Anda di halaman 1dari 12

Konstitusi

Abdul Wachid, M.H.


Pengertian Konstitusi
 Konstitusi dalam pengertian luas
adalah keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar atau hukum dasar
baik tertulis maupun tidak tertulis

 Konstitusi dalam pengertian sempit


berarti piagam dasar atau undang-
undang dasar
Macam konstitusi
1. Tertulis adalah aturan – aturan
pokok dasar negara yang mengatur
perikehidupan suatu bangsa di
dalam persekutuan hukum negara
2. Tidak tertulis / konvensi adalah
berupa kebiasaan ketatanegaraan
yang sering timbul
syarat – syarat konvensi
1. Diakui dan dipergunakan berulang –
ulang dalam praktik penyelenggaraan
negara
2. Tidak bertentangan dengan UUD 1945
3. Memperhatikan pelaksanaan UUD
1945
Contoh Konvensi
 Praktik mengenai pengambilan keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat
 Pidato Presiden setiap tanggal 16 Agustus di depan

Sidang Paripurna DPR


 Pada setiap minggu pertama bulan Januari, Presiden

Republik Indonesia selalu menyampaikan penjelasan


terhadap Rancangan Undang-undang tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di
hadapan DPR
 Pengesahan Rancangan Undang-Undang yang telah

disetujui oleh DPR


Konstitusi Dalam Arti Teoritis
1. Konstitusi politik adalah berisi tentang
norma- norma dalam penyelenggaraan
negara, hubungan rakyat dengan
pemerintah, hubungan antar lembaga
negara
2. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang
mengandung cita – cita sosial bangsa,
rumusan filosofis negara, sistem sosial,
sistem ekonomi, dan sistem politik yang
ingin dikembangkan bangsa itu
Fungsi Konstitusi
1. Sebagai piagam kelahiran suatu
negara
2. Sebagai sumber hukum tertinggi  
3. Sebagai identitas nasional
4. Sebagai pelindung hak asasi
manusia dan kebebasan warga
suatu negara
Tujuan Konstitusi
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak
bertindak sewenang – wenang
2. Melindungi HAM dalam artian setiap warga
negara berhak mendapat penghormatan atas
HAM baik dari pengauasa maupun orang lain
dan hak memperoleh perlindungan hukum
dalam hal melaksanakan haknya
3. Pedoman penyelengaraan negara yang berarti
tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita
tidak akan berdiri dengan kokoh
Sifat Konstitusi
1. Fleksibel / luwes apabila konstitusi /
undang-undang dasar
memungkinkan untuk berubah
sesuai dengan perkembangan
2. Rigid / kaku apabila konstitusi /
undang-undang dasar jika sulit
untuk diubah
Nilai Konstitusi
1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima
oleh suatu bangsa, konstitusi tidak hanya berlaku dalam arti
hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat
secara efektif dilaksanakan dengan murni dan konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum
berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidak sempurnaan itu
disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidak
seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku
bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya
untuk kepentingan penguasa saja, dalam memobilisasi
kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat
untuk melaksanakan kekuasaan politik.
Hakikat Konstitsi

1. Organisasi Negara
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara
3. Hak dan Kewajiban Negara
4. Hubungan Warga Negara dan
Negara
5. Prosedur mengubah UUD
Istitusi dan mekanisme pembuatan
konstitusi

1. Pembuatan UU dilakukan oleh Presiden


sebagai eksekutif dan DPR RI selaku
legislatif
2. Pembuatan PERDA TK 1dilakukan oleh
Gubenur sebagai eksekutif bersama
dengan DPRD TK I selaku legislatif
3. Pembuatan PERDA TK II dilakukan oleh
Bupati sebagai eksekutif bersama
dengan DPRD TK II selaku legislatif

Anda mungkin juga menyukai