Anda di halaman 1dari 35

SISTEM ENDOKRIN

Ns. Roma Sitio, M.Kep


D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh
Pengertian
System endokrin merupakan sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran (ductless).
 Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat :
menit, jam,bulan, atau tahun.
Komunikasi Sistem Endokrin melalui media
yaitu HORMON. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan“ melalui aliran darah ke
berbagai sel dan menerjemahkan "pesan“ sebagai
tindakan
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan
sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat
sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan
ikat halus yang banyak mengandung pembuluh
kapiler. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan
sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil
sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi dari
selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target
(responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.
Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh
kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran
kelenjar ludah.
Fungsi Sistem Endokrin :

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :


Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif
pada janin yang sedang berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan internal optimal
Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi
situasi darurat.
Klasifikasi dalam hal struktur kimianya
Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(mis; insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH), gastrin) dan katekolamin
(mis.,dopamin,norepinefrin, epinefrin)
Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid
(mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis.,
tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja
melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon
steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.
Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar
hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga
mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin,
maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang
tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan
lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar
hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar
hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang
aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam
darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar Hipofisa
mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah
kendali hipofisa.
Klasifikasi hormon :

Hormon perkembangan : hormon yang memegang peranan di


dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam
tubuh diatur oleh bermacammacam hormon, contoh
glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai
hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium
dan proses spermatogenesis (LH).
Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin
dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme
kalsium dan fosfor.
SIFAT-SIFAT HORMON
Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh
tertentu atau aktivitas tertentu
Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas
tertentu dalam tubuh
Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan
seperti pada pengaturan oleh syaraf
Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan
setiap waktu. Hormon diproduksi hanya apabila
dibutuhkan
KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
mempunyai susunan mikroskopis.

Kelenjar hipofise atau pituitary (hypophysis or pituitary gland),


terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak
Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok, terletak di
leher bagian depan
Kelenjar paratiroid (parathyroid gland), dekat kelenjar tiroid
Kelenjar suprarenal (suprarenal gland), terletak di kutub atas
ginjal kiri-kanan
Pulau langerhans (islets of langerhans), di dalam jaringan pancreas
Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di tetis dan perempuan di
indung telur.
Kelenjar Timus, di dalam mediastinum di belakang os sternum
1. HYPOPHYSE (KELENJAR PITUITARY)
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master
of gland atau kelenjar pengendali karena
menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior
 Lobus Posterior
 Lobus intermediate
a. Lobus anterior
No Hormon yang dihasilkan Fungsi
1 Hormon Somatotropin (STH), merangsang sintesis protein dan
Hormon pertumbuhan (Growth metabolisme lemak, serta merangsang
Hormone / GH) pertumbuhan tulang (terutama tulang
pipa) dan otot. kekurangan hormon ini
pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme. Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada
tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun
tulanghidung yang disebut akromegali.

2 Hormon tirotropin atau Thyroid Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan


Stimulating Hormone (TSH) kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
3. Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan
(ACTH) perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
4. Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Membantu kelahiran dan memelihara
hormone (LTH) sekresi susu oleh kelenjar susu.
5. Hormon gonadotropin pada wanita : Merangsang pematangan folikel dalam
Follicle Stimulating Hormone ovarium dan menghasilkan estrogen
(FSH) Mempengaruhi pematangan folikel
Luteinizing Hormone (LH) dalam ovarium dan menghasilkan
progestron
6. Hormone gonadotropin pada pria : Merangsang terjadinya spermatogenesis
FSH (proses pematangan sperma)
Interstitial Cell Stimulating Hormone Merangsang sel-sel interstitial testis
(ICSH) untuk memproduksi testosteron dan
androgen
b. Lobus Intermediate
Jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media adalah
MSH (Melanosit Stimulating Hormon). Fungsinya
Mempengaruhi warna kulit individu. dengan cara
menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini
banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi
hitam.
Selain itu juga menghasilkan Endorphin:
Mengendalikan reseptor rasa nyeri
c. Lobus Posterior
No Hormon yang dihasilkan Fungsi

1 Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim


wanita selama proses melahirkan
2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara menyempitkan
pembuluh darah
2. TIROID

Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-


folikel dan terdapat di depan trakea.
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah
bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu
tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam
amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium
secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.
Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan
dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No Hormon yang dihasilkan Fungsi
1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan system
saraf
2 Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan
sistem saraf
3 Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam
darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang
3. PARATIROID
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan
cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh
ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara
penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak matriks
bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral
pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium
dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya
endapan kapur pada ginjal.
Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH,
sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
1. Mengatur metabilisme fosfor
2. Mengatur kadar kalsium darah
4. KELENJAR ADRENALIN (ANAK GINJAL)

Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang


menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap
ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan
dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks)
dan bagian tengah (medula).
No Jenis Hormon Fungsinya
Bagian korteks adrenal
Mengontol metabolisme ion anorganik
1 Mineralokortikoid
Mengontrol metabolisme glukosa
Glukokortikoid

Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam


Adrenalin (epinefrin) dan hal berikut :
noradrenalin a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
2 d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula dara
5. PINEAL
Terletak diatas kelenjar Hipofise.
Menghasilkan hormon Melatonin.
Fungsi: mengatur sekresi yang dilakukan Oleh
Corpus Lutheum dan mengaktifkan sel melanosit
menghasilkan melatonin untuk warna kulit.
6. KELENJAR PANKREAS
Terletak di retroperitoneal rongga abdomen
bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas
terdiri atas :
Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke
dalam duodenum
Pulau Lagerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke
dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel

A, sel beta / sel B, sel C dan sel D


Pulau Langerhans
 Sel alfa/ sel A
Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan
cara memobilisasi glukosa, asam lemak dan asam
amino dari tempat cadangannya ke dalam darah.

 Sel beta/ sel B


Mensekresi insulin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan simpanan glukosa hati ke hati
Sel C
 Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
 Menekan Gh
 Menghambat saluran cerna (pengosongan lambung, sekresi

asam lambung, kontraksi bladder)

Sel D
 Mensekresi polipeptida (Gastrin)
7. KELENJAR TIMUS
Terletak di dalam mediastinum di belakang os
sternum. Menghasilkan hormon timus. Hanya
dijumpai pada anak usia di bawah 18 tahun, ukurannya
pada bayi kira2 10 gr, bertambah pada masa remaja 30-
40 gr, kemudian berkerut.
Fungsi kelenjar timus
Mengaktifkan pertumbuhan badan
Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
Sebagai imunitas tubuh
8. Kelenjar Testis
Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial testis.
Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan
menghasilkan hormon Ralaksin dan Testosteron.
Hormon Ralaksin berperan dalam mengatur relaksasi
otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin. Hormon
Testosteron berperan penting dalam pengaturan
pembentukan sperma dan ciri kelamin skunder pria
Tiga macam sel di testis :
Spermatogonia  spermatozoa
Leydig  testosteron  LH
Sertoli  ABP  FSH
Kelenjar Ovarium
Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
Hormon estrogen (hormon-hormon folikuler)
dihasilkan oleh folikel de Graff
Hormon progesteron  korpus luteum
Hormon estrogen berperan penting
dalam mengatur siklus menstruasi dan
mengatur sistem reproduksi
Hormon Progesteron berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum
dan ciri kelamin skunder wanita.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal

1. A. Darah
Leukosit (N: 3.500 – 10.000/µl)
Eritrosit (N:1.2 juta – 1.5 juta/ µl)
Trombosit (N:150.000– 350.000/ µl)
Haemoglobin (N:11.0 – 16.3 gr/dl)
Haematokrit (N:35.0 – 50 gr/dl)
Kadar ACTH (N: < 5 ml/dl)
Kadar Growth Hormon (N :10 µg ml)
Kadar Tiroid
(N :6 - 10 µg ml)
StimulatingHormon(TSH)
ADH Normal : 0-4,7 pg/mL
2. B. Pemeriksaan Fertilitas
Perempuan - hamil : 2.8 - 29.2 ng/mL- tidak
Prolaktin
hamil : 97 - 208.5 ng/mL
LH
Laki-laki 20-70 th : 1.5-9.3 mIU/mL,

FSH Perempuan: Menstruating Normal


Laki-laki usia 13-70 th : 1.4-18.1mIU/mL;
Perempuan menstruasi normal 

3. C. Pemeriksaan pada kelenjar tiroid


0,1 – 0,3 mg/dl
Iodium bebas
0,2 – 0,3 mg/dl
T3
6 – 12 mg/dl
T4
Normal: 10-35%
Up take Radioaktif (RAI)
Normal 25-35%
Up Take T3 Resin Normal 4-8 mg%
Protein Bound Iodine (PBI)
Pria 53 kalori perjam
Laju metabolisme basal Wanita 60 kalori perjam
 
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai