Anda di halaman 1dari 14

KONTRAK KULIAH

1. TATA TERTIB:
A. BERPAKAIAN RAPI, BAJU PUNYA KRA, PAKAI SEPATU
B. TOLERANSI KETERLAMBATAN ≤ 15 MENIT
C. PUNYA BUKU REFERENSI:
• SILVIA SUKIRMAN, DASAR-DASAR PERENC. GEOMETRIK JALAN, NOVA BANDUNG
• HAMIRHAN SAODANG, KONSTRUKSI JALAN RAYA, BUKU I GEOMETRIK JALAN,
NOVA BANDUNG
• SHIRLEY L. HENDARSIN, PENUNTUN PRAKTIS, PERENC. TEKNIK JALAN RAYA,
POLBAN BANDUNG
• TATACARA PERENC. GEOMETRIK JALAN PERKOTAAN DAN LUAR KOTA, BINA
MARGA
2. SISTEM PENILAIAN:
SISTEM PENILAIAN
NO URAIAN NILAI
1 Kehadiran > 75 % 10
2 Problem Set 10-20
3 UTS 25-40
4 UAS 25-40

JUMLAH 100
DEFENISI DAN SEJARAH TENTANG
JALAN
JALAN ADALAH PRASARANA TRANSPORTASI DARAT YANG
MELIPUTI SEGALA BAGIAN JALAN, TERMASUK BANGUNAN
PELENGKAP DAN PERLENGKAPANNYA YANG DIPERUNTUKKAN
BAGI LALU-LINTAS YANG BERADA DIPERMUKAAN TANAH,
DIATAS PERMUKAAN TANAH, DI BAWAH PERMUKAAN TANAH
DAN/ATAU AIR, SERTA DI ATAS PERMUKAAN AIR, KECUALI
JALAN KERETA API, JALAN LORI DAN JALAN KABEL (PP. No. 34
TAHUN 2006)
• AWALNYA BERUPA JEJAK2 == KEBUTUHAN
MAKAN DAN MINUM
• JALAN SETAPAK (JALAN MUSIMAN) ==
SEJARAH KEBUTUHAN BERBURU DAN CARI IKAN
TENTANG • JALAN-JALAN TETAP == KEBUTUHAN SOSIAL-
JALAN EKONOMI
• ABAD ±6 SM DAN ±4 SM, JALAN DI SAMPING
BERFUNGSI SOSEK JUGA BERFUNGSI POLITIK
DAN PERTAHANAN, KEBUDAYAAN
PENGELOMPOKAN JALAN
MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 38 TAHUN 2004 TENTANG
JALAN
ILUSTRASI PRINSIP UTAMA KLASIFIKASI FUNGSI JALAN
HIRARKI PUSAT
KEGIATAN
DALAM SISTEM
JARINGAN JALAN
PRIMER
HIRARKI KAWASAN
& FUNGSI JALAN
DALAM SISTEM
JARINGAN JALAN
SEKUNDER
DEFINISI PENGELOMPOKAN JALAN UMUM
Menurut
Menurut
22
Fungsi
Fungsi

Jalan
Jalan
Lingkungan
Lingkungan perjalanan
perjalanan jarak
jarak dekat,
dekat, dandan kecepatan
kecepatan rata-rata
rata-rata rendah
rendah
Jalan
Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
primer
Jalan
Jalan Nasional
Nasional yang
yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis
menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis
nasional,
nasional, serta
serta jalan
jalan tol
tol
Jalan
Jalan kolektor dalam sistem
kolektor dalam sistem jaringan
jaringan jalan
jalan primer
primer yang
yang
Jalan
Jalan Provinsi
Provinsi menghubungkan
menghubungkan ibukota ibukota provinsi
provinsi dengan
dengan ibukota
ibukota kabupaten
kabupaten
/kota dan jalan strategis provinsi
/kota dan jalan strategis provinsi
Jalan
Jalan lokal
lokal dalam
dalam sistem
sistem jaringan
jaringan jalan
jalan primer
primer yang
yang tidak
tidak
termasuk
termasuk jalan
jalan nasional
nasional maupun
maupun jalanjalan provinsi,
provinsi, yang
yang
menghubungkan
menghubungkan ibukota ibukota kabupaten
kabupaten dengandengan ibukota
ibukota kecamatan,
kecamatan,
Menurut
Menurut Jalan
Jalan Kabupaten
Kabupaten antar
antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
33
Status
Status kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta
kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum jalan umum
dalam
dalam sistem
sistem jaringan
jaringan jalan
jalan sekunder
sekunder dalamdalam wilayah
wilayah kabupaten
kabupaten
dan jalan strategis kabupaten
dan jalan strategis kabupaten
Jalan
Jalan umum
umum dalam
dalam sistem
sistem jaringan
jaringan jalan
jalan sekunder
sekunder yang yang
menghubungkan
menghubungkan antar antar pusat
pusat pelayanan
pelayanan dalam dalam kota,
kota,
Jalan
Jalan Kota
Kota menghubungkan
menghubungkan pusat pusat pelayanan
pelayanan dengandengan persil,
persil,
menghubungkan
menghubungkan antar persil, serta menghubungkan
antar persil, serta menghubungkan antar antar pusat
pusat
permukiman
permukiman yang yang berada
berada didalam
didalam kotakota
Jalan
Jalan umum
umum yangyang menghubungkan
menghubungkan kawasan kawasan dan/antar
dan/antar
Jalan
Jalan Desa
Desa permukiman
permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan
di dalam desa, serta jalan lingkungan
44 Menurut
Menurut Jalan
Jalan Bebas
Bebas -- Pengaturan
Pengaturan mengenai
mengenai kelas kelas jalan
jalan mengikuti
mengikuti peraturan
peraturan LLAJ LLAJ
Kelas
Kelas Hambatan
Hambatan -- Spesifikasi penyediaan prasarana yang
Spesifikasi penyediaan prasarana yang meliputi : meliputi :
Jalan
Jalan Raya
Raya ** Pengendalian
Pengendalian jalan jalan masuk
masuk
Jalan Sedang
Jalan Sedang ** Persimpangan sebidang
Persimpangan sebidang
Jalan
Jalan Kecil
Kecil ** Jumlah
Jumlah dan
dan lebar
lebar jalur
jalur
** Ketersediaan median
Ketersediaan median
** Pagar
Pagar
KELAS JALAN DAN SPESIFIKASI PRASARANA JALAN
(UU 38/2004, PASAL 10)

Pengaturan kelas jalan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan
(UU 14/1992 dan PP No. 43/1993)
Kelas jalan dibagi kedalam kelas I, II, III-A, III-B dan III-C berdasarkan kemampuannya untuk dilalui oleh
kendaraan dengan dimensi dan MST tertentu.

KELAS I KELAS II KELAS III-A KELAS III-B KELAS III-C

ARTERI/
FUNGSI JALAN ARTERI ARTERI KOLEKTOR KOLEKTOR
KOLEKTOR
DIMENSI/ MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL
LBR.KENDARAAN 2.50 M 2.50 M 2.50 M 2.50 M 2.10 M
DIMENSI/ MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL
PJG. KENDARAAN 18.0 M 18.0 M M M 9.0 M

MST > 10 TON 10 TON 8 TON 8 TON 8 TON

Pengelompokan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarananya:


Jalan Bebas Hambatan,
Jalan Raya,
Jalan Sedang.
Jalan Kecil
SPESIFIKASI JALAN BERDASARKAN KELASNYA
(Penjelasan UU 38/2004, Pasaal 10)

JALAN BEBAS HAMBATAN (FREEWAY):


Jalan umum untuk lalu lintas meberus yang memberikan pelayanan menerus/tidak terputus dengan pengendalian
jalan masuk secara penuh, dan tampa adanya persimpangan sebidang, serta dilengkapi dengan pagar ruang milik
jalan, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah dan dilengkapi dengan median.

JALAN RAYA (HIGHWAY):


Jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan
median, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah.

JALAN SEDANG (ROAD):


Jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua)
lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 7 (tujuh) meter.

JALAN KECIL (STREET):


Jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling
sedikit 5.5 (lima setengah) meter.
BAGIAN-BAGIAN JALAN

RuWasJa
RuMIJA
RuMAJA 5 m

a
d b d
b
c c
1 .5 m

= R u a n g M a n p a a t J a la n (R U M A J A ) = R u a n g P e n g a w a s a n J a la n (R U W A S J A )

= R u a n g M il ik J a la n ( R U M IJ A ) = B angunan

a = ja lu r la lu lin ta s a = ja lu r la lu lin ta s
a = b a h u ja la n a = b a h u ja la n
x = b = b + a + b = b a d a n ja la n
By : J.PATUNRANGI 14

Anda mungkin juga menyukai