
Pasien berbaring dengan posisi litotomi.
Melakukan vulva higyene.
Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda-tanda
infeksi.
Memasang speculum dalam vagina sehingga tampak jelas
vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uterus, dan kanalis
servikalis
Periksa serviks apakah normal atau tidak.
Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung
spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh
permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan dengan
mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar melingkar
o
◦ Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan menjadi 5 kelas, yaitu:
◦ Kelas I : tidak ada sel abnormal. Lakukan pemeriksaan ulang 1 tahun
kemudian.
◦ Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi adanya
keganasan. Menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, kadang disertai:
◦ Kuman atau virus tertentu.
◦ Sel dengan kariotik ringan.
◦ Pemeriksaan ulang 1 tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya. Bila
ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang 1 bulan setelah pengobatan.
◦ Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan, displasia ringan
sampai sedang.
◦ Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat. Biasanya dilakukan
tindak lanjut sebagai berikut:
◦ Dilakukan biopsi.
◦ Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3 sediaan.
◦ Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
◦ Kelas V : keganasan. Dilakukan tindak lanjut seperti pada kelas IV.
INSPEKSI VISUAL
dengan
ASAM ASETAT
Non (IVA )
–invasif
Mudah-murah
Di Puskesmas
Hasil langsung
Sensitivitas,spesifisitas
memadai