N G
B A
E M
N G M
E LA
P IS
A M
G M A
I A L
D
A S D
R
P A T EK
IP
DISUSUN OLEH :
1. Leli puspitasari (B1801445)
2. Marlinda Dewi Arum (B1801447)
3. Nova Destry fabya (B1801453)
4. Sifa Awaliyah (B1801453)
PENGERTIAN IPTEKS
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu cara menerapkan
kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan
berdasarkan proses teknis tertentu untuk memanfaatkan alam bagi
kesejahteraan dan terpenuhinya suatu tujuan.
POTENSI MANUSIA (JASMANI DAN ROHANI)
DALAM PENGEMBANGAN IPTEKS
POTENSI YANG DIMILIKI MANUSIA
Dalam berbagai literature, khususnya dibidang filsafat
dan antropologi dijumpai berbagai pandangan para ahli
tentang hakekat manusia. Sastraprateja, misalnya
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
historis.
Sastraprateja menambahkan ada sekurang-kurangnya
6 anthtropoligical constans yang dapat di tarik dari pengalaman umat
manusia, yaitu:
1. Relasi manusia dengan kejasmanian, alam, dan lingkungan
ekologis
2. Keterlibatan dengan sesama
3. Keterkaitan dengan srtuktur sosial dan institional
4. Ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan
tempat, hubungan timbal balik antara teori dan praktis.
5. Kesadaran religious dan para religious
6. Merupakan satu sintesis dan masing-masing saling mempengaruhi.
Manusia yang baru lahir dari perut ibunya masih sangat lemah, tidak
berdaya dan tidak mengetahui apa-apa. Untuk menjadi hamba Allah yang
potensinya kearah yang positif melalui suatu upaya yang disebut sebagai al-
َ ْ ء كَي
ف ِ ما وإِل َى َ َ ْ َ ُ َ َ َأ
َ الس
َّ َ )17ت( ْ ق ِ ل خُ فَ ْ ي ك ل ِ
ِ ِ ب إل ا ى ل إ نَ
ِ ْ ُ و ر ظْ نَ ي ال ف
َ ْ َ َ )19( ت
فَ ْ ض كَي ِ وإِلى األ ْر ْ َ صب ِ ُف ن َ ْ ال كَي ِ َ جب ِ ْ وإِل َى ال َ )18( ت ْ ع
َ ف ِ ُر
)20( ت
ْ حَ ِ سط ُ
Artinya: ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung
bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-
Ghasiyah: 17-20)
b. Al-Quran Sebagai Prediktor
Beberapa ayat Al Quran menyatakan ramalannya kejadian pada masa
yang akan datang baik masa yang jauh maupun masa yang dekat,
yang sebagian merupakan mata rantai sebab akibat (kausalitas).
Berikut ini contoh ayat-ayat tersebut:
ِ َر
ض ِ َ ن اهللُإِلَ ْي
ْ ي اْألCادَ فC اْلفَ َسCك َوالَ تَ ْب ِغ َ أَح َس َ أَح ِس ْن
ْ اCك َم ْ الدُّ ْن َيا َوCن
ِ َ يبC ن ِصCَ والَ تنسC اهلل الدَّار اْآلَِخرةCك
َكم َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َتا َ ا آC فِ ْي َمCابتَِغ
ْ َو
ِ ِ ُّ ن اهلل الَ يِح
ن
َ ب ا ْل ُمفْسد ْي ُ َ َّ ِإ
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)
KESIMPULAN
manusia itu sendiri adalah suatu sejarah, suatu peristiwa yang semata-
mata datum.